Kembalinya Sang Jenius

Note :

' \= Monolog dalam hati atau pikiran

" \= percakapan biasa

Lisa sedikit terkejut. Dia tidak berharap Ronald benar-benar memiliki beberapa koneksi di Leaftown. Dibandingkan dengan Jimy, jelas dia jauh lebih kuat.

'Benar-benar bisa diandalkan. Tampaknya di masa depan akan jauh lebih nyaman jika aku ditemani Ronald setiap hari.'

Pria berpakaian hitam dengan hormat memimpin semua orang ke pintu ruang berlian. Kemudian, dia mengeluarkan invoice dan menyerahkannya kepada Jimy. “Tuan, tolong tanda tangani.”

Diamond suite ini khusus disediakan untuk Jimy. Maka dia membutuhkan tanda tangannya untuk konfirmasi.

Jimy mengambil pena dan kertas tersebut sambil tersenyum.Hendak menulis namanya. Saat itu Ronald berteriak.

“Sial, letakkan penanya!”

Ronald berjalan dengan cemberut, mengambil pena dan kertas dari tangan Ronald. Lalu dia menuliskan namanya, dan memarahi Ronald.

“Kamu tidak tahu malu! Berpikir tidak? Bukan kamu yang memesan ruangan ini, jadi mengapa kamu yang harus tanda tangan!”

Pria berbaju hitam itu terpana, menatap Ronald dengan tatapan keheranan. Menunggu Jimmy memberi kode untuk memberi pelajaran pada Ronald bajingan ini sekarang juga.

Jimy berkata dengan entengnya, “Tidak masalah, jika dia mau biarkan dia menandatanganinya.”

'Lagipula, setelah Ronald menandatangani invoice itu, permainannya akan di mulai.'

Jimy sudah bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Setelah ini pelayan itu pasti akan menyerahkan invoice itu pada atasannya, dan saat atasannya melihat invoice itu ditandatangani oleh orang lain. 'Ya aku sudah bisa membayangkannya.'

Segera, semuanya masuk ke dalam ruangan dan duduk. Ronald meminta Lisa duduk di kursi utama. Sementara Jimy duduk sendirian di sudut. Hanya Lisa yang berbicara dengan Jimy sepanjang waktu.

Segera, hidangan lezat dan anggur yang mewah disajikan satu persatu oleh para pelayan.

Semua hidangan berasal dari bahan-bahan berkuaitas. Kerang abalon berkualitas tinggi dan lobster Jepang seberat 8 pon disajikan sebagai makanan pendamping di sini.

Bahkan anggur berkualitas yang disajikan adalah anggur berusia seratus tahun. Sebotolnya seharga lebih dari 150 ribu yuan.

Lisa berpengetahuan luas. Dia terkejut dengan kemewahan sajian ini.

Renold menghela nafas, “Ronald, berapa biaya pesanan makananmu ini?”

Ronald berkata bangga: “Pesanan ini standarnya 300 ribu yuan.”

Renold terkejut dan berkata, “Ini bukan standar 300 ribu. Botol anggur ini saja sudah berharga 300 ribu lebih.”

Ronald diam-diam terkejut. Dia tiba-tiba merasa ada yang tidak beres di sini. Memikirkan sikap pria berbaju hitam terhadapnya barusan. 'Mungkinkah Victor yang memberinya perlakuan istimewa ini'

'Tapi, aku bahkan tidak mengenalnya sama sekali!' Pikirnya bingung.

Mata indah Lisa berkedip, dia melirik Ronald dengan kagum “Ronald, terima kasih!”

Ketika Ronald mendengar ucapan Lisa, dia tersenyum dan berkata, “Sama-sama, dengan senang hati.”

Kemudian Ronald bertanya kepada Jimy sambil tersenyum: “Jimy, kamu pasti belum pernah mearasakan makanan mewah seperti ini seumur hidupmu, bukan?”

Jimy mencibir: “Bagaimana kamu yakin begitu?”

Ronald berkata dengan jijik: “Makan makananku, mulutmu masih berkata sombong! Jika kamu memang pernah makan mewah sebelumnya, kamu bisa memenggal kepalaku dan menendangnya!”

Jimy tersenyum ringan. Jimy teringat hari-hari masa kecilnya yang sangat mewah. Bahkan orang biasa tidak bisa membayangkan kemewahan makanan seperti apa yang disajikan oleh pelayan di Keluarga Gate.

Dan setelah dia menjadi Dewa Perang Ryyu dia juga menjalani kehidupan mewah, ditambah Jimy adalah orang dengan standar tinggi, tapi dia punya kontrol diri yang baik jadi dia bisa menjalani kehidupan dalam kondisi apapun.

Melihat keangkuhan Jimy Sindy berkata dengan marah, “Jimy, mengapa kamu seperti itu saat berbicara dengan kakakku? Percaya atau tidak, aku akan mengusirmu sekarang! Kami telah memberimu makan dan kamu tidak tahu diri. Dasar pecundang bau!”

Tiba-tiba pintu ruangan ditendang hingga terbuka. Suara ganas terdengar, “Dari mana asalmu idiot, siapa yang membiarkanmu masuk ke ruangan ini!”

Begitu kata-kata itu terdengar, seorang pria masuk ruangan. Dia mengenakan setelan Armani dan kalung emas besar. Di wajahnya ada bekas luka yang bentuknya seperti kelabang.

Pria ini memegang invoice di satu tangan dan tongkat di tangan lainnya. Wajahnya garang!

Selusin pria kekar dengan tato dan bekas luka berbaris dan mengepung mereka.

Semua orang terkejut dan panik. 'Apa yang terjadi?'

Pemimpin bernama Tom itu dijuluki ‘Beruang’, dia tangan kanan Victor. Dia sudah bertarung bersama Victor di tahun-tahun awalnya bekerja. Dia juga terkenal di seluruh Leaftown.

Tadi Victor memberitahunya bahwa Tuan Gate akan menggunakan ruang Diamond ini. Sehingga dia harus menyiapkannya dengan benar.

Tapi saat dia memeriksa penggunaan ruangan ini, dia meihat invoice ruang berlian ini ditandatangani oleh orang bodoh bernama Ronald Jensen. Oleh karena itu dia marah dan takut.

Tom takut karena hanya ada satu meja di ruang Diamond yang eksklusif. Dan nanti tamu kehormatan bosnya akan datang. Lalu apa yang harus dia lakukan.

Pada saat ini, Ronald berdiri dan berkata, “Apa yang kamu lakukan? Aku yang memesan ruang ini. Kamu berani mencari masalah di sini?”

Tom menunjuk Ronald dan bertanya, “Apakah kamu yang bernama Ronald?”

Ronald mengangguk dan berkata dengan bangga, ” Ya Saya!”

Tom berkata dengan kejam, “Tarik dia kemari!”

Dua pria kekar yang mendengar kata-kata itu langsung menarik Ronald dan menyeretnya.

“Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!”

“Bajingan, tutup mulutmu!”

Pria kekar itu menendang lututnya, Ronald kesakitan dan berlutut tepat di depan Tom.

Mata dingin Tom menatap Ronald dari atas ke bawah. Tatapannya bagai ujung pisau yang tajam, membuat orang yang melihat ketakutan.

Plaaak!!

Lembaran invoice dilemparkan langsung ke kepala Ronald.

Tom memarahinya, “Siapa yang memberimu hak untuk menggunakan ruangan ini?”

Ronald berpura-pura tenang dan berkata, ” Ini pasti salah paham. Aku memesan Golden Suite ini sebelumnya. Dan saya telah membayar deposit 300 ribu yuan!”

Renold juga menyela: “Apa yang kamu lakukan? Ruang ini telah dipesan Ronald. Apa kamu tidak tahu aturan?”

Tom meludah dan menampar Ronald: “Golden Suite? Ini adalah Diamond Suite. Ini bukan ruanganmu bajingan. Ruangan ini untuk tamu kehormatan!”

Begitu kata-kata terdengan, semua tercengang. 'Diamond Suite.'

Tidak heran ruangan ini sangat mewah. Makanan dan anggurnya benar-benar eklusif. Ternyata ini bukan ruang golden suite sama sekali!

Renold berkeringat dingin, ruang Diamond itu sangat eksklusif. Dirinya tidak memenuhi syarat untuk masuk, apalagi menggunakannya.

Sindy berkata dengan cepat: “Kakakku, bukankah kamu kenal Victor? Tolong jelaskan kepada mereka.”

Ronald mengeluh dan buru-buru berkata, “Diam, jangan bicara omong kosong! Bagaimana aku bisa mengenal Victor.”

Sindy berkata: “Tadi kamu bilang kenal!”

Lisa menatap kedua kakak adik itu. 'Ternyata dia hanya membual, benar-benar tidak tahu malu.' Pikirnya kecewa.