Menikahi Istri Amanah Kakak
Jedeeeer!!!!
Sebuah kecelakaan terjadi di sebuah ruas jalan tol arah menuju hotel. Mobil itu menabrak pohon besar yang ada disisi kanan jalan, bermula dari sang sopir yang kehilangan kendali akibat mobil yang mereka tumpangi ternyata remnya blong.
Pemuda itu dan sang sopir terluka parah, mereka dilarikan kerumah sakit oleh beberapa warga yang menyaksikan kejadian itu.
Seharusnya itu adalah hari yang membahagiakan untuk Arya Prabu Wijaya, Ia akan menikahi seorang gadis yang sangat di cintanya, Mereka sudah menjalin asmara sekitar lima tahun lamanya.
Suara dering ponsel di dalam kamar menggema memecahkan kesibukan seorang gadis yang masih tengah berhias diri di depan cermin. Wajahnya terlihat sangat bahagia karena sang kekasih akan menikahinya hari itu juga.
Dia adalah Hana Agista seorang gadis berparas Cantik yang memiliki bulu mata lentik, hidung mancung, alis tebal juga tubuh yang ideal tak lupa juga lesung pipit dikedua sisi sudut bibirnya menambah kecantikan seorang Hana bila Ia tengah tersenyum. Usianya baru dua puluh satu tahun, lima tahun lebih muda dari pada Arya. Ia menyukai Arya karna Arya adalah sosok lelaki pengayom yang sangat bijak dan penyayang. Arya selalu menjadi penengah saat Ia dalam masalah besar.
"Maaf Mbak, biar aku angkat dulu."
Hana melangkah ke arah ranjang dan menerima panggilan ponsel itu.
"Halo, saya Hana, ada yang bisa saya bantu?" Hana bertanya kepada semua orang yang menelponnya karena Ia adalah seorang penjahit yang lumayan banyak pelanggannya.
Tangan Hana seketika bergetar hebat mendengar jawaban dari ponsel itu. Wajahnya juga terlihat sendu yang diiringi deraian air mata.
Hana segera berlari keluar dari hotel menerobos siapa saja tamu yang sudah menunggu Ia dan calon suaminya yang seharusnya akan melangsungkan ijab Qobul.
"Hana, Hana mau kemana nak?" teriak sang Paman khawatir. sang Paman adalah orang yang mengasuh Hana sejak usia lima tahun karena kedua orang tuanya sudah meninggal saat Ia masih kecil.
Beberapa menit di dalam taksi, Hana tiba dirumah sakit dimana Arya di rawat.
Berbarengan dengan arah lainnya seorang pemuda juga lari tunggang langgang di koridor rumah sakit karena menerima telpon yang sama. Ia baru saja pulang dari Eropa melakukan perjalanan bisnis disana. kepulangannya hari itu sangat mendadak karena sang Kakak ingin Ia menghadiri pernikahan sang kakak hari itu. Baru saja tiba di tanah air, Ia malah dikejutkan oleh kabar kecelakaan sang kakak. Dia adalah Melvin Prabu Wijaya pemuda tampan dengan tubuh tinggi sempurna dan gagah. Matanya tajam bagaikan singa, Ia mampu membuat orang tak berdaya jika sudah berhadapan dengannya.
Brug!
Melvin dan Hana bertabrakan dari arah yang berlawanan. Hingga tubuh Melvin yang lebih besar membuat Hana hampir saja jatuh. Siapa sangka, pemuda itu cekatan juga menahan tubuh rampingnya.
Cukup lama saling menatap, Melvin sadar jika Ia harus menemui Sang Kakak.
"Maaf." Hanya satu patah kata yang keluar dari mulut Melvin. Suara nya begitu dingin dan menyeramkan.
Melvin berlari kearah pendaftaran untuk menanyakan ruang berapa Arya dirawat.
Hana yang juga ingin menemui Arya mengikuti jejak Melvin yang lebih dulu meninggalkannya.
"Maaf Sus, Mas Arya dirawat dimana ya?"
"Di kamar nomer dua puluh mbak, silahkan berbelok jika nanti menemukan belokan ke kanan," jawab sang suster mengarahkan.
"Terima kasih Sus."
Hana kembali berlari tampa menyadari semua mata tengah tertuju padanya. Ia masih mengenakan gaun pengantin yang tidak sempat Ia ganti.
Sesampainya di ruangan, ternyata Melvin sudah ada disana. Mata Hana sempat menatap Melvin seperti ingin menanyakan sesuatu tapi kemudian urung, Hana langsung memeluk Arya yang dipenuhi luka dan bercak darah ditubuhnya. Alat bantuan pernafasan juga sudah terpasang.
"Mas Arya, kenapa Mas Arya bisa begini, Mas?" Hana menumpahkan segala kesedihannya melihat ke adaan Arya yang sangat mengenaskan.
"Kak, apa dia calon istri Kakak?" Melvin melirik baju yang dikenakan Hana.
Arya hanya mampu berkedip, lalu berusaha menggapai tangan kedua mereka untuk disatukan.
Melvin dan Hana yang melihatnya menjadi bingung dan saling bertatapan.
"Apa maksud Kakak?" Melvin berusaha menarik tangannya namun sang Kakak menahannya.
"Melvin, Kakak titip Hana ya, jaga dia untuk Kakak dari Rangga." Arya memeluk kedua tangan itu dengan sangat erat, sampai Melvin mau menyetujui keinginannya.
"Jangan gila Kak, Kakak sendiri lah yang akan menjaga_." ucapan Melvin menggantung karena Ia tidak pernah tahu nama dari calon istri Kakaknya. Bahkan bertemu saja baru kali ini.
"Namanya Hana, Vin. menikah lah dengannya," pinta Arya.
Deg!
Jantung Melvin dan Hana seakan berhenti berdetak mendengar ucapan Arya yang sangat ngawur.
Hana menggelengkan kepalanya, Ia menganggap apa yang dikatakan Arya barusan hanya sebuah lelucon.
"Kakak gila, apa yang Kakak katakan? Kakak lah yang akan menikahi dia, bukan aku," Tolak Melvin. Ia memandang kembali wajah Hana.
Arya mengusap lengan sang adik. "Lakukan demi Kakak Vin, lihat keadaan Kakak saat ini, Kakak tidak akan bertahan lebih lama lagi."
Benar saja, suaranya terdengar semakin berat di telinga Melvin.
"Jangan bicara aneh-aneh Mas, aku hanya mau Mas yang menikahi aku, bukan orang lain mas hig... hig... ." Hna menangis terisak-isak.
"Hana, maafin Mas. Mas tidak bisa memenuhi janji Mas untuk menjaga kamu. Tapi Mas yakin, Melvin akan mencintai kamu lebih dari Mas Arya sendiri nantinya."
Arya menatap sang adik dan meyakinkan permintaanya tidaklah salah.
"Vin, Hana adalah gadis yang baik. Dia pasti akan menjadi istri yang bisa membahagiakan kamu. Kamu tidak akan menemukan gadis seperti dia dan sampai kapan pun Kakak tidak ridho jika dia menikah dengan orang lain yang mungkin tidak bisa mencintai dia seperti Kakak apa lagi yang namanya Rangga."
"Rangga? siapa dia?" tanya Melvin merasa penasaran.
"Seorang laki-laki yang sangat terobsesi dengan Hana," tandas Arya.
Melvin menatap nanar wajah sang Kakak yang penuh pengharapan terhadapnya. Rasanya Ia tidak tega jika tidak memenuhi keinginan Kakak.
"Tapi aku tidak bisa menjamin bisa mencintai Hana, Kak. Kakak tau kan aku sangat mencintai kekasih ku lebih dari apapun," terang Melvin yang menjelaskan lebih dulu agar sang Kakak bisa memikirkan kembali ucapannya.
"Kakak tau, tapi Kakak yakin setelah kau mengenal Hana kau akan melupakan ke kasih mu itu."
🌾🌾🌾🌾
Seorang Pemuda tengah duduk diatas kursi kebesarannya di kantor milik keluarga basar Prabu Wijaya sedang memutar-mutar bolpoin ditangannya dengan lihai. Ia akhirnya harus menikahi Hana sebelum Arya meninggal siang tadi dan masih mengingat jelas Kata-kata terakhir sang Kakak yang melekat kuat dalam ingatannya.
Melvin terpaksa menikahi Hana demi amanah sang Kakak walaupun sebenarnya Ia sangat berat menerima keputusan itu.
Sampai setelah pernikahan itu diikrarkan, Melvin meninggalkan rumah karena enggan bertemu Hana. Ia pasti mendapat masalah jika Clara tahu, kalau Ia telah berkhianat.
Ceklek!
pintu terbuka, seorang gadis dengan gaya modis dan make-up tebal menghampiri Melvin. Tak ada basa-basi gadis itu langsung duduk di pangkuan Melvin.
"Sayang, kangen." gadis itu begitu manja, Ia mengusap dagu Melvin lewat jari jemarinya dengan liar.
Melvin mencium kening gadis itu, Ia merasa bersalah telah menghianati Clara demi memenuhi amanah sang Kakak.
"Sayang, kapan kita menikah katanya kamu mau menikahi aku secepatnya?" gadis itu menagih kembali janji Melvin sambil terus memainkan kancing kemeja Melvin hingga terbuka.
Gadis itu selalu saja membuat darah Melvin seketika mengalir cepat, Ia mampu menaikan gairah seorang Melvin yang sebenarnya sangatlah dingin pada siapa pun.
Tapi Melvin yang merasai tangan gadis itu mengusap-usap dadanya mencoba menahan diri dari rangsangan maut yang selalu saja di berikan gadis itu.
Melvin menahan tangan gadis itu agar menghentikan aktivitasnya yang kapan saja bisa membuatnya hilang akal.
"Bersabarlah, sayang. Aku masih sangat sibuk. Aku pasti akan menikahi mu jika sudah tepat saatnya."
"Tapi kapan?" desis gadis itu lagi mencoba memangut bibir Melvin.
Dengan cekatan Melvin meraup bibir itu lebih dulu dengan buas hingga beberapa saat lamanya.
Sesaat kemudian Melvin bangkit dari duduknya. "aku harus pergi, kita bertemu lagi besok."
Dengan langkah tegas, Melvin keluar tampa memperdulikan Clara yang berdecak kesal telah ditinggalkan begitu saja.
...🌾🌾🌾🌾...
Halo.... Halo... para reader ku mampir juga yuk kesini, cerita ini akan membuat hati mu dongkol dibuatnya. Jangan lupa ya, like, komen and rate bintang limanya. Oke...oke...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
🏠⃟🍁𝕽αss Alզհαíɾ𝐚❣️𝐐⃟❦
udah lama bercinta knpa lama2 lg..knpa tdk menikah dari dulu lg.... emmm.... gimana melvin menikah ka sama clara nanti.... 🤔
2023-01-03
1
🏠⃟🍁𝕽αss Alզհαíɾ𝐚❣️𝐐⃟❦
jodoh tdk tau, pertemuan tdk di rancang, begitulh yg terjadi kepada melvin dan hana, dalam tragedi yg amat rumit, sang kakak melvin sempat memberi amanah yg sangat besar...... emmm...
2023-01-03
1
🍓🍓🍓
apa kecelakaan itu sabotase rangga?
2022-10-03
1