Nafisa Azzahra adalah seorang anak SMA yang pintar dalam biang bela diri, dia juga seorang wanita Jenius dalam segala hal apapun satu kata untuk Nafisa yaitu sempurna.
Devano Sbastian seorang Badboy yang bersikap dingin, kejam, dan irit bicara dia sering di julukan kulkas 22 pintu oleh orang-orang termasuk teman dekatnya.
Devano dan Nafissa di pertemukan dalam satu ikatan yaitu pernikahan karena perjodohan orang tuanya. Apakah Nafissa bisa melukuhkan hati Devano, sedangkan kehidupan Devano terbanding terbalik dengan Nafissa pergaulannya begitu bebas apalagi dia adalah ketua geng motor yang begitu banyak musuh, lantas apakah Devano akan luluh oleh Nafisa atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rs_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fiona dan Vania
Keesokan harinya Devano berencana untuk mencari bangunan lahan kosong.
Devano berencana akan menggunakan uang itu untuk membangun mall.
"Dev apa yang kamu fikirkan???" Tanya Devan pada Devano.
"Gue mau cari lahan kosong, tapi gue nggak tahu dimana lahan yang harganya murah," Ucap Devano sambil mengetuk ngetuk jari telunjuknya di depan bibirnya.
"Buat apa sih?‽,"Tanya Devan.
"Gue berencana untuk membangun mall di sana," Jawabnya Dengan santai.
"Okh nanti gue bantu cari ," Jawabnya.
"Makasih ya," Ucap Devano.
Sedangkan Devan terdiam mematung apakah dia salah dengar, barusan Devano mengucapkan terima kasih untuknya,"
"Hah, Devano mengucapkan terima kasih sama gue," Gumam nya dalam hati.
"Ekh i..iya," Ucap Devan.
Setelah percakapan itu mereka langsung pergi ke kamarnya masing masing, sedangkan Devano pulang ke Apartemennya.
Sesampainya Di sana Devano di kejutkan dengan adanya Orang suruhan Devano, Ya waktu itu setelah Devano berbicara dengan Arjuna Devano langsung menyuruh seseorang untuk mengintai Vania.
"Bos," Ucap seseorang dengan berpakaian yang serba hitam, tak lupa dia juga memakai slayer untuk menutupi bagian wajahnya.
"Hmmm,"
Devano langsung saja membuka pintu apartemennya.
"Masuk," Devano menyuruh orang itu untuk masuk kedalam Apartemen nya.
Setelah itu tak lupa dia juga menutup pintubya kembali dan menguncinya dia tidak mau ada seorang pun yang mengetahui privasi nya.
"Bos, ini data dan Rekaman yang saya Dapatkan," Orang itu menyodirkan berkas yang dia dapatkan.
"Hmmm, tetap pantau dia, Dan jangan sampai membuat orang curiga," Jangan lupakan tatapan datar dan dingin Devano.
" Baik Bos,"
"Bantu gue untuk cari lahan kosong," Terang Devano.
"Baik laksanakan," Setelah perbincangan itu orang itu langsung pergi meninggalkan apartemen Devano.
Sedangkan Devano mulai penasaran berkas apa yang anak buahnya berikan,Devano membuka lembaran itu dengan teliti, Ternyata itu adalah biodata Vania, Namun yang membuat Devano bingung adalah di lembar berikutnya masih ada satu biodata lagi.
Devano tetap membaca nya karena dia juga penasaran biodata siapa itu.
Namun lima menit kemudian mulut Devano menganga lebar dengan mata melotot sempurna.
"Apa jadi Vania punya kembaran??," Devano tak percaya ternyata Vania mempunyai kembar yang identik bahkan semua orang sulit membedakan nya, namun jika orang yang sudah kenal dekat pasti akan langsung bisa menebak mana Vania dan mana kembarannya yaitu Fiona.
Devano tersadar dari syoknya, di langsung saja membuka Rekaman yang berada di dalam flasdick.
Langsung saja dia membuka laptopnya dan memasangkan Falsdick itu.
Diam membuka File itu, dan melihat seksama rekaman itu.
"Apa???" Devano begitu syok saat melihat Rekaman itu, Entah berapa kali dirinya hari ini merasa syok dan juga terkejut, bagaimana Devano tidak Syok kalau ternyata Vania teman masa kecilnya sudah mati bahkan yang lebih sadis nya lagi Vania di bunuh oleh kembarannya sendiri saat keadaan dirinya Sedang hamil, bahkan jasad nya saat Fiona mutilasi dan di masukan ke dalam karung dan setelah itu Fiona buang ke dalam sungai.
"Vania, maafin gue, gue nggak tahu kalau lo itu sedang hamil," Devano begitu bersalah kepada Vania karena telah merusak anak gadis orang lain sampai anak itu hamil dan mengandung anaknya....
"Ya allah maafkan hamba yang telah merusak anak orang lain," Devano menunduk menahan rasa sesak dan juga sedih.
Devano terlarut dalam kesedihannya tentang Vania, namun sekuat tenaga dia menahannya, Setelah dirinya tenang Devano membuka File yang ke dua.
Devano di sana bisa melihat dalam Rekaman itu ada Vania yang sedang berbicara sebelum dirinya mati di bunuh Viona dengan keadaan tangan yang sudah terikat.
" Devano maafkan aku yang telah menyembunyikan rahasia besar ini, aku sengaja menyembunyikan nya karena aku tahu kamu sudah menikah dengan Nafisha, Awalnya aku senang saat aku bisa hamil anakmu tapi setelah aku tahu kamu sudah menikah aku sekuat tenaga untuk tidak mengusikmu meskipun pada akhirnya aku yang harus terluka, Devano aku selalu menyayangimu melebihi mu menyayangiku, karena kamu adalah cinta pertama dan terakhirku, Dev aku Tulus cinta padamu karena itu aku mengalah untuk tidak mengusik rumah tangga kalian,... Karena aku tahu kamu sudah bersama wanita yang tepat Dev, Sayangilah dia Dev dan jangan kecewakannya karena jika itu terjadi aku sudah tidak bisa lagi menjadi teman curhatmu ataupun menenangkanmu, Devano apapun yang terjadi jangan salahkan dirimu karena itu hanyalah takdir dan ini adalah jalan yang aku pilih selamat tinggal Dev, mungkin jika video ini telah sampai padamu itu tandanya aku sudah tak ada di sampingmu untuk selama lamanya.
"Vania tidak lo tega ninggalin gue," Ucap Devano dengan keadaan yang sudah kacau.
"Nafisha, Nafisha lo dimana ???" lirihnya sambil menahan air mata yang mulai menetes.
Apartemen Devano yang tadinya sunya sekarang sudah berubah karena suara teriakan dan tangisan Devano.
Penyesalan itu datang disaat semuanya telah hancur dan Nafisha telah pergi lantas apa yang harus Devano lakukan saat ini, dirinya begitu bingung bahkan untuk berfikir pun dirinya begitu sulit, dia hanya meratapi kesedihannya dengan penyesalan yang amat luar biasa, karena hidup hukum tabur tuai dan mungkin ini adalah balasan apa yang Devano tanaman dulu hingga akhirnya menjadi seperti ini.
"Arrrrrgggghhhh gue emang bodoh, tolol dan brengsek," Teriak Devano Frustasi.
"Gue telah menyianyiakan Nafisha dan juga telah menyakitinya, benar kata mama dan Arjuna kalau aku adalah laki laki ternerengsek dari yang paling brengsek," Ucap Devano, keadaannya saat ini sangatlah kacau sungguh mengenaskan.
Devano di Indonesia sedang terpuruk dan meratapi penyesalannya berbanding terbalik dengan Nafisha yang berada di Amerika, Nafisha begitu senang karena di sana dia lebih banyak teman terlebih dirinya sekarang sedang menjalani kuliah jurusan agama dan juga menejemen hebat bukan, seorang Nafisha mengambil dua jurusan sekaligus, otak orang jenius mah gimana pun bisa ya nggak.
"Nafisha," Teriak Olivia.
"Iya Liv, flis dekh jangan teriak teriak aku juga dengar," Jawab Nafisha dengan Nada kesal.
"Jangan kesal begitu dong, aku sumpahin nanti anaknya mirip kayak aku,"
"Jikh amit amit dekh kayak kamu, Yang bar bar itu," Jawab Nafisha.
"Hahaha ya gak papa biar mak dan bapanya pada pusing jika nanti anaknya kayak gue," Ucap Olivia dengan percaya diri.
"Dih percaya diri banget," Jawab Nafisha.
"Liv Devano sedang apa ya disana,??" Tanya Nafisha kepada Olivia.
"Kenapa kamu merindukan ya," Tanya Olivia dengan mode serius.
"Hmmmm, ya begitulah,"
" Kalau begitu Mari kita pulang ke Indonesia," Ajak Olivia.
"Nanti Dekh aku masih betah di sini," Tolak Nafisha dengan halus padahal dalam hati nya dia inginsekali untuk pulang akan tetapi dia harus menjalan kan misinya, membuat Devano menyesal dan berubah menjadi laki laki yang bertanggung jawab.
biar tau rasa devan
nafisa harus pisah ,dpt penganti yg jaya ..
tulus setia mencintaix ..
di madu .semoga nti x suami nya menyesal gk berujung..