Kesalahan fatal yang Zea lakukan untuk kabur dari bodyguard telah merubah seluruh hidup nya , karena ingin bersembunyi membuat Zea tanpa sadar masuk kedalam kamar seorang Mafia yang tengah mabuk .
Malam itu telah merubah segalanya hingga Zea harus menikah dengan Axel karena meraka telah melewatkan satu malam bersama .
" Mau kemana Girls?" pertanyaan Axel menatap noda diatas ranjang dengan tatapan sayu.
" Mau pulang " tangis Zea duduk memeluk lututnya, menangis sejadi-jadinya.
Axel menatap ke arah pintu yang terdengar ramai sekali orang diluar bahkan sudah terdengar baku hantam yang tak terelakkan.
yuk baca🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9
Keesokan paginya.
Axel terbangun dengan tubuh yang jauh lebih vit tidak seperti semalam yang rasanya begitu remuk sepertinya dia memang hanya butuh istirahat.
Axel menoleh begitu Zea keluar dari ruang ganti memakai outfit khas anak kampus , selain ceria dia terlihat sangat senang karena akan kuliah kembali .
" Aku harap tuan memenuhi janji " kata Zea berdiri menghampiri Axel yang masih duduk diranjang .
Zea hanya ingin menghirup udara segar dan beraktivitas seperti dulu agar tidak terus menangisi nasib nya sepanjang hari .
" Baiklah Zea " kata Axel yang tidak akan mengingkari janji nya pada Zea , lagian dia sudah sangat baik pada Axel semalam .
" Tunggu " Axel kembali memanggil Zea yang akan pergi .
" Kenapa?" tanya Zea berbalik menghadap Axel lagi .
" Kamu tidak ingin uang jajan " Axel mengambil dompetnya lalu memberikan Zea sejumlah uang.
" Terimakasih tuan " kata Zea menerima nya lalu segera berangkat ke kampus bersama para bodyguard penjaga nya .
" Ku harap Jordan itu tidak bisa berdiri hari ini sehingga tidak berpikir untuk mengganggu Zea " kata Axel yang sebenarnya semalam bertarung sengit melawan Jordan.
Setelah Zea pergi Axel masih duduk melamun tersenyum -senyum sendiri membayangkan hal semalam .
" Permisi , Tuan memanggil kami?" pertanyaan beberapa pelayan yang masuk kedalam kamar .
" Siapkan air mandi untukku " perintah Axel yang langsung dikerjakan oleh mereka dengan cepat .
" Satu lagi , hanya siapkan air mandi jangan kalian ganggu apapun yang sudah ada dikamar mandi " ucap Axel yang diangguki mereka semua .
" Sudah selesai tuan " kata mereka yang langsung disuruh Axel pergi .
Axel masuk kekamar mandi untuk berendam beberapa saat dalam bathtub dengan air susu .
" Apa ini ?" tangan Axel menjangkau sesuatu yang sepertinya jatuh dibalik bathtub dekat dinding.
Axel memegang dan memandang bra milik Zea dengan segala pikiran nya yang perlahan membuat pria itu tersenyum.
Tok
tok
Axel langsung melempar bra itu kedalam keranjang pakaian kotor begitu seseorang mengetuk pintu .
" Masuklah " kata Axel .
Pelayan menyiapkan tempat khusus diatas bathtub agar Axel bisa menikmati wine sambil berendam .
" keluarlah " kata Axel menuang sendiri wine dari botolnya kedalam gelas .
Axel minum sambil membayangkan ekspresi marah Zea padanya karena ingin minum wine dan merokok semalam .
Setelah selesai dengan kegiatan mandinya Axel memakai piyama dan keluar kamar mandi dengan tubuh lebih segar .
Setelah itu Axel berangkat ke perusahaan nya karena banyak sekali pekerjaan yang harus dia selesaikan.
" Rich apa saja jadwal kita hari ini ?" tanya Axel yang berjalan ditengah staf yang memberikan sambutan padanya .
" Ma, maaf tuan aku telah mengosongkan, semua jadwal tuan hari ini " jawab Rich dengan takut-takut.
" Kenapa?" pertanyaan Axel berhenti berjalan menatap asisten nya yang berdiri dibelakang nya diikuti bodyguard .
" Karena semalam, saat kita pulang kondisi tuan sangat , memprihatinkan jadi aku ," Rich saja terkejut melihat Axel yang terlihat baik-baik saja pagi ini padahal semalam kondisinya sangat memprihatinkan .
" Baiklah Rich karena aku baik-baik saja jadi pergi atur jadwalku ulang , aku tunggu laporan nya 15 menit lagi " kata Axel berjalan duluan meninggalkan mereka.
Rich dan bodyguard saling tatap melihat Axel yang sudah cukup berubah bahkan mood nya lebih baik dan tidak marah sama sekali ketika Rich melakukan kesalahan .
.............
Siang nya ketika Axel akan pergi makan siang keluar bersama Rich dia melihat Zea yang datang keperusahaan nya untung Axel belum pergi dan masih berdiri di lobby perusahaan bersama Rich serta bodyguard nya .
" Tuan mengapa sudah pergi kekantor kan masih sakit " Zea langsung komplen pada Axel begitu berdiri dihadapan nya .
Rich dan beberapa bodyguard saling tatap saat mereka punya jawaban kenapa Axel bisa sembuh secepat itu , ternyata dirawat Zea rupanya.
" Tidak ada yang bisa melarang ku " tegas Axel yang tadinya tersenyum langsung pasang muka dingin dihadapan semua orang .
" Huhhhh, terserah" ketus Zea jadi menyesal juga mengkhawatirkan orang yang salah seperti Axel .
Zea tadinya baru pulang kerumah dari kampus namun karena melihat Axel tidak ada di kamar akhirnya dia datang keperusahaan nya karena khawatir.
Zea memutar langkah nya untuk kembali pulang bersama bodyguard namun Axel memegang tangan nya .
" Ikut aku " kata Axel tetap memegang tangan Zea dan membawanya masuk kedalam mobil .
" Jalan" kata Axel .
" Kita kan makan siang diluar " kata Axel memberitahu.
Sedangkan Zea hanya diam tidak bergeming duduk tenang dan hanya menghadap kedepan .
" Zea bagaimana kuliahmu hari ini ?" pertanyaan Axel menatap Zea yang masih memegang laptop di pangkuan nya .
" Baik, aku sangat senang ," tiba-tiba saja Zea bercerita banyak dengan excited pada Axel sampai Rich yang duduk disamping kemudian menoleh.
10 menit kemudian.
" Ehhh, maaf tuan aku terlalu senang jadi tidak sadar bercerita banyak " kata Zea karena hampir 2 Minggu ini terus memendam apa yang dia rasakan.
" Ternyata kamu cerewet juga " kata Axel yang malah berpikir kalau Zea itu memang pendiam dan irit bicara .
..........
Sesampai direstoran Zea mengikuti Axel yang berjalan masuk kedalam sebuah ruang VIP .
" Pesanlah apa yang kamu mau " ucap Axel yang diangguki Zea .
" Itu saja " kata Zea mengatakan apa yang dia inginkan pada waiters.
" Untuk ku?" pertanyaan Axel .
" Tuan ingin apa?" tanya Zea mengembang buku menu lagi karena tidak tau makanan apa yang Axel sukai .
" Aku suka semuanya kecuali makanan yang mengandung kacang " ucap Axel yang dengan cepat Zea pilihkan.
Setelah waiters itu pergi tinggallah Zea dan Axel berdua dalam ruangan itu yang perlahan rasa canggung bahkan gugup membuat mereka sama-sama salah tingkah .
" Zea tatap saja aku jangan malu-malu" kata Axel .
" Justru itu , aku malu punya suami keras kepala seperti tuan " kata Zea .
" Kamu mulai berani ya " kata Axel memegang lengan Zea dan memandangi Zea .
" Iya, aku ingin mengakhiri semuanya dengan cepat , aku lelah hidup ditekan terus oleh mu tuan " kata Zea yang sejak dikurung Axel kemarin dikamar membuat Zea berpikir kalau melawan pria itu akan membuat proses kematian nya lebih dipercepat.
" Benar-benar tidak tau diri , aku sudah cukup baik memperlakukan mu Zea harusnya wanita seperti mu diperlakukan seperti tahanan " ucap Axel dengan emosi mencekam lengan Zea
" Kenapa hanya diperlakukan seperti tahanan, perlakuan aku seperti musuhmu agar kau bisa membunuhku secepat nya " kata Zea .
" Zea apa yang terjadi dengan mu , tadi kamu bercerita padaku dengan sangat bahagia lalu tiba-tiba kamu ingin mati " ucap Axel melepaskan cekaman nya lengan Zea .
" Tadinya aku bahagia , namun setelah berpikir beberapa saat semua itu percuma karena aku tidak akan hidup lebih lama " ucap Zea karena bagaimana setelah ini Axel akan membunuh nya