5 Miliyar Untuk Melahirkan Keturunan Ku

"Cukup Diandra. Kamu sangat berlebihan yang menyalahkanku atas apa yang terjadi. Ingat Diandra kamu yang membawa wanita itu masuk ke dalam kehidupanku dan semua yang terjadi adalah ide kamu. Jadi harusnya kamu tidak membesar-besarkan masalah yang tidak perlu untuk diperpanjang," tegas Alvano yang buat Diandra terdiam.

"Aku tidak mau ribut dengan kamu. Aku ada meeting hari ini. Jadi jangan pernah membahas hal ini lagi kepadaku atau harus bertanya yang tidak-tidak dan tidak perlu dipertanyakan," ucap Alvano merendahkan suaranya. Lalu kemudian langsung pergi begitu saja.

"Alvano aku belum selesai bicara! Kamu tidak bisa pergi begitu saja!" panggil Diandra. Namun tidak di respon.

"Kenapa kamu jadi manipulatif seperti ini Alvano. Jelas-jelas kamu yang salah dan tertangkap basah oleh ku berciuman dengan Kyarra. Karena jelas kamu yang memulai ciuman itu. Karena Kyarra tidak mungkin memulainya. Aku sangat tahu dia polos. Tapi semua kesalahan kamu dan dengan mudahnya kamu menyalahkanku kembali. Kamu manipulatif yang tidak ingin disalahkan, Tidak Alvano kamu tidak bisa berubah hanya karena pernikahan kontrak kamu dengan Kyarra,"

"Aku memang yang memunculkan ide ini. Tapi kamu tidak bisa menyalahkanku atas ide ini dan jika terjadi sesuatu. Bukan aku yang salah tapi kamu yang berlebihan," batin Diandra dengan wajah marahnya.

Marah dan cemburu bercampur menjadi satu dan belum lagi Alvano tidak menjelaskan dan juga tidak bicara baik-baik dan meminta maaf agar dirinya bisa tenang dan tidak salah paham. Tetapi Alvano malah menyalahkan dirinya sendiri dan seolah apapun yang terjadi semua karena dirinya. Hal itu jelas membuat Diandra khawatir.

*********

"Bu Diandra!" panggil Kyarra yang menghampiri Diandra yang ingin masuk ke dalam mobil.

"Ada apa?" tanya Diandra ketus.

"Bu saya lupa mengucapkan terima kasih kepada Ibu. Karena membelikan rumah baru yang yang layak untuk ke-2 adik kedua adik saya dan bisa tempati mereka," ucap Kyarra dengan gugup.

"Saya memberikan itu. Karena merasa tempat tinggal kalian tidak layak untuk ditempati. Hal itu juga di luar kesepakatan dan itu uang pribadi saja. Saya hanya kasihan kepada dua adik kamu yang harus tinggal di tempat kumuh dan sementara kamu tinggal di istana mewah," ucap Diandra dengan dingin.

"Iya Bu Diandra. Sebenarnya saya juga punya rencana untuk pindah dengan uang yang diberikan tuan Alvano. Tapi hanya belum sempat saja dan sudah keduluan oleh ibu," ucap Kyarra sekarang merasa canggung berbicara dengan Diandra.

"Kamu tidak perlu pindah lagi dan tinggallah di tempat yang sudah ada. Jangan buang-buang duit uang 5 miliar saja bisa habis dalam 1 bulan. Jadi gunakan uang yang ada dengan seperlunya Karena setelah kamu selesai menjalankan tugas kamu maka, kamu tidak akan mendapatkan uang lagi dan jangan sampai hidup kamu kembali seperti awal yang sangat kekurangan uang, jadi pergunakan sebaik-baiknya uang yang ada!" tegas Diandra memberikan saran dengan wajahnya yang tampak bijak.

"Iya Bu. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan ibu dan rasa kepedulian ibu kepada keluarga saya," ucap Kyarra.

"Satu lagi. Kamu ingat Kyarra kamu hanya menikah kontrak dengan perjanjian yang sudah kamu tandatangani dengan Alvano selama 1 tahun. Kamu ingat isi dari kontrak tersebut. Jadi aku minta pada kamu jangan menaruh harapan apa-apa dan apalagi sampai berkhianat. Kamu hanya istri kontak dan aku kekasih Alvano. Aku tidak ingin kejadian di depan mataku tadi terulang kembali," ucap Diandra mengingatkan.

"Iya Bu! Saya minta maaf atas hal yang terjadi," jawab Kyarra menundukkan kepalanya.

Diandra tidak mengatakan apa-apa lagi dan langsung masuk ke dalam mobilnya. Kyarra menghela nafas lihat kepergian mobil Diandra.

"Mana mungkin aku berkhiyanat. Aku juga tahu. Bu Diandra kekasih Alvano. Dia juga baik padaku, bukan hanya membantuku dalam pekerjaan. Tetapi peduli pada kedua adikku. Jadi aku tidak mungkin setega itu padanya, aku hanya menjalankan tugasku sesuai dengan kontrak pernikahan itu. Aku ," batin Kyarra yang yakin dengan dirinya sendiri.

Kyarra menyadari jika Diandra pasti marah tentang kejadian yang baru saja terjadi di ruangan Alvano. Tetapi keluar semua itu ternyata Diandra membelikan rumah untuk kedua adiknya dengan uang pribadinya. Ya namanya juga Diandra banyak pemasukan. Jadi baginya membelikan rumah tidak akan membuatnya miskin.

***********

Alvano masuk ke dalam kamar dan Kyarra yang sedang duduk santai di sofa.

"Bersiaplah!" ucap Alvano meletakkan paper bag di atas meja.

"Apa ini dan bersiap mau ke mana?" tanya Kyarra heran.

"Itu ada pakaian satu set. Kita akan makan malam bersama rekan bisnis dan juga nanti ada Eyang. Jadi kamu harus tampil semenarik mungkin jangan membuat malu," jawab Alvano.

"Malam ini!" sahut Kyarra.

"Besok !" jawab Alvano.

"Kalau bukan malam ini untuk apa aku memberikanmu gaun. Sudah jangan banyak tanya dan sekarang aku katakan kamu bersiap. Jangan membuatku marah pertanyaan kamu yang tidak perlu untuk dijawab," tegas Alvano.

"Iya-iya. Ini juga mau siap-siap! Kenapa sih kerjanya marah-marah mulu nanti cepat tua baru tahu rasa," oceh Kyarra.

"Pakai menjawab lagi," kesal Alvano. Alvano menghela nafasnya yang melihat Kyarra yang sudah memasuki kamar mandi.

"Heran kenapa selalu saja bertanya dan apa tidak bisa tidak bertanya," batin Alvano membuang nafasnya perlahan ke depan.

*********

Alvano yang sudah siap-siap dan kembali ke dalam kamar untuk memanggil Kyarra tidak kunjung datang juga. Wajah Alvano sudah terlihat kesal dan pasti karena Kyarra membuatnya menunggu lama.

"Lama sekali kamu----" Alvano kaget saat membuka pintu istrinya sudah ingin keluar dari kamar. Namun bukan itu yang membuatnya kaget. Tetapi, penampilan Kyarra yang sangat cantik dan anggun dengan gaun yang di belikannya.

Menggunakan dress panjang yang menyapu lantai berwarna hitam dengan lengan di bahunya. Kyarra tampil sangat menarik yang mampu membuat mata Alvano tidak berkedip menatap kecantikan yang sangat sempurna itu.

Istrinya benar-benar sangat cantik, mewah dan elegan dengan rambut yang di bagian tengah sedikit di ikat, memaki aksesoris anting panjang yang membuat penampilannya semakin wow.

"Aku sudah selesai dari tadi," ucap Kyarra. Alvano masih tetap diam.

"Hey!" Kyarra sampai melambai-lambaikan tangannya di wajah Alvano sampai akhirnya Alvano sadar

"Hah iya!" Alvano mendadak gugup dan salah tingkah di depan istrinya.

"Aku hanya mengambil ponsel makanya tadi kembali ke kamar lagi," ucap Kyarra.

"Begitu. Ya sudah ayo! Jangan banyak bicara dan banyak menjawab," ajak Alvano yang berusaha untuk tenang. Kyarra menganggukkan kepalanya dan terlihat santai.

**********

Mobil Alvano berhenti di depan Restauran mewah. Keduanya sama-sama keluar dari dalam mobil yang pintu mobil sudah dibukakan pelayan Restauran tersebut yang sepertinya khusus menjamu mereka.

"Kita makan di sini?" tanya Kyarra. Alvano menganggukkan kepalanya.

"Lalu Eyang yang lainnya mana?" tanya Kyarra kamu memang belum melihat orang yang dikatakan Alvano sebelumnya.

"Ada di dalam. Jangan banyak tanya lagi dan ikuti saja!" tegas Alvano.

"Oke!" sahut Kyarra.

"Tuan mari silahkan yang lainnya sudah menunggu di atas!" ucap pelayan wanita dengan ramah. Alvano menganggukkan kepalanya yang mengikuti arah jalan pelayan tersebut sama dengan Kyarra yang pasti hanya mengikuti saja ke mana suaminya pergi membawanya.

Bersambung