Zara Adelia, gadis cantik dan juga seorang Nona muda yang masih duduk di kelas 12 SMA, terpaksa menjalani pernikahan rahasia dengan seorang pria yang lebih dewasa darinya. Kedua orang tua Zara sangat yakin jika pria tersebut bisa membuat Zara bahagia. Pria tersebut tak lain adalah guru olahraga sekaligus guru BP nya di sekolah. Sedari dulu Zara sangat tidak menyukai guru olahraga yang selalu membuatnya kesal.
Akankah Zara bisa hidup bahagia bersama pria yang bukan pilihannya? Nyatanya sehari-hari Zara harus berhadapan dengan suami sekaligus guru olahraga nya di sekolah. Mungkinkah cinta mulai bersemi di antara mereka?
Yuk Yuk ikuti keseruan mereka. Mohon dukungannya ya! ❤️❤️❤️❤️🥰🥰
FB : Princess Cindy
IG : Lichamanizz
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Virus cinta
Tentu saja Zara masih berpura-pura mesra saat Daddy Harun memperhatikan mereka, sementara itu Mommy Hasna yang melihat itu sangat bahagia, akhirnya Zara bisa menerima kehadiran Suaminya. Mommy Hasna menghampiri Daddy Harun sembari berkata, "Senengnya melihat mereka berdua, semoga saja mereka selamanya akan seperti itu ya, Mas?"
"Mereka berdua akan tetap seperti itu, Aku tahu sebenarnya mereka hanya berpura-pura manis di depan kita, tapi Aku yakin suatu hari nanti tidak akan ada kepura-puraan mereka, Zara dan Andra akan selalu saling mencintai, ini hanya lah masalah waktu, cinta itu akan datang pada hati mereka, Aku yakin sekali. Itulah kenapa Aku sengaja memberikan sebuah rumah untuk mereka huni, supaya mereka bisa lebih leluasa untuk mengungkapkan perasaan dan tentunya lebih leluasa untuk berdua, kita tinggal perhatikan saja dari jauh."
"Iya kamu benar, Mas! Semoga saja mereka bisa segera saling mencintai, dan tentunya mereka segera memberikan cucu untuk kita."
Daddy Harun dan Mommy Hasna tampak saling melempar senyum, berharap anak dan menantunya segera memberikan kejutan untuk mereka berdua.
Sementara itu setelah keduanya tiba di dalam kamar, Zara pun melepaskan tangannya dari tangan Andra, Ia pun bergegas melepaskan tas dan sepatunya, setelah itu Ia segera masuk ke kamar mandi tanpa sepatah katapun terucap dari bibir Zara, alih-alih dirinya sedang merajuk kepada suaminya.
Sedangkan Andra, masih menahan dirinya untuk tidak bicara apapun kepada Zara, untuk sementara mungkin sebaiknya mendiamkan diri masing-masing untuk menghindari emosi yang mungkin terjadi saat mereka mengungkapkan perasaan masing-masing.
Di dalam kamar mandi, Zara pun terlihat masih kesal. Entah kenapa dirinya seperti itu, baru kali ini hatinya terasa begitu sakit saat melihat Andra jalan bersama sahabatnya, bukankah itu sedari awal Zara sudah tahu jika sahabatnya itu suka dengan suaminya. Tapi kenapa sekarang dirinya tidak rela jika Andra didekati oleh sang sahabat.
"Ya Tuhan! Jahat nggak sih Aku. Aku sudah cemburu dengan Anita, bukankah Anita dari dulu sudah pernah bilang jika dia suka dengan suamiku, tapi entah kenapa sekarang Aku tidak rela melihat mereka berdua bersama, ya ampun apa Aku sudah ... sudah jatuh cinta? Enggak-enggak masa secepat itu sih, dah lah masa bodo."
Zara kembali melanjutkan mandinya, sementara Andra sedang menunggu Zara keluar dari kamar mandi, dirinya tampak sedang berdiri di depan pintu menunggu Zara membukanya. Dan setelah Zara selesai Ia pun lekas keluar, Zara membuka pintu dan melihat suaminya yang sedang berdiri di depan pintu menatap dirinya yang baru saja selesai mandi.
"Sudah selesai?" tanya Andra basa-basi.
"Sudah tahu nanya." jawabnya sembari pergi meninggalkan Andra yang sedang berdiri di hadapannya.
Andra pun cuma tersenyum dan memilih untuk tidak bertanya lagi, Ia tahu jika istrinya sedang badmood sama seperti dirinya. Ia pun segera masuk ke kamar mandi dan tidak memperdulikan Zara yang masih merajuk.
"Hiii ... beneran bete banget." umpat Zara saat tahu suaminya juga membalasnya dengan cuek.
Di dalam kamar itu, baik Zara maupun Andra tidak banyak bicara. Mereka memilih untuk saling diam, meskipun sebenarnya mereka ingin sekali berbicara dari hati ke hati. Namun, apalah daya jika perasaan gengsi sudah mulai menguasai pikiran.
Kini keduanya sudah siap untuk ikut bersama Daddy Harun, penampilan Zara yang hanya memakai celana jeans dan kaos yang dilipat pada sisi lengannya, memang menunjukkan jika Zara memang gadis tomboi, dengan rambut yang ikat ke atas, tanpa make up Zara terlihat polos, sejatinya gadis itu memang tidak suka berdandan.
Sejenak Andra melihat penampilan istrinya yang terlihat mirip gaya laki-laki itu, Andra tersenyum sekilas menatap Zara dari belakang. Dirinya tidak percaya bagaimana bisa gadis seperti itu membuatnya mabuk semalaman, dibalik penampilan istimewa nya ternyata Zara memiliki sisi kelembutan, terbukti saat malam pengantin itu, Zara tidak memberontak layaknya laki-laki, justru Zara yang awalnya sedikit meronta akhirnya luluh juga saat Pak Guru nya sudah berhasil menerobos gawang kecil mungil itu, kini Andra merasa jika Zara akan tetap menjadi miliknya.
"Zara! Sampai kapanpun kamu akan tetap menjadi milikku." batin Andra sembari tersenyum melihat outfit sang istri, tiba-tiba saja Zara menoleh ke belakang dan Ia melihat sang suami yang sedang tersenyum menatapnya.
"Diihh ngapain lihat-lihat saya kayak gitu, dasar orang aneh!" umpat Zara sembari mengambil tas pinggang yang biasa Ia bawa pergi jika keluar rumah. Andra menghampiri Zara dan berkata, "Coba pakai lipstik sedikit saja. Pasti kamu lebih cantik."
Seketika pipi Zara menjadi memerah ketika Andra berkata seperti itu. Setelah mengatakan hal itu Andra segera keluar dari kamar. "Aku tunggu di luar, Daddy pasti sudah menunggu kita."
Setelah mengatakan hal itu, Andra pun segera keluar dan menunggu Zara di bawah sembari menemani Daddy Harun.
Zara terlihat meraba bibirnya yang tentu saja tanpa lipstik atau pemerah lainnya. Zara tersenyum, kemudian Ia mencoba menerapkan sebuah lipstik pada bibirnya, bukan lipstik tapi tepatnya hanya sebuah lipgloss, itu pun Ia baru dapatkan dari seserahan pernikahan mereka, sebelumnya Zara tidak pernah memakai alat-alat makeup seperti itu.
Zara mencoba mengoleskan lipgloss itu pada bibirnya, sejenak Zara mencium aroma lipgloss itu dan Ia pun suka dengan aroma nya yang harum seperti buah strawberry.
"Hmm ... harum juga, boleh nih dicoba." Zara mulai mengaplikasikan lipgloss itu pada bibir mungilnya. Setelah itu Ia melihat penampilan bibirnya yang kian merona.
"Eh Kok jadi begini sih! Waduh ... kok merah gini, idiiih kayak Tante-tante jadinya. nggak-nggak hapus aja." Zara pun mulai mengusap bibirnya dengan tisu, tapi rupanya lipgloss itu bersifat matte jadi tidak mudah untuk hilang dari bibir Zara, Ia pun mulai panik saat lipgloss itu tidak bisa menghilang.
"Sialan! Nggak bisa dihapus lagi." umpat Zara yang terus berusaha untuk menghapus pewarna bibir itu. Namun, tiba-tiba saja terdengar suara pelayan yang sedang mengetuk pintu kamarnya.
"Maaf Non Zara, Tuan besar sudah menunggu di mobil bersama Tuan Andra, Anda disuruh cepat Nona." seru sang pelayan dari luar kamar.
"Iya-iya, Aku segera turun." jawabnya gugup, bagaimana bisa Zara menghapus lipgloss nya itu, karena Ia belum tahu cara menghapus lipgloss nya, terpaksa Zara memakai masker untuk menutupi bibirnya. Ia sangat malu sekali jika ada yang melihatnya.
Akhirnya Zara keluar dengan memakai masker, tentu saja Mommy Hasna sangat terkejut melihat penampilan putri mereka yang unik.
"Zara! Kenapa memakai masker?"
"Emm ... itu Mommy, ini karena Zara sedang flu dan haci ... haci ... haci ...!" Zara terlihat berpura-pura bersin agar sang Mommy tidak curiga.
"Ya ampun Zara, perasaan tadi kamu tidak apa-apa, deh! Kok mendadak gitu!"
"Hehehe ... namanya juga virus Mommy, jadi cepat banget nyerang nya, sama seperti virus cinta yang udah nyerang ... eh!" seketika Zara menghentikan ucapannya, bagaimana bisa dirinya mengatakan hal seperti itu.
Mommy Hasna hanya tersenyum simpul mendengar penuturan dari sang anak.
...BERSAMBUNG...
*
*
*
...Yuk kepoin Novel punya kak Tyatul yang berjudul Dewi untuk Dewa. Ceritanya juga keren loh. Capcuss guys 🏃🏃...
...
...
smpe di kira orang aku kesurupan 😂😂😂