Nidu Dorgan seorang bos ganster ibukota tak pernah menduga, dia akan tertukar roh dengan seorang pelajar culun bertubuh gendut dan sering jadi korban bullyan teman-teman sekolahnya. Semenjak pelajar itu dimasuki roh Nidu Dorgan, sang pelajar culun ini tiba-tiba berubah bak ganster, dia tak segan hajar semua pelajar yang selama ini membullynya. Tak ada yang mengira, si pelajar ini aslinya bukan si pelajar culun itu. Masalah mulai timbul, saat tubuh si ganster yang masih koma di rumah sakit mulai sadar dan kaget tubuhnya berubah jadi Nidu Dorgan, padahal dia merasa masih seorang pelajar culun. Kelucuan, ketegangan dan juga kelakuan Nidu bikin anak buahnya kebingungan, kenapa Nidu Dorgan berubah penakut dan tak lagi kejam. Kekasih Nidu yang merupakan anak Kepala Ganster paling berpengaruh sampai aneh melihat kelakuan Nidu yang berubah jadi ‘jinak’ ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mrd_bb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26: Kesalah Pahaman yang Terus Berulang
Reza dan Dipo tentu saja pilih bus yang ada Nidu dan Riona, serta bu Nat, iring-iringan bus ini pun menuju ke Bandungan, Ambarawa Jawa Tengah, tempat di mana mereka akan study tour.
Jarak yang di tempuh dari Jakarta hampir 7 jam melewati tol Cikopo-Palimanan, Reza langsung memilih tempat duduk di sisi bu Nat.
“Iiih kenapa sih om duduk di sini? Sana donk,” usir Riona, yang sama sekali tak sadar, kalau roh yang ngeram di tubuh Nidu aslinya adalah Reza.
“Kamu makin cantik Riona?” ceplos Reza, sambil menatap Riona dengan lembut.
“Astagaaa…Om, sorry yaaa…aku mau pergi!” sahut Riona terkaget-kaget, dia langsung bangkit dan melewati Reza yang duduk sisi lorong dan kini dia mendekati Nidu dan bu Nat.
“Reza kamu pergi sono, dekat Om kamu, jijai aku, masa aku di gombalin sih, ganteng sih iya, tapi seleraku bukan Om-om juga kale,” bisik Riona dengan Nidu, hingga Nidu kaget sendiri dan langsung berdiri.
Kebetulan saat itu bu Nat asek menelpon seseorang, sehingga dia yang duduk di dekat jendela tak memperhatikan Riona mendatangi Nidu dan minta tukaran tempat duduk.
Begitu duduk di dekat Reza, plakk, tepukan lumayan keras menerpa kepala Reza.
“Tolol banget sih kamu, masa langsung main rayu ke Riona, kamu harus sadar, tubuhmu itu tubuhku, sedangkan tubuhku ini milikmu,” bisik Nidu menahan kesal.
“Ma-maaf Om, Reza lupa lagi,” sahut Reza pelan, agar tak kedengaran siswa yang lain.
“Makanya, goblok itu jangan di piara, bikin pusing saja,” ceplos Nidu menahan kekesalan dan kemangkelan hatinya.
Ditegur begitu Reza hanya bisa diam, terlihat lucu jadinya, Reza yang bertubuh Nidu Dorgan, ciut dimarahi Nidu yang bertubuh Reza.
Bu Nat awalnya kaget, kenapa Nidu pindah dan kini yang duduk justru Riona di sampingnya, yang malah kini terlihat enak-enakan tidur dengan memasang penahan leher.
Apalagi setelah 2,5 jam perjalanan, senja sudah mulai menjelang, makin nyenyak saa Riona tidur di bus mewah ini.
“Si Reza kemana yaa? Aahhh paling si Riona cemburu lalu minta Reza pindah, padahal seleraku bukan anak model abege!” batin bu Nat, yang malah kini ingat Nidu yang awalnya duduk dekat Riona.
Dipo kini duduk dekat Nidu, setelah meminta Reza pindah ke kursi seberangnya, kini dia asyik ngobrol berdua dengan bos gangsternya.
“Hmm…bahaya juga ternyata, si Bahmid akan lancarkan perang gangster?” tanya Nidu, saat Dipo beri laporan.
“Betul bos, dari laporan mata-mata kita, sepulang dari Banjarmasin, mereka bersiap akan serbu markas utama Tuan Marko.
“Kalau begitu, sepulang dari study tour, kita harus siaga, agaknya serangan ini tak main-main dan waktunya sulit diprediksi,” sahut Nidu lagi agak khawatir.
“Tapi…bagaimana dengan bos sendiri, kan masih berada di tubuh si Reza?”
“Ini yang bikin aku pusing, kita liat nantilah! Eeh bus berhenti di rest area, ayo kita turun,” ajak Nidu, dan Dipo pun langsung berdiri duluan dan kini mereka menuju ke toilet rest area tersebut.
Begitu duduk di sebuah kafe di tempat ini, Riona tentu saja kembali nempel Nidu. Hingga Reza hampir keceplosan lagi, untung dia cepat sadar, saat mata Dipo melotot ke arahnya.
Bu Nat…juga duduk dekat Reza, diam-diam guru cantik ini mulai memberi perhatian pada Reza yang bertubuh Nidu Dorgan. Reza dan Nidu sampai saling pandang sesaat, namun mereka sama-sama diam.
“Bang Nidu…kerjanya apa sih,” bu Nat buka obrolan sambil menyantap jus buah, dia memang jarang makan malam, sehingga tubuhnya langsing bak model.
Nidu sampai menatap tajam ke Reza, khawatir kalau anak ini salah ngomong lagi.
“Banyak sih bu…main saham salah satunya!” sahut Reza asal, sambil menyeruput jus apelnya. Mendengar jawaban Reza, Nidu pun menghela nafas lega.
“Udah punya istri belum?” pancing bu Nat lagi.
“Punya tuuu…!” kalimat Reza langsung putus, saat matanya menatap wajah Reza dan kakinya di tekan Nidu keras di bawah meja, tanya di sadari bu Nat dan Riona.
“Reza, kamu kenapa sih, dari tadi kulihat agak melotot mulu lihat Om kamu sendiri?” tegur Riona pelan, heran melihat sikap Nidu, yang tentu saja dipikirnya Reza segitunya dengan Om sendiri.
“Anuu…anu ee…gini Riona, Om ku ini dulu sempat tunangan, lalu putus sekarang jomblo, ya nggak Om?” sahut Nidu sambil kembali menekan ujung sepatu Reza.
“Ahhh iyaa bu Nat, dulunya aku bertunangan, tapi karena kami sama-sama nggak cinta, jadinya putus dyehh, kalau bu Nat sendiri gimana, masihkah di antar jemput tunangan yang itu tuh” ceplos Reza.
“Sama-sama nggak cinta, kenapa kalian malah bertunangan, aneh kamu itu Bang?” sahut bu Nat, mencueki pertanyaan soal tunangannya, padahal Nidu aslinya menunggu-nunggu jawaban bu Nat ini.
“Abisnya…kami ditunangkan bu Nat, soalnya dia masih cinta dengan bekas pacarnya, ya udah, aku minta saja kami putus sekalian. So….sekarang aku jomblo!” sahut Reza santai, hingga Nidu pun plong.
“Moga aja anak ini terus pintar begini, nggak o’on lagi jawabannya,” batin Nidu lega.
“Waahh cocok tuh…bu Nat juga katanya putus dengan tunangannya, upsss sorry bu Nat, Riona keceplosan,” sela Riona, yang malah kaget sendiri.
Wajah Nidu terlihat senyum ceria, ini ternyata tak luput dari perhatian Riona dan juga bu Nat!
Riona tiba-tiba bete…!!!!
**
Lanjutkan terus yaa