Vivian Lian di hidupkan kembali setelah mendapatkan pengkhianatan dari suaminya dan adik tirinya. Di kehidupan lalu, dia mempercayai ibu tirinya dan adik tirinya hingga berakhir mengenaskan. Dia pun melakukan cinta semalam dengan calon tunangan adik tirinya hingga mengandung anak sang CEO demi membalaskan rasa sakit hatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meninggalkan Vivian
Alena tercengang dengan kado yang di berikan oleh Anderason. Beberapa dua mobil mewah kelas atas, jam tangan dan obat-obatan herbal yang hanya kelas atas lah yang hanya dapat membelinya. Ia semakin iri pada Vivian, seharusnya ia yang mendapatkan semuanya.
"Sayang kau mengobrolah dulu dengan Daddy. Aku akan menyapa beberapa tamu," ucap Anderson. Malam ini dialah yang akan menyapa para tamu yang seharusnya ia lah di sapa dan di sambut.
Daddy Elmar tersenyum, ia berharap Anderson di masa yang akan datang tetap melakukan Vivian dengan baik. Ia ingin Vivian bahagia seperti titipan istri tercintanya yang menitipkan Vivian agar membuatnya bahagia. "Vivian sepertinya tuan Anderson sangat menghargai mu."
"Iya Dad."
Alena menyenggol lengan mommy Diane. Dia berbisik-bisik sambil memperhatikan sekeliling tamu. "Mommy, apa Mommy mengundang Feng Yan?"
"Aku sudah mengundangnya, mungkin sebentar lagi dia akan sampai." Mommy Diane memperhatikan sekelilingnya. Ia tidak melihat pria itu. Ia berharap Feng Yan datang agar rencananya berjalan mulus.
Pria yang di tunggu-tunggu pun datang. Ia melihat pria itu berjalan masuk dan mengucapkan selamat pada Daddy Elmar. Pria itu juga terkesima setelah beberapa hari tidak bertemu dengan Vivian.
Mommy Diane menyapa Feng Yan di ikuti Alena. Keduanya menyapanya dengan ramah.
"O iya kapan kalian akan melangsungkan pernikahan?"
Sialan! Dia masih membahas pernikahan ku dengan Feng Yan. Apa dia sengaja mempermalukan ku? Lihat saja Vivian, kita lihat saja apa kau masih bisa tertawa setelah ini?
"Secepatnya, aku dan Feng Yan akan menikah."
Vivian merasa ganjal, tidak mungkin kedua wanita ini baik. Ia yakin pasti ada sesuatu yang di rencanakan oleh mereka.
"Benar, kami akan segera menikah." Feng Yan menimpali.
"Vivian sebaiknya ganti baju mu dengan gaun ibu mu, bukankah begitu Elmar?" tanya mommy Diane, ia yakin suaminya akan menyetujui jika Vivian menggunakan gaun ibunya. Sejak dulu Elmar tidak memperbolehkan dirinya menyentuh barang istrinya yang telah meninggal itu.
"Benar Vivian, Daddy ingin melihat kau memakai gaun ibu mu."
Demi sang ayah, Vivian menurut. Malam ini adalah ulang tahun sang ayah. Ia ingin membahagiakan ayahnya dengan cara sederhana. Semoga dengan ia melakukannya, ia bisa melihat ayahnya mengingat ibunya. "Baiklah Dad."
"Ayo." Mommy Diane mengajak Vivian ke kamarnya, ia mengambil gaun milik ibu Vivian dari kamar sebelah. Semenjak menikah dengan Elmar, ia tidak boleh menempati kamar milik Elmar dengan Almarhum istrinya.
"Rencana ku berjalan mulus."
Mommy Diane kembali, ia memberikan gaun pada Vivian dan ia berpamitan keluar untuk menyapa tamu. "Vivian, Mommy keluar dulu. Kau pakailah sendiri, maaf mommy tidak bisa membantu mu."
Mommy Diane menutup pintu kamar Vivian, dia memberikan kode pada Alena bahwa Vivian sudah ada di dalam, dan Alena memberikan kode pada Feng Yan untuk menuju ke lantai atas.
Feng Yan melihat ke arah Anderson. Pria itu sangat fokus berbincanh dengan para tamu hingga tak akan menyadari dirinya menemui Vivian.
"Feng Yan, kau cepatlah masuk. Biar aku yang menjaga di luar."
Feng Yan pun masuk, tanpa dia sadari seorang wanita berdiri di belakang pintu. Wanita itu langsung memukul tengkuk Feng Yan dan membuat pria itu pingsan.
"Ternyata ini rencana kalian, kalian pikir aku akan terjebak? Heh,"
"Feng Yan, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Vivian sekeras mungkin. Ia ingin wanita di luar pintunya itu mendengarkan suaranya. "Lepaskan aku Feng Yan! Aku mohon."
Vivian terkekeh, ia seperti bermain dengan anak kecil. Ia pun keluar dan membuat kedua wanita itu terkejeut. Mereka melihat Vivian baik-baik saja dan kedua matanya tajam bagaikan dewi ular yang ingin memangsa. "Kalian merencanakan ini."
Mommy Diane dan Alena saling tatap, mereka ketahuan. Seperti memiliki aliran listrik, pasangan ibu dan anak itu memiliki pikiran yang sama. Mereka langsung mendorong Vivian.
Vivian terhuyung dia menarik lengan Alena hingga Alena jatuh tersungkur ke lantai.
Vivian pun berlari, Alena langsung berdiri dan mengejar Vivian bersama dengan mommy Diane. Saat Vivian ingin turun, tanpa sengaja Alena mendorong Vivian hingga membuta tubuh Vivian menggelinding ke bawah dan membuat kedua wanita itu menganga.
Sedangkan Anderson, pria itu justru keluar meninggalkan pesta menuju ke dalam mobilnya dengan wajah khawatir dan terburu-buru.