Menaklukkan Hati Bos Mafia

"Sa.... Sakit tuan." seru Mikaila mencoba melepaskan cengkraman yang begitu menyakitkan.

"Kau sangat menguji batas kesabaran ku, aku bisa saja membunuhmu sekarang juga." tekan Dave dengan raut wajah yang begitu menyeramkan.

"Tolong lepaskan saya, segera tuntas kan urusan tuan dengan saya setelah itu tolong lepaskan saya." tutur Mikaila.

"Asal kau tahu aku tidak akan pernah melepaskan apa yang sudah menjadi milik ku." tega Dave menyentak tangannya lepas dari Mikaila hingga kepada wanita tersebut sampai menoleh ke kanan.

"Saya ingin pulang tuan, tolong apapun yang tuan inginkan dari saya maka segera lah lakukan." ucap Mikaila keluar dari kamar tersebut ingin pergi dari mansion ini namun itu seperti nya malah menantang seorang Dave.

Mendengar hal tersebut membuat rahang Dave mengeras, entah kenapa dia tidak suka dengan perkataan wanita itu yang mengatakan ingin pulang dan ingin mengakhiri semuanya.

"Kalau memang tuan ingin membunuh saya maka bunuh lah saya." ujar Mikaila yang sudah pasrah dengan keadaan nya.

Seorang Dave tidak sampai membunuh Mikaila sekarang sudah termasuk beruntung sekali, tapi wajah gelap pria itu masih sangat terlihat jelas.

"Akan ku perlihatkan di mana posisi mu wanita tidak tahu diri." seru Dave dengan seringainya membuat Mikaila ketakutan.

"Tolong lepaskan saya!" seru gadis cantik itu saat tubuhnya di seret menuju ke kamar yang sangat ingin dia hindari, salah rasanya dia telah menerima tawaran dari teman nya karena dia sangat butuh uang sekali.

"KAU! BISA DIAM ATAU TIDAK, ATAU KAU INGIN AKU PENGGAL DI SINI JUGA KEPALAMU!" teriak pemuda tampan namun sangat mematikan itu, bahkan Mikaila yang tadi di bentak oleh Dave langsung diam dengan tubuh bergetar hebat.

"Tolong lepaskan saya tuan." seru Mikaila itu memohon.

"ck kau lupa bahwa aku sudah membeli mu dengan harga mahal." seru pria itu.

"Akan saya ganti tuan, tapi mohon lepaskan saya."

"Aku tidak butuh uang mu, karena mulai sekarang kau akan menjadi pemuas dan j*lang ku." bisik pria itu dengan begitu tegas dan dinginnya yang terdengar sangat menyeramkan.

Dave terus mendekat hingga Mikaila sudah mentok di sandaran ranjang.

"Tuan anda ingin apa?" tanya Mikaila dengan gugup.

"B*tch!" seru Dave langsung menarik kaki Mikaila sehingga sekarang Mikaila berada di bawah dan Dave di atasnya.

Jarak mereka begitu dekat membuat Mikaila bisa merasakan nafas Dave berbau mint yang begitu menyegarkan.

Setelah itu Dave langsung menyambar bibir Mikaila yang sudah menggoda nya, dia mencoba menahan tapi sialnya dia gagal.

Awal nya Mikaila agar Dave melepaskan nya tapi malah tangannya di tahan di atas kepala sehingga pergerakan Mikaila begitu terbatas sekali.

"Tu... Tuan saya mohon lepaskan saya!" seru Mikaila dengan gugup sekali dan takut.

"Apapun yang sudah menjadi milikku maka tidak akan aku biarkan pergi selain kematian." tegas Dave yang langsung menyambar bibir menggoda Mikaila.

"Emmgghhhh tu.. Tuan." seru Mikaila mencoba melepaskan ciuman tersebut namun sayang gagal karena tenaga nya jauh berbeda dari Dave.

Hingga tangan Dave mulai meraba di area dada Mikaila yang masih terbungkus rapih oleh pakaiannya.

"Engghhh tuan saya mohon lepaskan." seru Mikaila dengan soalnya.

Dengan sekali tarikan pakaian Mikaila sudah tidak berbentuk lagi, Dave dengan menggebu-gebu mulai melancarkan aksinya, dia menciumi setiap inci dari Mikaila yang membuatnya begitu kecanduan sekali.

Sekarang tubuh Mikaila begitu polos tanpa sehelai benang pun membuat dia takut dan malu sekaligus.

"Tuan jangan saya mohon!" teriak Mikaila melihat Dave uang mulai melepaskan semua pakaiannya.

Dave tidak menghiraukan ucapan Mikaila dia melancarkan akhirnya terus, mencium setiap inci tubuh Mikaila hingga meninggalkan bekas di sana.

Setelah itu Dave mulai melebarkan kaki Mikaila hingga Dave bisa melihat sesuatu yang begitu menggodanya, dia belum pernah melihat hal yang begitu menggugah selera.

"Tu.... Tuan mohon jangan," seru Mikaila mencoba menutup bagian intinya karena dia melihat wajah Dave yang penuh n*fsu sekali membuat Mikaila takut.

"Jangan di tutup ini begitu indah." ucap Dave yang mulai bermain di sana.

Bahkan Mikaila mencoba untuk tidak mengeluarkan d*sahan pun akhirnya runtuh juga, dia terlalu dibawa terbang tinggi sekali, apa lagi ini adalah sensasi pertama nya.

Setelah puas baru lah dia melancarkan aksinya, dia mencoba untuk menerobosnya hingga bisa masuk sepenuhnya membuat Mikaila menjerit kesakitan karena ini adalah pertama baginya.

"Akkkhhh tuan sakitt!!" teriak Mikaila setelah tuan nya masuk sepenuh nya.

"Ka... Kau masih perawan?" tanya Dave yang berfikir bahwa wanita di bawah nya ini sudah pernah tidak dengan pria lain.

"akkhhhh." teriak Mikaila masih merasakan sakit di bagian intinya.

Dia tidak pernah menyangka bahwa hal yang selama ini dia jaga akan seperti ini, dia berharap suaminya yang akan mendapatkan nya namun sayang malah orang yang Mikaila tidak tau siapa itu yang merenggut kesucian nya.

Dave yang melihat itu mendiamkan miliknya sebentar untuk dalam untuk membiasakan berada di milik wanita di bawah nya yang masih sempit itu.

Setelah di lihat Mikaila yang sudah mulai terbiasa dan malah bergerak gelisah pun membuat Dave mulai melancarkan aksinya.

"Tu... Tuan tolong pelan pelan." ucap Mikaila karena Dave begitu cepat sekali membuat dirinya tidak bisa mengimbangi nya.

Dave menggerakkan miliknya pelan membuat Mikaila begitu terlena, lama kelamaan dia merasakan sensasi yang begitu berbeda.

Entah berapa kali Mikaila sampai di puncaknya namun Dave belum juga sampai membuat Mikaila merasa lelah karena stamina pria di atasnya begitu besar sekali.

"Tuan saya sudah tidak tahan!" seru Mikaila yang seperti nya sudah akan sampai di puncaknya lagi.

"Akkhh bersama, aku akan sampai!" seru Dave dan benar saja dia langsung mengeluarkan nya di dalam membuat rahim Mikaila begitu hangat sekali.

Sampai jam dua malam kegiatan panas mereka pun selesai dengan Mikaila yang sudah tertidur pulas membuat Dave tersenyum melihat nya.

"Capek ya?" tanya Dave kemudian mengecup sekilas kening Mikaila dan ikut tertidur di samping Mikaila sambil tangannya memeluk pinggang wanita itu begitu erat.

Pagi harinya Dave bangun terlebih dahulu, dia melihat wanita yang baru saja dia renggut kesuciannya itu masih tertidur pulas membuat Dave tidak tega untuk membangunkannya.

Dia pun bangun dan bersih-bersih karena dia harus segera ke kantor, banyak tugas yang harus dia kerjanya.

Saat bangun dari tempat tidur dia bis melihat sebuah bercak noda darah yang Dave yakini adalah milik wanita nya itu, senyum tipis tersemat di bibirnya merasa bangga karena dia yang pertama mengambilnya.

Setelah bersih-bersih dia turun ke bawah dan melihat semuanya sudah berada di meja makan menunggu dirinya.

"BI biarkan Mikaila tidur tunggu sampai dia bangun, setelah bangun suruh dia sarapan, ingat jangan pernah biarkan dia kabur lagi." tegas Dave dan di angguki oleh bi Siti.

"Baik tuan."

Semua makan dengan khidmat karena Dave tidak suka jika makan sambil bicara kecuali ada hal penting.

"Bos besok ada pengiriman ke Macau." ucap Willi saat mereka selesai sarapan.

"Aku harap semuanya berjalan lancar karena aku tahu kalau pelabuhan sedang tidak aman, aku dengar akan ada penggeledahan pengiriman gelap." tutur Dave dan di angguki oleh semuanya.

"Bos tenang saja semua pejabat berada di bawah kendali kita, bahkan presiden saja di bawah kendali kita." ucap Robi.

Setelah itu Dave dan yang lainnya pergi meninggalkan mansion menyisakan Lani yang berada di sana karena dia masih ada tugas untuk mengobati salah satu anggota Black Tiger yang terkena serangan musuh beberapa hari lalu.

.

.

Bersambung.....