My Daddy

Hari demi hari di lalui Xander bersama dengan bayi mungil nan cantik Kelly dan jangan lupakan si pria heboh Cleo yang selalu membuat Xander darah tinggi.

Hari ini tepat hari dimana Kelly berusia empat bulan. Kelly sangat aktif tidak bisa diam, ia berguling kesana kemari dan sibuk berceloteh setiap harinya.

"Kau punya kebiasaan baru sekarang Kelly?" Cleo menggoyangkan mainan di tangannya berusaha menarik perhatian Kelly.

"Berguling kesini ayo!" Cleo menepuk karpet di depannya.

Kelly tertawa kecil dan bersemangat, ia mulai tengkurap dan berguling mendekati Cleo dengan perlahan. Namun ia berhenti karena lelah.

Cleo tertawa melihat tingkah Kelly yang menggemaskan. "Kau ini mudah lelah ya. Lihat lemak mu di perutmu itu," ucapnya.

"Seperti obesitas," celetuk Xander.

Cleo mendelik kesal. "Kelly tidak obesitas dia bayi yang menggemaskan!" teriaknya.

Xander berdecih, ia menatap Kelly yang tengah menatapnya. "Apa?"

Cleo melempar mainan di tangannya kearah wajah Xander. "Bisakah mimik wajah mu itu berubah? Kau lembut sedikit!" ucapnya.

Xander memutar bola matanya dengan malas. "Ya ya ya," balasnya acuh.

Kelly mengangkat kedua tangannya meminta Xander untuk menggendong nya. Xander mendengus kesal.

"Aku tidak mau menggendongmu! Kau berat seperti obesitas!"

...∆∆∆...

Cleo menatap tidak percaya, tadi siapa yang bilang tidak mau menggendong Kelly? Astaga, tidak sesuai isi hati huh!

Xander menggendong Kelly dengan sebelah tangannya. Ia menatap Kelly yang sibuk memakan jari jari tangannya yang mungil.

Xander memegang tangan Kelly. "Kau jorok sekali! Lihat tanganmu basah!" omelnya.

Cleo memukul kepala Xander. "Bodoh! Bayi memang begitu! Kau ini!" ia berkacak pinggang menatap Xander.

Xander mendengus kesal, ia paling malas berdebat dengan bocah sialan di sampingnya ini benar benar menyebalkan.

"Kau diam disini!" perintah Xander.

Cleo membulatkan matanya. "Kenapa?"

Xander mendorong pundak Cleo dengan keras. "Karena kau berisik! Kau diam disini. Sampai aku tau kau menyusulku, kau aku usir" ucapnya.

Cleo mengumpat di belakang Xander namun pria itu tetap memasuki mobil mewahnya sambil menggendong Kelly.

"Kau tidak pernah keluar kan," ucapnya pada Kelly. "Aku akan mengajakmu jalan jalan," sambungnya.

Kelly menatap Xander dengan mulut sambil memakan tangannya yang sudah penuh dengan air liurnya. Kelly menyentuh dagu Xander dengan tangan basah nya.

Xander terdiam di tempatnya. "Astaga bocah nakal! Kau! Ck!"

Kelly menepuk kedua tangannya dengan semangat, Xander hanya mendengus kesal menatapnya.

"Aku akan membuat perhitungan padamu Kelly,"

...∆∆∆...

Xander membiarkan Kelly tengkurap diatas kertas kertasnya yang tidak berguna dan Kelly dengan wajah penasarannya memegang kertas tersebut dan merobeknya.

"Apa kau suka dengan itu?" tanya Xander. Ia menatap Kelly sambil duduk dan wajahnya bertopang dagu.

Kelly mengeluarkan suara yang tidak jelasnya membuat Xander menggeleng kan kepalanya. "Aku tidak tau kau bicara apa," ucapnya.

Kelly berceloteh dengan mulut yang penuh dengan air liur, Xander mengusap wajahnya dengan frustasi. Ia hanya menghela nafas nya saja.

"Sudahlah, terserah kau saja," ucap Xander. Ia akhirnya sibuk dengan kerjaan yang menumpuk yang ada di mejanya.

Tak berapa lama kemudian Xander menoleh karena ia tidak mendengar suara celotehan Kelly lagi dan teryata Kelly tertidur di atas tumpukan kertas.

Xander berdecak. "Kau tidur di tempat berantakan. Apa saat gempa kau bisa tertidur seperti ini juga?" tanyanya pada Kelly yang tertidur.

Xander mengangkat bahunya, sudahlah ia biarkan saja yang penting Kelly diam. Saat akan melanjutkan pekerjaan nya kembali tiba tiba.

Brakk'

"Xander gawat!" teriak seseorang membuat Xander terkejut bukan main begitu pula dengan Kelly.

"Fuck!" umpat Xander. ia menatap Kelly yang bersiap siap untuk menangis.

"Kenapa ada bayi disini?" tanya nya tanpa rasa bersalah.

Kelly yang baru saja tertidur menangis dengan keras karena terkejut, Xander menatap tajam kearah pria yang membuka pintu dengan keras tadi.

"Kau mau mati sialan?!"

...∆∆∆...

...TBC...