NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:19.7k
Nilai: 5
Nama Author: Irma

Kecelakaan maut yang menimpa sahabat baiknya, membuat Dara Asa Nirwana terpaksa menjalani nikah kontrak dengan Dante Alvarendra pria yang paling ia benci.

Hal itu Dara lakukan demi memenuhi wasiat terakhir almarhumah untuk menjaga putra semata wayang sahabatnya.

Bagaimanakah lika-liku perjalanan lernikahan kontrak antara Dara dan Dante?
Cerita selengkapnya hanya ada di novel Nikah Kontrak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 22

Dengan deraian air mata Dara membantu Dante merapihkan barang-barang Dion, ia masih tak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini, besok ia akan benar- benar kehilangan Dion.

"Dante, menurutmu apakah nantinya Dion akan melupakan kita?" tanya Dara membuka obrolan mereka.

"Kau jangan berpikir yang tidak-tidak. Dion tidak akan pernah lupa dengan kita," ujar Dante menghibur Dara.

"Lebih baik kamu istrirahat saja. Temani Dion, biar aku yang menyelesaikan," Meski tampak terlihat lebih tegar padahal dalam batinnya, Dante pun merasakan kesedihan yang dirasakan Dara.

"Kau yakin?"

Dante mengangguk, ia merasa kasihan pada Dara. Tubuh, pikiran dan hatinya pasti sangat lelah. Jadi ia membiarkan Dara istrirahat lebih dahulu sembari menemani Dion.

Dara menghampiri Dion diatas tempat tidurnya, ia sudah mencoba menahan tangisnya namun nyatanya gagal total. Air mata semakin deras mengalir saat melihat tubuh mungil Dion terlelap.

Mendengar isak tangis ibunya, perlahan Dion terbangun. Bocah kecil itu tak menangis, ia justru memandangi Dara untuk beberapa saat, baru kemudian merangkak ke arahnya dan memeluknya, seolah menenangkan ibunya dari masalah yang ia tidak ketahui.

Tangis Dara semakin pecah, ia membalas pelukan Dion lebih.

Mendengar suara tangis Dara yang begitu kencang, Dante menghampirinya. "Ada apa Ra?" tanya panik.

Dara dan Dion menoleh ke arah Dante, tatapan mata Dion begitu tajam menatap Dante seolah ayahnya lah yang telah membuat ibunya bersedih.

Dante mengangkat kedua tangannya. "Tenanglah, Nak. Bukan Papa yang melakukannya," ucap Dante, ia mendekat ke arah Dara untuk menenangkannya.

Tak lama, Dara berangsur tenang dan mereka kembali beristirahat. Dante memutuskan untyk melanjutkan beres-beresnya esok hari, dan memilih menghabiskan malam dengan mendekap Dion bersama dengan Dara.

***

Keesokan paginya Dante melanjutkan sesi berkemas barang-barang Dion, saat teringat pertanyaan Dara semalam mengenai apakah Dion akan melupakan mereka atau tidak, Dante menyelipkan selembar foto kebersamaan mereka di koper milik Dion.

Ia yakin meski Dion masih sangat kecil, tapi anak itu tidak pernah melupakan mereka.

Setelah semuanya beres, Dante mengangkut koper-koper Dion ke ruang tamu agar nanti lebih mudah membawanya.

Banyaknya koper yang di angkut Dante membuatnya harus bolak balik sebanyak tiga kali. Dante bukan hanya mengemasi pakaian dan barang-barang penting Dion, melainkan semua mainan, buku-buku bacaan, hingga camilan berupa kue kering buatan Dara.

Dante memegang pinggangnya yang terasa pegal setelah berhasil mengangkut semuanya. Kini ia menyadari jika usianya sudah tidak muda lagi.

" Aww pinggangku," Sembari meringis, ia menghampiri Dara dan Dion di dapur.

"Kau baik-baik saja?" tanya Dara saat melihat Dante mendekat sambil memegang pinggangnya.

Dante langsung berdiri tegap. "Tentu," jawabnya lugas. "Aku sudah mengangkut semuanya, otot tubuhku sangat kuat bukan?" ia duduk di meja makan bersama Dion.

Dara mengangguk, ia kemudian menyajikan sarapan untuk Dion dan juga Dante, sementara dirinya memilih untuk meminun jus.

"Ra, tadi aku menelepon pengacara Max," ucap Dante mengawali obrolan paginya. "Kami berdiskusi mengenai berkunjung kerumah Albert, mereka setuju dan memberikan alamatnya. Aku sudah teruskan alamatnya ke nomormu, kita bisa berkunjung kapan pun kita mau."

Berita ini seperti angin segar bagi Dara, ia sedikit lega bisa di bebaskan mengunjungi Dion kapan pun ia mau, ia membayangkan akan membawakan banyak makanan untuk putranya. "Sepertinya kita harus bisa bekerja sama dengan Albert dan istrinya."

Dante mengangguk setuju, pertemuan tadi malam memang kurang mengenakan, namun pertemuan hari ini, ia harus bisa menciptakan suasa akrab seperti layaknya saudara, karena ia yakin memiliki tujuan yang sama dengan Albert, yakni merawat dan membesarkan Dion.

***

Albert dan istrinya datang saat Dion tengah tidur siang, angan akan berdiskusi mengenai Dion pupus sudah, sebab mereka enggan mengobrol dengan Dante dan Dara.

Mereka berdua langsung memerintahkan sang pengasuh untuk membawa Dion ke mobil.

"Kami menikah dan menginginkan seorang anak sudah sangat lama, tentu kami lebih matang dan tahu soal bagaimana mengurus anak dengan baik. Jadi kami sama sekali tidak membutuhkan kerja sama dengan kalian," tolak Albert.

"Dan satu hal lagi," sambung Cindy. "Kami tidak membutuhkan barang-barang sampah ini, semua keperluan Dion termasuk makananya sudah kami cukupi dengan standar terbaik."

Hati Dara begitu teriris, padahal ia sengaja bangun subuh untuk membuatkan bekal untuk Dion, ia merasa khawatir anaknya belum terbiasa makan makanan yang di buat orang lain. Sejak enam bulan, MPASI pertamanya Dion hanya makan yang buatkan oleh Yulia ibu kandungnya, dan juga Dara saat ia mampir mengunjungi Dion.

Sama halnya dengan Dante, ia pun merasa sakit hati, ia sudah bangun lebih awal untuk mengemasi barang-barang Dion. Namun pria itu berusaha terlihat santai, ia menggenggam erat tangan Dara. "Kalau begitu tolong bawa ini saja," ia mengulurkan boneka gajah buatan mendiang Max yang selalu menemani Dion tidur. "Dion tidak bisa tidur jika tidak ada ini."

Dengan rasa jijik Cindy menerimanya. "Baiklah," ia dan suaminya pamit pulang, namun Dara menahan mereka.

"Apa kami benar-benar di izinkan untuk datang menjenguk Dion?" tanyanya penuh harap.

"Ya, silahkan saja. Kalian bisa datang kapan pun kalian mau." Albert menggandeng tangan istrinya masuk kemobil.

Dante dan Dara terdiam cukup lama memandangi mobil mewah yang bergerak menjauh.

"Aku khawatir sekali Dion akan menangis saat bangun nanti," ucap Dara, ia yakin Dion akan mencari dirinya dan juga Dante.

Dante merangkul Dara dan menepuk punggungnya dengan lembut. "Dia pasti hanya sedikit bingung, dia awal. Tapi setelahnya ia akan terbiasa dengan suasana barunya, kau tidak perlu khawatir," ia mencoba menghibur Dara walau hatinya pun sama sedihnya.

"Sekarang Dion sudah mendapatkan orang tua yang kaya dan ideal. Tidak seperti kita," lanjut Dante. "Pendapatan kita tidak pasti, dan kita sering ribut. Bahkan kita hanya pasangan pura-pura, kita tidak bisa memberikan contoh yang baik untuk Dion."

1
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
hhmmm wajar sihh...
hubungan yang awalnya sudah tdk sehat apalagi dengan keterpaksaan akhirnya jd tidak baik
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
ikhlaskan sajaa yaa Dara dan Dante biar mereka bahagia bersama Dion
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
jahatnyaa pasti sering dicubit, dipukul dan ga dikasih makan
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
Pengacara Max yg ngeselin itu hrs ikut bertanggung jawab..😡😡
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
Ya Allah..jahatnyaa
sudah diapain itu Dionn 😭😭😭😭
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
Angel ada gunanya jugaa 😄
☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
astagfirullaah
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
hahahaha rasain tuh pengacara juga ikutan kagak di gaji 🤣🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
sehingga berencan menjual Dion ke luar negeri --> sehingga berencana menjual Dion ke luar negeri
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Albert memang jarang sekali datang ke Indonesi --> Albert memang jarang sekali datang ke Indonesia
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
whaaaaaat ????
Max dan Yulia mafia berlian 😱😱😱😱😱
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
waah adik bungsunya Albert kejam dan jahat yaaa
bahkan ia tega menggunakan identitas kakaknya untuk melakukan perdagangan anak di bawah umur ini
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
lhadalah ternyata petugas dinas sosial itu adalah orang bayarannya Albert dan Cindy tooooh
pantas aja dia langsung resign saat Albert akan berangkat ke luar negeri, mungkin tuh petugas dinas sosial takut dirinya akan ikutan masuk penjara jika kasus penjualan anak itu terbongkar kali yaak
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
aaapaaa ????
minta maaf katamu???
setelah Dion mengalami trauma kayak gini, ish ish ish ish
pengacara macam apa kamu itu
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
astaghfirullah Dion langsung kembali memeluk Dara dengan erat saat tuh pengacara sodron masuk keruang rawat inap Dion
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
akhirnya ooooh akhirnya nih pengacara sontoloyo datang juga ke hadapan Dara dan juga Dante 🚶🚶🚶
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Alhamdulillah akhirnya Dion bisa kembali tertawa riang kembali setelah beberapa saat yang lalu Dion menangis seakan menyampaikan kepedihan yang ia alami beberapa bulan terakhir sejak tinggal bersama Albert dan Cindy
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
gitu dahulu dengan sombongnya baik Albert ataupun Cindy mencemooh makanan yang mereka bawa saat bertamu ke rumah Albert untuk menjenguk Dion
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Alhamdulillah akhirnya Dion bisa kembali makan dengan lahap karena bubur yang diberikan rumah sakit telah di campur ama Dante dengan abon buatan Dara
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
Dion kayaknya takut banget jika harus pisah lagi dengan Dara dan juga Dante sehingga gak mau lepas sedetikpun dari pangkuan Dara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!