NovelToon NovelToon
Pelabuhan Terakhir Casanova

Pelabuhan Terakhir Casanova

Status: tamat
Genre:Mafia / Lari Saat Hamil / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:515.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Moena Elsa

Hidupku bahagia, meski harus tinggal di rumah sederhana. Apalagi ada dua anak kembar yang tampan mempesona, meski aku tak tahu siapa bapaknya. Aku hanya ingat ada tato kepala naga di tengkuknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moena Elsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memanfaatkan Keadaan

"Bantuin!" kata Hayden.

"Ha? Nggak salah tuh?" Hanny tak percaya jika seorang Hayden minta tolong padanya sekarang.

"Tadi aja aku nggak dibolehin ikutan, gue pergi aja dech," kata Hanny.

Hanny mendekat dan membisikkan sesuatu ke Helena dan berlalu pergi dari ruangan itu.

"Kak, mau kemana?" kejar Hayden.

"Makan," jawab Hanny.

"Selesaikan dulu urusan kamu, baru nyari gue," celetuknya.

Hayden sampai garuk kepala, untuk membuat Helena yakin.

"Terus mau kamu apa?" kata Hayden tepat di depan wajah Helena.

"Pulang dan biarkan aku hidup tenang sama anak-anakku," tegas Helena.

"Tidak bisa," tolak Hayden.

"Anggap saja kita tak pernah ada hubungan tuan. Kita hidup masing-masing," seru Helena.

"Tak semudah itu," balas Hayden.

"Kenapa?" tukas Helena.

Helena tak berpikir karena tak berada di posisi Hayden.

"Duduklah!" Hayden lebih dulu duduk di kursi panjang yang ada di sana.

"Tapi aku ingin pulang," tolak Helena.

Hayden menuruti apa yang dimau oleh Helena. Baru kali ini Hayden menuruti kemauan seorang wanita, biasanya yang terjadi adalah sebaliknya.

"Mau kemana kalian?" Hanny ternyata belum pergi.

"Bukan urusan lo," kata Hayden ketus.

Hanny terbahak menanggapi. Hari ini Hanny bisa melihat sebuah momen langka, seorang Hayden menjadi penurut di tangan Helena.

"Helen, ingat yang aku bisikkan tadi," seru Hanny.

"Oke kak," Helena mengangkat jempolnya.

"Apa yang lo katakan?" Hayden balik mendekat ke Hanny.

"Awas saja lo!" tatap tajam Hayden ke arah Hanny.

"Ha...ha....," Hanny tertawa keras menghadapi Hayden.

"Ayo pulang!" Helena menarik lengan Hayden yang mengintimidasi Hanny.

"Huh... Leganya... Tak jadi lembur gue," seloroh Hanny ketika Hayden dan Helena menjauh.

"Sialan lo!" sempat-sempatnya Hayden mengumpat ke Hanny.

Di perjalanan pulang, "Apa yang membuatmu tak mau Helen? Padahal aku ingin mempertanggungjawabkan semua. Apa karena masa laluku?" tanya Hayden dengan netra tetap fokus ke jalanan.

"Itu salah satunya," tukas Helena.

"Masa lalu kamu juga hampir sama denganku. Nyatanya kamu juga punya anak di luar nikah denganku," kata Hayden enteng.

"Itu kesalahan yang aku sesali seumur hidup tuan. Bodohnya aku menyerahkan semua ke lelaki macam anda," kata Helena kesal.

"Kalau kamu menyesal, kenapa tak kamu gugurkan saja waktu tahu hamil?" pancing Hayden.

"Cih, aku bukan anda. Yang sudah tahu berdosa tapi tetap tak ada penyesalan," sindir Helena.

"Aku nggak bisa hamil wahai nona," balas Hayden.

"Tapi anda menaruh benih anda ke sembarang wanita. Bisa saja banyak wanita yang bernasib sama sepertiku. Hamil tapi penyumbang benihnya tak tahu," olokan Helena semakin menjadi.

"Hei, kamu menuduhku?" tukas Hayden.

"Bukan menuduh sih. Tapi itu hanya analisa ku. Mana ada seorang cassanova tak main perempuan? Kalau tak main perempuan bukan cassanova dong," kata Helena.

"Ha...ha...aku memang cassanova. Tapi asal kamu tahu, aku tak sembarang celup," elak Hayden.

"Ha...ha...tapi maaf, aku tak percaya tuh," sarkas Helena.

"Terserah saja," balas Hayden.

"Kembali ke masalah inti, besok mau tak mau kita harus menikah," paksa Hayden.

"Aku tak mau," tolak tegas Helena.

"Aku akan memaksa. Dan itu sebagai hukumanmu," seru Hayden.

"Hukuman?" telisik Helena.

"Hukuman, karena kamu mengandung benih tanpa seijinku. Dan kamu telah merusak prinsip hidupku," Hayden harus memutar balikkan fakta dan membuat Helena merasa bersalah.

"Dan seandainya malam itu kamu tak menghampiri dan merayuku, pasti benihku tak akan tertanam di rahimmu," Hayden terus memprovokasi.

"Tak sembarang wanita bisa menyentuhku, tapi malam itu aku dengan rela hati membantu seorang wanita yang tengah di puncak hasr4t dan butuh penyaluran. Tak salah kan aku membantunya? Tapi nahas, dia juga memaksaku mengeluarkan di dalam. Hal yang tak pernah kulakukan ke yang lainnya," beritahu Hayden.

"Dan karena apa aku mau melakukannya?" kata Hayden seraya tersenyum. Sementara Helena melotot ke arah pria di sampingnya.

"Apa?" tanya Helena dengan rasa penasaran.

"Karena berasa legit," canda Hayden.

Sebuah cubitan mendarat di lengan Hayden.

"Apa itu artinya anda memberitahuku bahwa benih anda hanya tertinggal di rahim aku?" tukas Helena.

"Hhhmmmmm cerdas," puji Hayden.

"Aku nggak percaya, nyatanya Nona Clara juga mengaku kalau punya anak dari anda," cibir Helena.

Mana bisa Helena percaya begitu saja. Kenal seorang Hayden juga belum lama.

Hayden diam. Keinginan untuk segera menikah, Hayden tunda dulu untuk meyakinkan Helena.

Helena ikutan diam.

Helena mengira Hayden diam karena apa yang dia bilang benar adanya.

Saat akan turun dari mobil, "Ingat Helen, aku tetap akan bertanggung jawab. Sudah menjadi tugas aku melindungi kalian bertiga," kata Hayden.

Helena tak menjawab dan menutup pintu mobil begitu saja.

Sambutan Zayn dan Zayden adalah segalanya.

"Kalian belum tidur? Ini sudah malam loh," Helena mengecup kening keduanya gantian.

"Sengaja nungguin mama sama dad," ucap Zayden.

"Tuan Hayden itu bos mama, bukan dad kalian," Helena meluruskan.

"Siapa bilang? Aku Dad mereka," tegas Hayden.

"Zayn, Zayden sini," entah magnet apa yang dipakai Hayden, nyatanya Zayn yang susah akrab dengan orang lain pun ikutan mendekat.

"Malam ini mau tidur sama Dad atau sama mama?" tanya Hayden seraya melirik Helena.

"Emang sama Dad boleh?" tanya Zayden. Sejak kecil mereka tak pernah mengerti rasanya dipeluk oleh sosok seorang ayah.

"Of course," jawab Hayden.

"Horeeeeee," seru keduanya.

"Oke, tapi Dad mandi dulu,"

"Oke Dad," jawab mereka kompak meninggalkan Helena yang cemberut.

Hayden masuk ke kamar utama dengan bersiul seakan meledek Helena.

"Awas saja ntar," gerutu Helena karena kesal.

Di kamar, Hayden menelpon Parto agar menghubungi Clara.

"Bilang saja aku ingin bertemu," kata Hayden memberi tahu Parto.

"Siap tuan. Kapan?" tukas Parto.

"Besok jam sembilan," jelas Hayden.

Sesuai janji, selepas membersihkan diri Hayden memanggil Zayn dan Zayden ke kamar.

"Dad, boleh lihat film?" Zayden menyebutkan sebuah judul film anak-anak yang tren. Semua anak pun tahu. Film dengan tokoh utama anak kembar tanpa rambut dengan logat Melayu kental.

"Tentu saja," kata Hayden seraya mengambil remot.

"Dad, selama ini Dad sama siapa?" tanya Zayn.

"Sendiri," imbuh Hayden.

"Apa nggak kesepian?" Zayden menyela.

"Enggak. Dad kan kerja," jelas Hayden.

"Kalau gitu hidup Dad itu lempeng alias flat. Nggak seru!" olok Zayn membuat Hayden menatap intens ke arah Zayn.

"Bangun tidur terus kerja, pulang kerja terus tidur lagi. Gitu terus sirkel Dad. Membosankan," kata bocil itu.

"Biar nggak bosan?" tanggap Hayden.

"Ijinin kita tinggal di sini Dad," Zayden meneruskan.

"Loh, yang nggak mau kan mama kalian. Bukan Dad loh. Makanya bantuin Dad buat ngerayu mama kalian biar mau tinggal di sini," kata Hayden memanfaatkan keadaan.

"Siiiippppp Dad," kata Zayden penuh semangat.

🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Nyalain televisi pakai remot, naruhnya di atas nakas #Senin waktunya kasih vote, biar author puas.

🤗😊

1
Linda Liddia
Yaa gak asik bgt masa kayak gini akhir ceritanya..Jemuran kali thor di gantung
Normala Ahmad
Luar biasa
Heryta Herman
hahaha...apa kata zayden....selain tak cantik"amat,clara juga bodoh...bhwahahaha...jleb..langsung kena di hati.../Curse//Facepalm/
Heryta Herman
nikmati semua pembalasan dari hayden...mereka yg menyakiti helena di bikin berseteru sesama sendiri...
lanjut thor...
Heryta Herman
hayden memang pintar...dia membalas segala perlakuan orang" yg telah menghina dan meremehkan helena sang istri tercinta dgn sangat rapi...seru nih clara dan alice berseteru berebut andrew...sakit sakit dah lu pada...
Heryta Herman
karmamu sdh dtng alice..nikmati lah mulai dari skrng../Grin/
Heryta Herman
hati helena sdh kebal dgn hujatan krna keadaan...ga ngaruh tuh walaupun di hujat...secara...helena sdh jadi istri sah hyden...
Heryta Herman
seru thir...lanjuuut...
Heryta Herman
huuh..blm tau dia...hayden dan helena sdh sah nikah...
Heryta Herman
haaah..si author malah ngomongin makanan..jadi pengen nih...tapi mau beli kesana jauh banget thor...harus naik pesawat.../Joyful/...
Heryta Herman
angan ibumu terlalu tinggi untuk anak sambungnya..sedangkan anak kandung di buang bagai samah...betul" ibu kandung helena yg menjijikkan...
jngn berharap terlalu tinggi bu..klo jatuh nti sakitnya ga ada obat..hahaha
Heryta Herman
itu ibumu ygmeninggalkanmu sewaktu kamu masih kecil helena...abaikan saja...hahaha
Heryta Herman
jangan bikin helena seolah" wanita jalang,thor..klo memang Hayden yg salah..biar kan Hayden yg mengaku salah...tdk semua wanita sprti clara dan alice...
Heryta Herman
aurhor pintar berpantun ya...setiap bab pasti ada terswlit pantun..keren...
ingin bls pantun tapi ga bisa thor.../Grin/
bisa nya kasih semangat untuk mu thor...
lanjuuut...
Heryta Herman
selalu nya orang kaya sikap nya memang arogan plus"..dN aanita biasanya selalumenjadi yg tersakiti..
hhaaissh...thor..jngn di bikin keterlaluanlah mempermankan wanita...krna wanita jugapuny hak untuk menolak,dgn cara apapun...
Alvaro Putra
ko aku cari ga da yh KA cerita nyh
Evy
lucu..
Evy
Bisa perang tuh nantinya dua sahabatan...
Evy
waduh... Clara dan Alice... circle pertemanan yang begitu ya... akhirnya teman makan teman dong..
Evy
Ternyata Mak nya toh....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!