NovelToon NovelToon
Ketika Istriku Lelah

Ketika Istriku Lelah

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Ibu Pengganti / Duda / Tamat
Popularitas:569.1k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Persahabatan Audi, Rani dan Bimo terjalin begitu kuat bahkan hingga Rani menikah dengan Bimo, sampai akhirnya ketika Rani hamil besar ia mengalami kecelakaan yang membuat nyawanya tak tertolong tapi bayinya bisa diselamatkan.

Beberapa bulan berlalu, anak itu tumbuh tanpa sosok ibu, Mertua Bimo—Ibu Rani akhirnya meminta Audi untuk menikah dengan Bimo untuk menjadi ibu pengganti.

Tapi bagaimana jadinya jika setelah pernikahan itu, Bimo tidak sekalipun ingin menyentuh, bersikap lembut dan berbicara panjang dengannya seperti saat mereka bersahabat dulu, bahkan Audi diperlakukan sebagai pembantu di kamar terpisah, sampai akhirnya Audi merasa tidak tahan lagi, apakah yang akan dia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua

Rani terbangun dari kegelapan, matanya perlahan terbuka saat cahaya lampu neon yang dingin menusuk ke dalam ruang perawatan. Bau antiseptik menyeruak di udara, menciptakan atmosfer yang dingin dan tidak bersahabat. Jantungnya berdebar kencang, dan saat ia mencoba menggerakkan tubuh, rasa sakit yang tajam menusuk di perutnya. Kenangan akan kecelakaan itu mengembalikan gambaran samar tentang mobil yang menabrak pembatas jalan karena menghindari sebuah truk.

Suara teriakan, dan Audi, sahabatnya yang terjatuh terbayang dalam pikirannya. Namun, satu hal yang paling membebani pikirannya: janinnya.

“Audi?” suara lemah Rani memanggil sahabatnya yang tidak terlihat.

Audi, sahabatnya, langsung muncul dari balik tirai, wajahnya pucat dan bermata sembab. "Rani!" Dia duduk di sisi tempat tidur dengan cepat, menahan tangan Rani. “Kau akhirnya sadar.”

Beruntung Audi tak mengalami luka serius sehingga bisa langsung menemui Rani. Walau sebenarnya dia masih merasakan sakit.

“Apa … apa yang terjadi?” Rani menatap tajam pada Audi, mencobanya untuk mengingat detail demi detail yang samar.

“Mobil kita … kecelakaan. Kamu … kamu di bawa ke sini,” Audi mengatur nafasnya, berjuang melawan emosi. “Dokter bilang, mereka harus melakukan operasi untuk menyelamatkan janin'mu, Rani.”

“Oh, Tuhan .…” Rani menutup mulutnya. Air matanya mulai mengalir, merasakan beban yang tak terkatakan. "Bagaimana dengan janinku? Apakah dia baik-baik saja?"

Audi menggenggam tangan Rani lebih erat. “Kita berdoa untuk yang terbaik, Rani.”

Seorang dokter memasuki ruang perawatan, mengenakan jas putih dengan masker dan pandangan serius. “Maaf mengganggu momen ini, tetapi kami perlu menjelaskan prosedur yang harus dilakukan, Rani. Kami perlu melakukan operasi sesegera mungkin. Kondisi kamu cukup kritis.”

Rani menelan air liur, matanya melebar. “Berapa lama waktu yang aku miliki?”

“Waktu kita terbatas. Janin baru berusia tujuh bulan … Jika kita tidak bertindak, bisa berakibat fatal bagi kalian berdua,” dokter itu menjelaskan dengan tenang, meski ada kegelisahan dalam nada suaranya.

“Apakah aku tak bisa menunggu suamiku dulu?" Rani bertanya dengan suara bergetar, kepanikan mulai menjalar.

"Aku sudah mencoba menghubungi Bimo, tapi ponselnya tak aktif. Tapi ibumu sudah aku hubungi dan segera datang," jawab Audi.

"Bayi dalam kandungan Ibu tak bisa menunggu lebih lama lagi. Harus segera dioperasi jika ingin diselamatkan!" seru Dokter.

"Baiklah, Dok. Lakukan yang terbaik untuk janinku. Audi, tolong wakilkan Mas Bimo untuk tanda tangani prosedur operasi. Aku tak mau kehilangan bayiku. Aku akan merasa sangat bersalah jika janin dalam kandunganku tak bisa diselamatkan."

Audi menyeka air mata Rani dengan lembut. “Baiklah, Rani. Kamu harus berjuang Kita akan melalui ini bersama-sama. Kamu kuat, aku tahu itu.”

Rani menatap Audi dengan mata penuh harap, lalu berpaling kepada dokter yang menunggu jawaban. “Ya … lakukan operasi sekarang, Dok. Selamatkan janin dalam kandunganku ini.”

"Baiklah. Ibu bisa melakukan pendaftaran dulu," ucap Dokter pada Audi.

"Audi, jika nanti nyawaku tak terselamatkan, aku mohon jaga bayiku. Aku yakin kamu pasti bisa menyayanginya," ucap Rani terbata. Dia merasakan sakit di perut dan sekujur tubuh, tapi mencoba menahan demi buah hatinya.

"Jangan bicara begitu, Rani. Aku yakin kamu bisa diselamatkan. Kamu dan bayimu akan sehat!" seru Audi.

"Apa pun yang terjadi denganku, aku minta kamu jangan pergi tinggalkan bayiku!" seru Rani lagi.

Perawat datang menghampiri dan membawa Rani memasuki ruang operasi. Sementara itu Audi pergi melakukan pendaftaran dan menandatangani persetujuan operasi, akhirnya Rani di bawa masuk ke ruang operasi. Audi menunggu di luar dengan gelisah.

Dalam keadaan setengah sadar, Rani mencoba untuk berjuang, berusaha menggenggam lagi harapan. Bayangan Bimo sang suami, bergetar di benaknya, diiringi dengan tawa bahagia saat mereka menghabiskan weekend di pantai, merasakan angin yang menampar lembut wajah mereka.

Namun, sekuat apa pun Rani mencoba kuat, akhirnya tak sadarkan diri saat memasuki ruang operasi. Mungkin rasa sakit karena kecelakaan mulai dia rasakan.

Saat Audi menunggu dengan cemas, terdengar suara seorang wanita memanggil namanya.

"Audi ...."

Audi menoleh dan melihat ibunya Rani, Tante Susi datang menghampiri. Berjalan tergesa mendekati dirinya.

"Di mana, Rani?" tanya Tante Susi.

"Lagi di ruang operasi, Tante. Dokter harus melakukan itu untuk menyelematkan janinnya. Benturan di perutnya cukup keras sehingga membuat dokter kuatir akan berbahaya bagi bayi jika tak melakukan segera!" seru Audi dengan suara gemetar.

"Sebenarnya apa yang terjadi, Audi?" tanya Tante Susi.

Audi lalu mengatakan semuanya. Tante Susi tahu bagaimana putrinya. Rani memang sedikit manja dan keras kepala. Dia juga sudah sering menasehati anaknya itu untuk tidak mengebut dijalanan. Tapi, Rani selalu tak mengindahkan larangannya.

Tante Susi masih terus berusaha menghubungi Bimo sambil menunggu operasi berlangsung. Namun, ponselnya tak juga aktif. Akhirnya wanita itu menghubungi sekretarisnya dan mengatakan tentang Rani yang mengalami kecelakaan.

Rani masih terbaring di atas meja operasi, tubuhnya yang lemah dan pucat terlihat jelas di bawah lampu operasi yang terang. Dokter dan tim medis bekerja dengan cepat dan tepat untuk melakukan operasi Caesar yang sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan bayinya.

Satu jam berlalu, dan akhirnya operasi selesai. Dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah yang berat, diikuti oleh napas lega dan sedih. Susi, ibunya Rani, dan Audi, sahabat Rani yang juga mengalami kecelakaan bersamanya, langsung menghampiri dokter dengan wajah yang penuh kekhawatiran.

"Bagaimana keadaan Rani, Dok?" Susi bertanya dengan suara yang gemetar. Takut terjadi sesuatu dengan putrinya itu.

Dokter menundukkan kepala, berusaha untuk menemukan kata-kata yang tepat. "Operasi Caesar berjalan lancar, dan bayi Rani selamat. Namun ... kami mohon maaf, Ibu Rani tak bisa kami selamatkan."

Audi dan Susi terkejut, mata mereka melebar dengan tak percaya. "Apa maksud Dokter?" Audi bertanya dengan suara yang gemetar.

Dokter mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab. "Rani mengalami pendarahan hebat selama operasi, dan kami tidak bisa menghentikannya. Kami telah melakukan yang terbaik, tetapi Allah berkehendak lain ...."

Susi dan Audi terdiam, wajah mereka dipenuhi dengan kesedihan dan keputusasaan. Mereka tidak bisa menerima kenyataan bahwa Rani tidak bisa diselamatkan, sementara bayinya yang baru lahir masih hidup dan bernapas. Air mata mengalir deras di wajah mereka, saat mereka memikirkan tentang kehilangan sahabat dan anak yang sangat mereka cintai.

"Ini tak mungkin. Rani tak mungkin pergi meninggalkan kami," ucap Audi dengan suara serak.

Sementara itu Ibu Rani, tak bisa lagi menahan lemah tubuhnya. Dia terduduk di kursi ruang tunggu. Tak percaya dengan apa yang di dengarnya.

Bertepatan dengan itu, dari kejauhan terlihat Bimo, suaminya Rani berlari menghampiri mereka. Pria itu mendekati ibu mertuanya.

"Ma, dimana Rani? Bagaimana keadaannya?" tanya Bimo. Ibu Susi tak bisa menjawab pertanyaan menantunya. Hanya air mata yang terus jatuh membasahi pipinya.

1
Evi Goenharto
halah alesan aja laki2, ntar kalo Audi udh meninggal jg bakalan balik ama yg namanya Laura, semudah itu kan kalo laki2 menjalin hubungan ama siapa aja walau udh nikah sekalipun...gaya pake brsedih bentaran jg udh hahahihi ama Laura...eeehh kenapa aku yg sewot yak thor, aaaahhh dirimu nggemesin thor 🤣🤣🤣
Basri Ambung
aku dukun klw bercerai ,terlalu dalam luka ya jika harus dibandingkan dgn org yg sudah tiada
Maya Lara Faderik
kasihan Audi dari awal sampai akhir hanya air mata menemani setiap bab membacanya ..perjuangan Audi berakhir dengan ajal yang menjemputnya..Audi seolah dunia nyata ...
Hr sasuwe
👍
Ratna Ningsih
mungkin Daniel udah tau penyakit Audi, makanya dia menyusul nya ke kota A, Daniel kan menyuruh detektif Intuk memata matai Audi. 🤔🤔🤔🤭🤭
Ratna Ningsih
apa maunya Audi ini🤔🤔 Dimata org yg ga paham terkesan murahan. baru putus dg Daniel udah minta dijemput sma Bimo, dlu baru selesai sidang pembatalan pernikahan udah mau berhubungan secara intens dg Daniel. kesannya murahan jika org yg ga paham Audi ini,bolak balik diantara dua lelaki seperti bola yg di tendang sana sini🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
keragu raguan itulah yg membuat Audi mengambil keputusan mengundurkan diri, ditambah lgi dg penyakit yg sdg menyerang nya. mungkin klo Audi ga mendengar kisah Laura dan Daniel Audi akan berterus-terang tentang penyakitnya ke Daniel tpi karena sikap Danil saat ditanya tentang perasaannya ke Laura, jawaban Daniel ambigu 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
temui Rika dan Daniel, berterus terang lebih baik sekaligus menguji ketulusan Daniel biar ada kepastian hubungan nya dg Daniel, andai Audi mo putus pun jdi jelas alasannya karena sakit dan alasan masa lalu Daniel dg Laura hanya untuk tambahan alibi aja🤔🤔🤔🤭🤭
Ratna Ningsih
persahabatan itu indah,, tpi persahabatan 2 org dewasa berlainan jenis bisa menimbulkan fitnah terlebih lgi mantan suami istri tanggapan org lain pun ga bagus 🤔🤔
Ratna Ningsih
gimana Audi mo percaya klo kamu udah melupakan nya. kemaren aja kamu ketemu Laura padahal ada Audi tpi kamu ga sadar, mo pegang tangan Laura dan mo mengantar dia plg. didepan Laura sprti itu sma aja ga menghargai perasaan dan keberadaan Audi disana. introspeksi diri dulu lah Daniel. mana yg lebih berat perasaan mu, terhadap Laura atau Audi 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
baru terasa kehilangan setelah kepergiannya 🎶🎶🎶, nyesek kan tuh Daniel 🤦🤦🤦 selagi ada orgnya dianggap ga penting 🤔🤔🤔 begitu Audi pergi baru terasa kehilangannya 🎶🎶🎶. nyesek nyesek tuh hati Daniel, jngan nasibmu nanti sama dg Bimo, penyesalan yg tiada akhir🤭🤭
Ratna Ningsih
Yups kamu benar Audi, biarkan Daniel menyelesaikan masa lalunya dlu, baru pikirkan arah selanjutnya. bersaing dg masa lalu adalah hal yg menguras emosi dan perasaan.🤔🤔🤔
Ratna Ningsih
dri jawaban Audi ke Rika, sprti org yg malas untuk menghadapi hal hal yg ada dlam hidupnya. rasa kecewa dan sakit yg diberikan Bimo menjadi trauma dlm hidup Audi 🤔🤔🤔
Ratna Ningsih
ternyata oh ternyata Daniel itu pecundang jga. seharusnya dia kasih keterangan atau bertanya dg Laura bukan nya meninggal kan pernikahan, itu sama aja membuat Laura dan keluarganya malu🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
berat banget ujian hidup Audi, baru mau membuka hati tpi ternyata sang lelaki belum selesai dg masa lalu nya. suruh Daniel selesaikan dlu masa lalu nya, baru kamu ambil keputusan agar penderitaan mu dg Bimo ga terulang lagi 🤦🤦🤦😭😭
Ratna Ningsih
nah loh gimna nih🤔🤔🤔 apa nanti CLBK?? waduh kasian dong Audi klo Daniel dan Laura CLBK 🤦🤦🤦
Ratna Ningsih
Laura mantan Daniel, wah seru nih🤭🤭🤭
Ratna Ningsih
terus melangkah ke depan Audi, masa lalu bukan untuk pegangan kedepan tpi masa lalu adalah perjalanan hidup yg membuat seseorang harus berhati-hati melangkah agar tak lagi mengulangi kesalahan yg menyakitkan 😭😭🤔🤔
Ratna Ningsih
terlambat sudah kau menyadarinya 🎶🎶🎶, udah terlalu banyak luka yg kau torehkan, udah terlalu sakit hati ini kau lukai, udah terlalu banyak ucapan penghinaan yg kau ucapkan secara sadar ataupun tidak Bimo. lepaskan dan mari kita berpisah dripada hanya untuk saling menyakiti. Audi tegarkan hatimu dan kuatkan perasaan mu. mungkin ini yg terbaik buat kalian berdua 😭😭🤔🤔
Ratna Ningsih
klo keputusan pembatalan pernikahan, setau sya biarpun pihak sebelah nya tdk setuju klo bukti" dan saksi kuat itu bisa terjadi. contohnya Jesica Iskandar, suaminya yg bangsawan Jerman bisa membatalkan pernikahan padahal udah ada anak, dibantu dg Hotman Paris Hutapea pun, tetap pembatalan terjadi 🙏🙏🙏🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!