Natasya Amira seorang gadis berusia 22 tahun terpaksa harus menikah dengan Reza Setiawan Admaja, seorang pria berusia 27 tahun yang tak lain adalah kekasih sahabatnya sendiri. akankah pernikahan yang tak di dasari cinta tersebut akan bahagia??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Because she is my wife.
Di sebuah cafe yang terlihat ramai pengunjung, seorang pria yang terlihat tampan dengan kemeja Navi yang di padu padankan dengan celana panst pria serta jasnya yang di gantungkan ke kursi yang di dudukinya, nampak sedikit frustasi. Doni, pria itu adalah Doni pria yang dalam diam menyimpan perasaan terhadap Tasya.
Bukan tanpa alasan Doni terlihat frustasi, ketika baru saja ia membuka hati untuk wanita lain, setelah di tinggal pergi untuk selamanya ole sang kekasih, kini ibunya malah memintanya untuk segera menikah dengan wanita pilihan sang ibu.gadis yang di jodohkan dengan Doni adalah putri dari sahabat kecil ibunya, yang kini masih berusia dua puluh tahunan. itu sebabnya ibunya menentang jika berniat melamar wanita lain.
Tapi Doni tak putus asa, hari ini ia berniat untuk mengungkapkan perasaannya terhadap Tasya, wanita yang sudah mampu membuatnya jatuh hati lagi, setelah beberapa tahun hidup dalam kesepian tanpa adanya cinta. usai menata hati dan memantapkan diri untuk mengungkap perasaannya, pada sang pujaan hati, Doni pun meninggalkan Cafetaria tersebut.
Di mobil Doni yang sedang menatap lekat pada sebuah cincin yang sudah di persiapkannya untuk sang pujaan hati, dengan harapan Tasya bersedia menjadi istrinya. Doni sama sekali tidak berniat menghancurkan rumah tangga Tasya, ia ingin melakukan semua itu karena belum mengetahui satatus Tasya yang saat ini sudah menjadi nyonya Reza setiawan Admaja.
Setibanya di kantor Doni yang sudah di bantu oleh beberapa orang pegawainya untuk membuat kejutan sekalipun lamaran untuk tasya, sangat terlihat bahagia, dengan senyum indah yang selalu terukir di wajah tampannya.
Sementara Tasya dan Sarah yang baru saja tiba dari makan siang usai presentasi di tempat Reza tadi,di buat bertanya tanya dengan suasana lobi perusahaan yang sedikit ramai.
"Ada apa ya mbak kok tumben ramai di lobi, bukankan waktu istirahat hampir usai ya mbak??." selidik Tasya ketika melihat suasana yang berbeda dari biasanya.
"Iya yah Sya,,," jawab Sarah yang juga masih kebingungan
Hingga banyak balon yang di lepaskan dari lantai dua gedung yang berhamburan menimpa keduanya, dan satu balon lagi yang bertuliskan will you merri me, yang menyadarkan mereka jika saat ini ada sebuah kejutan yang di buat seseorang untuk sang pujaan hati. hingga muncul dari arah belakang Tasya, seorang pria dengan membawa sebuket bunga di tangannya. ya pria itu adalah Doni, pria yang ingin melamar Tasya menjadi istrinya.
"Tasya maaf jika semua ini membuatmu terkejut, tapi aku melakukan semua ini karena aku tidak tahu bagaimana caranya untuk mengungkapkan perasaanku padamu." terang Doni yang saat ini melangkah mendekat ke arah Tasya. dan saat itu juga Tasya baru mengerti, jika kejutan itu di tujukan untuk dirinya. Tasya hanya diam tidak bisa berkata kata, saking terkejut dengan apa yang baru saja di lihat serta di dengarnya.
"Tasya,,, Will you merri me??." Saat ini Doni sudah dengan posisi berjongkok di hadapan Tasya. Tasya semakin bingung harus berkata apa. apalagi saat ini ia sudah berstatus istri orang, terlebih lagi ia tidak memiliki perasaan apapun pada Doni, ia hanya menganggap Doni sebagai bosnya, tidak lebih.
"Terima,,, terima,,, terima,,, "semriuh suara beberapa orang pegawai yang menyemangati agar Tasya menerima lamaran pimpinan mereka tersebut.
Belum sempat Tasya mengatakan pada Doni, jika ia tidak bisa menerima lamaran Doni sebab ia sudah bersuami, tiba tiba seseorang menarik Tasya dalam pelukannya.
"Selamat siang sayang, ada apa ini kenapa ramai ramai begini??." Ucap seorang pria yang tidak Asing bagi Tasya.
"Mas Reza." mata Tasya terbelalak sempurna.
Melihat Reza yang tiba tiba datang memeluk Tasya, membuat Doni keheranan dan hampir saja melepas bogem mentah ke wajah Reza, kalau saja ia tidak menjaga sikap di depan para pegawainya.
"Apa yang anda lakukan tuan Admaja, mengapa anda berbuat tidak sopan pada pegawai saya." bentak Doni ketika Reza bukannya melepas tubuh Tasya, ia malah mendaratkan sebuah kecupan mesra di bibir Tasya, dan hal itu juga membuat mata Tasya membulat sempurna. bukan hanya Tasya yang terkejut dengan sikap manis Reza, melainkan semua mata yang ada di tempat itu hampir membulat sempurna.
"Bukankah baru saja anda melihat dengan mata kepala anda sendiri tuan Wijaya, mengapa bertanya lagi." cetus Reza di sertai senyum remeh ke arah Doni, yang saat ini terlihat mulai tidak sanggup menahan emosinya. sementara Tasya hanya diam membisu ketika Reza sudah melepaskan pelukan dari tubuhnya.
"Brengsek." habis sudah kesabaran Doni menghadapi Reza yang menurutnya sangat merendahkannya. bagaimana tidak, rekan bisnisnya itu sudah berani bertindak kurang ajar pada wanita yang di cintainya.
Hampir saja bogem mentah mendarat di wajah Reza, kalau saja Reza tidak sigap menangkisnya.
"Mengapa anda berani berbuat begitu pada wanita yang aku cintai hah,,,." bentak Doni ketika Reza berhasil menangkap sebuah tinju yang akan di arahkan Doni tepat ke wajah Reza.
"Because she is my wife." bentakan yang tak kalah kuat di arahkan Reza tepat di hadapan Doni, seketika Doni dan semua yang ada di tempat itu terkejut setengah mati, tak terkecuali Tasya. ia tidak menyangka jika Reza berani mengakui ia sebagai istri, bahkan di depan umum seperti saat ini.
"Sepertinya anda salah tuan Doni Wijaya,,,menurut anda siapa yang brengsek, seorang suami yang memberi kecupan pada istrinya, atau seorang pria yang dengan bangganya melamar wanita yang sudah berstatus istri orang??." Sindiran dengan sorot mata tajam serta meremehkan dari Reza benar benar membuat Doni sangat malu, apalagi saat ini begitu banyak pegawainya yang menyaksikan kejadian itu.
Mendengar penuturan sekaligus sindiraan dari Reza, kini tatapan Doni terarah pada sosok wanita yang saat ini masih berada di rangkulan sang suami.
"Mengapa kamu tidak pernah mengatakan jika kamu sudah menikah Sya??." pertanyaan dengan wajah sendu tersebut, membuat Tasya tidak tega untuk mengatakan apa apalagi yang akan semakin melukai hati Doni, pria yang selama ini diam diam mencintainya.
"Saya rasa sampai di sini anda paham dengan posisi anda, dan satu lagi tuan Wijaya, mulai hari ini istri saya bukan lagi pegawai di perusahaan anda." lanjut Reza sebelum pergi meninggalkan perusahaan Doni, dengan membaca Tasya bersamanya.
Flashback on
Ketika hendak keluar untuk makan siang usai presentasi tadi, tidak sengaja Reza menemukan selembar berkas yang tercecer di lantai ruang kerjanya. setelah membaca berkas tersebut, Reza yakin jika berkas yang tadi di temukannya tersebut adalah milik Tasya. itu sebabnya usai makan siang Reza mampir ke perusahaan milik istrinya bekerja.
Tetapi di saat baru sampai di depan pintu utama gedung, Reza terheran dengan keadaan yang menurutnya cukup ramai dan berbeda. ketika Reza hendak memasuki pintu utama di lihatnya seorang gadis yang di yakini itu adalah istrinya, sedang berdiri dan posisi membelakangi arah Reza yang saat itu baru memasuki pintu utama gedung. dari jarak sekitar enam meteran Reza mendengar dan melihat seseorang mengatakan will you merri me pada seorang gadis yang tak lain adalah sang istri.
Hati suami mana yang tak sakit dan panas melihat istrinya sendiri tengah di lamar pria lain. ingin rasanya Reza berlari dan melepaskan bogem mentah ke wajah pria, yang berani mengatakan isi hatinya pada istrinya. walaupun di landa emosi yang tinggi, Reza masih bisa berpikir jernih, hingga muncul di kepalanya ide untuk mempermalukan Doni serta mengakui Tasya sebagai istrinya dengan cara yang tadi ia lakukan.
"Ini saatnya semua orang bahkan seluruh dunia tahu, jika kamu itu istriku." gumam Reza ketika memulai langkahnya mendekat ke arah Tasya dan Doni.
Flashback of.
apa Wiki wik nya merem kok gak nampak