NovelToon NovelToon
I Don'T Like Bule

I Don'T Like Bule

Status: sedang berlangsung
Genre:Playboy / Identitas Tersembunyi
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Henny

Anatari Gayatri yang sedang magang di hotel. Ia adalah cewek yang sama sekali tak suka dengan cowok bule.
Erland yang saat itu sebenarnya sedang patah hati dan ingin menyendiri, jadi kesal dengan teriakan Anatari yang tak suka cowok bule. Ia pun bertekad hendak membuat gadis itu jatuh cinta lalu meninggalkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bule Pelit

Betapa sulitnya mengikuti langkah Erland yang panjang. Anatari bahkan sampai berlari kecil begitu turun dari mobil.

"Erland, jalannya bisa jangan terlalu cepat?" teriak Anatari. Memang ia tak membawa koper. Hanya tas dukung yang berisi pakaian dalam, bedak, minyak wangi dan dompetnya.

"Kita hampir terlambat." kata Erland sambil terus melangkah. Anatari yang baru selesai makan sudah ditarik masuk ke dalam mobil. Gadis itu bahkan hanya menggunakan dress rajutan dengan rambut yang diikat satu.

Joel yang sudah menunggu mereka di bandara langsung tersenyum melihat Anatari yang nampak kelelahan mengejar langkah cepat Erland.

"Tiketnya aman?" tanya Erland.

"Seperti yang kamu inginkan." ujar Joel.

Anatari akhirnya tiba di belakang Erland. Ia nampak berkeringat.

"Perkenalkan aku Joel, sepupunya Erland." kata Joel sambil mengulurkan tangannya ke arah Anatari.

"Kamu tak perlu memperkenalkan diri padanya." Erland mendorong tubuh Joel sehingga tangan Anatari tak bisa menjabat tangan Joel.

"Ayo kita duduk dulu. Penerbangannya masih 45 menit lagi." ujar Joel.

"Masih 45 menit lagi? Ya Tuhan, kamu sungguh keterlaluan !" Anatari ingin sekali menjambak rambut Erland. Namun lelaki itu dengan santainya duduk sambil menyilangkan kedua kakinya lalu mengeluarkan ponselnya.

Anatari melihat kalau ada sebuah minimarket. Ia merasa haus. Makanya ia berdiri dan menuju ke minimarket untuk membeli sebotol air mineral. Namun saat ia membuka tasnya, ia kaget karena tak menemukan dompetnya. Pada hal tadi ia sangat yakin sudah memasukan dompetnya ke dalam tas. Anatari menepuk jidatnya. Ia tadi mengganti tas. Pati dompetnya tidak ia pindahkan. Ia terpaksa melepaskan botol air mineral itu lalu mendekati Erland.

"Erland, bolehkah aku meminjam uangmu? Aku mau membeli air mineral tapi dompetku ketinggalan." kata Anatari dengan sedikit malu.

Erland melirik ke arahnya. "Berapa harga air mineralnya?"

"Kalau tidak salah, dua belas ribu."

Erland membuka dompetnya dan mengeluarkan uang 20 ribuan. "Jangan lupa kembaliannya."

Anatari terkejut mendengar perkataan cowok itu. "Dasar pelit!" umpatnya lalu segera melangkah pergi.

Joel yang memang tahu bahasa Indonesia menatap sepupunya sambil menahan tawa. "Kamu keterlaluan ya?"

"Aku sengaja. Ingin melihat bagaimana kejengkelannya. Kesal juga sih dikatakan pelit." kata Erland. Ia sungguh senang jika harus membuat Anatari jengkel.

Setelah membayar air mineralnya, Anatari kembali mendekati Erland. "Ini kembaliannya."

Erland menerima uang itu dan memasukannya ke dalam kantong celananya. Anatari duduk agak menjauh, ia membuka penutup botol minuman itu dan meneguknya sampai habis.

Sambil menunggu panggilan keberangkatan, Anatari membuka ponselnya. Ia melihat-lihat postingan sahabat-sahabatnya dan tak sengaja melihat postingan Alea yang nampaknya sedang bergandengan tangan dengan seorang pria. Ia menulis : TERIMA KASIH SUDAH MENCINTAI AKU.

Anatari segera melewati postingan itu. Ia ingin sekali memblokir pertemanannya dengan Alea namun dia tak mau dianggap sebagai barisan sakit hati. Makanya Anatari segera menyimpan kembali ponselnya. Hatinya kembali sakit mengingat Alea yang sudah menusuknya dari belakang.

Panggilan bagi para penumpang pun terdengar. Mereka ternyata naik maskapai dengan kambang burung Garuda. Anatari senang mengingat bagaimana ia dan kakaknya selalu menggunakan maskapai ini juga.

"Ini tiketmu." Erland menyerahkan tiket Anatari. Gadis itu membacanya. Ia duduk di kelas ekonomi dengan nomor 8B.

Saat mereka memasuki pesawat, nampak Erland dan sepupunya berbelok ke kiri.

"Mereka duduk di kelas bisnis dan aku di kelas ekonomi? Astaga, sungguh pelit bule itu." Anatari jadi kesal sendiri. Ia kemudian menuju ke tempat duduknya. Ia ada di tengah. Di samping kanan ada seorang lelaki dengan tubuh besar berkulit hitam. Di sebelah kirinya ada wanita gendut.

Ya Tuhan, malangnya nasibku, batin Anatari. Dia mencoba melihat ke belakang dan bagian depan. Sepertinya penerbangan malam ini untuk kelas ekonomi sudah penuh. Anatari ingin sekali menangis. Ia sangat capek, butuh istirahat, namun rasanya tak mungkin. Pesawat belum juga tinggal landas, orang yang ada di samping kiri dan kanannya sudah mendengkur.

"Bule Pelit....! Bule tengil...! Aku membencimu!" umpat Anatari sambil mengepalkan tangannya.

Di kelas bisnis, Erland tak bisa menahan tawanya.

"Kamu itu tega sekali, Er. Kamu rela menyewa dua orang gendut untuk bisa mengerjai Anatari. Kamu bayangkan bagaimana penderitaannya duduk diantara dua orang gendut itu. Bergerak saja pasti sangat sulit baginya."

"Biar saja. Aku ingin melihat, sampai dimana dia akan meledak." kata Erland lalu memejamkan matanya. Joel hanya bisa menggelengkan kepalanya.

************

2 jam 40 menit yang sangat menyiksa bagi Anatari akhirnya berakhir juga saat pesawat akhirnya mendarat di bandara Changi Singapura. 2 orang gendut itu tersenyum manis ke arah Anatari seolah tanpa dosa telah mendengkur sepanjang penerbangan.

Anatari akhirnya melihat Erland dan Joel yang berjalan keluar dari kelas bisnis. Ia sebenarnya ingin meluapkan amarahnya namun dia berusaha bersikap manis.

"Apakah kamu bisa tidur dengan nyenyak?" tanya Erland.

"Bisa. Aku bahkan tak tahu kalau sudah tiba di bandara. Pramugari harus membangunkan aku." jawab Anatari lalu pura-pura menguap.

"Oh ya? Tapi kenapa wajahmu seperti orang yang tidak tidur?" tanya Erland sambil menahan senyum.

"Dasar bule kere!" Anatari langsung meluapkan kekesalannya. Tentu saja ia menggunakan bahasa Indonesia. Ia lalu berjalan mendahului Erland dan Joel.

Mereka lalu naik taxi menuju ke hotel. Waktu sudah menunjukan pukul 2 dini hari.

"Kita di kamar yang sama?" tanya Anatari saat ia melihat Joel hanya menyerahkan satu kunci di tangan Erland sementara kunci yang satu dipegang oleh cowok itu.

"Ya. Memangnya kenapa? Di Bali juga kita kamar yang sama kan? Apa bedanya?"

Mereka masuk ke kamar. Anatari tak melihat ada sofa panjang di sana.

Ya Tuhan, aku harus tidur di mana? Aku mengantuk sekali. Anatari mengeluh dalam hatinya.

"Kenapa?" tanya Erland melihat Anatari yang bengong.

"Aku tidur di mana? Kenapa kamar ini tak ada sofa panjangnya?"

"Ranjangnya cukup luas."

"Kita belum sah." Anatari mengambil bantal. Ia ke kamar mandi mencari handuk lalu meletakan di atas lantai. Untung saja lantainya di alas dengan karpet yang cukup tebal. Maka berbaringlah gadis itu dengan nyaman. Erland hanya bisa menarik napas kesal. Namun ia yang merasa lelah, akhirnya memejamkan matanya juga.

Keesokan paginya, saat Anatari bangun, ia tak menemukan Erland. Dan ia terkejut saat menyadari bahwa ia sudah berada di atas tempat tidur.

"Ya ampun, bagaimana bisa aku berada di sini tanpa aku sadari?" Anatari bangun dan turun dari ranjang. Ia terkejut melihat ada 2 orang perempuan yang ada di sana.

"Kamu siapa?" tanya Anatari.

"Kami di sini untuk mendandani anda, nyonya."

"Apa?"

"Tuan Thomson sudah menunggu di lobby hotel. Mari silahkan!"

Anatari segera diarahkan ke kamar mandi. Saat gadis itu selesai mandi, ia segera make over. Ada sebuah gaun berwarna putih yang sudah disiapkan untuknya.

Anatari sebenarnya tak menginginkan semua ini. walaupun gaunnya tak nampak seperti gaun pengantin yang mewah dan wah, namun Anatari tetap merasa ada beban saat menggunakan gaun ini.

Rambutnya yang panjang dibiarkan tergerai dengan mahkota bunga di kepalanya.

Anatari langsung diarahkan menuju ke lobby hotel dengan menggunakan lift khusus.

Erland yang sedang menunggu sambil memainkan ponselnya tak melihat kedatangan Anatari.

"Er, tuh mempelai mu datang." bisik Joel.

Erland mengangkat wajahnya dan menatap Anatari. Astaga, mengapa dia harus didandani secantik ini? Protes Erland dalam hati.

**********

Nah, kaget kan Erland?

1
cha
Kasian Ana dikerjain..dijadiin bahan untuk naskah Film,bukannya dibayar untuk bahan cerita malah dipiutangin iming2 hotelnya...
Gia Gigin
cemungut Ana untuk menghadapi bule tengil mu dan buat Ed bertekuk lutut 🤭
Syavira Vira
💪👍🏻♥️🙏
Syavira Vira
lanjut
Gia Gigin
Dasar titisannya Dad Eze si pemaksa 😂
Gia Gigin
untungnya Anatari nggak mual seperti Mom faith 😂
Apriyanti
lanjut thor bikin penasaran aja🙏
Meylan Basiru
tidak adalah rasa kasihan utk anatari, de pagi sdh lelah mengerjakan semua yg di perintah olh erland, mana lagi mau melayani erland sebagai seorang istri yg penurut. kasih kan st hr saja utk. anatari beristirahat utk memuliakan kondisi tubuhnya, supaya bsk apa yg erland perintahkan atdk akan di langgar lagi.. semangat anatari, aku selalu mendukung mu.. up.. up.. 😘😘😘
Sastri Dalila
👍👍👍
Syavira Vira
lanjut
Makaristi
bener kata Anatari klu Erland memang bule gila bule sinting hahahahaha..
Anatari blum pengalaman jd meski di arahkan dl sama si sutradara nya yaitu Erland 😀🤣😍🫢🤭
Erland ngeselin sekali buat Anatari..
apakah mereka akan malam pertama yg sdh sll tertunda itu hehehehehe..
Apriyanti
ada aja alesan nya ana 🤭🤭
lanjut thor 🙏
Apriyanti
keren bgt si ana,, biar tau rasa di dom
lanjut thor 🙏
Apriyanti
lanjut thor 🙏
Syavira Vira
👍🏻♥️🙏♥️
Syavira Vira
lAnjut
Makaristi
mau mlm pengantin yg tertunda apa mau main petak-umpet hehehehe..
Anatari bnyk akal tp Erland kyknya tdk kurang akal utk mengerjai nata 😄😁🫢🤭
Meylan Basiru
anatari tdk bisa lari lagi dari si erland Thomson.. lucu juga kisah mereka, semoga saja akan ada benih-benih cinta antara anatari dan erland Thomson.. up.. up..
Syavira Vira
💪👍🏻♥️♥️
Syavira Vira
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!