Ketidaksengajaan nya bertemu seorang pria di sebuah pesta danca membuat nya terpaksa mengakui pria itu sebagai pacarnya, padahal dia tidak mengenal sama sekali pria tersebut.
Hingga dia dibuat terkejut ketika mengetahui bahwa pria yang dia sewa sebagai pacar semalamnya adalah Presdir diperusahaan tempatnya bekerja........
Aluna Agung Santoso, usia 25 tahun. Cantik. Periang. Somplak. Lucu dan ceroboh dia harus terikat hubungan dengan Presdir nya sendiri.
Alvaro Radiana Putra Zein, Pria matang berusia 30 tahun. Dia Presdir diperusahaan milik keluarga nya sendiri. Dia pria dingin tak tersentuh. Tak pernah tersenyum. Terkesan cuek dan sombong. Pertemuannya dengan seorang gadis mengubah segalanya, dia menjadi pria yang bucin tingkat dewa.
Bagaimana kah kisah mereka?
Yuk simak.
Ini sekedar hiburan jadi mohon bijak dalam menanggapi bacaan.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FitrianiYuriKwon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pacarku Presdir-21
Happy Reading 🌹🌹🌹 🌹🌹🌹🌹🌹
Aluna tampak sibuk dengan komputer didepannya. Jangan ada yang mengira jika dia sedang mengerjakan tugas kantor. Aluna sedang menulis online disebuah aplikasi. Begitu lah Aluna, otaknya tidak bisa berhenti berpikir. Dia selalu melakukan berbagai kegiatan agar tidak stress.
"Lun". Panggil Andre
"Iya Pak?". Jawab Aluna sambil melihat kearah Andre "Ada yang bisa saya bantu Pak?". Tanya Aluna
"Beneran tadi kamu bisa ambil kembali data perusahaan yang kena hacker?". Tanya Andre kepo.
"Serius Lun?". Wawan, Indah, Rara dan Benny ikut nimbrung.
"Kata siapa Pak?". Kilah Aluna.
"Kata Pak Dicky".
"Ohhh itu. Ya gitulah". Sahut Aluna nyengir kuda.
Aluna membereskan meja kerjanya. Jika meja kerja wanita pada umunya rapih dan bersih. Maka tidak dengan meja kerja Aluna. Tumpukkan berkas masih bersimbahan dimejanya. Banyak tempelan yang dia tempel disetiap sudut mejanya.
"Yuyur. Mimir". Aluna dengan senyum sumringah menghampiri kedua sahabatnya.
"Tumben elu cepat?". Tanya Yura dengan tatapan menyelidik.
"Ya iyalah emang gue harus telat Mulu". Ketus Aluna "Heran gueee sama elu berdua, cepat salah. Lambat apalagi. Emang guee selalu salah di mata kalian". Ujar Aluna beracting menangis.
"Buang air mata buaya elu". Yura menyonor kepala Aluna dengan gemes.
"Ihhh Yur. Sakit tahu". Gerutu Aluna kesal.
"Udah deh.. Ayo balik". Ajak Mira jenggah dengan kedua sahabatnya itu.
Mereka masuk kedalam mobil. Aluna selalu nebeng dimobil Yura, begitu juga dengan Mira. Sebenarnya Mira memiliki mobil namun dia malas membawa mobil dan alhasil dia numpang mobil Yura, lumayan hemat uang bensin.
"Muke elu kenapa Mir?". Tanya Aluna heran tak biasanya Mira diam seperti itu.
Mira menghela nafas panjang "Besok malam ulang tahun Bokap guee. Trus guee diundang harus datang. Tapi gue malas banget harus ketemu ama tuhhh Nenek Sihir". Kesal Mira.
"Bukannya Nenek Gayung Mir".
Yura langsung menoyor kening Aluna "Elu orang lagi serius malah dibencandain". Geram Yura.
"Yur, elu doyan amat noyor kening gueee. Ntar kalau gueee oon gimana? Elu berdua juga yang rugi kehilangan sahabat sepintar gueee". Seru Aluna tak lupa wajah actingnya.
"Elu.......".
"No protes. No debat. Gueee emang yang pintar di antara elu berdua".
Mira dan Yura melonggos kesal. Sedangkan Aluna tertawa cekikikan.
"Ya udah lah Mir. Ngapain elu galau gitu. Kalau elu malas pergi sendirian, ya udah ajak kita aja. Gueee mah ikhlas nemanin elu, asal disana banyak makanan". Ujar Aluna terkekeh pelan.
Mira dan Yura mendelik mendengar ucapan Aluna. Sungguh Aluna ini benar-benar tukang makan.
"Elu, ya Lun. Kalau masalah makan, selalu aja paling depan". Sindir Yura.
"Nah itu elu tahu.... Makan adalah salah satu cara gueee buat ngilangin stress". Tungkas Aluna tak lupa ekspresi imutnya dia tampilkan.
Yura dan Mira hanya menggeleng saja. Mereka sudah tak aneh lagi jika melihat si ratu makan itu berbicara dengan percaya dirinya jika masalah makanan.
"Ya udah. Ntar malem elu harus nemanin guee. Sekalian ajak Yandi sama Kak Ray". Ucap Mira.
"Oke Bosss. Rebes". Sahut Aluna cepat.
"Lahhh trus gimana dengan Pak Al. Emang dia gak marah kalau elu bawa Kak Ray?". Tanya Yura sambil menyetir.
Aluna langsung terdiam. Kenapa dia bisa lupa pada Supir Taksi Online itu.
"Aaaa, itu....". Aluna bingung harus mencari alasan apa.
"Lun, elu gak lagi bohong 'kan sama kita?". Tanya Mira menyelidik "Jangan bilang Pak Al itu cuma pacar boongan elu, buat nemanin ke pesta reunian kemarin?". Tungkas Mira lagi menatap Aluna dengan selidik.
"Iya Lun. Elu udah janji sama kita berdua bakal jujur apapun masalahnya". Imbuh Yura.
Aluna menghela nafas panjang. Dia memang paling tidak bisa berbohong....
Bersambung.....
Sekian dulu ya guys capek banget....
Ikutin terus kisah mereka....
God bless....