Putri sah keluarga Lee, Lee Jihan dibunuh oleh adik dan kekasihnya sendiri. Siapa sangka dia terbangun di dunia asing yang sama sekali berbeda dengan dunia yang dia tinggali sebelumnya. Dia mendapatkan fakta bahwa dia menjalani kehidupan keduanya dengan peran yang sama dan beberapa sosok yang sama dan akhirnya memutuskan untuk membalas dendam.
Tetapi sial, dia tersesat dan masuk ke lembah kematian hingga diselamatkan oleh pria asing yang tanpa dia ketahui adalah raja berpedang haus darah yang disebut gila oleh orang-orang. Jihan dengan misi balas dendamnya terpaksa masuk ke dalam istana dan menjadi pelayan raja dan diam-diam raja menyukainya .
Jihan terlibat dalam porses seleksi calon ratu hingga terlibat kasus kelam kerajaan yang mengancam nyawanya.
Mampukah Jihan bertahan dan membalaskan dendamnya? dan mampukah raja memenangkan hati gadis mungil itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harsie Alive, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Alasan Tidak Bisa Bersama
Bagai di sambar geledek, Jihan masih syok sampai detik ini atas apa yang dilakukan raja songong dan aneh itu.
" Ya ampun, dasar pria itu !! Dia benar-benar sudah gila!" pekik Jihan dalam kamarnya.
Dia tidak menyangka kalau Guang Lin akan tiba-tiba mencium dirinya dan menyatakan perasaan padanya.
" Apa dia kesurupan!? ada ya orang gila seperti dia! Mentang-mentang dia raja, dia bisa bersikap seenaknya, Arrkhhhhh!!! Itu memalukan!! " teriak Jihan sambil bersembunyi di bawah selimut.
Dia benar-benar malu, wajahnya sampai memerah. Ciuman pertamanya di ambil oleh Guang Lin, meskipun hanya di pipi tapi Jihan merasa rugi.
" aduhhhh... Panas! Panas! Huffthhh!!! Dasar raja sinting!!" ucap Jihan sambil mengipasi wajahnya.
Dia duduk di atas kasur dengan tubuh yang dibalut selimut seperti bakso telor gulung.
Dia teringat dengan sentuhan lembut di pipinya dan suara serak dan berat yang menggema di telinganya. Pengakuan Guang Lin berhasil membuat jantungnya berdebar kencang.
Wajah tampan, suara yang seksi, tubuh yang kekar, wahhh... Jihan mana bisa menahan godaan ini.
" Malu-maluin! Aduh Jihan kau jadi berpikiran jorok!! " ucapnya sambil mengetuk-ngetuk kepalanya sendiri.
Gadis itu berbaring dengan posisi terlentang, kedua tangannya memegangi selimut yang membungkus tubuhnya," Astaga.... Mentang-mentang dia raja!" kesal Jihan.
Tapi tak dapat dipungkiri kalau Jihan sedikit tertarik dengan pria yang menyelamatkan nyawanya hari itu. Kharismanya yang mengingatkan dia pada kaptennya, tatapan matanya yang hangat dan wajahnya yang selalu tersenyum itu sangat mendebarkan hati Jihan.
Kenapa hal sekecil ini bisa membuatnya berbunga-bunga? Tentu karena dia selama ini tidak pernah diperlakukan sedemikian berharga layaknya Guang Lin memperlakukan dia.
Yang membuat nya sedikit merasa nyaman dan dihargai dengan identitas sebagai manusia adalah kapten A Lin, yang sangat dia sesalkan datang di saat dirinya sudah punya kekasih di dunia dia hidup sebelumnya.
" kenapa aku lagi-lagi teringat dengan kapten A Lin," pikir Jihan.
Dia tersenyum lalu memeluk tubuhnya sendiri.
Tok! Tok! Tok!
Pintu kamarnya diketuk dari luar," Ekhmm... Ji-Jihan!"
" Jihan kau di dalam!? Keluarlah aku ingin bicara!" ucap Guang Lin yang berdiri di depan kamar gadis itu.
Jihan bangkit dari kasurnya, dengan ragu dia melangkah menuju pintu keluar, dibukanya perlahan pintu itu. Suara gesekan besi dan kayu terdengar memecah keheningan malam.
Di hadapan Jihan, wajah yang disorot cahaya bulan biru itu tampak bersinar. Manik mata yang setenang lautan luas itu membingkai dirinya yang terlihat gugup juga kesal di saat yang sama.
"Ada apa yang mulia mencari saya?" ucap Jihan dengan nada formal, dia terlalu kesal untuk bicara dan terlalu gugup untuk menatap Guang Lin.
Pria itu terlihat tidak nyaman dengan cara Jihan memanggil dirinya, tetapi di satu sisi dia tidak mau membuat Jihan, perempuan yang membuatnya jatuh cinta itu merasa tidak nyaman dan malah menjauh.
"Maaf, aku tidak bermaksud menyinggungmu," ucapnya.
Jihan perlahan mengangkat kepalanya, berusaha menatap pria tinggi yang berdiri di depan tubuhnya yang mungil nan kurus itu.
" Cih! Dasar raja mesum, mentang-mentang kau raja, kau bisa sembarangan! Awas ya kalau kau tidak bertanggung jawab atas tindakanmu, mulai sekarang aku akan menagih mu atas ciuman yang kau ambil dariku!" ucap Jihan dengan wajah kesal. Pipinya merah seperti terkena bara api, matanya menatap tajam ke arah Guang Lin.
Dia kembali mengomel, memarahi Guang Lin mengenai sikapnya yang tidak selayaknya raja yang berkharisma, mengejeknya karena terlalu terang-terangan, bahkan terlalu cepat mengakui perasaannya pada Jihan.
Guang Lin terdiam sejenak, dia menikmati omelan gadis mungil di depannya itu. Setiap kata yang keluar dari bibir Jihan berhasil membuat perut Guang Lin terasa seperti digelitik ribuan kupu-kupu. Rasanya hubungan mereka terlalu cepat berkembang, seolah setelah semua kedekatan yang sangat cepat ini, mereka akan dihadang dengan tantangan besar di hadapan mereka.
Guang Lin menatap Jihan dengan penuh kasih, meski Jihan tidak menyadarinya.
Pria itu tidak pernah jatuh hati dan menunjukkan kelemahannya dan sisi lainnya sebagai seorang raja, tetapi berkat gadis yang dia selamatkan itu, ada sesuatu yang berubah di dalam dirinya.
Cinta pandangan pertama itu memang aneh, dia bisa mengubah hal yang tidak mampu diubah dunia dalam diri seseorang. Contohnya Min Guang Lin, pria dingin yang hatinya selalu fokus pada negara, pria yang berusaha keras mempertahankan negerinya dari ancaman bangsawan gila yang haus kekuasaan itu ternyata bisa jatuh cinta.
Dan cinta berhasil mengubah dirinya menjadi sedikit lebih manusiawi.
"Raja tidak boleh bersikap seperti tadi tahu! Kalau musuh-musuh mu melihat, mereka pasti akan tahu kelemahanmu!" ucap Jihan sambil berkancah pinggang.
Dari tadi dia sibuk mengoceh ini itu di depan Guang Lin, seperti seorang ibu yang memarahi putranya yang nakal.
" Baiklah, aku tidak akan melakukannya lagi nona, tapi bisakah berjanji satu hal padaku?" tanya Guang Lin.
" hmmm... Apa itu? Kalau bisa akan kucoba, harus masuk akal!" ucap Jihan.
Guang Lin tersenyum, wajah tampannya terlihat sangat memukau,"aku ingin kau tetap berada di sisiku, tidak perlu membalas perasaanku, biarkan aku yang mengejarmu, hanya saja aku memintamu selalu berada di sekitarku," ucap Guang Lin dengan serius.
Jihan terkejut, juga semakin gugup. Baru kali ini ada yang terang-terangan mengatakan bahwa dia akan mengejar Jihan.
" Cih! Sepertinya raja kita ini akan sangat kesulitan!" ucap Jihan seraya bersedekap dada dan menatap Guang Lin dengan lirikannya yang sinis itu.
Guang Lin terkekeh," Kenapa?" tanyanya.
Jihan menatap pria itu, dia mendongak sambil berkancah pinggang," aku tidak suka pria yang terlalu tinggi! Membuat leherku sakit menatapnya!" ucap Jihan.
" Dan lagi, aku ini sulit dikejar! Aku tidak akan jatuh semudah itu!" tambahnya seraya membalikkan badan dan memunggungi Guang Lin untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah bak tomat itu.
Guang Lin mengangkat kedua alisnya, dia tersenyum mendengar ucapan kekanakan dair gadis itu," terlalu tinggi ya, bagaimana kalau begini!" Guang Lin tiba-tiba mendekati Jihan dan mengangkat tubuh gadis itu dalam pangkuannya.
" Arkkk!! Apa yang sedang kau lakukan!" teriak Jihan sambil menatap Guang Lin dengan wajah sangat terkejut.
Gadis itu berada dalam pangkuan Guang Lin, membuat dirinya bisa menatap Guang Lin dengan sangat jelas. Kedua mata mereka bertemu dalam sorotan sinar bulan biru yang memecah kecanggungan di antara mereka.
Degup jantung mereka beradu, bagaikan dentuman di ruang angkasa, saling berpadu menciptakan irama yang teratur.
" Bagaimana, masalah tinggi badan sudah selesai bukan?" ucap Guang Lin menggoda gadis itu.
Jihan terhenyak," Ekhmm... I-itu... Aku tidak mengenalmu luar dalam, bagaimana bisa aku menyerahkan hatiku padamu! Da-dan lagi, kau juga belum mengenal siapa aku sepenuhnya dan alasan kenapa aku lari dari kerajaan bulan merah!" tambah Jihan.
Ucapannya terdengar tegas, tetapi Guang Lin dengan jelas bisa merasakan nada kesedihan dari perkataan Jihan barusan.
"Intinya, kita belum bisa menjadi sedekat itu saat belum tahu apa-apa tentang diri masing-masing, mungkin saja aku menderita penyakit aneh yang bahkan tidak bisa disembuhkan, dan saat kau tahu, kau akan meninggalkanku!" ucap Jihan sambil menatap Guang Lin dengan serius.
Guang Lin terhenyak," Apa kau sakit?" tanyanya.
Jihan hanya diam," kita belum sedekat itu untuk tahu rahasia masing-masing!" ucap Jihan.
" Aku mau turun!" ujarnya.
Guang Lin menurunkan gadis bertubuh mungil itu.
" Sudahlah, ini sangat larut, sebaiknya kau kembali ke kamarmu, aku akan memberikan kesempatan untukmu, kita bisa memulai sebagai teman!" ucap Jihan dengan senyuman manis di wajahnya.
Guang Lin tersenyum, dia menatap gadis itu dengan penuh perasaan," baiklah teman! " ucap Guang Lin yang hendak mengusap kepala Jihan, tetapi dia urungkan niatnya itu sebab ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
" Rahasia ya.... Aku punya banyak rahasia Jihan, terutama penyakitku, apa kau akan kabur saat mengetahuinya nanti?" batin Guang Lin.
Pertemuan malam itu berakhir. Baik Jihan maupun Guang Lin sama-sama sedang bertarung dengan pikiran mereka.
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat terus ya buat ceritanya Thor
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
buat MC ceweknya kuat Thor,badas biar tmbh menarik ceritanya
semangat ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
semangat ya buat ceritanya Thor