NovelToon NovelToon
Anak Genius : Benih Yang Kau Tinggalkan

Anak Genius : Benih Yang Kau Tinggalkan

Status: tamat
Genre:Tamat / Lari Saat Hamil / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Anak Kembar
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: SyaSyi

Setelah malam naas penjebakan yang dilakukan oleh Adik tirinya, Kinanti dinyatakan hamil. Namun dirinya tak mengetahui siapa ayah dari bayi yang dikandungnya.

Kinanti di usir dari rumah, karena dianggap sebagai aib untuk keluarganya. Susah payah dia berusaha untuk mempertahankan anak tersebut. Hingga akhirnya anak itu lahir, tanpa seorang ayah.

Kinanti melahirkan anak kembar, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Kehadiran anak tersebut mampu mengubah hidupnya. Kedua anaknya tumbuh menjadi anak yang genius, melebihi kecerdasan anak usianya.

Mampukah takdir mempertemukan dirinya dengan laki-laki yang menghamilinya? Akankah kedua anak geniusnya mampu menyatukan kedua orang tuanya? Ikuti kisahnya dalam karya "Anak Genius : Benih Yang Kau Tinggalkan."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebahagiaan Kinanti dan Gio

Gio dan Kinanti kini sudah duduk bersebelahan, mereka di satukan dengan selendang berwarna putih. Acara ijab kabul akan segera dimulai. Gio sudah berhadapan dengan wali dari pihak Kinanti.

Gio tampak terlihat tegang, jantungnya pun berdegup lebih cepat. Bagi Gio ini hal yang sangat menegangkan, melebih saat berhadapan relasinya untuk memenangkan tender. Inilah hal pertama kali dalam hidupnya Gio. Tangannya pun terasa dingin, tubuhnya bergetar, dan keringat bercucuran membasahi wajahnya.

"Tenang Gio! Lo pasti bisa! Ayo semangat!" Gio berusaha untuk menenangkan hatinya. Dia terlihat menghapus keringat di wajahnya.

"Bagaimana? Apa bisa dimulai sekarang? Tenang saja, jangan tegang!" tanya sang penghulu.

Setelah napas panjang, dia mulai mengucapkan ijab kabul. Alhamdulillah ijab kabul berjalan lancar. Kini mereka sudah sah menjadi pasangan suami istri. Gio terlihat bahagia, sedangkan Kinanti terlihat masih seperti orang bingung. Semua masih seperti sebuah mimpi bagi Kinanti, dia tak menyangka pada akhirnya dia bisa menikah dengan laki-laki yang pertama kali merenggut kehormatannya. Allah mempertemukan mereka.

Acara berlangsung dengan khidmat. Acara akad nikah hanya di hadiri oleh pihak keluarga dari kedua orang tua Gio. Gio dan Kinanti sudah menandatangani buku nikah mereka. Mereka juga mengabadikan momen tersebut. Setelah itu, acara selanjutnya ada tukar cincin. Gio tampak memakaikan cincin pernikahan mereka di jari manis Kinanti. Kemudian Kinanti langsung mencium tangan Gio, sebagai rasa hormatnya kepada sang suami. Meskipun saat ini dia masih bingung dengan perasaannya.

Gio pun langsung mengecup kening Kinanti dengan mesra. Setelah itu Kinanti langsung bergantian memasangkan cincin di jari Gio. Keduanya tak henti-hentinya melebarkan senyuman. Kini saatnya mereka melakukan sungkeman kepada kedua orang tua Gio secara bergantian. Ada perasaan sedih di hati Kinanti, harus merasakan menikah tanpa di hadiri kedua orang tua ataupun keluarganya. Dia kini hidup sebatang kara, hanya kembar yang dia miliki.

"Selamat ya Sayang, akhirnya kalian resmi menjadi pasangan suami istri. Mama dan Papa sangat bahagia melihatnya. Semoga kalian selalu diliputi perasaan bahagia, kelak kalian akan menjadi keluarga sakinah, mawadah, dan warohmah. Satu lagi, semoga segera hadir adiknya kembar," ucap Mama Camelia. Membuat Kinanti menelan salivanya. Rasanya dia belum bisa mewujudkan keinginan Mama Camelia untuk segera mendapatkan cucu kembali. Kinanti ingin fokus dulu dengan kembar. Belum terpikir ingin menambah anak kembali.

"Bunda, Ayah, selamat ya! Bunga sama Kak Satria senang sekali, karena akhirnya Bunda sama Ayah menikah. Kami jadi punya orang tua yang lengkap, kami senang sekali karena akhirnya kami bisa berkumpul sama ayah," ungkap Bunga dan Kinanti tampak menganggukkan kepalanya. Berbeda dengan Gio yang langsung menggendong Bunga.

"Nanti malam, Bunga sama Kakak tidurnya sama Nenek dan Kakek ya disini. Bunda sama Ayah mau pergi, kemungkinan kami menginap. Mulai hari ini, Bunga sama Kakak tidurnya berdua ya! Bunda tidurnya sama Ayah, biar cepat ada adik bayi di perut bunda," jelas Gio kepada sang anak-anaknya. Bunga langsung bersorak gembira. Meluapkan perasaan bahagianya.

"Hore ... berarti sebentar lagi Bunga akan punya adik bayi dong?" tanya Bunga.

"Eng ...," ucapan Kinanti terhenti karena Gio yang menjawab.

"Iya, maksud Bunda. Bunda dan Ayah akan segera memberikan adik bayi untuk kalian,-

" Enggak! Memangnya kalian mau, kasih sayang kepada kalian terbagi? Untuk sementara waktu, Bunda ingin fokus mengurus kalian dulu, menikmati momen perubahan kamu," sahut Kinanti tegas.

"Ih kamu ini bagaimana sih? Orang Bunga sama Satria biasa saja, justru mereka senang bisa segera memiliki adik," protes Gio.

Hingga akhirnya Kinanti memilih pergi meninggalkan Gio, dari pada berdebat. Dia memilih mengambil makanan dan minuman untuknya. Namun, tiba-tiba saja dia menjadi tak berselera. Dia hanya memilih mengambil softdrink, kemudian mencari tempat duduk untuk bersantai.

"Mengapa sulit sekali hati ini untuk memaafkannya? Padahal dia sudah menunjukkan keseriusannya kepadaku?" gumam Kinanti dalam hati.

Kinanti duduk termenung seorang diri. Tatapannya terlihat kosong.

"Kinanti? Kenapa dia? Mengapa terlihat sedih? Apa yang Gio lakukan kepadanya?" Mama Camelia bermonolog dengan pemikirannya.

Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menghampiri sang menantu, dan duduk di sebelahnya.

"Kinan, apa yang terjadi padamu? Mama perhatikan, sejak tadi kamu termenung. Apa Gio mengganggu perasaan kamu lagi?" tanya Mama Camelia yang kini menatap wajah menantunya.

"Em, enggak Ma. Aku hanya butuh waktu sendiri saja. Sepertinya aku masih butuh waktu untuk menerima Gio di hidupku,“ sahut Kinanti.

"Iya, Sayang. Mama mengerti perasaan kamu. Bukan suatu hal yang mudah, menerima Gio begitu saja. Jalani saja! Semoga Gio perlahan mampu menghapus luka di hati kamu, dan kalian bisa hidup bahagia," ujar Mama Camelia sambil mengelus punggung sang menantu.

"Mama tak akan memaksa kamu untuk mencintai Gio. Gio memang salah. Mama pun akan seperti itu, jika berada di posisi kamu," ucap Mama Camelia lagi.

Hingga akhirnya mereka berpelukan. Pelukan hangat seperti seorang ibu yang memenangkan sang anak. Kinanti bersyukur karena memiliki mertua yang baik dan menyayangi dirinya. Dia merasa memiliki seorang ibu kembali.

"Ya sudah, jangan sedih lagi ya! Ayo kita makan yuk, makanannya enak-enak lo. Pengantin baru tak boleh sedih, harus happy," rayu Mama Camelia dan Kinanti menganggukkan kepalanya.

Mereka mengambil makanan, dan mencari tempat duduk untuk makan bersama.

"Kemana Kinanti? Mengapa lama sekali tak kembali? Apa aku sudah menyinggung perasaannya?" Gio bermonolog sendiri.

Hingga akhirnya dia memutuskan untuk mencari keberadaan istrinya. Senyuman terbit di sudut bibirnya, saat melihat istrinya terlihat akur dengan sang Mama. Gio berjalan menghampiri keduanya yang sedang makan.

"Kok makan enggak mengajak aku si?" tanya Gio.

"Gi, kembar mana?" tanya Kinanti.

"Kita 'kan sudah nikah Sayang. Panggil akunya jangan nama dong, panggil aku sayang atau Mas. Yang romantis dong sayang, apalagi nanti saat berdua," ujar Gio membuat Kinanti tersedak.

"Kamu itu! Sudah sana, kami lagi makan. Jangan ganggu! Sudah, terserah Kinanti saja mau memanggil kamu apa. Lebih baik sekarang ajak kembar kesini, biar dia makan!" titah Mama Camelia.

Gio berniat mempekerjakan baby sister untuk mengurus kembar. Agar dia bisa menikmati waktu berduaan. Dia yakin kalau Kinanti akan mengelak berduaan dengannya, karena sibuk mengurus kembar.

Kembar saat ini sedang bersama sang kakek. Gio mengajak kembar ke tempat Bunda dan Neneknya. Tamu undangan satu persatu pamit pulang. Terlihat sudah mulai sepi.

"Semoga semuanya cepat pulang! Agar aku sama Kinanti bisa segera ke hotel. Anaconda sudah enggak tahan bertemu sarangnya," wajah Gio tersenyum kala mengingat hal itu.

"Sekarang kamu boleh menghindar dari aku, tetapi tidak saat di hotel. Aku akan terus memeluk kamu, tak akan aku lepas."

Sambil menunggu up, mampir yuk di karya bestieku😍

1
Christina Hartini
jangan kelamaan Gio, kamu itu CEO tp lelet banget cara berpikirnya masak kalah sama Satria bisa ² dibawa Kinanti buurrrr hilang lagi deh🤣🤣🤣
Christina Hartini
enak kali bapaknya yg sdh ngusir blm tahu kebenaran putrinya sendiri😕
Christina Hartini
Gio memang bener pria yg gk bertanggung jawab apa dia gk mikir mungkin gadis itu hamil apa tidak
Christina Hartini
rasain ya Gio ikut merasakan sakitnya orang melahirkan, meskipun dia gk tahu sdh menghamili anak orang
Christina Hartini
semangat Thor, lanjut💪
Christina Hartini
wah Gio seorang CEO kok bisa jadi pengecut ya
kristi hartati
Luar biasa
Supra Yono
belum memaafkan, tapi sudah mau disentuh, itu namanya wanita munafik
Supra Yono
masa gio lupa wajah Kinanti, bukannya pas bangun Kinanti masih tidur disampingnya,dan melihat wajahnya pasti kan sudah sadar pas bangun
Supra Yono
usia 33 tapi ga dewasa
Alanna Th
aq suka karyamu yg ga berat dg pelakor n pengkhianatan. sangat mnghibur. tq othor ,/Heart//Heart//Heart//Good//Pray/
SyaSyi: Terima kasih kak
total 1 replies
Alanna Th
tq author, smoga sehat sejahtera n sukses selalu /Good//Heart//Pray/
Alanna Th
ok, aq mampir stlh tamat aza ya
Alanna Th
lain kali aq mampir, tapi stlh tamat ya/Proud//Facepalm/
Alanna Th
waduh ada jengkol. aq suka jengkol tapi ga suka pete
Alanna Th
aq kdg zuka ngarang crita, tapi endingnya sering ngaco /Facepalm//Facepalm//Cry//Brokenheart/
Alanna Th
aq juga pingin kulineran d Bdg, sama kangen sama adikq n sohibq yg sdh lama lost kontak
Alanna Th
aq stuju pndpt gio; anak msh sklh jngn jadi selebritis
Alanna Th
tanggung amat
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂𝒏𝒚𝒂 👍👍👍👏👏👏😘😘😘
SyaSyi: Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!