NovelToon NovelToon
Sistem Pekerja Keras

Sistem Pekerja Keras

Status: tamat
Genre:Tamat / Sistem / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Karir
Popularitas:3.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: SiPemula

Noah adalah pekerja kantoran biasa, yang bekerja sesuai pekerjaan dan gaji yang ia terima. Namun, dia harus menelan pil pahit saat difitnah menggelapkan uang perusahaan, dan dia harus membayar ganti rugi jika tidak ingin dipenjarakan.

Menggunakan seluruh tabungan miliknya untuk ganti rugi, ia berharap tidak kehilangan pekerjaannya, dan bisa kembali mengumpulkan uang untuk melamar wanita yang sudah dipacarinya selama lima tahun. Namun, harapan harapannya sirna saat dia tetap menerima surat pemecatan bahkan tidak mendapatkan pesangon.

Di saat karirnya bisa dikatakan hancur, dia harus mengalami kehancuran dalam hubungan saat kekasihnya tiba-tiba memutuskan hubungan dengannya, sambil memberinya undangan pertunangan nya dengan pria pilihan orangtuanya.

Saat Noah putus asa dengan hidupnya dan terpikir untuk bunuh diri, dia mendapatkan kekuatan sistem, yang bisa membuatnya menjadi pria sukses, asalkan dia mau melakukan pekerjaan apapun sesuai misi yang diberikan sistem.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiPemula, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyelamatkan Jane

[Selamat Tuan telah berhasil menyelesaikan misi melindungi Nona Agnes, dan menangkap para pencuri hidup-hidup]

[Mendapatkan hadiah misi]

[Uang tunai sepuluh triliun rupiah]

[Sepuluh ribu poin level]

[Keterampilan desain]

[Nona Agnes memberikan seratus persen cintanya pada Tuan]

Pagi hari begitu Noah sampai di kamarnya setelah semalam begadang di rumah Agnes, ia akhirnya mendengar pemberitahuan sistem, tentang misinya yang telah terselesaikan. Akan tetapi, ia cukup penasaran dengan hadiah misi, yang berhubungan dengan Agnes.

“Sistem, apa maksud dari hadiah, Nona Agnes memberikan seratus persen cintanya padaku? Apa maksudmu ia akan tulus mencintaiku, dan hanya memberikan cintanya padaku?” tanyanya pada sistem, dan ia berharap mendapatkan jawaban memuaskan dari sistem.

[Tuan benar, Nona Agnes akan tulus mencintai Tuan, memberikan seluruh cintanya pada Tuan, dan ia hanya setia pada Tuan. Rasa cintanya pada Tuan tentu berbeda dengan rasa cintanya pada putrinya, maupun anggota keluarganya. Cintanya pada Tuan adalah cintanya pada pria yang ia harap menjadi pendamping hidupnya, dan cintanya utuh diberikan hanya pada Tuan]

Noah sangat mengerti dengan jawaban sistem, dan siapa juga yang akan menolak saat ada wanita secantik dan sebaik Agnes yang mencintainya. Namun ia ragu pada dirinya sendiri, apa ia bisa menjalin hubungan dengan Agnes, mengingat wanita itu bukan berasal dari keluarga sembarangan.

Agnes berasal dari keluarga Kaivan, yang hampir sama berpengaruhnya selayaknya keluarga Alexander Milito. Mengetahui identitas Agnes, ia merasa tidak akan mendapatkan restu dari keluarga Agnes jika menjalin hubungan dengannya, dan ia merasa hanya akan menjadi bahan hinaan seperti yang terjadi padanya saat menjalin hubungan dengan Nancy.

“Mungkin saja kali ini hasilnya akan berbeda dengan adanya sistem dan seluruh kekayaan yang aku miliki.”

Ia menjadi lebih percaya diri berhadapan dengan orang-orang berpengaruh setelah keberadaan sistem dan kekayaan yang dimilikinya saat ini. Dengan kekayaannya saat ini ia, apa yang dimilikinya sudah hampir bisa disetarakan dengan kekayaan keluarga Nancy, dan hanya ada jarak yang tidak terlampau jauh dari keluarga Kaivan.

Dengan adanya sistem, ia memiliki keyakinan cepat atau lambat dirinya bisa menjadi sosok berpengaruh selayaknya Alexander, bahkan ia merasa tidak akan sulit menyaingi seluruh orang berpengaruh di negerinya, selama ia masih didampingi kekuatan sistem yang sangat luar biasa.

“Itu semua bisa aku pikirkan nanti, untuk sekarang sebaiknya aku segera bersiap karena sebentar lagi tiba waktunya aku bertemu Tuan Alexander.” Hari ini ia dan Alexander telah membuat janji pertemuan. Mereka akan bertemu di restoran Golden Rose, yang merupakan salah satu usaha milik Alexander.

Noah sangat antusias dengan pertemuannya. Ia yakin pertemuannya dengan Alexander akan menjadi baru loncatan berharga sebelum ia berkecimpung di dunia bisnis yang keras. Jika ia bisa membuat Alexander menjadi mentor sekaligus pelindungnya untuk sementara waktu, bisa dipastikan masa depannya akan sangat cerah.

Dengan segera Noah pergi membersihkan diri karena ia hanya punya waktu dua jam sebelum pertemuannya dengan Alexander. Ia tidak akan menemui orang itu seorang diri, melainkan ada Liam yang akan menemuinya, bahkan sahabatnya itu saat ini sedang dalam perjalanan menuju rumahnya.

...----------------...

“Apa orangnya sudah datang?” tanya Liam pada Noah begitu mereka sampai di restoran Golden Rose.

“Tuan Alexander belum sampai, tapi ia sudah menyiapkan ruang VVIP untuk kita,” kata Noah yang baru saja membaca pesan dari asisten pribadi Alexander.

Liam menganggukkan kepalanya mengerti lalu ia segera pergi ke ruangan VVIP yang telah dipersiapkan oleh Alexander. Tentunya mereka bisa pergi ke tempat itu setelah sebelumnya Noah menunjukkan identitasnya pada pelayan yang melayani tamu VVIP.

Mengetahui Noah adalah tamu penting atasannya, pelayan yang melayani tamu VVIP memberi pelayanan terbaik pada Noah dan Liam, dikarenakan mereka tidak ingin terlihat buruk di hadapan tamu atasan mereka.

Memasuki ruang VVIP terbaik di restoran Golden Rose, Noah dan Liam dibuat terpana oleh interior di dalam ruangan. Namun hanya sesaat Noah dibuat terpana karena kemewahan ruangan VVIP, hanya sedikit lebih mewah dibandingkan interior rumahnya. ‘Setelah memiliki barang-barang mewah, aku menjadi cepat terbiasa dengan keadaan seperti ini!’ kata Noah dalam hati.

Setelah keduanya menepati tempat duduk yang tersedia, tidak lama orang yang mereka tunggu datang dan ia tidak datang seorang diri.

Alexander datang bersama Ellina yang merupakan istrinya, ada juga Ellena yang merupakan putri kesayangan keluarga besar Milito, dikarenakan ia adalah satu-satunya cucu wanita di keluarga Milito. Gadis seumuran Noah yang selalu dimanja, tapi ia sama sekali tidak memiliki sifat manja dan sombong seperti anak konglomerat pada umumnya.

Mengambil tempat duduk saling berhadap-hadapan dengan Noah dan Liam, Alexander duduk dengan diapit dua wanita cantik yang jika diperhatikan mereka tidak pantas disebut pasangan ibu dan anak, melainkan lebih pantas disebut pasangan kakak adik.

Diusianya yang tidak lagi muda, Ellina masih terlihat cantik selayaknya wanita dewasa di usia matang, tapi jika orang-orang tidak mengenalinya sebagai istri seorang Alexander Milito, mungkin banyak yang mengira ia benar-benar masih muda padahal usia aslinya sudah menginjak usia lima puluhan tahun.

Noah maupun Liam yang tidak menggilai keindahan wanita, mereka bersikap biasa saja di hadapan Ellena yang merupakan incaran banyak pengusaha muda. Keduanya fokus pada tujuan awal, menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan Alexander.

“Tuan Noah, Tuan Liam, bagaimana kalau kita lebih dulu menikmati makanan dan minuman terbaik di restoran ini sebelum membahas tujuan pertemuan kita?” tanya Alexander setelah sebelumnya ia memperkenalkan istri dan putrinya pada Noah, sebaliknya ia memperkenalkan Liam pada Alexander.

Noah yang memang belum memiliki pekerjaan tetap, yang menjadi rutinitas hariannya, ia tidak masalah menghabiskan banyak waktu di restoran. Jadi, ia sama sekali tidak masalah dengan ajakan Alexander, yang memilih makan lebih dulu dibandingkan membahas apa yang sebenarnya ingin mereka bahas.

Makanan dan minuman segera disajikan, dan semua yang disajikan adalah jenis makanan serta minuman terbaik yang menjadi menu andalan restoran Golden Rose. Setelah semua makanan dan minuman yang dipesan Alexander tersaji di atas meja, semua orang makan dengan tenang. Tidak ada suara yang terdengar saat acara makan selain suara dentingan sendok, garpu, serta pisau yang berbenturan dengan piring.

Semua orang menikmati makanan mereka dengan tenang, dan suasana yang begitu hening berlangsung selama tiga puluh menitan, hingga akhirnya semua orang selesai dengan makanan dan minumannya masing-masing.

Setelah semua orang selesai makan dan minum, Alexander menjadi orang pertama yang membuka suara, dan ia berkata pada Noah, “Tuan Noah, apa sekarang aku bisa melihat desan gelang dan desain kalung yang kamu miliki? Aku sangat berharap apa yang akan Tunjukkan tidak membuatku kecewa!” Alexander tidak akan pernah menjalin hubungan baik dengan orang yang sudah membuatnya kecewa, apalagi ia dibuat kecewa di hadapan dua sosok wanita yang sangat ia cintai.

Noah tersenyum mendengarnya, lalu ia meminta Liam untuk segera mengeluarkan sepuluh lembar kertas yang ia simpan di dalam tas, yang sebelumnya ia titipkan pada Liam. Dengan cekatan Liam mengeluarkan sepuluh lembar kertas dari dalam tas, dan ia meletakkan lembaran-lembaran kertas di atas meja.

“Tuan Alexander, disini saya punya lima desan kalung dan lima desain gelang. Silahkan ada lihat untuk menilai kualitas desain yang saya buat!” Noah mempersilahkan Alexander melihat desain kalung dan desain gelang yang telah ia persiapkan.

Tidak banyak bicara, Alexander langsung melihat desain kalung dan desain gelang, yang disodorkan Noah padanya. Baru juga melihat desain di lembar pertama, ia sudah dibuat kagum akan desain itu, dan ia semakin kagum begitu melihat lembaran-lembaran selanjutnya.

Setelah dirinya puas melihat, Alexander membiarkan istri dan putrinya melihat desain yang ia kira dibuat oleh Noah. Sama halnya dengan dirinya yang mengagumi desain buatan Noah, istri dan putrinya juga mengagumi desain itu, bahkan keduanya secara pribadi menginginkan salah satu desain kalung dan desain gelang hanya untuk mereka.

Ellina menginginkan salah satu desain gelang menjadi miliknya, sedangkan Ellena, ia menginginkan salah satu desain kalung menjadi miliknya.

Tentu saja Alexander mengabulkan keinginan dia wanita yang sangat ia cintai, tapi tentu ia tidak hanya menuruti keinginan mereka, tapi ia memiliki keinginan yang lebih dari itu. Ia ingin seluruh desain Noah menjadi miliknya, dan ia akan membeli semua itu dengan harga pantas.

Masing-masing desain ia beli seharga lima miliar, dan untuk sepuluh desain yang diinginkannya ia harus mengeluarkan uang sebanyak lima puluh miliar. Jumlah uang yang tidak sedikit untuk sebuah desain, tapi uang sebanyak itu bisa ia dapatkan kembali kurang dari satu minggu.

Setelah seluruh proses pembelian selesai, Alexander beserta istri dan putrinya, mereka lebih dulu pergi meninggalkan restoran, baru setelahnya Noah dan Liam yang pergi. Namun, sebelum berpisah mereka sempat saling bertukar nomor handphone. Noah sekarang memiliki nomor pribadi Alexander bahkan putrinya, dan sebaliknya mereka memiliki nomor handphone pribadinya.

Sedangkan Liam, besok ia diundang datang ke kantor Alexander untuk membicarakan proyek kerjasama, dan ini adalah kemajuan besar bagi Liam dan perusahaannya karena mereka bisa saja menjadi rekanan bisnis seorang Alexander.

...----------------...

Setelah meninggalkan restoran, Noah berpisah dengan Liam yang siamg ini harus pergi ke kantornya. Sedangkan ia yang bingung ingin melakukan apa, ia memutuskan pergi berkeliling kota sambil melihat apa ada sesuatu yang bisa menarik perhatiannya, dan disinilah ia sekarang, di depan sekolah SMA, yang sepertinya sedang terjadi tawuran antar pelajar.

Semua orang memilih menghentikan kendaraan karena mereka tidak ingin terkena lemparan batu yang salah arah. Dikarenakan banyaknya kendaraan yang berhenti, jalanan pun macet, dan banyak kendaraan terjebak di tengah kemacetan.

Noah yang merasa tidak nyaman di dalam mobil, ia pun keluar dari mobil, dan berdiri di samping mobilnya sambil melihat tawuran pelajar di kejauhan. Dalam situasi seperti ini, ia berharap sistem tidak memberinya misi yang berhubungan dengan tawuran pelajar.

Akan tetapi, harapannya tidak terkabul karena tiba-tiba sistem memberikan misi, dan misi itu berkaitan erat dengan seseorang yang ia kenal dan juga berkaitan erat dengan tawuran pelajar yang sedang terjadi.

[Misi sistem terpicu]

[Nona Jane yang sekolahnya di serang pelajar dari sekolah lain, saat ini ia dilanda ketakutan karena tawuran sudah memasuki area sekolah. Misi Tuan adalah bekerja keras menenangkan Nona Jane dari ketakutannya]

[Hadiah misi]

[Uang tunai seratus miliar rupiah]

[Ruang segala jenis senjata]

[Ruang segala jenis obat]

[Ruang segala jenis racun serta penawarnya]

[Nona Jane memberikan seratus persen cintanya pada Tuan]

Noah tidak terlalu memperhatikan hadiah dari sistem, dikarenakan ia saat ini hanya fokus pada misi yang diberikan sistem padanya. Untuk menyelesaikan misi itu ia harus memasuki area sekolah, dan beruntung ia melihat adanya pintu samping yang bisa ia lewati untuk memasuki area sekolah tempat Jane menimba ilmu.

Ia sepertinya lupa jika memiliki 100% keberuntungan yang senantiasa membuatnya beruntung di situasi apapun.

Segera ia memarkirkan mobilnya ke tepian jalan, yang tidak lagi bersentuhan dengan jalanan. Setelahnya ia langsung saja memasuki area sekolah melalui pintu samping yang kebetulan tidak terkunci, atau memang sengaja dibuka.

Menggunakan mata tembus pandang, tidak sulit baginya menemukan tempat berkumpulnya para siswi yang bersembunyi dari tawuran, dan ia akhirnya juga menemukan keberadaan Jane, yang ternyata bersembunyi di toilet bersama beberapa murid wanita yang sepertinya tidak sempat pergi ke tempat persembunyian yang lebih aman.

Pada saat Noah bergerak cepat menuju toilet tempat persembunyian Jane dan dua murid wanita lainnya, ternyata ada lima pelajar dari sekolah lain juga berjalan ke arah toilet itu. Melihat toilet terkunci, mereka berusaha merusak pintu toilet.

“Sepertinya ada yang bersembunyi di dalam!” kata salah satu pelajar yang pendengarannya sangat tajam, dan ia sempat mendengar suara ketakutan beberapa wanita yang berasal dari dalam toilet.

Ia yang yakin ada beberapa murid wanita di dalam toilet, ia meminta teman-temannya merusak pintu toilet, dan nantinya mereka bisa mencicipi wanita yang berada di dalam toilet.

Satu-persatu mereka menendang pintu toilet. Tendangan pertama dan kedua hanya membuat pintu rusak tapi belum terbuka, tapi saat salah satu dari mereka ingin kembali menendang pintu, mereka mendengar langkah kaki mendekat, dan tidak lama mereka melihat keberadaan pria dewasa, menatap tajam keberadaan mereka.

Merasakan tatapan tajam pria itu, mereka merasa ketakutan, tapi sadar jumlah mereka lebih unggul dan menganggap pria itu bagian dari sekolah yang mereka serang, langsung saja mereka menyerang pria yang ternyata adalah Noah.

“Sekelompok bocah ingin melawanku? Sepertinya aku perlu memberi sedikit pelajaran pada mereka, supaya bisa menghormati orang yang lebih dewasa!” kata Noah dan dengan santainya ia melawan lima pelajar yang menyerangnya.

Noah tidak memukul mereka, melainkan ia hanya menampar mereka sampai akhirnya kelima pelajar itu menyerah, dan buru-buru pergi melarikan diri tanpa menoleh ke arah belakang.

“Kalian yang di dalam keluarlah, mereka sudah aku buat pergi melarikan diri!” kata Noah tapi tiga wanita di dalam tidak kunjung keluar, sampai akhirnya ia kembali berkata, “Jane segera keluar, ini aku, Noah!”

Baru setelah Noah mengatakan nama, wanita yang ia kenal membuka pintu toilet dan langsung berlari ke arahnya. Tanpa meminta izin lebih dulu, Jane yang berlari keluar dari toilet langsung saja memeluk erat tubuh Noah. Tubuhnya gemetaran, dan terdengar suara tangis yang menunjukkan ia sangat ketakutan.

Noah membalas pelukan Jane sambil mengusap lembut kepalanya. “Tenang, aku sudah disini dan mereka tidak akan berani berbuat macam-macam padamu!” katanya lembut, dan ia juga melihat keadaan dua murid wanita lainnya yang keadaannya sama persis dengan Jane.

Setelah berhasil membuat tenang Jane dan dua murid wanita yang sama ketakutannya seperti Jane, Noah mengantarkan ketiganya ke tempat berkumpulnya para murid wanita. Tawuran sendiri sudah berakhir setelah terdengar raungan suara sirine mobil kepolisian.

Bertemu dengan guru yang bertugas mengamankan para murid wanita, Jane meminta izin pulang lebih dulu karena sudah ada yang menjemputnya. Ia menunjuk Noah sebagai orang yang menjemputnya, dan setelah melihat keadaannya yang masih menyisakan tanda-tanda ketakutan, guru itu mengizinkannya pulang, dan memang setelah ini seluruh murid diizinkan pulang.

Setelah mendapat izin, Jane lebih dulu mengambil tasnya di kelas, tentu ia ditemani Noah. Beruntung ruang kelasnya jauh dari gerbang sekolah jadi seluruh barang-barang bawaannya masih untuh.

Berjalan menghampiri Noah yang menunggunya di luar kelas, Jane langsung saja memeluk lengan Noah, seolah mereka adalah sepasang kekasih.

Noah sendiri yang mendapatkan pelukan Jane, ia hanya tersenyum, dan membawanya ke arah pintu samping karena mobilnya terparkir tidak jauh dari tempat itu.

...----------------...

Bersambung.

1
swek lord
cukup sampai disini bacanya,,bagong
Marlince Lince
katanya nya 1 kalung 500 m.. sekarang jadi 5 m
nga jelas ni ortur
Rhakean Djati
tapi enaknya dapet dari 2.hehebee
Rhakean Djati
wah. eta mah teu kaopan weh. beukian.hahahaaaa
Rhakean Djati
tanggal 17 Agustus. hari kemerdekaan NKRI
Rhakean Djati
system nya khawatir
Rhakean Djati
para elf gak bantuin ya
Rhakean Djati
su tianjin kayaknya aktor pengganti yaa.hehebee
Rhakean Djati
untung gak jadi purnawirawan.hahahaa
cahaya
cara membuat mantan menyesal adalah dengan menunjukan pesona kesuksesan yang ada
Rhakean Djati
sama monster aja cembokur.heheheheee
Rhakean Djati
waduh. to the point. hahahaa
Rhakean Djati
authornya kurang Aqua.hehehee
Miller_Xheonandra
bukannya tadi naik motor ya? kok mobil ?
Rhakean Djati
gitu dong. ada kerjaan jadinya ni MC.
Miller_Xheonandra
anaknya Agnes ini bukannya kembar ya? tapi pas bab kemarin pencurian di rumah Agnes anaknya cuman 1, lah yg satu lagi kemana Thor ? 🤔
Rhakean Djati
keluarga batosai.hehehee
Miller_Xheonandra
Sejujurnya sampe di bab ini, aku masih cukup simpati sama nancy ini... walaupun memang dia salah 🙄
Alladien Kazama
Iya padahal kembaran
Alladien Kazama
kabar 10 mobil sport sama mension gimana ?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!