NovelToon NovelToon
Benih Siapa Di Rahimku

Benih Siapa Di Rahimku

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Lari Saat Hamil / Cinta Lansia
Popularitas:55.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Hi Kak .... Aku hadir lagi nih, jangan bosan ya untuk selalu ikuti cerita aku🥰🥰🥰🥰

Kehamilan di usia lanjut membuat Sonia harus angkat kaki dari rumah suaminya. 20 tahun dirinya mengarungi bahtera rumah tangga bersama Dion Wiratama akhirnya harus berujung pahit, gara-gara suatu malam yang Sonia pun tidak tahu menahu dan tidak ingat sama sekali, kapan dia berhubungan dengan seorang pria, sedangkan Dion sendiri sudah di vonis impoten karena sebuah kecelakaan tiga tahun yang lalu.

Apakah Sonia mampu membawa kehamilannya ini sendiri ataukah ada pengeran berkuda putih yang nantinya akan menerima Sonia??

Nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hujan Di Sore Itu

Sore itu mentari mulai mulai menghilang dan bersembunyi di balik awan kelabu, saat ini cuaca begitu mendung, air rintik-rintik mulai turun dari langit membasahi bumi Jakarta, di sini Sonia mendekap erat tubuh kecil itu yang merasa kedinginan, karena memang hujan kali ini begitu lebat dan di sambut dengan kilatan gemuruh guntur yang mengejutkan hati anak kecil itu.

 "Tante, aku takut," keluh anak itu sambil menyembunyikan kepalanya di balik dada wanita paruh baya itu.

  "Jangan takut Sayang, ada Tante di dekatmu," ucap Sonia sambil mendekap tubuh kecil itu.

  Entah kenapa saat ini perasaan anak kecil itu begitu takut, semenjak kepergian ibunya Cleo memang tidak pernah tidur sendirian, karena memang ada ketakutan tersendiri mengenai petir dan juga kematian sang ibu yang membuatnya sampai sekarang begitu ketakutan dengan suara menggema dari langit itu.

  "Hiks ... Hiks ... Mama jangan tinggalkan Cleo, aku takut Ma," lirih anak itu begitu menyentuh hati Sonia.

  "Sayang, jangan takut ada Tante," ucap Sonia, berkali-kali mencoba menenangkan hati anak kecil itu.

Satu tahun yang lalu di saat ibunya ingin bersalin tiba-tiba saja hujan turun lebat dan angin kencang di sertai petir yang menyambar, sehingga membuat Cleo ketakutan dan di waktu yang bersamaan ibunya terjatuh dari kamar mandi, sehingga membuat Devina pingsan dan mengalami gegar otak.

Gara-gara benturan di kepalanya yang cukup keras, dan kejadian itu langsung di ketahui pembantu yang sedang bersih-bersih di kamarnya, meskipun Devina langsung mendapatkan penanganan dari rumah sakit, tapi waktu berkata lain, ibu dan bayi itu di nyatakan sudah tidak bernyawa, sehingga dokter pun mulai melakukan operasi Caesar untuk mengambil anak yang dikandung.

"Enggak Mama jangan tinggalkan aku," ucap anak itu yang merasa ketakutan.

*********

   Saat ini para pembeli mulai terjebak di outlet Sonia, yang berada di luar segera menepi ke tempat yang masih ada pelindung kanopi yang memang terpasang lebar di depan outlet tersebut, begitu juga yang di dalam semakin sibuk memesan cemilan yang menghangatkan seperti kentang goreng dan juga ayam kribo, di tambah nasi hangat yang mengenyangkan perut di musim penghujan ini.

Sedangkan mobil mewah berwarna hitam itu baru datang di outlet Sonia, pria berparas rupawan itu begitu khawatir dengan sang anak yang memang memiliki riwayat ketakutan tentang petir, maka dari itu dia rela menerjang hujan yang begitu lebat demi melihat sang anak dalam keadaan baik-baik saja.

 Juna langsung membuka pintu mobil dan mulai masuk ke dalam outlet Sonia, di sini dia langsung menemui Sonia di ruang kerjanya, tangan kokoh itu mulai tergerak untuk mengetuk pintu, dengan tidak sabar dia selalu mengetuknya Denga irama yang begitu cepat.

  "Tok ... Tok ...," suara ketukan itu.

  "Lama banget ada orang gak sih," ucapnya selalu dengan nada yang tidak sabaran.

  "Masuk saja tidak di kunci kok," ujar Sonia.

  Juna berusaha untuk masuk sedangkan saat ini putra kecilnya itu sedang bersembunyi di dalam dekapan wanita paruh baya itu.

  "Sayang, jangan takut ya, ada Papa di sini," ucap Juna yang langsung duduk di samping anaknya.

  "Papa, aku takut," ucap anaknya itu.

  "Jangan takut ya Nak, Papa ada di sini," ujar pria itu sambil membuka lebar dadanya agar sang anak beralih ke dekapannya.

  Saat ini Sonia begitu iba melihat teman kecilnya yang ceria dan tiba-tiba ketakutan seperti ini, bahkan anak kecil itu dari tadi hanya menyebut nama adik dan ibunya saja.

  "Mama, dedek bayi, maafkan aku gak bisa nolongin kalian," ucapnya yang begitu menyesali kejadian itu.

  "Enggak Sayang, itu bukan salah kamu, jadi kamu tidak boleh ya berucap seperti itu," pinta Juna.

  "Papa, Mama kasian menahan rasa sakitnya," ujar anaknya itu.

  "Iya Sayang, tapi Mama saat ini sudah bahagia bersama adik Chilla di surga," ucap Juna sambil memeluk tubuh anaknya.

  Suara petir mulai terdengar kembali di sertai dengan hujan lebat dan angin yang begitu kencang, bahkan saat ini Sonia begitu teringat dengan kedua orang tuanya yang ada di rumah, wanita itu terlihat begitu ketakutan dan berusaha untuk memeluk dirinya sendiri.

  "Tante." Tiba-tiba suara kecil itu memanggil.

  "Ada apa sayang?"

  "Sini mendekatlah," ajak Cleo.

  Sonia mulai mendekatkan tubuhnya ke arah anak kecil itu, sejenak Cleo seperti merasakan hangatnya dekapan sebuah keluarga yang begitu utuh, mata kecil itu mulai menelisik ke arah samping-sampingnya lalu mulai berucap.

  "Papa ... Tante ... Tolong peluk aku," pinta anak kecil itu yang membuat keduanya melongo begitu saja.

  "Hah! Apa Nak?" tanya keduanya.

  "Peluk aku, sebentar saja," pintanya kembali.

  Karena hujan dan angin yang begitu lebat akhirnya mau tidak mau kedua orang dewasa ini memeluk anak kecil yang berada di tengah-tengah mereka, sekilas potret ini seperti keluarga Cemara akan tetapi sejatinya di balik kejadian ini ada seorang anak yang merindukan hangatnya keutuhan keluarga, bukan seorang anak kecil itu saja yang membutuhkan peran keduanya, calon buah hati yang saat ini masih berada di dalam kandungan pun sama halnya menginginkan kasih sayang yang utuh dari sebuah keluarga.

  "Tante ... Papa ... Ternyata begini rasanya mempunyai keluarga yang lengkap," ujar anak kecil itu yang membuat mulut orang dewasa di samping-sampingnya tercekat dan tidak tahu harus menjawabnya seperti apa.

   Hujan masih belum reda saat itu pula pelukan keduanya tidak terlepas Cleo begitu menikmati momen ini, karena sebagai seorang anak dia sudah kehilangan peran sang ibu yang sudah pergi untuk selamanya.

  "Pa, nanti kalau dedek bayi lahir temanin Tante Sonia ya," pinta anak itu di tengah-tengah suara hujan yang begitu lebat.

  Sonia merasa tidak enak sedangkan Juna hanya terdiam, di dalam hati pria itu mungkin saat ini sedang menuduh Sonia untuk mempengaruhi anaknya.

 "Apa Sayang, ini tidak boleh karena Papa bukan suaminya Tante Sonia," tolak Juna dengan halus.

  "Enggak Papa, suami Tante Sonia sudah pergi, kalau ada seharusnya dia datang kesini menemani Tante Sonia, sedangkan Tante Sonia saja selalu sendiri di sini," ujar anak itu yang seolah berpikir dewasa.

  "Astaga! Sayang, kamu tidak boleh begitu, memangnya kamu tahu kalau Tante Sonia itu tidak punya suami?" tanya Juna.

  "Tahu dong, bahkan aku suka lihat Tante Sonia memegangi foto kakak itu," tunjuk Cleo ke foto Kenzi.

"Itu siapa Nak?" tanya Juna.

  "Itu foto anak Tante Sonia, dan sekarang dia sedang sekolah jauh di luar negeri, tapi ketika aku tanya luar negeri mana Tante Sonia hanya menggelengkan kepalanya," ungkap bocah itu yang benar-benar membuat Sonia tidak habis pikir.

"Cleo sudah Nak, jangan bahas itu lagi," cegah Sonia yang merasa tidak enak sendiri kepada Juna.

Sejenak Juna mulai menelisik wajah Sonia yang terlihat begitu sedih ketika membahas sang anak, Juna merupakan pria yang sudah pernah kehilangan anak dan istrinya maka dari itu dia sekarang bisa merasakan apa yang saat ini di rasakan oleh wanita di sampingnya itu, hanya saja yang menjadi pertanyaan, sampai sekarang Juna masih belum tahu kenapa Sonia tidak ikut serta kepindahan suaminya itu.

"Memangnya benar yang di ceritakan Cleo, kamu tidak tahu dimana suami mu membawa anakmu pergi?" tanya pria itu yang akhirnya ingin mengakhiri rasa penasarannya itu.

"Iya," sahut Sonia dengan tatapan nanar.

Entah kenapa hati Juna merasa iba dengan tatapan kosong yang diliputi kesedihan oleh wanita dihadapannya itu, ingin sekali Juna membantunya, akan tetapi Dion memang secerdik itu dalam menutupi kehidupan pribadinya.

'Aku tahu apa yang saat ini kau rasakan, kerinduan itu memang begitu menyiksa hati kita, apalagi dari sikapmu, sepertinya anakmu dipaksa ikut dengan ayahnya, entah masalah apa yang tengah kalian hadapi,' batin Juna yang mulai memperhatikan hidup Sonia.

Bersambung .....

1
Ds Phone
isteri yang selamat kan dia
Ds Phone
sakit nya dah teruk tu
Ds Phone
dia tetap sayang macam anak nya sendiri
Ds Phone
kejap dah besar
Ds Phone
bapak nya tak reti basaha
Ds Phone
siapa dia anak nya
Ds Phone
apa yang hendak dia laku kan
Kasih Bonda
next Thor semangat
Ayumarhumah: Iya kakak ...
Pengumuman kelanjutan kisah Sagara dan Alina akan berlanjut jangan lupa ya kak, kalau udah liris mampir🥰🥰🥰
total 1 replies
Linda Seran
good
Kasih Bonda
next Thor semangat
Maizuki Bintang
bgs
Kasih Bonda
next Thor semangat
mbok Darmi
Alhamdulillah dion impoten lagi bahkan lebih parah biar tidak selingkuh lagi senjata sudah letoy untung ngga kena hiv sekalian
Kasih Bonda
next Thor semangat .
Kasih Bonda
next Thor semangat
Nur Adam
lnjut
mbok Darmi
wkwkwk pengen burung Dion mati suri lagi impoten selamanya biar tau rasa, sebagai seorang laki" burung letoy ha ga diri langsung nyungsep dong 🤣
Ani Basiati: lanjut
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
iqbal nasution
oce
Kasih Bonda
next Thor semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!