NovelToon NovelToon
Perawat Yang Dimadu

Perawat Yang Dimadu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Mafia
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ayanti

Aisy anak perempuan yang lahir dari keluarga yang sederhana,anak dari seorang buruh pabrik yaitu pak Didi,saat ini ia duduk di bangku SMA yang beberapa bulan lagi akan lulus.
Beberapa bulan kemudian tiba saatnya pengumumann kelulusan dan Alhamdulillah Aisy dinyatakan 'lulus'. Keinginannya untuk kuliah dibidang keperawatan dikabulkan oleh Ayahnya.
Beberapa Tahun kuliah sekarang terwujud pula Cita-citanya Aisy menjadi seorang perawat terwujud, beberapa Tahun setelahnya Aisy menikah, Awal pernikahan berjalan mulus dan penuh kebahagiaan, tapi kehidupan pernikahan selanjutnya pernikahan Aisy banyak konflik bahkan diambang perceraian.
Mampukah Aisy mempertahankan pernikahan?
Apakah Aisy rela dimadu?

Simak Kisah Aisy dalam kehidupan pernikahannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Ulat Bulu

Hari ini loundry sedang banyak pelanggan, Sari istri keduanya Wahid kewalahan untuk antar cucian, tapi Sari merasa senang karena pemasukan loundry hasilnya untuk seluruh penghuni rumahnya Wahid.

"Mbak, Saya antar cucian dulu ya ke RT sebelah nanti kalau Pak Wahid nyari bilang saja kalau baru antar cucian." Pamit Sari kepada karyawan loundrynya.

"Baik buk." Ucap salah satu karyawan.

"10" menit kemudian Sari tiba diRT sebelah bagian ujung, dilanjutkan kerumah sebelahnya dan lanjut ke RT berikut nya. Saat sudah sampai di sebuah kos-kosan yang besar dan berkamar banyak Sari berhenti karena di tempat ini cucian terakhir yang Sari antar sengaja paling terakhir karena paling banyak.

" Tok-tok-tok." Suara ketukan pintu.

"Ceklek.''

"Eh mbak Sari, sudah selesai ya cuciannya anak-anak??'' Tanya Ibu pemilik kos.

"Sudah Bukk, ''100" ribu saja." Sari memberikan cuciannya yang sudah rapi.

"Hemm..seperti biasanya rapi dan wangi, Aku seneng lho loundry ditempatnya sampean hasilnya pasti memuaskan rapi dan bersih plus wangi lagi.'' Pemilik kos memuji.

''Makasih ya buk? sudah percayakan cuciannya di tempat nya Mas Wahid.'' Sari tersenyum dan merasa senang.

"Loundry ditempat siapa Bu?'' Tanya Niken Anak kos baru pindahan dari kota A.

"Itu dek di tempatnya Mas Wahid, yang di RT sebelum RT ini Deket kampus." Bu kos menjelaskan.

" Lhoo..bukannya istri nya Mas Wahid bukan yang ini ya? Setahuku agak tinggi dan cantik." Sinis Niken.

"Husss...maaf ya mbak Sari?'' Dia mungkin belum tahu,hehe ...ini istri keduanya Ken..kenalan gihh?" Ibu kos berkata dengan tidak enak hati.

"Nggak papa buk? Saya Sari mbak...istri keduanya Mas Wahid.'' Sari menyodorkan tangannya bermaksud mengajak bersalaman agar akrab.

''Ih..Aku Niken...Kok dibolehin ya nikah lagi? Setahuku Wahid tu cinta berat sama si Aisy itu! Aku kekamar ya buk mau rebahan.'' Sinis Niken dan tidak mau berjabat tangan dengan Sari.

''Astagfirullahal adzim..." Ucap Sari dalam hati kemudian menarik tangannya lagi.

"Sekali lagi Ibuk minta maaf ya nak Sari, Dia memang begitu orangnya kurang ramah." Ibu kos berusaha menenangkan Sari.

"Nggak papa buk..yasudah Sari pulang dulu ya?" Sari berpamitan dan melangkah pergi.

Didalam kamar kosnya Niken menggerutu sambil meremas-remas bantal.

"Huft ..Mas Wahid...Dia saja yang model nya kaya gitu saja dijadikan istri kedua, lha Aku yang cantik seksi dan berpendidikan kamu abaikan, jangankan jadi istri yang pertama untuk jadi yang kedua atau ketiga saja mustahil, eh....siapa tahuuuu setelah mendapatkan istri yang kedua Dia berminat untuk menjadikan Aku istri yang ketiga, nggak papa deeehh..asal bisa dapetin Dia.'' Harap Niken.

Di depan meja loundry nya Sari termenung atas kejadian tadi.

"Door..!" Aisy mengagetkan madunya.

"Ehh!" Sari kaget

"Kenapa kamu?? Tak panggil nggak menyahut lagi bete ya sama Mas Wahid??" Aisy menyelidiki.

"Ah enggak...Aku sama Mas Wahid nggak bertengkar kok!" Bantah Sari.

"Truuuuss...???" Aisy kepo.

Sari kemudian menceritakannya sama Aisy tentang kejadian yang dialaminya, bukannya nyukurin tapi Aisy malah marah-marah.

"Sialan tu cewek! kudu dikasih pelajaran, Dia kos di Bu F, kan??" Ucap Aisy dengan garang.

"Eh..kok jadi mengumpat sihh? Istighfar...biarin sajalah, udah nggak usah diambil pusing." Sari menenangkan madunya.

"Besok Aku saja ya yang antar kalau dia loundry disini? Seperti apa sih Dia, belagu banget, huh..kesel Aku!" Geram Aisy.

"Dreen...ciit." Suara motor berhenti.

"Assalamualaikum..?

"Waalaikumsalam.." Ucap Sari dan Aisy berbarengan.

Sari yang melihat siapa yang datang hanya terdiam dan dari awal Aisy yang mengambil alih.

"Baruu...diomongin." Ucap Sari didalam hatinya.

"Ini Saya mau nyuci bad cover bisa mbak?!" Tanya Niken anak kos yang baru.

''Bisa mbakk? Eh..mbak yang dulu antar undangan itu ya? temannya Mas Wahid?" Ucap Aisy saat teringat dengan wajahnya.

"Iya mbakk...makin sukses ya Mas Wahid mbak? Sampean sudah nggak kerja jadi perawat lagi ya?'' Ucap Niken.

"Iya.. Alhamdulillah, Saya masih kerja mbak kan kalau siang sudah pulang jadi bisa bantu-bantu kerjaan dirumah." Jawab Aisy santai.

"Itu madunya saja mbak yang ngerjain, kamu sudah capek kerja di luar dirumah pun masih kerja, dari pada duduk saja.'' Sinis Niken.

Sari yang mendengar mengepalkan tangannya dibawah meja tapi masih berusaha untuk bersikap biasa saja.

"Mbak Sari sudah dari pagi mbak, sudah capek biarkan istirahat." Aisy mulai jutek.

"Buk..Sari bikinin Ayah kopi ya?? Eh..ada Niken?." Wahid datang mendekat.

"Iya Mas..." Niken berkata lembut dan tersenyum lebar.

"Denger-denger pindah lagi kemari ya?" Tanya Wahid.

"Iya..Aku sudah cerai mas?? Dia usahanya bangkrut..." Kata Niken dengan suara dibuat lembut dan manja.

''Ini Yah kopinya, klek!!" Ucap Sari sambil menaruh cangkir berisi kopi agak keras.

"Pelan-pelan Buk Sari nanti pecah." Wahid nggak peka.

"Itu istrimu yang kedua ya mas?? Kok seperti itu? Cari yang agak bagus kek, kayak Aku!'' Sinis Niken dengan PD.

Mendengar perkataan Niken membuat Wahid marah, dan melihat kedua Istrinya sudah bermuka agak masam Wahid merasa takut kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Trusss seperti apa!?? Kamu??!" Aisy yang jengkel langsung berteriak. Seketika orang-orang yang ada di toko sebelah melihat ke sumber suara. Sedangkan Sari hanya diam tapi bermuka masam dan terlihat marah.

''Sudah-sudah..Buukkk?? Besok kalau sudah jadi biar diantar ya sama pegawai saya.'' Wahid mencoba mencairkan suasana.

"Dianter sama Mas aja...hehe.. yasudah Niken permisi dulu ya mas?" Niken bersuara dengan nada yang di buat-buat dan berjalan lenggak lenggok.

"Sudah-sudah, jangan marah ya kalian?" Wahid menggenggam tangan keduanya agar tenang.

"Tauukk..!" Aisy langsung pergi ke kamar.

"Mbaaak..jagain ya Sari mau istirahat saja.'' Sari melangkah pergi dengan menghentakkan sedikit kakinya.

"Eh..." Wahid heran dengan istri-istrinya yang sedang cemburu Ia menggaruk-nggaruk kepalanya yang tidak gatal namun merasa senang.

1
Kovács Natália
Perasaan campur aduk. 🤔
Gladys
dahsyat ttg cerita ini, semoga terus sukses author!
Nurshinta: terimakasih
total 1 replies
Ermintrude
Jelas banget ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!