Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mengalah
"kalian sudah kembali, Zora sebaiknya kamu kasih asi kepada Prince ya." ucap Tante Tasya
"iya Tan." jawab Zora
"Oh iya satu lagi Kael kamu bawain koper milik Zora dan kami juga pindah kamar ya dari kamarnya Prince Karena untuk sementara waktu kamu pindah kamar terlebih dahulu dari pada, Prince dan Zora yang pindah." ucap Tante Tasya
hal itu tentu membuat Zora langsung kaget. pasalnya Zora memang sedikit heran dengan kamar yang cukup besar yang di tempati Prince
"Mama nggak boleh egois seperti itu dong mah itu kan kamar aku dan juga kamar mandi yang istri aku, Mama juga bisa-bisanya membuang semua foto pernikahan aku dan juga istri aku yang ada di kamar." kesal Kael
"Jadi kamu mau marah sama mama soal foto pernikahan kalian yang tidak ada gunanya itu?, bahkan Mama masih berbaik hati untuk memisahkan satu foto besar itu yang terpajang di ruang tamu ini"
"Jika kamu kebanyakan protes Mama pastikan foto itu juga masuk ke dalam gudang dan kamu tidak akan pernah melihat foto mendiang istri kamu." kesal Tante Tasya
Zora sedikit kaget karena biar baru sadar jika memang kamar yang ditempati oleh Prince bahkan tidak ada foto pernikahan kedua orang tuanya
"Iya iya mah, tapi kan di kamar itu ada ruang kerja aku mah masa aku harus pindah juga." kesal Kael
"kamu cuma pindah tempat tidur saja, jika kamu memang mau kerja ya kamu masih bisa menempati ruang kerja yang ada di kamar milik Prince dan juga Zora." ucap Tante Tasya
"bisa-bisanya Mama memberikan hak kamar yang sudah aku tempati dari lama bersama mendiang istri untuk ditempati orang lain." batin Kael yang kesal
"Maaf Nyonya sebaiknya yang pindah saya dan juga tuan muda Prince saja." jawab Zora
"Zora kamu panggil Prince jangan pakai embel-embel tuan muda, ingat prinsip itu adalah anak kamu." ucap Tante Tasya
Zora melihat ke arah Kael yang wajahnya sangat kesal dengan kelakuan mamahnya. "Tante Prince tetap anaknya tuan Kael dan juga mending istrinya, jangan bilang jika Kael ini adalah anaknya saya tante." ucap Zora
"Zora semua putusan ada di tangan saya jadi jangan pernah protes, Udah sana kalian ke kamar saja, oh iya Kael kamu jangan lama-lama jika kamu kemasi baju kamu karena mungkin saja Zora mau mengasihi Prince, jangan pernah membuat Zora tidak nyaman ya Kael." ucap Tante Tasya lagi
"Iya mah!." kesal Kael
Kael dan Zora akhirnya langsung naik ke atas tangga menuju kamar milik Kael dan mendiang istrinya. memang semuanya keputusan ada di tangan Tante Tasya dan Kael tidak bisa berontak
sampai di kamar terlihat ada satu Bibik yang menjaga Prince, saat ketuanya sudah sampai di dalam kamar bibi langsung meninggalkan kamar milik Prince. Zora tentunya merasa tidak enak saat ini
"cukup dengarkan apa yang menjadi ucapan Mama saya Zora, kamu boleh istirahat dan tidur di ranjang itu bersama Prince, seperti ucapan Mama juga anggap Prince seperti anak kamu sendiri karena kamu juga Ibu susunya saat ini." ucap Kael
ada rasa yang susah dijelaskan dalam diri Zora, entah takdir Tuhan mana lagi yang akan menguji Zora saat ini
