Mala dan ketiga sahabatnya terkejut ketika tahu orang tua mereka telah menjodohkan mereka dengan anggota OSIS yang terkenal tegas dan selalu menghukum mereka. Akankah mereka bisa menerima jodoh tak terduga ini dan akan kah mereka menemukan cinta di balik keputusan orang tua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak Nya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JDTO
Bandara Soekarno-Hatta
Pagi ini Mala dan teman-temannya menghantar orang mereka yang hendak pergi ke London, pesawatnya sebentar lagi akan landas.
"Nak Rakha, mama nitip Mala ya. Tolong jaga dia, kalo kamu mau ngasi tau sesuatu jangan di bentak soalnya dia mudah nangis, gayanya aja yang kayak pereman tapi hatinya tetap hello kitty." ucap Lina sebelum pergi
"Iya ma, Rakha bakalan jagain Mala. Mama gak perlu khawatir." tutur Rakha, membuat Lina bernapas lega.
"Mama sama papa beneran mau ninggalin Devi? Mama gak sayang lagi ya sama aku hiks.."
"Bukan begitu sayang, sekarang 'kan Devi sudah menikah jadi Devi harus tinggal dengan suamimu, lagian kamu gak kasihan lihat papa yang selalu masak sendiri nyuci sendiri?" ucap Adel
"Tapikan mama yang maksa Devi buat nikah, kalo saja Devi gak nikah pasti bisa ikut mama sama papa."
"Gini ya sayang, namanya anak perempuan cepat atau lambat pasti akan meninggalkan orang tuanya, dan tinggal bersama suaminya. Jadi kamu harus nurut ya sama suamimu, jangan bandel." tutur Adel sembari memeluk sang putri
Sepulang dari bandara semua bersiap-siap pulang kerumah orang tua para suami, namun tidak dengan Rakha dan Afan. Kedua laki-laki itu memutuskan mengajak istri mereka tinggal di rumah mereka sendiri, rumah pemberian dari orang tua mereka.
Sudah dua hari mereka tidak masuk ke sekolah dan pagi ini mereka memutuskan akan pergi ke sekolah seperti biasa, cukup sudah libur mereka. Lagian banyak tugas Osis yang harus Rakha and the geng tangani.
"WOY DEVI BANGUN!" pekik Afan yang kini berteriak di dekat daun telinga Devi
Bugh!
Devi terkejut saat membuka mata langsung melihat wajah Afan dengan jarak yang sangat amat dekat, membuatnya refleks menendang perut Afan hingga sang empuh jatuh terduduk di lantai.
"Auw, sakit." rintih Afan sembari mengelus bokongnya.
"Eh, sorry sorry. Gue refleks, habisnya muka lo deket banget gue kira lo mau macem-macem." ucap Devi dengan tersenyum kikuk
"Gue gak mau ngapa-ngapain lo, gue cuma bangunin lo doang!" ucap Afan sebelum pergi dari sana. "CEPETAN MANDI! KALO LAMA GUE TINGGA!"
"IYA BAWEL!"
Di persimpang jalan, Zayyan dan Eby sedang menunggu Afan dan Rakha. Tentunya dengan para istri-istri bocil mereka, rencananya hari ini mereka akan memberitahukan ke teman sekolah kalo mereka sudah memiliki kekasih agar para siswi-siswi tak mengejar mereka lagi.
"Ck, lama banget sih temen lo by." ucap Zayyan
"Yee, gitu-gitu temen lo juga zay.."
"Enggak, gue gak punya temen yang suka telat."
"Oh gitu, gue kasih tau aja nanti sama Rakha, Afan biar lo di bejek-bejek baru tau rasa."
"Kasih tau aja, gue gak takut. Gue bukan kayak lo yang penakut.."
"STOP!" pekik Haura dan Vio secara bersamaan, keduanya merasa pusing mendengar perdebatan itu.
"Sorry lama," Rakha datang dengan sendirinya, tanpa adanya Mala. "Ayo cabut.."
"Eh, bentar-bentar. Lo gak ada yang kelupaan kha?" tanya Eby membuat semua menyercitkan jidat.
"Gak ada." Rakha baru saja hendak menjalankan motornya namun lagi-lagi terhenti
"Mala mana kha?" tanya Haura kala menyadari hal yang janggal
Mendengar pertanyaan dari Haura membuat semua dengan spontan menatap jok belakang Rakha. Kosong, itu yang mereka semua lihat.
"Nah ini yang gue maksud tadi." celetuh Eby
"Iya kha, lo gak ajak Mala pergi bareng gitu? Terus sekarang dia dimana?" tanya Zayyan
"Gue tinggal.." ucap Rakha sebelum berlalu
...****...
Mala mengerjapkan matanya kala sinar matahari mengenai wajahnya, ketenangan tidurnya terganggu.
"Eughtt"
Tangan Mala meraba-raba, mencari benda pipinya. "AGHH! GUE KESIANGAN!" pekik Mala yang kini meloncat dari atas kasurnya
Tok.. Tok.. Tok..
"siapa?"
"Saya bik sumi."
Ceklek
Mala langsung membuka pintu kamarnya kala mendengar penuturan sang Art.
"Ada apa bi?"
"Sarapan buat non Mala udah bibi siapin di atas meja, rumah 'pun sudah bibi bersihkan jadi bibi mau izin pulang tapi nanti sore bibi kesini lagi buat masak makan malam kalian." tutur bi Sumi yang memang rumahnya tak jauh.
"Yaudah bibi pulang aja," ucap Mala membuat wanita paru baya itu melangkah pergi
"Tunggu bi.." pekik Mala membuat langkah kaki bi Sumi terhenti
"Iya, ada apa non Mala?"
"Rakha dimana ya bi?" tanya Mala sejak dia membuka mata sosok laki-laki menyebalkan itu sudah tidak ada."
"Den Rakha teh udah pergi ke sekolah non, udah dari satu jam yg lalu. Tadi bibik sempat mau bangun'in non Mala tapi gak dibolehin sama den Rakha, katanya teh biar non Mala bangun sendiri." jelas bi Sumi
Mendengar penuturan dari bi Sumi membuat Mala merasa berasap-asap. " RAKHA JELEK! BANGSAT LO!" pekik Mala membuat bi Sumi refleks menutup telinga
Mala bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, gerutukan tak henti-hentinya keluar dari bilah bibirnya. Sementara itu di SMA DARMA KENCANA di hebohkan dengan kedatangan rombongan Osis yang datang ke sekolah dengan membonceng cewek yang tak lain ialah adik kelas mereka.
"Atit hatiku melihat my baby Afan bonceng cewek lain hiks.."
"Kak Zayyan jahat banget, hatiku sakit."
"Kak Rakha jok belakangnya kosong, aku mau nih di bonceng."
"Kak Eby jahat banget sih, kok selingkuhi aku." batin salah satu siswi yang seketika berlalu dari sana dengan mata berkaca-kaca
"Yey! kita masih punya harapan besar buat dapetin hati kak rakha!"
oh ya nanti jangan lupa baca novel aku judul nya gadis cantik milik ceo
Aaaaa ini cb yg kucari²di FB itu akhirnya ketemu di aplikasi NOVEL TOON,
LANJUTTT SEMANGAT💪🏻💪🏻💪🏻