Reynand saputra, pria tampan, bak seorang aktor, namun berhati dingin. di paksa ikut perjodohan oleh orangtuanya. padahal dia sendiri sudah memiliki kekasih yang sangat di cintainya, tapi mereka tak menyetujui hubungannya. Nanda gadis imut, belesung pipi. memiliki rambut lurus nan panjang yang baru berusia 20 tahunan, terpaksa menikah dan harus terjebak dengan pria tampan dan dingin seperti Reynand saputra. Karena terikat janji perjodohan yang papanya ucapkan. bagaimana selanjutnya? ikuti kisahnya!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Saya pamit duluan," Ucapnya. Lalu bergegas pergi menuju pintu, untuk berangkat ke kampus terlebih dahulu.
"Heiiii,,, setidaknya kalau mama memintamu melakukan hal-hal aneh, kau harus menolak. Kau kan bukan anak kandungnya!" Umpat Rey lagi karena gusar, akan gadis itu yang terlalu patuh dan menurut pada mamanya.
"Setidaknya, kalau anda tidak menyukai masakannya, anda bisa membuangnya!" Jawab nanda lagi. Dia cukup kesal pada pria itu yang terlalu cerewet, mana bisa dia menolak keinginan mama mertuanya yang terlalu baik itu. Setidaknya dia tetap ingin menjaga nama baiknya di hadapan wanita paruh baya itu, walaupun nantinya mereka akan bercerai. Setelahnya, nanda pun sudah terlihat menghilang di balik pintu.
Gruk...grukkk....
"Akh sial!" Rey hanya semakin merasa marah, tatkala perutnya juga berbunyi karena kelaparan.
Tangannya sudah menjumput satu buah panekuk yang ada di atas meja, demi mengganjal perutnya yang kelaparan.
"Hah lihatlah! Membuat panekuk saja, rasanya benar-benar sudah tak enak, apa lagi makanan yang lainnya!" Umpatnya, saat sudah berhasil menguyah benda tersebut. Rasanya benar-benar tak sesuai seleranya, karena biasanya dia hanya akan memakan panekuk buatan Restoran mahal di kotanya itu, ataupun buatan koki terbaik di rumah orang tuanya.
Walaupun mulutnya mengumpat seperti itu. Namun tangannya terus saja menjumputi semua panekuk yang ada di atas piring, hingga akhirnya habis tak bersisa.
"Hah sial, gara-gara lapar, makanan yang tak enak pun, aku habiskan!" Umpatnya lagi. Saat tanpa sadar melihat piringnya yang sudah bersih tersebut.
Glekk...glekkk...
Dengan sekali tegukan. Semua susu di dalam gelas tersebut sudah ia habiskan, karena merasa begitu kehausan. Setelahnya, dia pun sudah terlihat bersiap-siap, demi akan berangkat ke kampusnya.
Di lain sisi
Ckittt.....
Suara decit rem mobil berhenti secara mendadak. Karena terkejut saat mendapati seorang pengemudi motor, secara tiba-tiba menyelipnya saat di belokan, hingganya menyebabkan pengemudi tersebut langsung terjatuh.
"Anda tak apa-apa nona?" Tanya pria itu khawatir, saat sudah berada di hadapan gadis yang sudah meringis kesakitan, karena terjatuh dari motornya tersebut.
"Akh gak papa kok, maafkan saya, saya yang salah!" Ucap gadis itu. Karena tahu sendiri bahwa di sini dia lah yang bersalah.
"Tak apa-apa, saya juga bersalah, karena agak ngebut tadi," Ucap pria itu.
"Nanda, kamu nanda kan?" Ucap pria itu terkejut. Saat berhasil mengenali suara dan wajah gadis itu. Hatinya sempat bersorak girang, karena akhirnya bertemu dengan gadis itu kembali. Nanda yang mendengar itupun seketika langsung menolehkan wajahnya ke arah asal suara.
"Kak andre!" Ucap nanda. Dia juga tak kalah terkejutnya saat melihat pria itu.
"Ayo aku antar ke rumah sakit?" Tawar andre. Saat melihat lutut gadis itu yang sedikit mengelupas dan berdarah.
"Akh, tak apa-apa kak, cukup di cuci dan di pasang plester, pasti sembuh." Tolak nanda halus.
"Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kau ku antar ke kampusmu?" Tawar Andre lagi, saat melihat kap motor gadis itu yang sedikit retak, dan juga ban nya yang kempes. Karena masih ingat dengan jelas. Bahwa gadis itu sudah berkuliah.
"Akh apa tak merepotkan?" Tanya nanda. Saat melihat motornya yang juga sudah tak dapat ia kendarai kembali tersebut. Dia juga sudah di buru waktu, karena jam pelajaran akan segera tiba.
"Tak akan, dan masalah motormu, aku yang akan mengurusnya!" Ucap Andre lagi.