MENTARI TERTUTUP AWAN

Walaupun Rico merasakan perih di dalam hatinya karena mendengar jawaban Amanda tapi Rico tetap berusaha menetralkan raut wajah kecewanya.

Sungguh di hati Rico masih terlukis rapi nama Amanda,gadis yang dulu pernah mengusik dan mengobrak-abrik relung hatinya,namun Rico tidak bisa berkutik,karena Rico selalu membedakan dirinya karena statusnya yang miskin.

Padahal dari dulu Amanda sering meminta Rico agar tidak membandingkan dirinya,karena bagi Amanda semua manusia di dunia ini sama,hanya iman dan taqwa saja yang membedakannya .

"Beruntung sekali lelaki itu,mendapatkan cinta dari gadis yang tulus seperti mu,"ujar Rico yang masih belum menyadari kalau dirinya lah yang di maksud oleh Amanda tadi.

"Iya,dia sangat beruntung tapi aku yang tidak beruntung,"jawab Amanda agak sedikit kesal.Karena lelaki di depannya sekarang ini benar benar tidak peka dengan pancingan Amanda.

Amanda heran,kok ada lelaki sepolos Rico di dunia yang begitu moderen seperti sekarang ini,dia bodoh apa benar tidak peka,tapi kalau bodoh tidak mungkin'kan dia selalu peringkat 1?pikir Amanda.

"Lho,kenapa tidak beruntung,tapi lelaki itu baik 'kan,dia tidak menyakiti mu 'kan?"tanya Rico khawatir karena melihat raut wajah Amanda seperti sedang kesal.

Kalau soal perubahan wajah Rico cepat sekali peka,apa lagi wajah Amanda orang yang selama 2 tahun lebih telah bersamanya separuh hari ketika di SMA dulu.

"Ya tidak beruntung aja,karena aku tidak tau sekarang dia masih mencintai ku atau tidak?karena kami sudah sangat lama tidak bertemu."jawab Amanda menekankan sudah lama tidak bertemu agar Rico mengerti yang di maksud oleh Amanda adalah dirinya.Tapi sepertinya sindiran Amanda hanya sia-sia Rico juga sama seperti tadi,mungkin pikirannya sudah lowbat.

"kalau kamu bertanya dia menyakitiku atau tidak?maka dengarkan aku baik-baik,dia lelaki yang baik,polos,lembut,sopan,dan dia sangat menjaga ku,dia tidak pernah menyentuh ku selama pacaran,dia hanya memegang tangan ku saja."Amanda sudah benar-benar kesal sekarang.Amanda menarik nafasnya,percuma saja menjelaskan pada lelaki ini,kalau tidak bicara langsung sampai kiamat pun dia kagak bakalan mengerti.

Ya Allah apa masih banyak lagi lelaki seperti ini di dunia?kalau banyak akan banyak lagi wanita yang akan pusing bukan hanya aku saja,batin Amanda.

"Berarti lelaki itu sangat mencintaimu,makanya dia menjaga mu,dia tidak mau merusak mu sebelum halal untuknya."ujar Rico.

Amanda menggeleng kepala,sepertinya Amanda sudah lelah dengan sindiran dan pancingan,lelaki di depannya bukan lelaki yang mudah untuk di pancing.Lelaki ini lelaki yang unik,mungkin hanya satu di dunia ini.Ini manusia langka,limited edition,batin Amanda.

"Benar,kamu sangat benar,100 buat kamu.

Sekarang giliran aku tanya sama kamu.Apa kamu pernah punya pacar,apa kalian udah putus,apa kamu masih mencintainya,atau kamu sudah melupakannya?"tanya Amanda yang sudah tidak mau lagi membuang waktu,karena lelaki di depannya ini tidak akan peka dengan sindiran dan pancingan.

Rico gugup,dahi nya sudah berkeringat,dia tidak tau harus menjawab apa.Benar apa yang di tanyakan Amanda.Dia punya pacar tapi pacarnya Amanda,gadis yang di depannya sekarang,mereka juga belum putus,sampai sekarang dia juga masih mencintai nya,tapi bagai mana harus menjawab pertanyaan Amanda,sedangkan dirinya tidak berani karena takut akan perbedaan.

"A,a,a,aku"perkataan Rico terputus karena Amanda langsung menyela.

"Apa,kamu mau jawab apa,kenapa kamu menjadi gugup?"Amanda semakin membuat Rico gugup dan menunduk.

"Kamu jawab aja,apakah kamu masih mencintai pacar mu itu?"desak Amanda benar-benar membuat Rico gugup untuk menjawab.

Hening beberapa saat,Amanda masih diam juga menunggu jawaban dari Rico.Amanda sebenarnya juga deg degan,detak jantungnya semakin cepat,dia juga takut,takut Rico bilang sudah tidak mencintainya.Karena Amanda berharap Rico juga masih mencintainya seperti dirinya masih mencintai Rico.

Amanda yang melihat Rico hanya diam menunduk menjadi geram,dia tidak sadar mungkin karena efek jantung yang berdetak lebih kencang yang membuat membentak keras Rico.

"Jawab,"bentak Amanda membuat Rico mendongak dan langsung mengangguk kepala menjawab pertanyaan Amanda tadi.

"Iya,"jawab Rico sembari menunduk lagi,mereka berdua sudah berdiri bukan di posisi yang duduk lagi seperti tadi.

"Iya,apa,iya akan menjawab atau iya masih mencintainya?"Tanya Amanda memastikan.

Sedangkan pengunjung di restoran ini semuanya melihat ke arah mereka karena bentakan Amanda tadi yang keras.

"Iya,a,a,aku masih mencintainya,"jawab Riko gelagapan dan gugup.

Amanda yang mendengar jawaban Rico sangat senang hatinya sangat bahagia sehingga reflek langsung memeluk Rico yang sedang berdiri menunduk.

Rico yang mendapat pelukan tiba-tiba tersentak, jantungnya berdetak begitu cepat.Nafas nya seperti berhenti, bagaimana tidak selama hidupnya Belum pernah mendapat pelukan dari seorang wanita kecuali ibunya.

Tangan Rico bergerak,dengan ragu-ragu dia membalas pelukan Amanda pada dirinya.Semua orang memberi tepuk tangan untuk kedua pasangan itu.Seketika Amanda tersentak dia baru sadar kalau dia sekarang berada dalam dekapan Rico.

Amanda langsung melerai pelukan nya pada Rico dengan malu-malu

"Maaf aku sudah memeluk mu,"ucap Amanda dengan pipi yang sudah bersemu merah,namun tidak dapat di pungkiri kalau hatinya sekarang berbunga-bunga seperti sedang berada di taman bunga.

"Tidak apa-apa,"jawab Rico yang masih berusaha menetralkan degupan jantung nya karena ulah gadis yang sejak dari dulu dicintainya.

Jujur Rico juga sangat bahagia,hatinya begitu senang karena gadis yang selalu namanya terukir indah di sanubarinya,namun kini sudah kembali lagi dan sekarang sudah di depannya.

Tapi Rico juga sedih mengingat hidupnya yang sangat jauh berbeda dengan Amanda,walaupun dulu Amanda pernah bilang kalau dia mencintai sifat dan kepribadian nya bukan hartanya.

Rico berjanji dalam hatinya kalau dia akan bekerja lebih keras lagi agar pantas berada di sisi Amanda.

Malam telah berlalu pagi sudah menyapa.Seorang lelaki tampan membuka matanya,dia melihat ke sisi namun sudah tidak ada orang.

Kemudian lelaki itu menelisik ke segala penjuru kamar,namun tetap sama tidak nampak adanya wanita yang di cintai nya di kamar itu.

Tidak lama kemudian terdengar suara gemercik air di arah kamar mandi.

Ternyata setelah menunaikan sholat subuh Mentari masuk kembali ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Tidak lama kemudian pintu kamar mandi terbuka,keluarlah seorang perempuan yang masih berprofesi sebagai gadis itu karena belum kehilangan kegadisan nya.

Awan tidak henti-hentinya melirik ke istrinya yang sedang berjalan ke lemari pakaian.Mentari hanya melilitkan handuk di tubuhnya.

Awan susah menelan salivanya karena melihat leher jenjang dan bahu Mentari yang terekspos begitu sempurna,Awan juga mengalihkan pandangan kebawah handuk yang dipakai Mentari hanya sebatas paha.

Seketika si otong mulai menggeliat saat Awan melihat paha dan betis istrinya yang putih mulus tanpa noda sedikitpun.

Muka Awan sudah memerah karena menahan hasratnya,namun Awan tidak bisa berbuat apa-apa,karena kedua kakinya belum bisa di gerakkan hanya jari Kaki saja yang baru bergerak.

Terpaksa Awan harus melawan hasratnya,walaupun berat tetap harus berusaha.Mentari yang tidak tau apa-apa,dia mengganti pakaiannya tanpa menoleh ke Awan sedikitpun.

Setelah siap memakai baju,Mentari mendekati suaminya,Mentari mengernyit karena melihat muka suaminya yang memerah.

"Hubby,kenapa muka Hubby memerah?"tanya Mentari heran dengan muka suaminya.

Bersambung.