NovelToon NovelToon
Pacarku Presdir

Pacarku Presdir

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Cintamanis / CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: FitrianiYuriKwon

Ketidaksengajaan nya bertemu seorang pria di sebuah pesta danca membuat nya terpaksa mengakui pria itu sebagai pacarnya, padahal dia tidak mengenal sama sekali pria tersebut.


Hingga dia dibuat terkejut ketika mengetahui bahwa pria yang dia sewa sebagai pacar semalamnya adalah Presdir diperusahaan tempatnya bekerja........


Aluna Agung Santoso, usia 25 tahun. Cantik. Periang. Somplak. Lucu dan ceroboh dia harus terikat hubungan dengan Presdir nya sendiri.


Alvaro Radiana Putra Zein, Pria matang berusia 30 tahun. Dia Presdir diperusahaan milik keluarga nya sendiri. Dia pria dingin tak tersentuh. Tak pernah tersenyum. Terkesan cuek dan sombong. Pertemuannya dengan seorang gadis mengubah segalanya, dia menjadi pria yang bucin tingkat dewa.



Bagaimana kah kisah mereka?
Yuk simak.
Ini sekedar hiburan jadi mohon bijak dalam menanggapi bacaan.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FitrianiYuriKwon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pacarku Presdir-30

Happy Reading 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

"Wahhh Mir, elu pesan dimana nihh makanan?". Aluna mengambil beberapa makanan.

"Dibengkel". Ketus Mira.

"Guee baru tahu bengkel jual makanan". Aluna cekikian.

Rayyan hanya menggeleng gemes. Sudah beberapa hari ini dia dan Aluna merenggang. Dan tadi dia sedikit terkejut ketika Aluna mengajaknya pergi keacara Yandi dan Mira.

Mereka berenam makan dengan sesekali diselingi canda. Ditaman belakang rumah Yandi, terdengar gelak tawa yang menggema.

"Ohhh ya guys rencana guee mau ngajak elu semua buat liburan ke Bali". Ajak Mira.

"Kapan Mir?". Tanya Yura. Kalau masalah liburan gaskeun

"Bulan depan". Sahut Mira

"Elu ikut kan Lun?". Tanya Mira menatap Aluna yang masih asyik makan.

"Humfg". Suara Aluna tidak jelas karena penuh makanan.

"Makan dulu Na. Ntar ngomong nya". Tegur Rayyan tersenyum gemes. Aluna terlihat menggemaskan dengan mulutnya yang penuh makanan.

Aluna menelan makanan. Rayyan mengulurkan gelas memberikan minum untuk gadis itu.

"Makasih Kak". Ucap Aluna

"Ahhh kenyangnya". Aluna mengelus perutnya yang kekenyangan "Kalau udah kenyang gini, mata guee malah pengen melek". Ucap Aluna. Yang lain menggeleng

"Luar binasa elu Lun. Gue salut sama elu". Ucap Yandi menggeleng "Guee benar-benar heran, perut dicacing elu gak pada gendut kan Lun?". Tanya Yandi menyinggung Aluna sambil menggeleng tak percaya.

"Makasih Bang pujiannya". Sahut Aluna santai

"What, elu bilang pujian Lun?". Mira menggeleng tak habis pikir "Elu ikut gak sama kita?". Tanya Mira sekali lagi.

"Kak Ray ikut?".

"Emang Aluna mau ikut?". Tanya Rayyan balik

Aluna tampak berpikir, dia tidak yakin akan diizinkan oleh Alvaro. Meski hubungan mereka hanya pura-pura, tapi bagaimana pun pria itu pasti akan melarangnya dengan keras. Apalagi ada Rayyan.

"Gimana Lun?". Mereka semua menanti jawaban Aluna.

"Ntar ya gue kabarin. Gak tahu izinin apa gak sama Kak Al". Jawab Aluna lemes.

Wajah Rayyan langsung berubah. Haruskah Aluna meminta izin Alvaro? Apakah Aluna benar-benar mencintai Alvaro?

"Harus ya Lun, minta izin sama pacar elu itu?". Tanya Bayu tak suka. Dia tidak suka Aluna dengan Alvaro.

"Iya gimana pun dia pacar gue Bang. Gak enak kalau gak tanpa izin dia". Ucap Aluna pelan.

Mira dan Yura melihat wajah sendu Rayyan. Seandainya Rayyan tahu jika Aluna dan Alvaro tidak ada hubungan apapun. Namun Yura dan Mira masih belum mau buka suara.

"Ya udah deh terserah elu". Ujar Bayu kesal. Bayu kasihan pada Rayyan.

"Kak Ray tetap ikut?". Aluna menatap Rayyan.

Sejujurnya Aluna menyukai Rayyan, tapi dia tidak mau lagi diganggu oleh Nenek Sihir itu yang selalu meneror nya.

Rayyan menggeleng "Kalau Aluna gak ikut, Kakak juga gak ikut". Sahut Rayyan tersenyum berusaha menutupi luka nya.

"Emang kenapa harus sama Aluna Kak?". Tanya Aluna polos.

"Kakak gak mau jadi obat nyamuk". Celetuk Rayyan. Aluna terkekeh.

"Ya udah kalian berempat aja deh yang pergi. lagian juga bulan depan gue ada proyek bareng Pak Andre, jadi gak bisa ikut". Ujar Aluna.

"Ya udahlah gak apa-apa. Lain kali aja elu ikut". Ucap Mira.

Setelah acara selesai. Mereka berpamitan pada Mira dan Yandi. Mira akan menginap dirumah Yandi sudah biasa.

Diperjalanan Rayyan hanya terdiam sambil menyetir mobil. Sedangkan Aluna, terus saja berbicara tanpa jeda. Entah apa yang dibicarakan gadis itu.

Rayyan hanya bisa tersenyum dan sesekali tertawa menutupi lukanya. Puluhan tahun memendam rasa dan harus patah hanya dalam hitungan menit saja.

"Kamu tuhh ada-ada aja". Rayyan mengacak rambut Aluna dengan gemes.

"Kakak". Mulut Aluna mengerucut kesal sambil memperbaiki poni rambutnya.

"Gimana hubungan kamu sama Al?". Tanya Rayyan

"Baik Kak". Senyum Aluna "Kakak sama Kak Marissa?". Tanya balik Aluna.

"Na, Na. Berapa kali sihh Kakak bilang, Kakak tuhh gak ada hubungan apa-apa sama Marissa". Ujar Rayyan "Dia yang ngejar Kakak". Imbuh Rayyan lagi.

Aluna hanya beroh ria saja. Sebenarnya dia juga tersiksa dengan perasaan nya sendiri. Tapi Aluna tahu jika Rayyan akan bahagia jika bersama Marissa dibanding dirinya. Dia hanya gadis biasa saja.

.

.

.

.

Ditempat lain, Alvaro sedang uring-uringan ketika mendapat kabar dari Leon bahwa Aluna dan Rayyan keluar bersama.

Pria itu berusaha menahan emosinya. Alvaro memang pencemburu akut. Dia tidak mau jika Aluna jalan dengan laki-laki lain selain dirinya. Namun Alvaro juga tidak punya hak untuk melarang Aluna ini dan itu. Aluna punya dunia sendiri, teman dan keluarga nya.

"Kamu kenapa sihh?". Jane menggeleng melihat putranya yang gelisah.

"Aluna lagi jalan sama Ray Mom. Aku takut dia malah jatuh cinta sama Ray". Desah Alvaro menghembuskan nafasnya kasar.

Zein dan Jane menggeeleng kepala saja.

"Biarkan saja Al. Aluna bisa kok jaga diri. Lagian kalau dia emang jodoh kamu dia gak bakal berpaling kok". Zein menggeleng saja melihat kegelisahan diwajah putranya itu

"Tapi Aluna itu banyak yang suka Dad". Ujar Alvaro lemes.

Jane hanya bisa menghela nafas. Kadang Jane bingung dengan sifat Alvaro, kalau memang cinta ya apa salah nya diungkapkan.

"Lagian kamu tuh ya, gak berani banget sih ungkapin perasaan kamu ke Aluna. Kamu harus ingat lho. Aluna itu beda. Dia gak bakal mudah jatuh hati, kalau kamu gak berani ambil komitmen duluan". Ucap Jane "Coba deh kamu beraniin diri buat nembak dia. Mom yakin kok Aluna bakal pertimbangin perasaan kamu". Imbuh Jane lagi.

"Iya aku tahu Mom. Tapi aku takut Aluna tolak. Mom tahu kan aku gak suka ditolak". Sahut Alvaro.

"Malam semua". Alya datang dan ikut nimbrung bersama keluarga nya "Kenapa muka tuhh Kak, kusut amat ke baju gak disetrika?". Singgung Alya.

Bukannya menjawab Alvaro malah menatap adiknya dengan malas.

"Yellah Kak, muka biasa aja keles". Cibir Alya sebenarnya takut melihat wajah Kakak nya.

Zein tersenyum simpul melihat perdebatan kedua anaknya. Sifat Alya berbanding terbalik dari Kakak nya Alvaro.

"Aku masuk kamar dulu".

Alvaro melengang masuk kedalam kamarnya. Langsung pria itu menghempaskan tubuhnya di kasur king size miliknya.

Alvaro menatap langit-langit kamarnya. Dia juga tidak tahu dengan perasaan nya, apakah dia sudah menyukai Aluna atau belum? Yang jelas hati Alvaro selalu panas jika Aluna berdekatan dengan laki-laki lain. Alvaro juga belum siap jika kehilangan Aluna. Sejak kehadiran gadis itu dalam hidupnya mampu membuatnya merasa memiliki warna.

"Aluna". Pria itu terduduk sambil menghembuskan nafas nya kasar "Benar kata Mommy. Kalau aku gak berani ngomong, Aluna gak bakal tahu perasaan aku". Gumam Alvaro.

Dia mengambil ponselnya yang terletak diatas meja. Sudut bibirnya tertarik ketika mencari nama yang hendak dia hubungan.

"Hallo".

"Malam Pak. Ada apa nelpon malam-malam? Bapak butuh bantuan?". Cecar suara diseberang sana.

"Kamu udah pulang?". Bukannya menjawab Alvaro malah mengalihkan pembicaraan.

"Udah dirumah Pak". Sahut nya.

"Ya udah kamu istirahat ya. Jangan lupa gosok gigi dan cuci muka". Tanpa menunggu balasan Alvaro langsung mematikan sambungannya.

Bersambung..........

1
Ika Azza
Biasa
Alivaaaa
kereen Thor ❤
Alivaaaa
🥰🥰🥰
Alivaaaa
selamat ya buat kalian berdua 😍😍
Alivaaaa
benar² ajaib Luna 🤦🏻‍♀️ spesies langka yg perlu dilestarikan 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
ya ampyuuunnnn 🤣🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
kereen Lun 👍👍👏👏👏🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
astoge Luna Luna 🤦🏻‍♀️🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
Aluna kereen... ada aja ide gilanya 👏👏👍👍👍🤣🤣🤣🤣
Yolia Agustina
Luar biasa
Alivaaaa
hahaha bersiaplah Aluna 🤣🤣🤣🤣🤣
Alivaaaa
kak Ray takut banget ngomong cinta, padahal kalo ngomong, bakal langsung diterima kamu Ray 🤦🏻‍♀️😂 ntar yg ada mlh Nana di ambil orang Ray Ray dan itu baru kamu menyesal dengan keterlambatanmu itu 🤭🤣🤣
Alivaaaa
hai Thor aku mampir 😊
Syahril Ramadhan
Luar biasa
Farhatun Nurha
kk keknya disini banyak typo deh
Rika Hari
bukan jolly yg d peluk sama Luna ketika tidur lagi yg skrg Alvaro yg d puluk sama luna cie cie luna peluk bbg alvaro tidur 😁😂♥️♥️♥️
Rika Hari
kok siang luna mkn siang nya bakso ndk ada yg lai yg d mkn oleh luna🤔🤔🤔
Rika Hari
ke inget sama pasangan edgar sama eidra org itu suka k lau makan suap suapan romantis sekali mereka 🤗🥰🥰
Rika Hari
ke ingat sama c mesin jait v eidra🤗♥️😁😁
Rika Hari
itu baru Alvaro nama nya 👍👍😁♥️♥️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!