Opps, I Married ?!

Aku termenung sendirian, memikirkan ucapan Dimas, tiba tiba ucapan Andre terngiang di pikiranku.

‘Ada banyak pria yang tertarik padamu, apa kau tidak tau?’

Apa itu benar, apa Dimas adalah salah satu pria yang tertarik padaku. Itu tidak mungkinkan? Aku yakin Dimas dan Juan membantuku agar aku dan Arjuna bisa berteman dan lebih dekat. Aku yakin mereka tidak punya perasaan apapun padaku.

Aku kembali teringat saat kami berbicara di atap waktu itu.

💓Flashback On💓

“hmmm… baiklah aku mengerti, tapi kenapa aku harus melakukan itu semua?”

Dimas diam dan menatapku dalam, “karena aku berharap bisa meninggalkan sahabatku pada orang yang tepat, aku tidak akan membiarkan dia kehilangan sesuatu yang beharga lagi”

“Hmm?”

“aku ingin kalian saling mengenal” ucap dimas.

“baiklah terima kasih” angguk ku.

“ra, aku mengenal Danu sudah sangat lama, tapi aku juga sudah mengenalmu cukup lama, jadi aku berasumsi kalian pasti akan bercerai suatu hari nanti, jadi sebelum itu terjadi, kalian harus saling mengenal lebih dalam, jangan pergi tanpa tau apapun, atau kau akan menyesal nanti, anggap saja kalian memang pasangan suami istri yang baru saja menikah, terkejut dengan kebiasaan hidup pasangan masing masing itu wajar, tapi jangan lari dulu dari itu, mungkin saja kau akan menemukan sesuatu darinya, tolong ajari pria itu ra” jelas Dimas.

“ajari?”

“Iya, hidupnya sangat menyedihkan, aku harap kau dan dia bisa saling mengenal jadi tidak akan ada yang terluka di antara kalian berdua” ungkap dimas.

Aku mengangguk mengerti “baiklah, aku mengerti, itu adalah nasehat dari mantan istri kan” candaku.

“diam lah! Aku bukan istrinya” bantah Dimas.

“tapi kau yang selalu menjaga nya” celetuk juan sambil tertawa pelan.

“seperti kau tidak pernah saja” umpat Dimas sebal. Dimas gantian menatapku yang masih tertawa, tatapannya sekarang sangat sulit untuk aku mengerti, ada apa dengan pria ini, kenapa dia menatapku dalam seperti itu.

💓Flashback Off💓

Aku rasa nasehat Dimas memang benar, aku harus mencoba mengenal arjuna, jika tidak kami akan ketahuan jika menikah secara kontrak. Hanya dalam satu tahun aku akan membantu pria itu, semakin lama aku semakin penasaran kenapa dia tidak mau memegang hubungan serius dengan seorang wanita, aku harus mencari taunya sendiri.

Aku sudah mengambil Keputusan, saat pulang tadi aku sudah membeli beberapa biji kopi aku akan mencoba mengenal arjuna, semoga aku tidak salah dalam mengambil Keputusan.

seperti kata Rina, kalau aku terus menghindar dan membenci aku bisa jadi mencintainya, aku harus buktikan kalau aku tidak akan pernah mencintainya.

...🌞🌞...

Aku berjalan keluar kamar, sengaja pagi pagi sekali aku bangun karena tidak mau keduluan oleh arjuna, aku sengaja membuat kopi pekat di pagi hari seperti ucapan Dimas, aku sangat penasaran apa yang akan terjadi setelah ini.

“hmm.. bagaimana aku harus memulainya? Haruskah aku masukkan dua kali lebih banyak biji kopi nya dari yang di sarankan? Atau tiga kali lebih banyak? Biasanya lima kali lipat lebih efektif” aku bergumam sendiri memikirkan sebanyak apa kopi yang harus aku buat.

“ahh~ sesuai saran dari Dimas saja” angguk ku, sambil memutuskan untuk mulai membuat kopi pagi haru untuk arjuna.

Kopi baru saja selesai di buat, aku bisa mencium bau kopi yang sangat pekat mulai menguar di ruangan ini, bagaimana jika arjuna tidak mau menyentuh kopi milikku? Atau bagaimana jika pria itu tidak bangun juga, kami jadi tidak bisa berbicara berdua.

Aku melakukan ini bukan karena aku suka padanya, aku hanya tidak mau ada penyesalan padaku, itu saja, seperti kata Dimas jangan berpisah dengan penyesalan, aku tidak akan suka pada arjuna, aku hanya akan menganggapnya teman saja.

Aku menatap pintu kamar Arjuna yang masih tertutup, dua buah kopi sudah aku siapkan lebih dulu, dan baunya sangat menguar di dalam ruangan ini.

‘Ceklek’ aku sedikit tersentak saat melihat pintu kamar arjuna terbuka. Aku mengulum senyum melihat pria itu berjalan keluar seperti zombie, dia seperti orang yang sedang Bersiap mau pergi kerja, matanya sayu dan rambutnya masih acak acakan, dia terlihat sangat berantakkan, aku sangat tau dia baru saja bangun.

“Arjuna! Bisakah kita bicara berdua sebentar saja” teriakku.

Arjuna masih tidak bergeming tapi dia mulai melangkah mendekatiku dengan mata yang masih tertutup, pria ini masih mengantuk rupanya.

“Sini duduk di sini” aku menunjuk kursi yang ada di depanku.

Dia terlihat bengong beberapa saat, “… oh, okey..” jawabnya lalu duduk di tempat yang aku suruh. Dia mulai menutup matanya begitu duduk, aku tersenyum melihat arjuna versi zombie.

Ku ambilkan kopi yang baru saja aku buat dan ku letakkan di bawah hidungnya, pria itu terlihat mulai membuka mata dan mencium aroma kopi yang aku sodorkan.

“mmnn”

Reaksi yang lucu, apa ini yang ingin Dimas tunjukkan padaku?

Aku kembali menghembuskan aroma kopi pada hidungnya agar pria itu benar benar membuka matanya, “minum itu, sebelum kopinya dingin” gumamku pelan.

Dengan keadaan setengah sadar dia mulai mengangkat gelas kopi dan perlahan meminum kopi yang aku berikan, setelah itu matanya benar benar terbuka, dan dia baru benar benar menatapku.

Kami berdua bertatapan dalam diam, Arjuna tidak mengatakan apapun, tapi dia kembali menyesap kopinya.

“Mm.. Mm..” dia hanya bergumam saja, aku bisa melihat, dia mulai terbangun setiap menyesap kopinya.

‘ini adalah saatnya aku berbicara dengan pria ini’ putus ku daam hati.

“ehem” aku memegang tangan arjuna dan membawanya menuju sofa, pria itu mengikuti arahan ku sambil tetap memegang cangkir kopi dengan sebelah tangannya yang kosong.

Aku mengambil nafas panjang sebelum aku bicara, “Arjuna”

“hmm?”

“Hmmm… beberapa hari ini aku selalu menghindari mu, aku minta maaf” aku ku.

“…” masih belum ada tanggapan dari Arjuna.

“Kurasa aku terlalu mengharapkan sesuatu darimu, tapi setelah mengenalmu beberapa minggu ini, kau benar benar membuatku terkejut, aku tidak tau harus melakukan apa, makanya aku melarikan diri” aku menunduk menatap jari tanganku.

“Sejujurnya, aku pikir reaksi yang kau berikan adalah normal, aku tau kau ingin menarik kembali perjanjian kita, aku tau kau ingin pernikahan ini segera berakhir, tapi aku tidak mau membiarkan itu terjadi, jadi aku membiarkan apapun yang kau lakukan, aku akan tetap menjadi suamimu dan rekan kerjamu, awalnya aku juga ingin membiarkanmu pergi, tapi entah kenapa aku tidak bisa, jadi aku berusaha untuk membuatmu tidak canggung dengan membuat jadwal yang sangat berbeda darimu, seperti pergi pagi pagi sekali dan pulang saat tengah malam, lalu saat di kantor aku sengaja menjauh darimu, aku tau kau tidak nyaman denganku, makanya sebisa mungkin aku mengurangi intensitas kita bersama, maafkan aku” ungkap Arjuna panjang lebar, ini pertama kalinya pria ini berbicara sepanjang ini padaku.

Aku tersenyum bahagia dia mulai mau membuka dirinya padaku.

...🎀🎀🎀🎀🎀...

bonus pict