Sinopsis:
Putri dan Yogantara, pasangan muda yang sukses dan bahagia. Mereka bekerja keras untuk memajukan bisnis mereka, Putri dengan supermarket pribadinya dan Yogantara sebagai fotografer profesional. Namun, di balik kesuksesan mereka, terdapat kekuatan yang dapat menghancurkan kebahagiaan mereka.
Brian, karyawan Putri yang terlihat baik dan setia, ternyata menyembunyikan niat jahat. Ia bermain api dengan Putri secara diam-diam, memanfaatkan kepercayaan Putri. Sementara itu, Putri mulai merasa tidak puas dengan Yogantara dan mencoba menuduhnya dengan membabi buta.
Keretakan dalam rumah tangga mereka mulai terjadi. Yogantara yang merasa tidak bersalah, menjadi bingung dan sakit hati. Ia berusaha untuk memahami apa yang terjadi, namun Putri semakin menjauhkan diri.
Apakah cinta mereka dapat bertahan dari ujian ini? Ataukah keretakan dalam rumah tangga mereka akan menjadi awal dari akhir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thukul/maryoto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendekati Haji bambang
Setelah sebulan berlalu, keadaan di sekitar tanah yang penuh simpanan kekayaan itu mulai berubah. Huru-hara yang terjadi sebelumnya Antara Haji Bambang dan PT tirta handayani Sejahtera sudah mulai reda, dan Pt Tirta Handayani Sejahtera sudah mulai mengambil alih lahan tersebut untuk di bangun.
Japra, yang telah ditunjuk sebagai orang yang bertanggung jawab untuk mengkondisikan proyek, mulai bekerja keras untuk memastikan bahwa proyek tersebut berjalan lancar. Ia berkeliling ke seluruh area proyek, memantau kemajuan pekerjaan dan memastikan bahwa semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan sudah tersedia.
Sementara itu, berbagai alat berat seperti excavator, bulldozer, dan crane sudah mulai di datangkan ke lokasi proyek. Suara mesin-mesin berat itu menggema di sekitar area proyek, menandakan bahwa proyek tersebut sudah mulai berjalan serius.
Ferdinan, yang merupakan pemilik Pt Tirta Handayani Sejahtera, juga sering berkunjung ke lokasi proyek untuk memantau kemajuan pekerjaan. Ia terlihat sangat puas dengan kemajuan proyek tersebut, dan yakin bahwa proyek ini akan menjadi sangat sukses.
Dengan keamanan yang ketat, proyek tambang uranium di lahan seluas 30 hektar itu mulai beroperasi. Para pekerja tambang dan alat berat berdatangan ke lokasi proyek, membawa peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk memulai proses penambangan.
Anggota mafia Aliansi SriGethuk dan para ormas preman yang menjadi pengamanan proyek itu berjaga-jaga di sekitar lokasi, memastikan bahwa tidak ada gangguan atau konflik yang terjadi. Mereka berpatroli di sekitar lokasi, memantau keamanan dan memastikan bahwa semua orang yang masuk ke lokasi proyek memiliki izin yang sah.
Sementara itu, proses penambangan uranium itu sendiri mulai berlangsung. Para pekerja tambang memulai proses penambangan dengan membabat dan menebangi hutan yang ada di lokasi proyek. Suara mesin chainsaw dan alat berat menggema di sekitar lokasi, menandakan bahwa proyek tambang uranium itu sudah mulai beroperasi secara penuh.
Prayogo berdiri di kejauhan, menatap proyek tambang uranium yang sedang beroperasi dengan mata yang menyala dengan kemarahan. Ia mengepalkan tangan dan menggertakkan gigi, merasa bahwa proyek itu seharusnya jadi miliknya, bukan si Japra. karna Biar bagaimana pun proyek tersebut merupakan keringatnya
"Aku tidak akan membiarkan proyek ini berjalan!" Prayogo berbicara kepada dirinya sendiri dengan suara yang keras. "Aku harus mencari cara untuk menghancurkannya, tidak peduli apa pun yang harus aku lakukan."
Prayogo mulai berpikir tentang cara-cara yang dapat ia lakukan untuk menghancurkan proyek tambang uranium itu. Ia memikirkan tentang kemungkinan untuk menyabotase peralatan, atau bahkan menggunakan kekerasan untuk menghentikan proyek itu.
Tapi, Prayogo juga tahu bahwa ia harus berhati-hati. Ia tidak ingin membuat musuh-musuh baru atau memicu konflik yang lebih besar. Ia harus mencari cara yang cerdas dan efektif untuk menghancurkan proyek itu, tanpa membuat dirinya sendiri terkena dampak.
Prayogo tersenyum licik ketika ia memikirkan rencana barunya. Ia yakin bahwa dengan memasuki PT Haji Bambang, ia dapat mempengaruhi keputusan perusahaan tersebut untuk memutus kontrak dengan PT Tirta Handayani Sejahtera.
"Ah, Haji Bambang pasti masih ingat saya," Prayogo berbicara kepada dirinya sendiri. "Saya yang dulu melobi untuk mendapatkan proyek ini walaupun melalui Tomy,tapi pasti orang orangnya masih ingat aku. lagian kematian Tomy tidak terbuki dan tak menjurus ke aku. Pasti ia masih ingat saya."
Prayogo merasa yakin bahwa ia dapat memanfaatkan hubungan dengan Haji Bambang untuk mempengaruhi keputusan perusahaan tersebut. Ia mulai berpikir tentang cara-cara yang dapat ia lakukan untuk mendekati Haji Bambang dan mempengaruhi keputusannya.
Dengan rencana barunya, Prayogo merasa lebih percaya diri bahwa ia dapat menghancurkan proyek PT Tirta Handayani Sejahtera dan memastikan bahwa kepentingannya sendiri tetap terjaga.
Prayogo mulai mempelajari hobi kesukaan Haji Bambang, yaitu golf. Ia ingin mengetahui lebih lanjut tentang olahraga ini dan bagaimana ia dapat menggunakan kesukaan Haji Bambang ini untuk mendekatinya.
Prayogo membeli peralatan golf dan mulai berlatih di lapangan golf terdekat. Ia juga membaca buku-buku tentang golf dan menonton video tutorial untuk mempelajari teknik-teknik dasar.
Dalam beberapa minggu, Prayogo sudah mulai terlihat seperti seorang pegolf yang berpengalaman. Ia memahami aturan-aturan dasar golf dan dapat memainkan beberapa hole dengan cukup baik.
"Hampir saja sempurna, sebentar lagi aku akan dekati Haji bambang, aku yakin haji bambang bisa ku dekati dan ku pengaruhi " batin Prayogo
"Latihan sudah!,Alat juga Sudah, tinggal atur jadwalnya,kapan ya haji Bambang bermain golf. " Prayogo bertanya tanya.
"Aku tak lagi Pusing pusing lah, Ikuti alur saja"
Sekarang, Prayogo hanya perlu menunggu kesempatan untuk bertemu dengan Haji Bambang di lapangan golf. Ia yakin bahwa dengan kesukaan mereka yang sama, ia dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan Haji Bambang dan mempengaruhi keputusannya.
Pucuk di cinta ulam pun Tiba Ternyata Haji Bambang main golf di salah satu lapangan mewah, kesempatan pun tak di buang sia sia oleh prayogo, prayogo pun mulai mendekati. dengan keahlian prayogo akhirnya prayogo pun bisa berkenalan dan ngobrol santai di sela sela bermain golf
Prayogo tersenyum ketika ia melihat Haji Bambang bermain golf di lapangan mewah tersebut. Ia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan mulai mendekati Haji Bambang dengan santai.
"Hai, Pak Haji! Saya Prayogo, senang bertemu dengan Anda," kata Prayogo dengan sopan.
Haji Bambang menoleh dan tersenyum, "Ah, Prayogo! Senang juga bertemu dengan Anda. Apa yang membawa Anda ke sini? apa kau main golf juga?"
Prayogo tersenyum dan mengangkat tongkat golfnya, "Saya juga suka bermain golf, Pak Haji. Saya melihat Anda bermain dengan sangat baik, saya ingin belajar dari Anda."
Haji Bambang tertawa dan mengajak Prayogo untuk bermain golf bersama. Mereka berdua bermain dengan santai, berbicara tentang golf dan hal-hal lainnya.
"Sudah lama Kamu suka main Golf mas Prayogo?" tanya Haji Bambang.
"Ya lumayan Pak Haji, Biasa mengisi ke gabutan hehehhe" jawab Prayogo
"Gimana, kan Kamu ya yang waktu itu melobi proposal tentang kerja Sama antara perusahan saya dengan PT.Tirta Handayani Sejahtera. sekarang Sudah berjalan kan.?" tanya Haji Bambang
"Betul sekali Bapak, itu saya yang dulu riwa riwi ke sana ke mari untuk memenangkan proposal dari bapak, tapi takdir berkehendak lain, setelah deal saya di tendang tak dapat apa apa pak " Jawab Prayogo penuh dramatisasi.
"Oh...kok bisa Begitu..Padahal waktu itu kalau bukan kamu mungkin tak mungkin ku lepas.!."
"Ya begitulah pak, semua sudah terjadi.!" jawab Prayogo.
"Ya Sudah tawakal saja, semoga dapat gantinya " kata haji bambangsambil menepuk punggung Prayogo.
"Ayo kita Main Lagi." Ajak Haji Bambang
Dalam permainan, Prayogo menunjukkan keahlian golfnya yang cukup baik, sehingga Haji Bambang terkesan. Mereka berdua semakin akrab dan mulai berbicara tentang hal-hal yang lebih serius, termasuk bisnis dan proyek-proyek yang sedang berjalan.
Haji Bambang Mulai Terpengaruh Dengan omongan Dan jago aktingnya Prayogo.
waktu sudah sore mereka pun berpisah dan saling tukar nomor Hp.
Prayogo memang lihai dalam hal itu, sekelas Haji Bambang Pengusaha kaya penuh power,usahanya Berbagai usaha mereka punnya, walaupun tak termasuk 9 naga tetapi Haji bambang juga orang berpengaruh di indonesia bagian Ekonomi