Melvin Prabu Wijaya terpaksa menikahi Hana Agista guna menggantikan Arya Kakaknya menikah dan itu terjadi atasan permintaan terakhir Arya Prabu Wijaya.
Seharusnya Arya lah yang menikahi Hana Agista hari itu tapi kecelakaan malah menimpa Arya hingga merenggut nyawanya.
Membangun bahtera rumah tangga tanpa ikatan cinta, membuat Melvin dan Hana cukup sulit menyesuaikan diri.
Mungkinkah Cinta akan hadir diantara keduanya meski ada orang ketiga di dalam pernikahan mereka?
Yuk Simak kisahnya hanya di
MENIKAHI ISTRI AMANAH KAKAK
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sobri Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part_26 Obsesi Cinta Rangga
Hari sudah beranjak siang, Hana tidak juga bangun dari tidurnya karena kemungkinan sakitnya benar-benar membuat Ia enggan untuk turun.
Melvin yang baru saja selesai mandi masih tidak habis pikir melihat keadaan Hana. Bagaimana mungkin Hana bisa secepatnya itu sakit hanya karena kedinginan.
"Ahk, apa benar karena aku tidak membagi selimut semalam?" Melvin mengusap-usap rambutnya dengan handuk kimono berukuran mini sambil sedikit memberikan pijatan agar mengeluarkan sensasi yang bisa membuat rileks pikirannya.
Melvin yang hanya mengenakan kaos celana pendek dan bertelanjang dada mendekati Hana. Ia ingin memeriksa lagi suhu dari tubuh wanita yang tengah memejamkan mata di atas ranjang.
Dengan lambat laun dan hati-hati Melvin menempelkan kembali punggung tanganya. Aksara wanita itu tersentak kaget dan membuka mata karena tangan Melvin terasa dingin.
Melvin terpaku menatap manik lelah dari pandangan wanita cantik di depan matanya. "Apa kita perlu ke Dokter?" Melvin menawarkan diri untuk memeriksa kondisi Hana.
Hana menggeleng lemah.
"Tidak usah, Vin. Nanti juga sembuh kok," tolaknya.
"Kau yakin?" Melvin mengulang usulan dari dirinya.
Hana mengangguk.
Baru saja hendak berbalik Melvin baru ingat akan kata-kata dari Bu Niken.
Melvin memutar tubuhnya lagi.
"Apa jangan-jangan yang dikatakan Bu Niken benar? Kau sedang_?" Melvin membuat bulatan dengan kedua tanganya di depan perut.
Hana menganga tak percaya.
"Ehk, Han. Ingat ya, jika itu benar aku tidak akan mau bertanggung jawab," ucap Melvin menekankan kalimat yang Ia lontarkan dengan disertai telunjuk yang mengarah pada Hana.
Hana jadi tidak terima, Ia bangkit dan menurunkan telunjuk Melvin. "Apa masalah mu, kau pikir aku bisa hamil dalam waktu yang singkat?" Hana mendadak naik pitam dibuat oleh pria yang telah berdiri dihadapannya sejak tadi. Enak saja mengatakan itu tampa Ia pikirkan terlebih dahulu.
Melvin memicingkan mata.
"Ya mana aku tahu, mungkin saja kan kau sudah bermain dengan Arya atau pria lain sebumnya?" desis Melvin menebak asal.
plak!
Hana mengayunkan telapak tanganya dipipi Melvin hingga tanganya menjadi panas. Rupanya tamparannya sama sekali tidak terasa pada seorang Melvin.
Melvin tersenyum sinis melihat Hana mengusap-usapkan tangannya di atas kain katun yang berbentuk rok di pahanya.
"Kenapa? sakit?"
Hana menyeringai dengan sangat kesal.
"Kau pikir, apa? dasar pria aneh. Apa kau tidak lihat saat kau melakukanya dengan ku. Makanya sadar dong, jangan hanya memfitnah. Harusnya kau tidak lakukan padaku dalam keadaan setengah waras kemaren, " balas Hana membulatkan kedua bola matanya.
Melvin menggaruk-garuk pelipisnya. Ia masih ingat kala Ia melihat selaput darah suci diatas sprei ketika menyibak selimut waktu itu.
"Em.. apa kau sudah membaik?" Tak ingin rentetan debatan memanjang Melvin mengalihkan pembicaraan.
"Sudah, sakit ku takut dengan ucapan mu." Hana menghentak-hentakkan kakinya kearah kamar mandi. Ia menoleh dengan kekesalan yang sangat dalam kearah Melvin yang mengikuti gerakannya darinya.
Dear!
Hana membanting pintu.
"Is, dasar cewek misterius. Apa hebatnya dia?" Melvin memilih memakai baju santai dan memutuskan keluar dari ruangan pengap itu.
Melvin duduk di taman dan memeriksa beberapa chat Wa dari ponselnya. Melvin tercekat setelah membaca pesan dari Pak Dikha.
"Party? jadi aku harus kesana besok? tapi kan Hana, apa dia sudah benar-benar sehat?" Melvin sedikit mengkhawatirkan kondisi Hana, tapi meninggalkannya seorang diri pun tentu tidak mungkin karena kawasan itu sangat baru untuknya. Ia takut kalau tempat itu ada orang-orang yang aneh.
"Ahk, mengapa aku mengkhawatirkan perempuan itu?"
Melvin melihat layarnya bergetar, ada panggilan masuk dari Dafa.
"Ya, Daf. Ada apa?" tanya Melvin tampa basa basi.
"Bos, ada beberapa pekerja tidak masuk hari ini. Mereka ternyata tidak mengetahui kalau pekerjaan sudah di mulai," terang Dafa.
"Kok bisa? bukanya itu tugas Pa Oyo?"
"Iya, Bos. Pak Oyo kecelakaan semalam jadi dia pun gak bisa masuk hari ini."
"Lalu berapa orang yang hadir hari ini?"
"Hanya seperempat dari yang seharusnya, Bos."
"Ya sudah, kamu jenguk Pak Oyo dan lihat kondisi beliau?"
"Siap, Bos."
Melvin berdecak kesal setelah mengakhiri panggilan dari asisten nya Dafa.
Belum selesai dengan seribu kebingungan kekasihnya ganti menelpon.
"Iya, sayang?"
"Sayang, kapan pulang? baru dua hari gak ketemu aku kangen ni?" tukas Clara khas nada manjanya.
"Maaf ya, tapi mungkin aku cukup lama disini sekitar lima harian lagi," ulas Melvin.
"Kok lama banget?" protes Clara.
"Ya, gimana lagi. Aku kan sudah bilang kalau aku akan meninjau langsung proyek ini atas kepercayaan rekan bisnis ku," papar Melvin.
"Iya, iya. Kamu tidak lupa sama ucapan aku kan?" Clara mengingatkan. Ia sudah seperti pesan agenda harian bagi Melvin.
"Ya enggaklah, kamu tenang saja," jawab Melvin menyeringai.
"Aw.." Clara menjerit. Ada Leo yang tiba-tiba memeluk dia dari belakang punggungnya.
"Kenapa, Cla?" Melvin agak panik.
"Oh i.. itu? ada kecoa tadi," bohong Clara.
"Ya sudah, kamu baik-baik ya disana aku tidak bisa menelpon berlama-lama."
"Oke, sayang. muaaaach."
Clara bergegas mematikan teleponnya dan berbalik memeluk leo. "Kok ngagetin sih? gimana kalau Melvin curiga?" sungut Clara.
"Aku udah kangen yang, kita udah lama gak seru-seruan."
"Eo, aku sedang menjaga tubuhku. Aku takut perbuatan kita akan membuat redup cahayaku nanti," elak Clara.
"Hem, kamu yakin? bagaimana dengan ini." Leo mengeluarkan dua buah tiket liburan ke Singa pura.
"Ha? liburan? kamu yakin, Eo?"
"Tentu saja, masak iya Melvin bisa seneng ma Hana kamu gak? bales dong." Leo memanasi Clara agar bersedia memenuhi keinginannya.
"Iya, Iya. Aku mau?" Clara tampak girang.
"Oke, kita berangkat besok. Tapi kasih itu dulu?" Leo melirik kearah ranjang.
Dengan senang hati Clara tidak menolak, baginya liburan bersama Leo di negara itu pasti akan sangat menyenangkan.
Leo dan Clara mulai bermain panas, mereka menikmati masa-masa itu dengan cara mereka.
Lain halnya dengan Rangga, Rangga tengah sibuk memperhatikan beberapa foto Hana dan Melvin dalam acara manggang semalam dari pesan Wa yang dia terima dari seseorang. Entah dari siapa Rangga mendapatkan semua itu, tapi yang pasti Rangga tidak menyukai keadaan itu.
Rangga meletakkan ponselnya diatas meja dengan perasaan gamang, hatinya benar-benar di rundung cemburu. Rangga menyandar kan punggungnya di kursi kerja dan mendongakkan kepalanya menatap langit-langit.
Mengusap wajahnya sambil memikirkan cara apa yang bisa Ia lakukan agar Hana mau meninggalkan Melvin dan lebih memilih bersama dirinya.
Tak menemukan cara brilian, Rangga melempar semua file yang tersusun di atas meja.
"Hana.., apa kau tidak tahu aku sangat mencintaimu, Hana? Bisakah kau berhenti berhubungan dengan keluarga Arya? Tak layakkah aku untuk diri mu?" Rangga menggertakan rahangnya. Emosi kian membumbung, tanganya mengepal kuat sebab sudah tidak tahan ingin menghabisi seorang Melvin yang sudah menjadi pengganti Arya menghalangi hubungan nya bersama Hana.
Rangga mendaratkan lagi bokongnya di kursi dan mengacak-acak rambutnya.
"Kalau bukan karena Arya yang jadi penghalang, tentu aku sudah bersama Hana sekarang. Dada ini selalu bergemuruh jika Melihat kamu bersama lelaki lain, Hana."
...🌱🌱🌱...
Halo reader maaf jarang up, bukan apa-apa tapi karena sangat sibuk dengan berbagai hal. Tapi aku akan berusaha untuk up tiap hari mulai hari ini. Jangan lupa like, komen, vote and bintang limanya ya.. gift mawar setangkai juga boleh karena dukungan mu sangat berharga untuk author new seperti aku. Salam hangat dan sehat selalu dari aku untuk kalian semua karena telah berpartisipasi meluangkan waktu membaca kisah dari Melvin dan Hana.
Thank you Very much...
smga mba hana cpt puli dede bayi shat sll🥰🥰