NovelToon NovelToon
System Kekuasaan Semesta

System Kekuasaan Semesta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Spiritual / Reinkarnasi / Sistem / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sunan Arrasy

jadwal update: Senin/1 2 episode dan Minggu libur.mingtao adalah pria malang yangberusia 21 tahun ketika dia sedang berenang bersama sahabat-sahabatnya di pantai, di atas ada ombak dan, mingtao terbawa arus ombak dan dia tenggelam di tengah-tengah lautan sementara sahabatnya langsung berlari keluar dari pantai dan meninggalkannya di tengah-tengah laut
di sisi lain di benua yang berbeda dunia yang berbeda dan alam yang berbeda, seorang pemuda tergeletak di tengah-tengah lembah yang dipenuhi monster pemuda itu terluka sangat parah, sangat-sangat parah bahkan jubahnya telah bergoyang dan dia sepertinya sudah pingsan ataupun dia sudah mati, tiba-tiba pemuda itu terbangun dan membuka matanya, dia terkejut dan berkata di mana ini dia menatap sekelilingnya dengan bingung.ding
halo tuan. penasaran dengan ceritanya, silakan baca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunan Arrasy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Permintaan maaf Zao Meng.

Mingtao berkata dengan dingin kepada Zao Meng, “Apa maksudmu sebenarnya.Jika kau tidak suka denganku aku akan pergi dari sini,” ucap Mingtao dengan dingin sambil mulai berlalu keluar dari gerbang istana.

Zao Lin berusaha menghadang Mingtao, namun dia sudah terlanjur kesal dan dia langsung keluar dari istana.

Kaisar Zao Ling langsung melesat menghadang Mingtao sambil memberi hormat dengan sepenuh hati karena dia juga sedikit menyesal atas sikap putranya yang malah menyerang penyelamat kekaisaran.

“Maafkan lah sikap putraku anak muda,” ucap Kaisar Zao Ling.

Mingtao menatap tajam Kaisar Zao Ling kemudian berkata, “Tanyakan pada putramu kenapa dia bersikap dingin kepadaku...” tanya Mingtao dengan aura menekan.

Kaisar kemudian berbalik badan dan menatap ke arah putranya yang masih gemetar lemas di tanah.

“Cepat akui kesalahanmu dan jika tidak kau akan ku ukir dari istana ini dan akan ku coret nama dirimu dari keluarga kekaisaran!” bentak Kaisar.

Zao Meng bangkit dari posisi lemasnya, dan mendekati Mingtao dengan tubuh gemetar karena menyesal sekaligus takut akan ancaman sang ayah.

“Maafkan aku ada sikapku senior,” ucapnya sambil berlutut ketakutan.

Mingtao melihatnya dengan dingin sambil hanya mengangguk.

Zao Meng berbalik badan dan berjalan menuju ayahnya.

“Apakah kau meminta maaf dengan sepenuh hatimu? dan bukan karena takut identitasmu sebagai putra mahkota akan dicabut,” ucapkan salam bertanya kepada putranya.

“Ten – tentu saja tidak,” balasnya dengan terburu-buru.

setelah itu, kerumunan yang berkumpul di depan istana pun bubar.

Mingtao dengan gerakan sangat cepat mendekati Zao Meng kemudian bertanya dengan tatapan yang luar biasa menusuk dan mengintimidasi, “Kenapa tadi kamu menyerangku dan apa alasannya? jika kau tidak suka denganku maka tidak apa-apa, aku akan pergi dari sini namun jika ada alasan lain aku akan mendengarkannya, “ ucap Mingtao.

“Aku tadi hanya tidak senang dengan caramu memandang adikku. juga aku tadi sedikit tidak senang dengan gelagat mu,” ucapnya dengan sedikit ketakutan.

“Ada apa dengan gelagatku dan apakah itu salah jika aku mengagumi kecantikan adikmu?" tanya Mingtao dengan sedikit kesal karena manusia di depannya ini benar-benar aneh sikapnya.

“Maafkan aku atas sikapku tadi dan aku bertindak seperti itu karena aku trauma dengan kejadian rahasia 10 tahun lalu ketika ayahku dan ibuku menjalani bisnis di negeri seberang,” kata Zao Meng.

”Jika itu adalah kejadian rahasia pasti kedua orang tuamu tidak tahu kejadian itu?"ucapnya bertanya.

dan untungnya kebetulan mereka berbicara di taman samping istana dan mereka berdua sudah memastikan tidak ada yang mendengar permintaan dengan mereka walaupun itu seorang prajurit yang berpatroli.

“Kejadian rahasia itu dimulai ketika 10 tahun lalu. aku dan adikku dititipkan di istana ini kepada para pelayan karena kedua orang tuaku menjalani urusan bisnis di negeri seberang,” ucap Zao Meng memulai ceritanya dengan nada lirih.

“Ketika itu, aku dan adikku sedang bermain di taman dan tiba-tiba sekelebat cahaya hitam menyambar adikku.

Aku langsung mengejar adikku dengan kecepatan tinggi karena waktu itu kultivasiku sudah berada di tingkat pendekar sejati tahap 2.

Ketika aku berlari mengejar adikku, ternyata adikku dibawa ke sebuah hutan yang terletak di belakang istana namun terletak sangat jauh dan aku berhenti di sana dan melawan penjahat itu yang kekuatannya luar biasa jauh di atasku.

adikku hampir dijadikan tameng olehnya namun aku dengan reflek menghentikan seranganku dan kemudian aku menyambar adikku ketika dia sedang lengah dan kami berdua berlari dengan kecepatan tinggi dan disitulah aku berhasil menyelamatkan adikku dan itu adalah kejadian hidup dan mati yang berada di dalam hidupku,” ucap Zao Meng mengakhiri ceritanya dengan tatapan dingin ketika dia mengingat kembali penjahat yang diceritakannya.

“Kenapa dirimu memberitahu ini padaku namun tidak memberitahu ini pada orang tuamu?”tanya Mingtao.

“Aku tahu kau orang baik dan untuk itu aku menyerahkan adikku untuk kau jaga. aku tidak memberitahu orang tuaku karena satu alasan yaitu orang tuaku sangat over protektif jika menyangkut tentang anak-anaknya dan aku tidak mau aku dan adikku diawasi dengan ratusan prajurit setiap harinya dan kamu tidak bisa bebas,” ucap Zao Meng.

“Kenapa dirimu menyerahkan adikmu begitu saja padaku?” ucap Mingtao tidak terima begitu saja karena bisa-bisanya dia menitipkan adiknya pada dirinya begitu saja tanpa persetujuan pihak lain.

Zao Meng bangkit dari kursinya dan tanpa menunggu jawaban lainnya dia langsung pergi dengan gerakan cepat menuju kamarnya.

Mingtao hanya me menggerutu kesal kemudian bangkit dari kursinya dan kemudian berjalan menuju kamarnya.

***

Ke esokan harinya.

Mingtao dan yang lain-lainnya sudah berkumpul di ruang makan untuk sarapan bersama.

Kaisar Zao melihat putranya sudah akrab kembali denganMingtao.

mereka makan bersama namun kali ini suasana lebih hangat dan rasionalisme tidak seperti kemarin yang bawaannya dingin.

1
Sutono jijien 1976 Sugeng
👍👍👍👍
Sunan Arrasy: saya masih pemula bang
Sunan Arrasy: makasih bang dukung terus ya bang/Smile/
total 2 replies
Sutono jijien 1976 Sugeng
lumayan author semangat
Sunan Arrasy: terima kasih bang/Smile/
total 1 replies
Lestari Khinanty
semangat terus untuk membuat karya yang lebih baik..
Wachid Pradana
udah bagus kak ,dikembangkan lagi dan tipo nya di teliti lagi kak
Sunan Arrasy: ok /Smile/
total 1 replies
Putra Pratama
author pake titik kalo MC nya bicara sama sistem nya
Sunan Arrasy: terima kasih atas kritikannya Saya akan berusaha lebih baik kedepannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!