NovelToon NovelToon
Mencintaimu Dalam DIAM

Mencintaimu Dalam DIAM

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Dijodohkan Orang Tua / Live/Variety Show
Popularitas:17.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bilqies

Narin seorang mahasiswi yang lugu berumur 23 tahun,diam diam dia menyukai seorang mahasiswa yang populer dikampusnya.
Eric sosok mahasiswa yang dingin namun sangat di kagumi oleh seluruh mahasiswi dikampusnya karna ketampanan dan kecerdasan yang dimilikinya.

Namun setelah lulus hal yang tidak disangka oleh Narin adalah dia dijodohkan dengan laki laki yang dia sukai sejak dulu yaitu Eric.

Akankah Narin bisa mendapatkan cinta Eric yang sama sekali tidak mencintainya atau dia akan mengubur rasa cintanya itu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Tiba di kamar, Eric segera melepas jasnya dan menaruhnya dengan asal. Dia yang masih duduk termenung di atas ranjang, seketika dia ingat dengan pesan yang dia dapat tadi dari seseorang misterius.

Entah kenapa sejak dia membaca pesan itu dia terlihat sangat gusar dan sampai saat ini pun Eric masih memikirkan hal itu. Dia yang merasa tubuhnya sudah gerah dan lengket akhirnya segera masuk ke dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, tampak Eric yang sedang sibuk mengatur suhu air dan segera mengisi air yang sudah dia atur suhunya. Dia pun menanggalkan pakaiannya satu persatu sampai luruh di bawah lantai dan segera menyimpan pakaian kotornya ke dalam keranjang yang tersedia di dalam kamar mandi.

Eric yang tidak ingin membuang waktunya, dia langsung berendam di bathtub guna untuk menyegarkan badan dan menjernihkan pikirannya yang sedang kacau.

Di luar tampak Narin yang sudah masuk ke kamar dan berjalan ke walk in closet untuk mengambil beberapa baju dan celana untuk Eric pakai hari ini. pilihan Narin jatuh tepat pada kaos yang berwarna Biru dan celana krem, dengan segera dia ambil dan menaruhnya diatas ranjang.

Narin yang sudah selesai menyiapkan pakaian Eric, Lalau dia bergegas menuju ke sofa dan segera mendudukkan dirinya sambil memainkan ponselnya.

Dia yang merasa jenuh menunggu Eric yang tak kunjung keluar, akhirnya dia memberanikan diri mengetuk pintu kamar mandi.

Tok... tok... tok...

"Eric, mama sudah menunggu makan malam di bawah !!!" teriak Narin dari luar

"Hmmmbt " sahut Eric dalam kamar mandi

Narin yang mendapat sahutan dari Eric segera melangkahkan kakinya ke sofa dan membuka ponselnya lagi. Entah dia sedang melihat apa di ponselnya sehingga keberadaan Eric pun tidak dia sadari.

Eric yang sudah selesai dengan ritual mandinya, dia segera keluar yang hanya memakai handuk dililitkannya di pinggang. dia tampak segar dan terlihat tampan, dengan rambut yang setengah basah, badan kekar dan perut ratanya itu terlihat makin berkarisma.

Eric yang berjalan melewati ranjang dia menatap baju dan celana yang sudah disiapkan Narin, dengan segera dia langsung memakainya.

Setelah Eric sudah selesai dia menghampiri Narin yang sedang asyik memainkan ponselnya. Eric berdehem cukup keras sontak membuat Narin terlonjak kaget dan hampir saja ponselnya jatuh karena mendengar deheman Eric.

Ehem....

"Ehh tu tuan, tuan udah selesai mandinya ???" tanya Narin dengan terbata sambil menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya

"Kau pikir saja sendiri." sahut Eric ketus sembari melangkahkan kakinya keluar meninggalkan Narin sendiri yang masih terduduk di sofa.

Narin yang melihat Eric sudah keluar, buru buru dia mengikuti Eric turun ke bawah untuk makan malam bersama mama mertuanya.

Tiba dimeja makan, tampak menu makan malam sudah tersaji semua dengan rapi di atas meja makan. Eric segera menarik kursi dan duduk, begitupun juga Narin dia segera duduk di samping Eric.

"Malam ma, maaf agak lama." ucap Eric singkat

"Malam juga sayang, gpp yang penting kita bisa makan malam bersama." ucap mama tersenyum memandang anak dan menantunya yang kelihatan harmonis sekali

Narin dengan telaten melayani Eric dimeja makan dengan penuh cinta, dari mulai mengambilkan piring, mengisi nasi, lauk dan sayur ke dalam piring Eric

Mama Eric sangat bahagia sekali melihat anak dan menantunya bisa menjadi sepasang suami istri yang saling menyayangi dan mencintai satu sama lain, terlihat dari sikap Eric yang selalu memperlakukan Narin dengan sangat baik begitu sebaliknya dengan Narin yang mampu menerima segala kekurangan anaknya yang sangat arogan itu. Namun mama Eric merasa kebahagiaannya masih kurang lengkap karena belum ada kehadiran seorang cucu didalam rumah tangga anaknya.

Di sela makan, tiba tiba mama Eric bertanya sesuatu yang membuat Eric tersedak. Karena pertanyaan sang mama tidak pernah terlintas sedikitpun di benak Eric.

"Eric kapan kamu akan memberi mama dan papa seorang cucu, mama dan papa sangat menantikannya." tanya mama Eric

Uhuk... uhuk...

Narin yang melihat Eric tersedak dengan sigap dia memberikan segelas air minum dan Eric pun menerimanya.

"Pelan pelan dong Eric, emang ada yang salah yaa dengan perkataan mama." tanya mama dengan bingung

"Eng... enggak salah kok ma." ucap Eric singkat sambil menetralkan dirinya

"Jadi... kalian kapan mau kasih mama cucu ??? Teman teman sosialita mama pada punya cucu semua." ucap mama Eric dengan mengerucutkan bibirnya

Eric dan Narin pun saling pandang satu sama lain dan kemudian Narin pun mengedarkan pandangannya ke arah lain untuk mencari jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan mertuanya itu.

Seketika mungkin mama Eric menatap ke arah anak dan menantunya itu bergantian. tampak mama Eric melihat ada yang mereka sembunyikan darinya, namun mama Eric tidak tahu hal apa yang membuat mereka terdiam seperti itu.

"Atau jangan jangan kalian belum melakukan hubungan suami istri yaa." tanya mama sembari menatap anak dan menantunya bergantian

Eric yang melihat mamanya tampak curiga seketika dia memberikan jawaban ke mamanya agar sang mama bisa lega dan tidak bertanya akan hal itu lagi.

"Kami akan berusaha terus ma supaya mama dan papa segera dapat cucu." ucap Eric santai sontak membuat Narin terkejut dan mendongakkan kepalanya menatap Eric

Eric yang melihat Narin menatapnya, seketika dia memegang punggung tangan Narin yang agak sedikit meremas dan tampak Eric tersenyum padanya.

"Iya kan sayang ???? Tanya Eric senyum dengan mengedipkan matanya kearah Narin

Narin yang melihat ekspresi Eric, dia segera mengiyakan semua yang dikatakan suaminya itu supaya mama mertuanya percaya dan tidak curiga lagi.

"Mmmmmbt iii iya maaa, mohon doanya ya ma." ucap Narin sambil terbata

Mama Eric yang mendapatkan jawaban dari anak dan mertuanya itu seketika diam dan merasa lega. Akhirnya sebentar lagi keinginannya akan terkabul.

Di tempat lain, Leon yang pulang dari kantornya segera mampir ke restoran favorit Brenda. Leon membeli sebuah steak kesukaan Brenda, dia berharap brenda menyukainya dan tidak merasa mual lagi. Pikir Eric

Tiba di apartemen Leon langsung menekan tombol pin kamar, pintu pun terbuka dan segera dia masuk sambil membawa sebuah paper bag yang berisi makanan kesukaan Brenda.

Leon yang sudah berada di kamar, tampak nanar melihat keadaan Brenda saat ini karena dia begitu tidak tega melihat wanita yang selama ini sudah membantunya setiap hari untuk menuntaskan hasratnya.

Namun di sisi lain Leon tampak berpikir bahwa dengan keadaan Brenda seperti ini terus maka dia tidak bisa lagi untuk meminta Brenda menuntaskan hasratnya.

Tiba tiba terlintas di benak Leon yang ingin meninggalkan Brenda, karena dengan kondisinya seperti ini Brenda tidak mungkin bisa lagi melayaninya seperti dulu.

Tapi dia masih punya hati nurani dia merasa kasihan melihat Brenda yang seperti ini. Maka dari itu Leon segera menyuruh Brenda untuk pergi ke dokter memeriksakan keadaanya.

Brenda yang merasakan perutnya sedikit mual dia segera bangun dan masuk ke dalam kamar mandi. Tampak Leon berdiri tegak di belakang Brenda sambil memegang pundaknya.

Brenda yang merasa pundaknya di sentuh dia pun berbalik dan menatap Leon dengan sendu. seketika Brenda pun memeluk Leon dengan erat dia sangat merindukan sentuhan Leon. Leon pun membalas pelukan Brenda dan jujur saat ini Leon sangat menginginkan Brenda.

Sejenak Narin yang terbuai dengan sentuhan Leon pun dia mulai mencium ceruk leher Leon, telinga dan turun ke dada. Saat Brenda yang ingin melanjutkan aksinya, tiba tiba perutnya terasa mual dan mau tidak mau dia mengakhiri kegiatannya.

Leon yang melihat itu tampak kesal dan meninggalkan Brenda sendiri di dalam kamar mandi. Dia segera menuju ranjang dan duduk smbari mengusap kasar wajahnya.

Bagaimana tidak kesal, Leon yang hasratnya sudah di ubun ubun tiba tiba tertunda dengan Brenda yang merasakan mual di perutnya. hingga membuat Leon tampak lesu dan tak bersemangat.

Brenda yang sudah keluar dari kamar mandi, dia segera menuju ke ranjang dan mendekati leon. Leon yang merasa dirinya di dekati Brenda, sontak dia berdiri dan memilih untuk duduk di sofa. Brenda yang melihat perubahan sikap Leon pun sedih karena Brenda tahu kalau Leon kecewa dengan dirinya yang tak bisa melayani seperti dulu.

Akhirnya Leon pun bersuara memecahkan keheningan yang ada dikamar. Sejenak dia menatap Brenda yang terlihat sendu dengan tatapannya lurus.

"Istirahatlah, besok pagi akan ku antar kau ke rumah sakit." ucap Leon singkat

"Terima kasih Leon, aku minta maaf karena akhir akhir ini aku tidak bisa melayanimu seperti biasanya." jelas Brenda sedih

"Aku memaklukmi dengan keadaanmu yang seperti ini, maka dari itu cepat istirahatlah." ucap Leon

"Leon, apa kau tidak mau tidur satu ranjang denganku ???" tanya Brenda sambil menatap wajah Leon

"Maaf Brenda sementara aku akan tidur di sofa, aku takut jika aku berada di dekatmu tidak bisa mengontrol diriku." tolak Leon sembari mengambil selimut yang ada di lemari

Pagi tiba,terlihat Brenda yang tiba tiba bangun dengan keadaan perut yang sangat mual, dengan segera dia masuk ke dalam kamar mandi dan memuntahkan semua isi yang ada di dalam perutnya.

Setelah dia merasa enak dia segera menuju ke ranjang dan membaringkan tubuhnya yang lemas itu sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing.

Leon yang sudah bangun dari tidurnya, dia segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya dan segera mengantar Brenda ke rumah sakit.

Brenda yang tampak berbaring lemas diatas ranjang, akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaannya saat ini. Brenda merasa tersiksa dengan dirinya yang seperti tidak ada semangat lagi untuk hidup. Bagaimana tidak tersiksa ??? Setiap dia mau makan mencium makanan pun dia segera muntah dan setiap pagi dia selalu merasakan perutnya yang mual sangat hebat.

Brenda sangat senag karena Leon mau mengantarnya ke rumah sakit untuk memeriksakan keadaannha. Namun di tengah perjalanan Leon yang mendapat telpon, dengan segera dia mengangkatnya.

Leon yang setelah menutup telponnya, akhirnya dia memberitahu Brenda jika dia tidak bisa menemani Brenda untuk periksa karena Leon ada sebuah meeting penting dengan seorang clien.

"Brenda aku minta maaf hari ini aku tidak bisa mengantarmu untuk memeriksakan keadaanmu. Aku hanya bisa mengantarmu sampai di depan rumah sakit saja karena hari ini aku ada meeting penting dengan clien." jelas Leon

"Iya Leon gpp aku bisa ngerti kok." ucap Brenda dengan senyum yang terpaksa

Di depan ruangan, tampak Brenda yang sedang duduk menunggu antrian untuk memeriksakan dirinya yang akhir akhir ini nafsu makannya berkurang, sering mual, pusing dan lebih parahnya lagi dia sensitif pada bau makanan.

Setiap kali Brenda makan sedikit dia langsung memuntahkan semua yang sudah dia makan dan membuatnya lemas. Brenda yang merasakan itu semua sangat kesal dan terganggu oleh keadaannya sekarang yang tidak tau pasti dia sakit apa.

Tiba giliran namanya dipanggil, Brenda langsung berjalan masuk ke dalam ruangan yang tampak bersih dan sedikit berbau obat. Brenda yang tampak berbaring di ranjang khusus pasien, dokter pun segera memeriksanya.

Setelah selesai di periksa, Brenda pun turun dan segera duduk di depan dokter yang sedang mencatat sebuah resep untuknya. sontak Brenda yang mendengar penjelasan dari dokter dia pun terkejut dan menggeleng dengan cepat. Dia tampak tidak percaya dengan hasil pemeriksaan yang dokter katakan.

Kira kira Brenda sakit apa yaaa, dan kenapa dia sangat terkejut saat mendengar penjelasan dari dokter ???

Bagaimana dengan Leon, apa dia menerima keadaan Brenda saat ini atau dia malah meninggalkan Brenda sendiri ???

Yuk simak terus kisah Eric dan Narin sampai tuntas yaaa !!!

Jangan lupa like, komen, subscribe, vote dan follow author juga yaaa...

Terima kasih 🙏

1
Miyatun Nasa
aku berikan bintang lima biar kamu tetap semangat. jangan pernah menyerah
💪💪💪
Bilqies: terima kasih banyak kak sudah mau mampir 🥰🙏🙏
total 1 replies
Amelia
beh ..muji juga 🤭🤭
Amelia
tak di jemput kau pun aku tidak apa-apa 🤭🤭
Rona Risa
buruan ketahuan deh...
Rona Risa
baru nyadar kamu... makanya jangan sensi gak jelas duluan
Rona Risa
sampai kapan rin? kasihan kamu lho
Rona Risa
jelas drama
Rona Risa
kasih tahu aja kelakuan eric kayak apa rin ke mamanya biar kapok dia
Rona Risa
kalau mama tahu, pasti mama marah
Rona Risa
ya nggak gitu juga caranya
Rona Risa
ya biar kamu tahu rasa
Rona Risa
bagus narin jutekin aja selama dia jahat sama kamu gitu!
Rona Risa
gapapa udah halal juga, haha
Rona Risa
mungkin sebenarnya kamu udah ada rasa, tapi tetap aja nyebelinmu itu perlu dihilangkan sepenuhnya
Meymei
dasar lintah muka tembok
Meymei
sabar Narin, batu karang aj bs hancur karena ombak
Meymei
sudah pasti
Alisky
ciee cemburu Eric
Alisky
Semoga Eric cepet sadar thorr
xoxo_lloovvee
Semangat nulisnya thor 💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!