Saat Aku Dimadu

Sekuat apapun Winda dan Sari menyangkal perihal KDRT yang dilakukan Erlang kepada Adara, semua itu hanya kesia-siaan belaka, karena para pengacara memiliki bukti yang valid, bukti visum juga sudah ada ditangan mereka. Bukti visum yang dilakukan oleh Vero dengan diam-diam tanpa sepengetahuan Adara. Bukti tersebut dia ambil saat di rumah sakit New York.

Erlang diam terpaku di tempatnya, sesak di dada dia rasa saat dia membayangkan kalau kedepannya harus hidup terkurung dipenjara. Tidak pernah terbayangkan olehnya dia akan mendekam di jeruji besi tersebut.

''Adara, kenapa kamu melakukan semua ini kepada, Mas?! Mas ini suamimu, bisa-bisanya kamu bersikap begitu licik dan tega. Ah, dasar istri durhaka,'' ucap Erlang di dalam hati dengan kedua buku tangan mengepal.

Beberapa detik setelah itu, salah satu pengacara dari pihak Adara kembali bersuara.

''Dan masih ada beberapa bukti lagi tentang betapa menderitanya Bu Adara selama tinggal satu atap bersama suami, mertua dan madunya. Hakim ketua izinkan saya memutar suara rekaman yang diambil sendiri oleh Bu Adara sebelum dia pergi dari rumah,'' kata salah satu dari ketiga pengacara pihak Adara.

''Ya, silahkan Pak Pengacara,'' ucap hakim ketua dengan tegas.

Kemudian suara rekaman tersebut di putar, dan terdengar lah suara Winda dan Sari berteriak memanggil nama Adara disertai suara umpatan serta berbagai macam kalimat hinaan, cacian dan kata-kata menyakitkan lainnya. Tidak tertinggal suara berdentum karena daun pintu yang di gedor dengan keras dari luar oleh mereka.

Mendadak wajah Winda dan Sari menjadi pucat pasi setelah mendengar suara mereka sendiri. Suara yang sangat lantang dan jelas. Dua wanita itu menunduk takut, di dalam hati mereka mengumpat Adara berulangkali.

Pun Erlang, dia tidak menyangka Mama dan istrinya bersikap sebegitu tega kepada Adara saat dia lagi bekerja.

Apalagi suara sang mama yang terdengar mengatakan akan membunuh Adara.

Erlang menatap Mama dan istri nya secara bergantian, dia memandang dua wanita tersebut dengan tatapan tajam.

Seketika rasa kesalnya kepada Adara menguap sudah, kini dia malah merasa kesal kepada Mama dan istri mudanya. Dia tidak menyangka dua wanita itu lah ternyata biang keroknya yang yang membuat Adara tak betah di rumah.

Tidak sampai di situ, rupanya masih ada bukti-bukti yang lain lagi. Bukti saat Adara di paksa memasak berbagai macam menu makanan untuk menyambut kedatangan Vero. Adara dengan pintar nya menyimpan ponselnya di saku pakaiannya, ponselnya yang sudah di stel aktif sedang merekam sehingga suara cempreng Winda dan Sari terdengar jelas serta suara alat masak yang saling beradu pun terdengar jelas.

*

''Papa, bagaimana ini, kami tidak mau masuk penjara. Tolong bantu kami, Pa,'' Winda merengek manja pada sang papa saat dia, Sari dan Erlang baru pulang dari persidangan. Mereka bertiga langsung menghampiri Alex di perusahaan.

Winda menangis di depan sang papa. Air matanya mengalir deras tanpa dia seka.

''Iya Pak besan, tolong bantu kami,'' timpal Sari memohon.

Alex menarik nafas dalam lalu menghembus perlahan.

''Baiklah, Papa akan membantu kamu, suamimu dan mertuamu, Nak. Kamu tenang saja, apapun akan Papa lakukan agar anak kesayangan Papa tetap bebas serta hidup bahagia,'' kata Alex menenangkan sang putri, dia menyeka air mata yang ada di pipi sang putri tunggal.

Sebenarnya saat ini pikiran Alex sedang tidak baik-baik saja, dia tengah berpikir keras bagaimana caranya bisa mengambil semua harta kekayaan Vero tanpa harus bersusah payah membujuk Vero, karena waktu itu permintaan nya di tolak mentah-mentah oleh Vero, Vero menegaskan tidak akan memberikan lagi perusahaan nya kepada sang kakak serta sang keponakan. Vero belum menceritakan perihal Adara kepada siapapun, hanya Farras dan beberapa petinggi kantor yang ada di New York saja yang tahu siapa Adara.

Vero sudah merencanakan hal yang besar. Besok saat Adara sudah benar-benar bercerai dari Erlang, maka mereka akan pulang ke Indonesia dan Vero akan membuat pesta yang besar, dia akan memperkenalkan Adara kepada semua orang kalau Adara adalah putri kandungnya yang hilang selama ini, dia akan mengatakan kalau Adara adalah pewaris tunggal seluruh harta kekayaan nya. Karena memang Adara lah yang pantas untuk menjadi satu-satunya pewaris, karena semua harta milik Vero adalah harta peninggalan Papa kandung Adara.

*

Bersambung lagi.

Untuk yang sudah mampir, jangan lupa kasih bintang di penilaian nya, ya.

Salam kenal dari aku untuk kalian semua.

Terimakasih banyak banyak sekali. Emot love.