Anandita putri Yasmin tidak menyangka akan mengalami kejadian yang tak terduga malam itu.
Karena sebuah kesalah pahaman dengan pemuda bernama Gavin putra Bagaskara mereka berdua harus menanggung konsekuensi dinikahkan malam itu juga oleh penduduk kampung karena dikira melakukan perbuatan asusila.
Anandita baru tahu setelah mereka menikah bahwa Gavin adalah murid disekolah tempat dia mengajar.
Bagaimanakah kisah perjalanan cinta mereka,akankah hubungan yang dimulai oleh sebuah salah paham bisa menjadi langgeng.
Silahkan dibaca reader tercinta semoga karya autor yang ini bisa menjadi teman kehaluan kalian.
Jangan lupa untuk meninggalkan like dan komen agar autor semangat untuk updatenya nanti.
Happy Reading reader semua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24.Gagal lagi!!
Gavin menatap Anandita,bingung harus mengatakan apa karena kadang pemikiran istrinya ini diluar ekspetasi orang normal.
"Bagaimana,Vin?kau setujukan?"tanya Anandita sambil menatap wajah Gavin.
Tapi Gavin hanya diam sambil berjalan keluar dari dalam lift yang sudah terbuka itu.
"Vin!"panggil Anandita sambil mengikuti langkah Gavin yang berjalan tanpa menengok kearahnya.
"Gavin!!,kamu dengar nggak sih apa yang kukatakan tadi kenapa diam saja"ucap Anandita sambil menarik tangan Gavin.
"Kamu tu,bisa nggak sabar sedikit"ucap Gavin sambil mengalungkan tangannya kepundak Anandita,dan menariknya agar segera masuk kedalam unit Apartemen mereka.
"Nah sekarang,kau mau bicara apa?"tanya Gavin sambil menghempaskan tubuh ke sofa ruang tamu.
"Hah!,itu...aku bilang ayo kita buat kenangan sebanyak banyaknya sebelum kamu pergi"
"Kemarilah"Gavin menepuk sofa disampingnya,menyuruh Anandita untuk duduk disana.
Anandita datang menghampiri Gavin dan duduk disamping Gavin.
"Ada apa?"tanya Anandita dengan bingung.
"Tidak ada?,aku hanya ingin tidur dipangkuanmu"ucap Gavin sambil merebahkan kepalanya dipaha Anandita.
Anandita masih menatap bingung pada Gavin yang tiba tiba tidur dipahanya.
"An..jangan memasang wajah seperti itu"ucap Gavin sambil menyentuh wajah sang istri.
"Tidak...aku hanya merasa tidak nyaman kau tidur dipahaku"jawab Anandita.
"Kau itu bisa tidak sih,bicara yang manis"ucap Gavin sambil membenamkan wajahnya keperut Anandita.
"Kau ingin aku bicara manis seperti apa sih Vin?"tanya Anandita semakin bingung apa maksud ucapan Gavin.
"Besok saja aku jelaskan sekarang aku lelah,ingin tidur"ucap Gavin sambil melingkarkan kedua tangannya kepinggang Anandita,sementara wajahnya menempel keperut rata sang istri,membuat Anandita merasakan gelenyar geli dibagian bawah perutnya.
"Vin jangan seperti ini,kalau kau ngantuk sebaiknya kau tidur dikamar sekarang!"perintah Anandita pada Gavin,
Tapi bukannya bangun Gavin semakin menekankan wajahnya keperut Anandita,membuat bagian bawah perut Anandita semakin berdenyut geli.
Apalagi dirasakannya tangan Gavin yang berada dibelakang punggungnya mulai merayap masuk kedalam kemeja yang dipakainya dan mulai membelai kulit tubuhnya,membuat gelenyar geli semakin banyak dibawah perutnya.
"Vin...!kamu ngapain sih geli tau!"
"Hemm,"Gavin cuma bergumam tanpa bermaksud melepaskan tubuh Anandita,bahkan sekarang tangannya sudah naik mencari pengait bra Anandita untuk melepaskannya.
"Itu..akh!,kamu monster ya Vin!teriak Anandita sambil mendorong kepala Gavin yang berada diatas pangkuannya"kenapa kamu menggigit perutku!,ucap Anandita dengan sebal.
Melihat Anandita cemberut Gavin malah tertawa terbahak bahak.
"Siapa suruh jadi orang terlalu polos"ucap Gavin sambil bangun dari pangkuan Anandita.
"Aku tidak!"belum selesai Anandita bicara tiba tiba.
"Cup!"Gavin sudah mendaratkan ciumannya dibibir Anandita.
Membuat Anandita membulatkan matanya karena terkejut.
"Kita mulai ya"bisik Gavin sambil mulai memberikan ciuman ciuman kecil diseluruh wajah Anandita dengan bibirnya,hingga meninggalkan jejak basah di wajah cantik sang istri.
Membuat Anandita hanya bisa memejamkan matanya menikmati kecupan Gavin diseluruh wajahnya.
"An..."panggil Gavin sambil menatap wajah Anandita menunggu reaksi apa yang akan diberikannya.
"Hmm"gumam Anandita.
"Boleh ya?"bisik Gavin sambil menyusurkan tangannya masuk kedalam kemeja yang dipakai sang istri mencari benda kenyal milik Anandita untuk disentuhnya.
Anandita tak bisa lagi berkata,saat tangan Gavin sudah menyentuh ujung dadanya memberikan remasan dan pilinan lembut yang membuat Anandita merasakan gelenyar geli dibagian inti tubuhnya semakin nyata.
Melihat Anandita tidak menolak dengan apa yang dilakukannya,Gavin tak ingin membuang kesempatan itu.
Gavin segera menarik tengkuk Anandita agar dapat mencium bibirnya Anandita dengan lebih dalam, sementara satu tangannya yang sudah berada didalam baju Anandita juga tidak tinggal diam,tangan Gavin semakin intens meremas dan memilin benda kenyal milik sang istri itu.
Membuat Anandita akhirnya mengeluarkan erangan tertahan dari bibirnya.
"Akh..!"
Mendengar itu Gavin menurunkan ciumannya berpindah keleher jenjang sang istri,sambil tangannya berusaha membuka kancing kemeja yang dipakai Anandita,setelah berhasil melepas kancingnya Gavin segera melemparkan baju yang dipakai Anandita sembarangan sebelum menarik lepas kaos yang dipakainya.
Setelah itu dibaringkannya tubuh Anandita disofa ruang tamu.
Tanpa menunggu lagi Gavin kembali mencium bibir sang istri dengan penuh gairah,puas dengan bibir Gavin berpindah keleher jenjang Anandita dan banyak meninggalkan jejak kissmark disana.
Anandita kembali mengerang saat Gavin menyesap ujung buah dadanya hingga menimbulkan sensasi nikmat ditubuhnya.
"Akh...,Vin!"desah Anandita,sambil menarik rambut Gavin untuk menahan gejolak tubuhnya yang ingin lebih.
Meskipun ini pertama kali bagi Gavin tapi nalurinya sebagai laki laki tau apa yang diinginkan bahasa tubuh Anandita ,karena bagian tubuh Gavin juga merasakan hal yang sama.
Melihat Anandita yang mulai diliputi gairah Gavin segera bangkit dari sofa,diangkatnya tubuh Anandita dan dibawanya kedalam kamar mereka.
Gavin tidak ingin melakukan penyatuan pertama mereka disofa ruang tamu,meskipun belum bisa memberikan apa yang diinginkan Anandita ,tapi Gavin tetap ingin melakukan penyatuan pertama mereka itu agar berkesan.
Gavin menurunkan pelan tubuh Anandita yang berada di gendongannya ke ranjang mereka.
Kemudian ditariknya lepas celana panjang yang masih dipakainya sebelum dia menarik lepas juga bawahan hotpan yang dipakai sang istri.
Setelah mereka berdua sudah sama sama polos, Gavin kembali mendaratkan ciumannya dibibir Anandita dengan lembut tapi menuntut ,puas dengan bibir Gavin menurunkan ciumannya kembali keleher dan semakin turun kedua gunung kembar milik sang istri.
Lidah Gavin menyesap dan menggigit dua puncak gunung kembar itu sehingga warnanya yang semula pink berubah menjadi semakin terang karena ulahnya.
Membuat gairah Anandita semakin naik ingin merasakan lebih,dilengkungkannya tubuhnya agar Gavin semakin mudah mengakses dua puncak kembar miliknya sementara tangannya meremat keras rambut hitam Gavin.
"Akh...Vin...!"desah Anandita karena Gavin Semakin intens bermain dikedua puncak dadanya.
Sementara tangannya menjelajah keseluruh bagian tubuh Anandita,membuat Anandita benar benar menggila.
sampai Anandita merasakan sesuatu keluar dari inti tubuhnya dan mengalir keseprai dibawah mereka.
Seketika Anandita sadar dari perasaan nikmat yang dirasakannya itu.
"Gavin Stop!"teriak Anandita sambil mendorong tubuh Gavin menjauh dari atasnya,membuat Gavin yang tidak siap dengan dorongan Anandita langsung jatuh dari ranjang.
Sebelum Gavin sempat bersuara Anandita sudah bangkit dan berlari kekamar mandi.
Membuat Gavin benar benar marah karena hasratnya yang hampir tercapai harus digagalkan lagi oleh istri sablengnya itu.
"An....!!!!"Teriak Gavin sambil menggedor pintu kamar mandi,tempat Anandita berada.
"Buka!!!,atau kudobrak sekarang!!"teriak Gavin emosi.
Dengan wajah pucat Anandita membuka pintu kamar mandi itu.
"Gavin maaf,aku tidak bisa memberikannya malam ini"ucap Anandita dengan wajah tertunduk.
"Kenapa!!,apa lagi alasanmu!"teriak Gavin dengan marah sambil menatap Anandita.
"Itu....,aku lupa kalau sekarang adalah waktu siklus tamu bulananku datang,maaf,Vin sepertinya kita harus menunda lagi malam pertama kita".
seandai di balik, gavin yang marah tidak jelas karena omongan orang lain, dan minta cerai pada anadita, dia terus marah, membentak apakah kau akan anggap juga itu masalah biasa apakah kau juga akan adil jika membuat malah mengemis cinta seandai diperlakukan gitu oleh gavin
stop selalu menganggap kesalahan pemeran utama wanita (sudut pandangmu) adalah hal biasa dan tidak perlu dibesarkan
karena fakta nya yang dilakukan anadita adalah kesalahan serius dan fatal
*karena orang lain suami yang kena imbasnya
*minta cerai, fatal dan laknat
*marah, membentak, kurang ajar, dan durhaka,
*mau pergi dari rumah
ini semua sudah kesalahan serius,
begitu aja thor jika kau diperlakukan kayak gitu oleh suamimu, hanya karena omongan orang lain suami marah2, membentak, dan minta cerai dan mau pergi dari rumah apakah kau Terima begitu saja
thor jadi wanita jangan selalu hanya melihat sudut padang istri saja karena itu membuat kau sangat egois, lihat juga sudut pandang pria (suami)
sampai disini pahamkan
Gimana klo tengah malem cello kebangun 😁