NovelToon NovelToon
Penjagaku Kalong Wewe

Penjagaku Kalong Wewe

Status: sedang berlangsung
Genre:Epik Petualangan / Kumpulan Cerita Horror
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Beberapa belas tahun yang lalu, di kota bilangan depok telah hilang seorang anak kecil, disebuah hutan bambu. Ternyata anak tersebut disembunyikan kalong wewe, syukurnya di balikin lagi pada ibunya.

Setelah pemuda itu menginjak remaja, diusia 16 tahun dia menjelma menjadi pemuda yang gagah dan memiliki kelebihan. Bahkan memiliki wajah yang mirip sang pangeran, kalong wewe yang telah bertobat dan berubah wujud menjadi putri raja yaitu bernama Sekar Kencana berjanji akan selalu menjaganya.

Namun imam ditugaskan oleh Ki Sabdo untuk mencari 3 anak manusia, yang memiliki kelebihan sepertinya.

Dapatkah imam bertemu ketiga orang tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Maafin Aku Sya

   Imam mengangguk lalu menarik nafas dalam_dalam, imam mencoba menyentuh batu biru itu. Namun kali ini dengan berkeyakinan mantap, tanpa ada lagi sensasi sengatan aliran listrik terasa kembali ditangannya.

Tapi kali ini sengatannya berkurang daripada semula.

     "Angkatlah batu mustika itu, hanya orang_orang yang berjodoh dengannya yang mampu mengangkat" Ucap Kakek tua bergamis biru tersebut, imam mengangguk paham lalu kembali dengan kalimat basmallah untuk yang kedua kalinya ia coba sebelum mencoba Ki Sabdo.

  Dengan ringan ia mengangkat batu sekepal tangan, yang sudah di jaga oleh Ki Sabdo selama ratusan tahun. Imam melemparkan pandangan ke arah Ki Sabdo, Kakek tua itu nampak tersenyum lalu berjalan ke arah tempat duduknya yang semula.

     "Alhamdulillah ternyata ucapan suta itu benar adanya, dirimu yang terpilih untuk menjaga batu gerbang utara" Ucapnya singkat.

 Imam agak terkejut dengan penuturan Ki Sabdo barusan. "Apa maksud kakek tua itu yang mengatakan dirinya terpilih" Tanya imam dalam hati.

     "Suatu saat akan ada seorang anak manusia yang mempunyai penjaga seperti dirimu, yaitu sekar kencana. Anak manusia itu akan di perdaya penjaganya untuk membantu raja siluman, merebut paksa batu gerbang utara, selatan, timur dan barat.

 Kau yang merupakan salah satu calon penjaga batu mustika, mempunyai tugas cukup berat ngger" Jawab Ki Sabdo.

Atas pertanyaan yang ada dalam hati imam.

    "Tugas apa kiranya yang akan di emban? Tanya Imam sopan.

    "Tugas pertamamu adalah menemukan ketiga orang, yang akan menjadi penjaga batu mustika ini ngger. Tapi sebelumnya aku mau bertanya kepadamu, ilmu kanuragan apa yang sudah kau kuasai selain tasbih sakti milik jaga tirta yang tertanam di bahumu" Tanya Ki Sabdo yang dengan cepat sudah berpindah tepat berada disampingnya.

  Imam sontak tertegun mendengar pertanyaannya, dalam hati imam juga membatin. "Apaan yang ia kuasai selain gerakan silat dan tasbih jaga tirta".

  Tiba_tiba Ki Sabdo melemparkan tongkatnya yang berkepala harimau, ke hadapan mereka berdua dan anehnya. Tongkat tersebut berputar melayang di udara, beberapa kali lalu berdiri tegak diatas lantai marmer warna biru tua.

  Tongkat itu tentu bukan tongkat sembarangan, karena yang ia lihat benda tersebut bergetar sebentar perlahan. Dan mengeluarkan asap biru dari mulut harimau, yang menjadi kepalan asap tersebut yang mulai menggulung tongkatnya.

Sesaat lalu mulai kembali menipis dan saat asap biru hilang, di hadapan mereka sudah berdiri seorang pemuda berwajah tampan dengan pakaian layaknya seorang pendekar dari masa silam.

     "Hormat hamba raden jaga tirta kata pemuda asing itu ke imam, dengan posisi setengah menyembah. Imam yang mendengarnya berucap demikian hanya tersenyum, karena ada satu makhluk ghaib lagi yang tertipu dengan penampilan imam.

      "Bangunlah bayu barata orang yang kau sembah itu, bukanlah orang yang kau kenal dia hanya titisan jaga tirta" Ucap Ki Sabdo yang langsung membuat pemuda itu berdiri, pandangannya menatap imam menyelidiki lalu kembali menatap Ki Sabdo.

    "Pemuda ini yang nanti akan melatih ilmu kanuragan, serta olah tenaga dalam ngger" Kata Ki Sabdo sambil menepuk_nepuk bayu barata, Imam hanya mengangguk menerima perintah yang di berikan oleh Ki Sabdo.

    "Jadilah pendamping pemuda ini selama aku belum menyuruh kembali bayu barata" Seru Ki Sabdo dan di sambut dengan salam hormat, dari makhluk yang akan menjadi penjaganya yang kedua.

******

 Sore itu imam sudah nongkrong di warung es kelapa muda depan SMA Depok, depan sekolahnya Tasya.

Imam kembali teringat peristiwa beberapa hari yang lalu, saat Tasya tiba-tiba pergi meninggalkan sekolah Imam. Begitu melihat Vini memeluknya dari belakang Sejak saat itu, Tasya sulit sekali dihubungi lewat HP baru pemberian ayahnya.

Sekar yang sedang mengamati sekeliling sekolah Tasya perlahan-lahan melayang, dan duduk di atas pohon rambutan di samping warung. Mendadak jin wanita penjaga Imam itu memejamkan kedua matanya, sementara Bayu Barata penjaga kedua Imam masih belum terlihat.

Ki Sabdo memang berpesan kepada Imam untuk hanya memanggil nama bayu barata, jika ia akan berlatih ilmu kanuragan atau pada saat genting.

Sekar hanya terdiam begitu ada makhluk lain yang akan menjadi penjaga iman setelahnya, tapi Imam ingat betul dengan wajah Bayu Barata. Yang sangat terkejut ketika melihat Sekar, untuk pertama kali ada sesuatu yang lain di pandangannya.

Sesuatu yang akan ia tanyakan langsung, pada bayu Barata setelah ia menyelesaikan masalahnya dengan Tasya nanti.

"Ada apa? Tanya Imam Karena penasaran, lihat Sekar masih memejamkan matanya di atas pohon rambutan.

"Aku merasakan aura gelap di sekolah itu kan Mas, sepertinya ada seorang anak yang istimewa sepertimu bersekolah di sana. Namun auranya sangat gelap sekali" Jawab Sekar.

Iya sudah membuka mata dan kembali menatap ke sana, Imam termenung mendengar perkataan Sekar. Ternyata orang-orang yang memiliki kelebihan seperti dirinya tersebar di luar sana, seperti manusia pada umumnya. Sepertinya mereka ada yang baik dan sebaliknya, dan yang Aura gelapnya sudah dirasakan oleh Sekar.

Mungkin belum menyadari kalau kelebihan yang dimilikinya itu, bisa digunakan untuk membantu banyak orang.

"Itu gadis yang kamu cari Kang Mas" Tunjuk Sekar. Sambil melemparkan pandangannya ke arah gadis cantik berhijab putih, Imam melihat Tasya sedang berjalan beriringan dengan seorang gadis mungkin teman sekelasnya karena seragamnya yang mereka kenakan serupa.

Sosok perempuan dengan kepala yang tinggal kerangka masih melayang mengikuti Tasya.

"Tasya" Panggil Imam dari arah seberang jalan yang sedikit lengang, Sekar melayang turun mengikutinya. Manakala imam dan Sekar makin mendekat, sosok menakutkan yang ada di belakang Tasya Pun Menghilang.

Tasya tampak tidak menghiraukan panggilannya, dia tetap berjalan pelan dengan temannya.

"Sya Tunggu, aku mau bicara" Kata Imam sambil meraih tangannya. Sehingga seiring jalan dengan Tasya gadis itu memang selalu sedikit merajuk, ketika imam membahasakan gua ama elu.

Awalnya terasa janggal ketika aku menggunakan kalimat memanggil aku kamu, namun seiring waktu berjalan ia pun sudah mulai terbiasa.

Tasya tampak bete melihat imam yang sudah berdiri di hadapannya, dengan halus ia mencoba melepaskan genggaman tangan iman.

Teman Tasya pun tidak lama berpamitan pada mereka.

"Kita cari tempat enak buat ngobrol ya" Pinta Imam ke Tasya dengan nada halus.

"Terserah" Jawab Tasya dengan ada dingin, sambil memandang ke arah lain. Tampaknya Gadis itu masih marah, karena dari tadi pandangannya tidak pernah menatap ke arah Imam.

Imam segera menyeberang jalan sambil menggandeng tangan Tasya, mengambil motor yang ia parkirkan di warung es kelapa muda.

Tasya hanya diam aja dan mengikuti, ke mana genggaman tangan Imam membawanya.

Imam menyalakan motor agak lama, karena Tasya masih berdiri sambil mainkan hp.

"Naik dong Sya" Kata Imam yang masih dengan nada lembut. Cewek kalau lagi bete atau lagi marah itu kayak seekor macan, yang sedang tertidur jangan coba-coba menaikkan nada suara sedikit saja taruhannya nyawa gaess.

Setelah Tasya naik ke atas motor, yang boncengnya dengan sedikit diberi jarak. Tidak merapat ke punggung, atau melingkarkan tangannya di pinggang Imam dari belakang seperti dulu.

"Berasa seperti ojek gua" tapi nggak masalah buatku, yang penting hari ini dapat menyelesaikan masalah antara dirinya dan Tasya.

Disebuah cafe yang tidak terlalu besar imam menghentikan motornya, lalu mengajak tasya untuk masuk dan duduk. Disebuah tempat sedikit berada di sudut ruangan, imam pesan es jeruk sementara Tasya meminta jus melon kesukaannya.

"Udah cepetan ngomongnya setengah jam lagi papa mau jemput" Ucap Tasya masih sambil memainkan hpnya.

"Kasih aku kesempatan buat jelasin semuanya Sya" Ucap Imam, akhirnya Tasya meletakkan hpnya di atas meja.

"Jujur Sya aku pernah suka sama cewek itu, tapi dia melakukan satu kesalahan yang membuatku sangat fatal. Dan kemarin itu dia mencoba minta maaf ke aku, oke soal pelukan itu aku nggak tahu sama sekali aku bahkan ngga membalasnya sih.

Dan saat aku lihat kamu pergi aku baru sadar kalau aku sudah membuatmu terluka, aku nggak bakal membuatmu sakit hati lagi karena aku sayang kamu" Ucap Imam dengan lembut.

Tasya sedikit terkejut lalu kembali mengaduk-aduk minumannya yang tinggal setengah, lalu pandangannya menatap kosong ke arah jalan yang tampak ramai oleh kendaraan sesaat suasana menjadi hening.

"Aku menyempatkan izin ke guru di jam terakhir, untuk membuat suprise dengan kedatanganku. Sepanjang perjalanan aku membayangkan reaksi lucu kamu, yang akan terkejut tapi hilang seketika begitu melihat kalian berdua berpelukan. Rasanya aku menjadi gadis paling bodoh yang percaya begitu saja denganmu.

Harus merindukanmu dan bahkan berbohong demi orang yang hanya membuat aku sakit, kamu jahat banget mam bener-bener jahat" Ucap Tasya, dengan suara bergetar sambil tetap melihat ke arah lain air matanya seketika menetes di pipinya.

Ada rasa pedih di hati Imam ketika melihat dan mendengar penuturan gadis yang dicintainya, saat merasa sakit hati karena kebodohannya.

"Maafin aku, aku tahu berkenalan denganmu adalah keisenganku semata. Namun saat sudah jauh mengenalmu, aku nggak bisa menolak rasa sayang dan cinta yang perlahan mulai tumbuh. Aku mohon maafin aku bila perlu aku akan bawa kamu menemui gadis itu asal kamu percaya dan maafin aku" Ucap Imam panjang lebar.

"Aku sudah tahu semua Mam, sepupu kamu Rio yang sudah menjelaskan semuanya padaku. Karena aku gak sanggup bertemu kamu" Kata Tasya sambil menyeka air matanya.

Tentu saja membuat Imam terkejut, Rio si kambing hitam Kenapa dia nggak ngomong. "Awas aja lu ya" Ucap Imam dalam hati.

"Aku sudah maafin kamu Imam Al Fatah, Ya sudah sekarang kita pulang yuk. Papaku sudah menjemput" Kata Tasya sambil mengambil tasnya dan mulai berjalan meninggalkan Imam.

Imam mengejarnya dan meraih tangannya, lalu membalikan badannya untuk menghadap arahnya.

"Tasya carlisa Kamu mau jadi pacar aku" Tanya Imam dengan mantap. Sambil menggenggam kedua tangan Tasya, wajah tasya terlihat merona dengan disertai sebuah senyuman.

"Aku nggak mau Imam Al Fatah" Jawab Tasya sambil tertawa lalu mencubit pinggangnya dengan keras, kemudian gadis itu berlari meninggalkan Cafe. Imam merasa gemas dengan candaannya barusan.

Bersambung.....

1
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
like
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!