Ikhtisar :
Menjadi seorang anak yang di beri kelebihan oleh sang maha kuasa bukanlah perkara yang menyenangkan, mereka harus menjalani hidup yang penuh dengan hal mistis. Belum lagi mereka selalu terganggu dengan suara, aroma bahkan suara-suara makhluk gaib. Adara Aurelia Alvarendra, seorang gadis yang mempunyai kemampuan khusus. Adara bisa melihat bahkan bisa berinteraksi langsung dengan makhluk tak kasat mata, karena kemampuannya tersebut membuat Adara di benci oleh kakek dan neneknya sendiri. Karena mereka menganggap kalau kelebihan yang dimiliki oleh Adara adalah sebuah kutukan. Justin Leon Alvarendra, kakak kandung Adara sangat menyayanginya Adara. Dia selalu membela Adara ketika Adara di hina oleh kakek dan neneknya, namun sifat Adara benar-benar berbeda dari orang yang memiliki kemampuan sepertinya, bagaimana tidak ? kalau hobi Adara membully makhluk gaib. Dia memiliki sifat tengil dan bobrok membuat makhluk gaib takut untuk mendekatinya.
Simak cerita selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Marah Pada Reynard
Keesokan harinya, Adara masih mendiamkan Reynard sampai sekarang. Keluarga Alvarendra tengah melakukan sarapan pagi, tapi sarapan yang dihiasi tawa sekarang malah hanya ada keheningan yang menyelimuti acara makan mereka. Justi sudah kembali seperti semula.
“Ma, kenapa Dara sama papa diem-dieman ?” Bisik Justin pada Khasandra
Khasandra menghela napas dengan berat.
“Ada sedikit masalah, nanti kamu juga tahu sendiri” Jawab Khasandra
Justin mendengus kesal, dia sangat tidak betah dengan suasana seperti sekarang.
“Ya udah, kalau bagitu Justin pamit mau berangkat sekarang” Ucap Justin setelah menghabiskan sarapannya dengan cepat karena suasana rumahnya membuatnya tidak betah
“Dara juga mau berangkat” Sahut Adara dengan wajah datar
Lalu mendekati Khasandra dan mencium kedua pipinya, sedangkan melewati Reynard Adara hanya melirik sekilas. Sejak kejadian malam tadi Adara sangat enggan untuk berbicara kepada sang papa.
“Dek, kamu gak salim dulu sama papa ?” Tanya Justin merasa heran ketika melihat Adara yang hanya melirik Reynard
“Ngak kak, males” Jawab Adara ketus
Reynard yang mendengarnya tentu saja naik pitam, dengan keras Reynard menggebrak meja makan.
“ADARA ! KAMU JANGAN KURANG AJAR, DIMANA SOPAN SANTUN KAMU ?” Bentak Reynard dengan keras
Adara memutar bola matanya malas
“Mah, Dara berangkan dulu ya” Ujar Adara menghiraukan ucapan Reynard
“Sebenarbya apa yang sudah terjadi ? Kenapa gue gak inget sama sekali ?” Lirih Justin
Khasandra berjalan mendekati Adara, kemudian mengelus pucuk kepala Adara dengan penu kasih sayang.
“Dara, gak boleh seperti itu. Mau semarah apa pun kamu, tapi dia tetep papa kamu sayang. Kamu gak boleh seperti itu, karena mama sama papa gak pernah ngajarin kamu sama kakak hal yang tidak sopan seperti tadi” Tegur Khasandra dengen lembut
Adara hanya diam membuat Khasandra tersenyum tipis
“Ayo, minta maaf sama papa sekarang sayang” Titah Khasandra
Mendengar itu membuat Adara mengerucutkan bibirnya kesal
“Dara masih marah sama papa, ma” Jawab Adara
“Kamu masih betah diamkan papah cuman gara-gara laki-laki berandalan tadi malam itu ?” Sahut Reynard semakin membuat Adara kesal
“Azlan pa, namnya Azlan. Dia bukan laki-laki berandalan, dia baik kok pa. Papa aja yang nggak tahu Azlan seperti apa” Sentak Adara yang lansung terpancing
“Nah kan, sekarang mama liat sendiri. Anak gadis kita udah gak bener, gara-gara kita nyekolahkan dia secara formal dia jadi anak pembangkang dan nakal. Sudah berani melawan orang tua, bentak-bentak orang tua” Ucap Reynard sambil menunjuk Adara
“Papa mending diem dulu deh, jangan buat semuanya makin ruwet” Tegur Khasandra
“Belain terus anak kesayang mama itu” Jawab Reynard sedangkan Justin semakin penasaran apa yang sebenarnya telah terjadi pada keluarganya
Adara yang sudah tidak tahan dengan sikap Reynard langsung melengos pergi, membuat Reynard semakin meosi.
“Dara, denger dulu perkataan papa. Dasar gak sopan !, orang tua sedang bicara malah melengos gitu aja” Bentak Reynard
“Percuma juga Dara dengeri ucapan papa sampai berjam-jam, sekali papa egois akan tetap egois. Papa juga gak pernah dengeri ucapan Dara” Jawab Adara yang sudah berdiri diambang pintu
“Kak ayo berangkat, Dara mau berangkat sama kakak” Lanjut Adara membuat Justin mengangguk
Setelah Justin dan Adara keluar, terdengar suara pecahan piring dari dalam. Hal itu membuat Adara tidak tenang, sebenarnya Adara berniat minta maaf sama Reynard tapi mendenagr ucapan Reynard yang kembali menjelek-jelekan Azlan membuat dirinya menjadi kesal.
“Dek, kamu kenapa sih ? Apa yang telah terjadi sih ?” Tanya Justin
“Nanti aja Dara jelasinnya, sekarang kita berangkat aja ayo kak” Jawab Adara
Saat ingin memasuki mobil, tak sengaja kedua mata Adara melihat sosok yang sangat dia benci siapa lagi kalau bukan Khalid.
“Lo mau apa kesini ?” Tanya Adara ketus menatap Khalid dengan tajam
Sedangkan Khalid yang baru saja memasuki pagar rumah Adara merasa terkejut.
“Gue mau jemput lo” Jawab Khalid
“Gak perlu, gue mau berangkat sama kak Justin” Tolak Adara dengen cepat
“Tapi gue di suruh sama om Reynard” Jawab Khalid
“Gue gak peduli, mau di suruh sama papa atau gak sekarang juga mending lo berangkat dulu sana” Usir Adara
“Nanti kalau om Reynard marah sama lo gimana ?” Tanya Khalid memaksa agar Adara bisa bareng dengannya
“Lagian sekarang dia udah marah, percuma juga kan ?” Ujar Adara sewot, kemudian menyusul Justin yang Sudha berada di dalam mobil
Justin membunyikan klakson mobilnya, meminta Khalid untuk segera pergi dari sana.
*****
Sepanjang perjalanan Adara hanya terdiam menatap jalanan, sedangkan Justin yang memang sangat tidak menyukai keheningan mengajak Adara untuk berbicara.
“Dek, kamu ada masalah sama papa ?” Tanya Justin
“Gak ada kak” Jawab Adara
“Kamu bohong, kakak gak percaya. Sejak kapan kamu gak mau berbagi cerita sama kakak ?” Ujar Justin
“Mungkin sejak kakak ketempelan setan” Jawab Adara
Mendengar itu Justin langsung tersendak air liurnya sendiri.
“kamu serius dek ? Kapan kakak ketempelan ?” Tanya Adara belum percaya
“Sudah 3 hari kakak ketempelan, kakak juga pukul Dara, dorong Dara, caci maki Dara. Kakak bilang kalau kakak itu gak sudi punya adek kaya Dara, kakak benci sama Dara, kakak juga bilang kalau Dara itu adalah kutukan” Jelas Adara, hatinya kembali sakit dan sangat sesak mengingat pelakukan Justin saat dia sedang ketempelan
Justin terdiam, dia bisa merasakan betapa sakitnya perasaan Adara saat dia mengucapkan kata-kata itu. Sekarang Justin merasa sangat bersalah pada Adara.
“Kakak minta maaf yah, udah bilang kaya gitu sama Dara. Kakak gak benci Dara, kakak sangat sayang sama Dara” Ujar Justin sambil menatap wajah sang adik dengan rasa bersalah
Adara beralih menatapa wajah Justin, kemudian tersenyum tipis.
“Dara gak papa kok, lagian kakak kaya gitu juga gak sadar. Jadi sekarang kakak gak usah merasa bersalah sama Dara” Jawab Adara dengan lembut, kemudian mencim pipi kiri Justin
“Dara sangat sayang sama kakak” Tambah Adara kemdian memeluk tubuh Justin dari samping
Walau sedikit terganggu dengan kelakuan sang adik, namun Justin sangat bahagia. Dia sangat senang jika Adara bisa bermanja-manja padanya.
“Kamu kenapa lagi ?” Tanya Justin kembali menyadari perubahan pada raut wajah adiknya itu
“Dara masih kesel sama papa, kapan sih papa gak egois seperti sekarang” Jawab Adara
“Kakak tahu kok, kalau Dara lagi kesel sama papa tapi kalau sikap Dara seperti itu tadi juga salah. Bagaimana pun juga kan dia itu papa kita, orang tua kita, kita seperti ini juga karena papa sama mama. Jadi kita sebagai anak, kita gak boleh bersikap seperti itu tadi ya” Ucap Justin menasehati Adara
“Iya kak, nanti sampai rumah Dara minta maaf sama papa” Jawab Adara yang membuat Justin mengecup kening Adara dengan sayang
“Udah ayo turun, udah sampai nih” Ujar Justin setalah menghentikan mobulnya di depan sekolah
Adara menatap sekeliling, dan ternyata benar dia sudah sampai di sekolahnya.
“Loh, kok cepet banget sih kak ? Padahal Dara masih pengen peluk kakak” Lirih Adara menunduk
Justi mengangkat wajah Adara, kemian mencium semua inci wajahnya dan hal itu membuat Adara tersenyum senang.
“Kakak tahu aja kalau Dara merindukan ciuman kakak” Ujar Adara terkekeh kemudian melepaskan pelukannya
“Ya udah sekarang kamu turun” Titah Justin
Adara mengangguk lalu turun dari mobil, saat turun semua siswa memandangnya seperti pertama kali sekolah di sana.
“Kakak nanti jemput Dara ya, aku gak mau bareng sama Khalid” Ucap Adara
“Iya insyaallah, kakak jemput kok” Jawab Justin
Lalu Adara memasuki sekolahnya
“Hallo Dara, baru sampai nih ?” Sapa Arghi yang baru saja sampai bersama dengen Lucky dan Syakir
“Hallo juga Arghi” Jawab Adara
“Pagi cantik” Timpal Lucky
“Pagi juga Lucky” Jawab Adara
“Dek mereka siapa ?” Tanya Justin bingung melihat Adara yang kelihat sangat dekat dengan ketiga laki-laki yang berpenampilan badboy
“Teman Dara kakak, tenang aja mereka bertiga itu baik banget sama Dara” Jelas Adara yang membuat Justi bernapas lega
“Dia kakak kamu ?” Tanya Arghi
“Iya, dia kakak Justin kakak aku” Jawab Adara
Justin menatap Arghi, Lucky dan Syakir.
“Saya titip ade saya yah, tolong jaga dia” Ucap Justin
“Iya siap bang, kita akan jaga Dara” Jawab Lucky
“Tidak akan terjadi apa-apa sama Dara bang, saya janji” Timpal Arghi
“Makasih ya” Ucap Justin
“Sama-sama bang” Jawab Keduanya sednagkan Syakit hanya diam saja
“Dara, kakak pergi dulu ya. Jangan nakal, belajar yang bener biar pinter” pamit Justin
“Iya kak” Jawab Adara
Lalu mobil yang ditumpangi Justin keluar dari area sekolah.
“Btw, Azlan mana ? Kok gak keliatan ?” Tanya Adara yang tidak melihat keberadaan Azlan
“Dia lagi sakit, makanya hari ini dia gak masuk” Jawab Lucky
“Rencana kita, hais pulang sekolah mau jenguk dia. Lo mau ikut gak ?” Ajak Arghi
“Boleh, nanti aku ikut kalian yah” Jawab Adara
“Gue masuk kelas dulu yah, sampai jumpa nanti” Pamit Adara kemdian pergi
“Daaaah” Ujar Lucky
masih setia baca