Sekuat apapun kita berjanji, selama apapun kita bersama, itu tidak akan menjadi alasan tuhan tidak akan memisahkan kita walaupun dengan cara tersakit sekalipun_Agatha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qr_smi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AA_26 ALEXA
Happy Reading guys🤟🏻
🍈🍈🍈
BRAKK
benturan keras tak bisa di elakkan dari hempasan barang-barang yg berada di ruangan mewah itu
"papa ngak mau tau, kamu harus ikut keluar negeri, ini mengenai perjodohan kamu Alexa"teriak pria paruh baya itu dengan keras setelah menghempaskan ponsel Alexa ke salah satu guci yg ada diruang kerjanya, di bawah kakinya sudah ada Alexa yg sangat kacau sekarang. rambutnya yg sudah kusut dan jangan lupakan matanya yg tak henti mengeluarkan kristal bening sedari tadi
"Alexa nggak mau pah, aku udah sama Nathan"
"apa yg bakalan saya dapat dari Nathan, Nathan itu, hah? apa keluarganya bakalan ngasih saham buat perusaan papa?" teriaknya lagi, dengan tangan yg mengeluarkan ponselnya dan menelfon salah satu bodyguard nya untuk menyiapkan penerbangan malam ini juga
"saya gak mau tau, besok semuanya sudah harus beres, dan jangan lupa siapkan pesawat untuk keluarga saya malam ini juga
"pah, lexa gak mau pah, lexa mohon sama papa aku gak mau" lirihnya yg sekarang tengah bersujud dikaki pria paruh baya itu yg hanya memandangnya dengan pandangan datar, menghempaskan tubuh Alexa dari kakinya dan berjalan menuju pintu keluar
"ingat lexa, kalo bukan karena ini kamu gak bakalan saya biarin berada didunia ini" ujarnya sebelum menutup pintu ruangan tersebut
....
seperti yg sudah direncanakan oleh pria paruh baya itu, sekarang pukul 20.00 mereka sekeluarga sudah sampai di bandara Soekarno-Hatta dengan Alexa yg berjalan paling belakang dengan raut yg tak bisa diartikan, pandangan yg kosong dan juga mata yg masih sembab
setelah sedikit menunggu akhirnya mereka sudah berada di dalam pesawat yg akan membawa Alexa ke salah satu negara yg terkenal dengan sebutan negara kincir angin itu, dengan air mata yg terus mengalir dari mata indah miliknya, gadis itu dibawa entah kemana oleh keluarganya dan entah dengan waktu yg berapa lama lagi untuk kembali
di salah satu hotel ternama di Belanda, gadis yg meringkuk di balik selimut tebalnya masih saja menumpahkan tangisnya yg sedari pagi tadi tidak henti-hentinya terjun bebas melewati pipinya
sekarang sudah menunjukkan pukul 17,55 dan ia belum siap-siap sama sekali, bahkan papanya sudah memintanya bersiap sebelum pukul 18.00, dikarenakan mereka akan mengadakan dinner bersama dengan keluarga calon 'tunangan' Alexa
pintu ruangan itu terdengar dibuka dan mulai terdengar langkah kaki yg mulai mendekat kearah tempat Alexa meringkuk sedari tadi
"lex, kenapa belum siap-siap?"tanya Ghania, ia adalah saudara tiri Alexa yg selama ini paling gencar membuat Alexa dibenci oleh keluarganya, namun entah mengapa dari tadi pagi ia bersikap baik kepadanya, entah itu mengantarkan sarapan atau bahkan membujuk Alexa untuk segera bersiap seperti yg ia lakukan sekarang
"ayo bangun siap-siap, sebelum papa datang" ujarnya sambil membantu Alexa bangun dari kasur dan menyuruhnya untuk segera mandi, Alexa yg memang sudah lelah dengan semua ini ia hanya mengikut dan tanpa bantahan ia langsung saja masuk kedalam kamar mandi
sedangkan Ghania tengah menyiapkan baju yg akan dipakai oleh Alexa nanti
"ingat nanti kamu ngak diberi kesempatan buat bicara" peringat Dito kepada Alexa yg sekarang hanya bisa menundukkan kepalanya
sekarang mereka tengah berada di jalan menuju ke restoran tempat mereka janjian, setelah beberapa menit di dalam mobil akhirnya mereka tiba di restoran yg dituju dan langsung masuk kedalamnya karena keluarga dari calon'tunangan'nya Alexa sudah datang terlebih dahulu
setelah keluarga Hamilton menduduki kursi yg sudah ditentukan, mereka langsung melakukan makan malam bersama, setelah hidangan yg datang mereka nikmati dan juga sempat berbasa basi sebentar akhirnya mereka masuk ke pembahasan intinya
"jadi bagai mana pak Dito, apakah putri anda mau menerima perjodohan ini?"tanya Angga selaku kepala keluarga Bripta menyampaikan maksud mereka melaksanakan dinner malam
"sudah pak Angga, putri saya setuju dengan perjodohan ini"
"ayo lexa, kenalan sama keluarga nak Bimo" sambung Dito sedikit melirik Alexa bermaksud untuk menyuruh gadis itu agar mengangkat pandangannya
"nama saya Alexa,salam kenal" ujarnya dengan suara kecil yg dibalas tatapan tajam oleh sang papa
"maaf semuanya, Alexa hari ini memang kurang enak badan jadi dia lemes gini" imbuh Dito sebelum calon besannya ini berfikir yg tidak-tidak
"nggak papa kok pak, baiklah sekarang dimo mana cincinnya?"tanya Angga kepada Bimo yg langsung mengeluarkan kotak beludru dari saku jasnya yg sudah dapat disimpulkan jika itu adalah cincin pertunangan mereka
tanpa berkata apapun Bimo memasangkan cicin berlian itu ke jari manis Alexa yg hanya mampu memandang dengan sendu ke arah Bimo yg sekarang tengah berjongkok di hadapannya, setelah cincin itu juga terpasang ke jemari Bimo riuh tepukan tangan dari kedua pihak keluarga yg berhasil menjalankan perjodohan ini
.....
sekarang tubuh gadis yg tengah berjalan sendirian di tepi danau kota itu dengan pandangan yg sudah lama selalu memandang kosong kedepan
sudah 3 bulan lebih ia berada di negeri orang tanpa keluarga satupun yg menemaninya, meninggalkannya dengan keluarga yg ternyata tak sebaik yg ia kira
setelah acara pertunangan malam itu penderitaan Alexa yg sebelumnya gadis itu harap dengan ini ia mendapatkan perlindungan nyatanya ia malah menjadi lebih buruk dari sebelumnya
setelah 2 hari melangsungkan pertunangannya, Dito beserta keluarga minus Alexa tentu saja meninggalkan negeri kincir angin ini, meninggalkan Alexa dikeluarga yg sama sekali tidak gadis itu kenal
awalnya memang ia diperlakukan sebagai anak pada umumnya namun semakin lama taring mereka mulai terlihat, mereka selalu memperlakukan Alexa seolah maid dirumah yg besar itu, bahkan tak jarang tubuh kecil itu terkena pukul atau telinga yg sangat ingin tertutup itu mendapati teriakan dan bentakan yg ia tak tau apa kesalahannya
selama 3 bulan bukan berarti Alexa sudah menerima takdirnya tapi hanya itu yg dapat la lakukan untuk bertahan hidup, kepalanya selalu berfikir bagaimana kabar sahabatnya di sana, apakah Agatha akan mencarinya dan apakah Nathan merasa kehilangan atas kepergiannya, entahlah sejak malam dimana ia dibawa ke Belanda ia sudah tak pernah lagi memegang handphone
sekarang saja la bisa keluar karena sudah menyelesaikan semua tugasnya hingga sore nanti, jadi ia diperbolehkan untuk berjalan-jalan di danau yg terdapat tak jauh dari kompleks perumahannya
"Lexa rindu mama, lexa kangen sama Thata" lirihnya kecil diiringi dengan isakan kecil yg keluar membanjiri pipi yg sudah sangat tirus itu
🦊🦊🦊
Hello sayang ku semua😘sekarang masuk ke masalah Alexa dulu ya, masalah Agatha nya nanti nyusul.
Tapi kalo kalian gak suka sama alurnya monmaap nih soalnya saya tidak suka yg namanya sad atau gak terlalu bisa lah bikin masalah gini😓 yaudah deh kalian mau ninggalin pesan buat siapa nih??
Kalo typo langsung kasih tau aja ya, jangan lupa voment
See you( ˘ ³˘)♥