Paula adalah anak seorang Count yang sudah jatuh, di ambang kebangkrutan keluarganya, dia dijodohkan untuk menikahi seorang Duke.
"Aku menikahimu agar aku dijauhkan dari para wanita yang menganggu. Tahu batasanmu!"
Setelah berkali-kali disakiti oleh ucapannya, Paula masih mau bertahan untuk menyelamatkan wajah orang tuanya hingga Mereka menghabiskan malam bersama dan Paula hamil.
"Wanita murahan sepertimu mengaku hamil anakku?"
Sampai akhir pun Paula masih saja disakiti.
Lalu bagaimana nasib Paula selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Peri Bumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Paula menjalani harinya sebagai Duchess yang sibuk mengurus masalah internal atas persetujuan Gery. Dia ingin meningkatkan akuntansinyq dalam menghitung pengeluaran dan perencanaan kebutuhan mansion selama tahunan, bulanan, hingga harian.
Selain itu dia juga sibuk berkunjung ke rumah Ayahnya untuk memastikan kesehatannya. Keberadaan Petra telah diketahui, wilayah yang dia beli dengan uang pemberian suaminya untuk biaya hidup selama setahun itu pun memperoleh hasil.
Wilayah tandus itu ternyata memiliki kandungan batu mineral yang berharga dan dengan cepat Kakaknya menjadi orang sukses. Tapi dia belum mau pulang karena urusannya belum selesai. Dia akan pulang dua musim lagi. Begitu katanya saat ditemui orang dari guild informasi Racoon milik Cleo.
Count pun kini tenang dan kesehatannya mulai membaik. Paula lah yang akhir akhir ini ngerasa cepat lelah, dia juga sering mengantuk dan tak nafsu makan sama sekali. Kadang kala kepalanya pusing.
Delta tengah pergi karena ada urusan pekerjaan. 2 minggu lamanya. Selama Paula tidak bertemu dengan Delta, Paula pikir dia akan merasa senang. Tapi ternyata tidak, entah kenapa Paula justru merindukan Delta. Padahal kata kata kejamnya selalu melukai hatinya.
Sore nanti Delta akan pulang. Jadi Paula yang sudah ingin melihat wajah tampan suaminya itu pun berdandan untuk menyambut kepulangan Delta. Jangan tanyakan kenapa karena Paula sendiri tidak tahu.
Saat suara kereta sampai ke depan mansion. Paula lekas menyambut suaminya. Paula senang, akhirnya Delta pulang.
Tapi Delta pulang tidak sendiri. Dia membawa seorang gadis bersamanya. Gadis itu masih terlihat muda dan segar. Rambutnya berwarna coklat dan dibiarkan tergerai. Dia merangkul tangan Delta dengan senyum riang.
Dada Paula rasanya sangat sakit melihatnya. Dia ingat betul bagaimana perjanjian yang dibuat dengannya. Poin 3. Tidak ada perselingkuhan. Tapi kenapa sekarang suaminya membawa seorang gadis ke mansionnya dan bergelondotan mesra ke tangannya.
"Mulai hari ini Dia akan tinggal disini."
"Hanya itu yang ingin kamu katakan?" Paula menjawabnya dengan pertanyaan.
Delta menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Paula yang kini sudah tertinggal di belakangnya.
"Aku tak punya kewajiban untuk menjelaskan berbagai hal kepadamu kan?"
Delta lalu berjalan lurus ke depan tanpa menoleh ke belakang.
Paula yang masih berdiri itu kakinya gemetar. Entah bagaimana hatinya sangat terguncang. Dia tahu kalau Delta itu pria brengsek. Tapi dia tidak tahu kalau rasanya akan sesakit ini.
Wanita yang mengandung Delta itu menoleh ke belakang dan tersenyum menertawakan Paula.
Kemana Delta yang menjaga citranya dan selalu berpura-pura menyayangi istrinya sepenuh hati.
"Ah..." Paula lupa, kalau ini di mansionnya bukan di tempat umum. Semua pelayannya bungkam karena Delta lah yang menggajinya.
Ann menghampiri Paula. "Duchess..." panggilnya. Dia ingin membimbing Paula untuk pergi dari sana. Sudut hatinya ikut sakit melihat orang dia layani selama kurang lebih 3 bulan ini diperlakukan seperti itu.
"Tolong jangan panggil aku itu (Duchess). Aku jijik dengan sapaan itu."
Paula kemudian pergi menaiki tangga dan segera pergi ke kamarnya.
'Selama ini, apa aku tidak pernah berlaku menjadi istri yang baik?'
Paula sudah memberikan segalanya. Harga dirinya bahkan kesuciannya untuk pria brengsek seperti Delta.
Keesokannya, surat dari Kakaknya datang.
Paula, kau tahu? Kakak menghasilkan banyak uang dari tambang ini. Semuanya masih dikerjakan. Dalam waktu dekat sepertinya akan ada pembeli besar dan uang yang Kakak hasilkan akan cukup untuk membayar hutang kembali ke Duke. Kakak harap dengan begitu kamu akan diperlakukan lebih baik dan Kakak akan punya muka untuk menyapa suamimu. Kakak berharap kamu selalu bahagia.
Paula sedikit meremas ujung surat yang ada si tangannya. Paula menitikkan air matanya.
Ayah dan Kakaknya akan patah hati jika tahu seperti apa Paula di perlakukan. Paula akan menunggu Kakaknya untuk melunasi uang dulu Duke berikan. Baru setelah itu Paula akan mengambil keputusan. Sekali lagi dia memutuskan untuk bertahan.
"Ayah... Kakak... maafkan Paula."
Keesokan paginya, Paula sudah ada di meja makan. Suami dan perempuan yang dibawa suaminya juga ikut sarapan bersama.
Paula tak menegur mereka. Apalagi perangai perempuan itu terluhat seperti Nyonya rumah yang sesungguhnya. Doa bahkan tak menyapa Paula yang mana masih menyandang istri. Tapi ini semua juga ulah Delta yang dari awal kedatangan tak menunjukkan martabat Paula sebagai istrinya.
Berharap apa Paula. Yang ada semua harapannya akan jatuh dan terbanting keras ke tanah.
"Duke... siang ini aku ingin berkeliling Ibukota dan sedikit berbelanja. Mudah Duke menemaniku?" Dia adalah perempuan genit dan centil.
Delta menganggukkan kepalanya. 'Huh?'
Paula ingin menertawakan mereka. Kesabarannya hanya selembar tisu, tapi ditahannya.
'Kakak, semoga hari ini transaksinya lancar. Agar aku bisa pergi dari sini!'
Paula meneruskan makannya tanpa menggubris dua serangga yang ada di depannya.
Setelah selesai makan, dia pergi lebih dulu. Dia hanya memberikan salam singkat lalu bergegas pergi.
'Mau dibawa kemana hubungan ini?'
Masih berlanjut atau sudah tamat?? Authornya 😁😁
Udah naik 2 Kg pas sakit Turun 3 Kg,kan Ngeselin 🤦🏿
Orang Miskin hanya bisa Gigit jari kalo di Hina,jadi udah ga Aneh lagi Miskin selalu Salah di mata Hukum mana pun 😓.