⚠️ Warning, Area 21+ (Bocil Harap Mlipir) 🚫
Dunia Faraz seketika berhenti saat mengetahui wanita yang baru Ia nikahi menghilang di malam pertamanya, Rasa sedih, Khawatir, Curiga bercampur menjadi satu.
Bagaimana tidak, Malam pertama yang seharusnya menjadi malam yang paling indah bagi sepasang pengantin malah berubah menjadi mimpi buruk baginya.
Lalu bagaimana setelah perceraiannya, Akan kah Faraz menemukan cinta sejatinya?
Ikuti terus kisah "Perjalanan Cinta Sang Duda" yang Bucinnya sampai emak-emak sakit kepala 🤣
Author : Noor Hidayati 👈
FB : I'tsmenoor
IG : @_itsmenoor
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Berharap
Kavita memutar tubuhnya namun tak sengaja mata nya tertuju pada rumah Faraz dan melihat Faraz berdiri di gerbang rumahnya.
Mereka pun saling menatap satu sama lain.
Sebuah mobil lewat menghalangi pandangan mereka.
Faraz pun masuk kerumahnya dengan perasaan yang tak menentu.
Begitupun dengan kavita yang Kembali masuk rumahnya.
"Kavita untuk apa Dia datang kesini jika Dia tidak memberimu kepastian?" tanya Bu Risma membuyarkan fikiran kavita.
"Ibuu.. Faraz kesini... Ee... Maksudku Dev..."
"Faraaaaz...?" ucap Ibu memotong pembicaraan Kavita.
Bukan Ibu maksudku Dev." ucap Kavita gugup.
"Ada apa denganmu kavita, apa kamu mulai ragu dengan Dev dan kembali memikirkan Faraz?" ucap ibu penuh harap.
"Apa yg Ibu katakan, tidak seperti itu Ibu, Aku tidak mungkin kembali bersama Faraz, dan lagi pula tadi Dev kesini untuk meminta maaf karena hari itu dia marah pada ku, dia juga berjanji akan secepatnya membicarakan pernikahan kami pada orangtuanya," jelas Kavita.
"Kenapa tidak mungkin, Kamu hanya baru bercerai secara agama dengan Faraz,
Sekali saja Faraz mengatakan kamu masih istrinya, Kamu masih sah jadi istrinya,
Untuk apa kamu terus mengharapkan Dev, berapa kali Dia janji seperti itu padamu.?" ucap Ibu kesal.
"Ibuuu.. kita sudah sering kali membahas ini, sudah lah.." Kavita pergi ke kamarnya dengan kesal.
°°°
Faraz langsung menemui Ibunya dikamar.
Ibu yang telah mengetahui kedatangan Faraz dari Mang Dayat pura-pura berbaring lemah di kamarnya.
"Ibuuu..." Faraz langsung memeluk Ibu nya.
"Akhirnya kamu pulang juga Nak," bu memeluk erat Faraz dan menciumi nya berkali-kali seperti mencium Putra kecilnya.
"Ibu katakan pada ku, sebenarnya Ibu sakit apa?" tanya Faraz sambil memegang kepala dan leher Ibu untuk mengecek suhu tubuhnya.
"Eee... Ibuu.. Ibu sakiiiittt...." Ibu bingung harus jawab apa.
"Sakit apa, kenapa ibu ragu untuk mengatakan nya?"
"Sebenarnya Ibu tidak sakit apa-apa Nak, Ibu hanya sakit karna merindukan mu," ucap Ibu mengusap pipi Faraz.
"Tapi kata Ayah, Ibu sakit....?" Faraz menghentikan ucapannya.
"Apa Ibu dan Ayah bersandiwara agar Aku mau pulang?" tanya Faraz curiga.
"Apa rasa sakit merindukan seseorang bukan dinamakan sakit?" ucap Ibu sedih.
Faraz terdiam dan mengingat saat ia sangat merindukan Kavita, Faraz pun memeluk erat ibunya.
"Yaa Ibu benar, rasa sakit Merindukan seseorang lebih sakit dari rasa sakit apapun,"
"Sekarang katakan pada Ibu, darimana saja kamu, kenapa baru pulang sekrang?"
"Ee...Akuuu...." Faraz mengingat dirinya mabuk, dan ketika bangun berada di rumah Alia.
"Faraaaaz.... dari mana, kok malah bengong?" tanya Ibu lagi.
"Akuuu... mampir kerumah teman ku, maafkan Aku karena tidak memberi tau Ibu terlebih dahulu,"
"Lain kali kabari Ibu biar ibu tidak merasa khawatir." ucap Ibu
Farazpun menganggukan kepalanya.
°°°
Alia ke dapur menemui Ibunya yg sedang memasak.
"Ibuuu..." lirih Alia.
Ibu hanya melirik dengan wajah yang masih kesal.
"Ibuuu... percayalah padaku, Ibu mengenalku dengan baik, Aku tidak mungkin melakukan hal yang akan membuat Ibu malu, kenapa Ibu lebih percaya Pria asing itu?"
"Pria Asing? Kamu mengatakan Dia Pria Asing tapi kamu membawanya ke kamar mu, itu lebih buruk lagi dari pada membawa kekasih ke kamarmu Alia," hardik Ibu.
"Ibu Aku bingung mau membawanya kemana, Aku tidak tau rumahnya, dan Aku takut Ibu marah padaku, jadi aku diam-diam membawanya ke kamar ku, tapi percayalah padaku, tidak terjadi apapun diantara kami berdua," jelas Alia.
"Ibu butuh waktu untuk mempercayai ini," ucap Ibu menutup pembicaraan.
°°°
"Ibuuu... Boleh Aku bertanya sesuatu?" tanya Faraz.
"Tanyakan lah sayang kenapa ragu?"
"Apaaa.... Ee.... Ka.... Kavita su dah me ngurus perceraian kami?" taya Faraz terbata-bata.
"Ya.. Dia memang berusaha mengurusnya, tapi Ayah dan Ibu mempersulitnya,"
"Mempersulit...?
Kenapa, Apa Ayah dan Ibu masih mengharapkan kami bersama?" tanya Faraz penuh harap.
"Ibu tidak sudi menerimanya kembali dalam keluarga Kita," tegas Ibu.
"Jika tidak, lalu untuk apa Ibu mempersulitnya?"
"Karena Ibu tidak ingin Dia kembali menikah sementara putra Ibu terpuruk karena penghianatan yang mereka lakukan," ucap Ibu sedih.
Faraz terdiam menundukkan kepalanya.
"Sebelum kamu kembali menikah Ibu tidak akan membiarkan nya menikah dan hidup bahagia." tegas Ibu.
Faraz hanya terdiam mendengarnya.
"Sekarang katakan pada Ibu, setelah apa yang sudah Dia lakukan kepada mu, kenapa kamu masih saja berharap kembali padanya, apa istimewanya Dia?" tanya ibu yang merasa begitu kesal dengan Faraz.
"Faraz, masih banyak gadis lain di luaran sana yang lebih cantik, yang lebih baik dan yang lebih berakhlak dari Kavita itu, kenapa setelah tiga tahun berlalu kamu masih saja tidak membuka hati mu untuk gadis lain?" lanjut ibu.
"Aku sudah berusaha, tapi belum ada yang cocok," jelas Faraz singkat.
Bersambung...