Bagaimana jadinya jika pernikahan yang telah dibina selama 10 tahun tak menghadirkan buah hati? Bagi sebagian orang itu sangat hampa. Tapi Bagi sebagian orang itu bukan masalah.
Seperti yang dialami pasangan suami istri, Agam dan Nisha. Mereka berdua seorang Dokter. Nisha terpaksa kehilangan rahimnya akibat kecelakaan 5 Tahun silam. Sampai sekarang Agam menerima itu. Cinta Agam pada Nisha tetaplah utuh. Namun Nisha malah mengambil keputusan, untuk mencari wanita yang mau melahirkan anak mereka lewat proses bayi tabung.
Bertemulah ia dengan Yasmine, seorang gadis muda berusia 25 tahun. Ia bersedia dengan tawaran Nisha. Namun saat harus mengandung anaknya Agam, ia malah memiliki perasaan pada adik kandung Agam yang mengalami redartasi mental,Lukka.
Mampukah Agam menepati janji setianya? Dan apakah Yasmine bisa menjaga perasaan Nisha?
Yuk, baca kisah mereka. Jangan lupa dukungan, kritik dan sarannya ya..😘😘❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wulan_zai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 : Berbadan Dua
"Kantung janin sudah terlihat, namun janin belum nampak karena usianya belum mencapai 3 minggu. Biasanya janin akan terlihat pada usia 4 sampai 8 minggu." ujar Dokter spesialis kandungan itu, membuat Nisha, Agam dan Yasmine terdiam kaku.
Nisha terlihat senang, karena impiannya untuk segera memiliki bayi akan terwujud. Namun Agam sebaliknya, ini seperti ranjau yang membuat dirinya tak bisa berbuat apa-apa. Ia tak ingin terlibat dengan Yasmine, tak ingin melanjutkan rencana sang istri, namun takdir berkata lain. Sebutir benihnya kini telah bergerak menjadi janin, didalam perut Yasmine.
Sementara Yasmine tak bergeming sedikitpun. Entah ia harus merasa bersyukur, atau merasa sedih. Kenyataan bahwa dirinya sekarang tengah berbadan dua membuat pikirannya sibuk kacau tak tentu arah. Bagaimana dengan Nisha dan Agam? Apakah mereka akan baik-baik saja setelah semua ini?
.
.
Sesampainya dirumah, kedua orang tua Agam dan Nisha tampak penasaran dengan hasilnya. Mereka berdiri saat Agam, Nisha dan Yasmine memasuki rumah.
"Bagaimana? Belum berhasilkan?" Tanya Pak Daniel lebih dulu.
"Kantung janin sudah terbentuk, Pa." Sahut Nisha pelan, dengan nada gembira yang berusaha ia sembunyikan. Kini ia hanya tinggal meluluhkan hati Agam.
Agam tak mengatakan apapun, ia berlajan menuju kamar dengan derap langkah kasar. Bukan ini yang ia harapkan. Pria itu sedari tadi menggeratkan rahang.
"Aku akan bicara pada Mas Agam, Pa.." Nisha menyusul sang suami, ia akan meminta maaf karena telah salah mengambil langkah.
Berbeda dengan semua orang yang tampak kecewa. Ambar malah menghampiri Yasmine dengan sangat antusias.
"Yasmine, kau sungguh mengandung anaknya Agam? Sungguh..?"
Wanita itu memegang lembut bahu Yasmine dengan kedua bola mata berbinar. Kebahagiaan begitu lekat terpancar. Apa yang selama ini didambakan akan segera terwujud.
"Permisi, saya mau istirahat, bu." sahut Yasmine datar, tak menanggapi wanita prih baya itu. Ia beranjak menuju kamarnya.
"Iya..iya.., kamu memang harus banyak istirahat." Ambar tersenyum lebar. Kini sosok Yasmine semakin spesial dimatanya. Fakta bahwa ternyata Yasmine bukan gadis buta menambah poin tersendiri yang membuat Ambar semakin menyukai Yasmine.
Didalam kamarnya, Agam tengah duduk di balkon ditemani dua botol Wine. Sungguh ia ingin menghilangkan ingatannya untuk hari ini saja.
"Mas..." panggil Nisha, menghempaskan diri di kursi sebelah Agam.
"Jangan mengangguku." Jawab Agam ketus. Ia sangat kecewa kepada Nisha, yang sampai hati membohonginya hanya demi mendapatkan wanita pengganti.
Nisha yang hendak menggenggam tangan suaminya pun urung, ia menarik kembali tangannya. Seperti yang sudah ia ketahui, Agam adalah sosok yang memendam kemarahan untuk waktu lama. Takkan mudah baginya untuk meluluhkan hati sang suami.
"Kita akan segera memiliki anak, apa kamu tidak bahagia?" lirih Nisha menyoroti Agam dengan dua binar matanya.
Agam melirik tajam ke arah Nisha. Tak habis pikir ia karena Nisha bisa tersenyum dengan indah, setelah semua ini.
"Setelah kamu membohongiku?" celetuk Agam tersenyum hambar.
"Dan setelah tau Yasmine itu gadis baik-baik, tidak buta dan tidak pernah berbohong. Kamu tetap tidak bisa menerimanya? Yang bersalah aku Mas..." Nisha melapangkan dada, demi bisa mendapatkan pengampunan dari Agam.
"Lalu aku harus menyalahkanmu, dan menerima begitu saja kekacauan ini? Hatiku hancur, Nisha. Pikiranku kacau karena semua sandiwara ini. Kenapa kamu harus bertindak sejauh ini? Aku bahkan selalu mengkhawatirkan perasaanmu, tapi kamu tak memikirkan perasaan suami mu ini?" Agam menahan jatuhnya kristal bening yang mengandung rasa kecewa itu. Deru nafasnya bahkan terdengar amat berat.
"Aku justru melakukan ini karena memimirkan perasaanmu, Mas. Aku yang tidak bisa memiliki anak, tapi kamu harus menanggung itu juga. Aku hanya ingin ada pelengkap dipernikahan kita."
"Dengan menyampingkan perasaanmu sendiri?" seloroh Agam memotong.
...***********...
Bebs.. maap ya up nya baru bisa segini. Soalnya lagi pulkam ke tempat emak kanduang☺️ Lagi quality time ... jiiakhh...😅
cerai aja
no teras po hlman blkang smbil dlok sawah maak... mo pilih yg mna... hyuu... kumpulin sklian reiders yg lain biar rame... 😁😁😁
biar emak semngat... 💃💃💃😘😘😘