I Am Duchess

Ketika Tim Marquess Monfort kembali ke Duchy Winslow, Christopher Monfort melangkah dengan langkah cepat menuju ruang kerja Putri Gabriella. Di sana, dia menemukan Lucia tengah berbincang dengan Putri Gabriella. Marquess Monfort memasuki ruang kerja Putri Gabriella dengan wajah serius, membawa beberapa spesimen monster jenis baru yang baru saja ditemukan.

"Salam Yang Mulia Putri." Christopher membungkuk memberi salam pada Putri Gabriella yang kemudian di sambut dengan hangat oleh sang putri,

"Marquess Monfort, senang melihat mu kembali..." seru nya dengan riang.

"Putri Gabriella, saya membawa beberapa spesimen monster jenis baru yang berhasil kami tangkap di wilayah timur. Ini adalah temuan yang mengkhawatirkan."

Putri Gabriella menatap spesimen tersebut dengan serius, matanya memperlihatkan kekhawatiran yang mendalam.

"Terima kasih, Marquess Monfort. Saya dan Lucia akan menganalisis spesimen ini dengan seksama. Oh, perkenalkan ini adalah Lucia Wing dari menara sihir, dia akan membantuku dalam menganalisis spesimen monster ini" sahut nya kemudian menarik Lucia dan memperkenalkan Lucia pada Christopher. Christopher mengangguk memberi salam yang di sambut dengan senyuman tipis oleh Lucia.

"Maaf... Saya juga melihat bahwa Anda membawa gambaran tentang lingkaran sihir. Apa yang bisa Anda katakan tentang ini?" seru Lucia penasaran dengan gambar lingkaran sihir yang di tangan Christopher.

Marquess Monfort menggelengkan kepala. "Lingkaran sihir ini ditemukan di hutan daerah timur, dekat dengan lokasi pertempuran terakhir kami. Saya tidak yakin apa artinya, tetapi saya menduga bahwa itu bisa menjadi kunci untuk memahami asal-usul monster ini."

Putri Gabriella menarik napas dalam-dalam, mencoba memproses semua informasi yang baru saja dia terima. "Saya akan menyelidiki lebih lanjut tentang lingkaran sihir ini. Apakah Anda memiliki informasi tambahan yang dapat membantu kami dalam analisis?"

Marquess Monfort menggelengkan kepala. "Sayangnya, tidak ada. Saya berharap bahwa dengan bantuan Anda, kami bisa menemukan jawaban yang kami cari."

Lucia menatap gambaran lingkaran sihir dengan penuh konsentrasi, matanya memperhatikan setiap detail dengan seksama. Wajahnya menunjukkan ekspresi serius yang mendalam, seolah-olah dia tenggelam dalam memecahkan teka-teki yang rumit. Kemudian, dengan nada suara yang serius, dia menyatakan, "Lingkaran sihir ini terlihat unik, tetapi juga familier bagiku. Aku berusaha keras mengingat lokasi di mana aku pernah melihat lingkaran sihir semacam ini sebelumnya." Gerakannya halus dan terkendali, menunjukkan ketekunan dan fokus yang tak tergoyahkan dalam memahami makna di balik gambaran tersebut.

Christopher memperhatikan reaksi Lucia dengan seksama. "Apakah anda yakin, Nona Lucia?" tanyanya dengan nada penuh harap. "Informasi ini mungkin sangat vital bagi kita dalam memahami asal-usul monster ini dan cara menghadapinya."

Lucia kembali memperhatikan gambar itu dengan seksama, mencoba mengaitkan petunjuk-petunjuk yang mereka miliki. "Mungkin ada hubungannya dengan penampakan monster-monster baru ini. Mungkin saja ada seseorang yang menggunakan sihir hitam ini untuk menyembunyikan atau mengontrol mereka." Suaranya terdengar yakin, namun di baliknya terdapat rasa gelisah akan potensi ancaman yang semakin nyata.

Christopher mengangguk setuju, memperhatikan dengan serius setiap kata yang terucap. "Kita harus bertindak cepat. Kita perlu menelusuri jejak sihir hitam ini sebelum semakin banyak masalah yang timbul."

Dengan penjelasan dari Lucia, tim mereka kini memiliki petunjuk yang jelas untuk melanjutkan penyelidikan mereka.

Christopher mengangguk hormat kepada Putri Gabriella dan Lucia, mengekspresikan terima kasih atas penjelasan yang mereka berikan. Dengan langkah teguh, dia meninggalkan ruang kerja, menutup pintu dengan lembut di belakangnya.

Tatapan Lucia dan Putri Gabriella masih terfokus pada gambaran lingkaran sihir di atas meja. Mereka saling bertukar pandang, mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam menghadapi teka-teki yang semakin rumit ini.

Lucia menarik napas dalam-dalam, merenungkan semua informasi yang baru saja mereka dapatkan. "Kita harus segera menyusun rencana tindak lanjut," katanya dengan tegas, mengalihkan perhatian mereka kembali ke tugas yang mendesak di depan.

"Omong-omong, Yang Mulia Putri... Bagai mana menurut Putri dari hasil pemeriksaan unsur yang ada di dalam spesimen ini?" lanjut nya kemudian menatap Putri Gabriella dengan serius.

"Jenis Monster baru ini atau kita sebut saja itu sebenarnya bukan monster."

"Maaf?" Lucia melongo mendengar penuturan Putri Gabriella.

Putri Gabriella menguraikan perbedaan antara spesimen monster biasa dan spesimen monster jenis baru dengan penuh perhatian. Spesimen monster biasa cenderung memiliki unsur yang khas bagi makhluk-makhluk purba atau fantastis, sementara spesimen monster jenis baru itu menunjukkan kecenderungan unsur yang lebih mirip dengan tubuh manusia.

Dengan tatapan tajam, Lucia mencerna setiap kata yang diungkapkan oleh Putri Gabriella. Dia menyadari bahwa temuan ini membawa implikasi yang sangat besar dalam pemahaman mereka terhadap asal-usul dan sifat monster jenis baru tersebut.

"Dengan demikian," lanjut Putri Gabriella, "kita perlu lebih mendalami bagaimana unsur-unsur tersebut dapat berinteraksi dan memengaruhi sifat-sifat monster jenis baru. Ini bisa menjadi kunci untuk memahami asal-usul dan cara penyebarannya."

Lucia mengangguk setuju, sementara Lucia menyematkan pandangan tajamnya pada gambaran lingkaran sihir di atas meja.