Alika Sarasafi gadis 29 tahun. Ia sangat sukses dalam profesinya sebagai Perawat di Klinik Perusahaan tetapi tidak sesukses perjalanan cinta dan asmaranya.
Harus merasakan Pahit ditinggal selamanya oleh Suami di Malam pengantin dan harus merawat orang lain yaitu anak dari pernikahan Mantan Kekasih nya terdahulu yang pergi tanpa pamit.
Mantan Kekasih yang sudah sukses dalam karirnya kini datang kembali untuk merapihkan cinta mereka yang telah hilang setelah 12 tahun lamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon megadischa putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku mau dia
"Maksudnya ?"
"Pokoknya aku tetap pecat dia!" Bilmar menaikan Dagunya ,"Aku bisa pecat siapa aja, aku juga bisa pecat kamu!"
Wajah Bilmar serius menantang Alika.
Alika terperangah sempat tersedak tidak bisa berucap lalu kembali menaikan emosinya ,"Oh yaudah pecat aja, masih banyak Rumah Sakit yang mau nerima aku!"
Alika menantang Bilmar , kemudian ia bangkit untuk melangkah dengan cepat langkahnya dihentikan, lengan tangan ditarik membuat tubuh Alika berbalik dan menabrak tubuh yang kini sedang lekat dihadapan wajahnya
Yasssssss....!! bibir mereka pun bertemu, mata mereka terbelalak disertai juga rasa sakit disekitar pertemuan jidad yang beradu tanpa sengaja.
Saling menatap lagi, berpagut satu sama lain terlihat bola mata cokelat mengkilat muncul dari pandangan Bilmar terhadap Alika.
"Iihhhh....!" rintih Alika melepas kan wajahnya itu dan,
Plakkk....!!!
Alunan telapak tangan Alika dengan keras mendarat di pipi sebelah kiri Bilmar.
"Brengsek !" Alika menatap keji.
Bilmar kembali menoleh dan tertawa.
"Enggak salah?"
Alika mengerutkan dahi dan melipat bibirnya ," Apanya ?"
"Yang brengsek itu ya dia, si Danu! dia yang harusnya ditampar..atau bunuh aja sekalian!" Bilmar tertawa lagi.
"Kamu!" Alika meninggikan suaranya.
"Pokokknya aku enggak mau kamu pecat siapapun, aku udah maafin dia. Dia juga udah janji, aku enggak mau dapet karma karna udah buat dia hilang akan pekerjaanya dan aku khawatir sama kamu, takut dia balas dendam!"
Alika memutuskan untuk melembutkan suaranya, ia sudah patah hati dengan sikap Bilmar yang tidak bisa diajak bernegosiasi.
Bilmar diam sebentar, mengulang- ngulang ucapan Alika barusan, yang ada didalam fikirannya kini.
"Dia khawatirin aku," batin Bilmar, bersorai gembira didalam hatinya.
Alika meraih jari jemari Bilmar untuk digenggam nya, dinaikan sedikit ke pertengahan diantara tubuh mereka.
"Aku minta tolong sama kamu, aku enggak pengen masalah ini diperlebar, kalau kamu mau kasih dia hukuman,aku setuju, selagi enggak pakai pecat memecat segala,"
Bilmar hanya perduli dengan genggaman tangan itu, dia temukan lagi masa-masa dengan Alika yang pernah terhenti dulu.
"Aku cuman pengen jagain kamu," balas Bilmar polos.
Alika tersenyum dan melepaskan genggaman itu," Aku aja yang udah sebegininya dicampakan kamu, mau kok maafin kamu, karena aku tau, yang mempunyai kekuatan untuk menghukum manusia hanyalah Allah,"
Bilmar kembali menyengitkan matanya tanda ia tidak suka dengan pernyataan itu.
"Kamu salah faham, disini kita enggak ada yang saling mencampakkan, aku akan cari tau!" Bilmar kemudian meraih tangan Alika.
Kembali Alika melepaskan genggaman itu," Udah enggak usah bosku," Alika tersenyum menonjolkan lesung pipit yang tergurat dikedua pipi mulusnya, kembali ia mengusap dan seraya menyapu debu dijas bagian pundak Bilmar," Aku enggak mau ingat-ingat luka lama itu, karena sekarang hati ku masih belum sehat," Alika melepaskan tangannya, ia merasa dirinya sudah cukup lama berada diruangan ini.
"Aku permisi ya, kamu jangan lupa dengan permintaanku tadi,"
Bilmar hanya menatap nanar, tanpa perlu mendengar jawaban balik, Alika pun melangkah menuju pintu keluar ruangan ini.
Bilmar masih berdiri ditempat menatap sosok Alika yang sebentar lagi menghilang
Sebelum sampai dipintu, Alika menoleh ke belakang
"Jangan lupa makan siang,"
Alika meneruskan kembali langkahnya sampai benar-benar tidak terlihat lagi.
Bilmar terharu, garis senyum manisnya mengembang lagi, walau hanya 4 kalimat, itu sudah membuat hatinya terkoyak-koyak akan kegirangan amat sangat.
"Aku mau dia!" seru Bilmar.
kangen niih sama novel²nya kak disca ,, kapan updatecerita baru di sini lg