Kami saling mencintai , pernikahan kami sudah tinggal menunggu hari, tapi sepertinya takdir ku harus berpisah darinya. Karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan calon suami ku meninggal dunia.
Damian, adalah putra semata wayang keluarga Adi ningrat, karena itulah aku terseret dalam masalah keluarga mertuaku saat calon pewaris tunggal mereka telah tiada.
Orang yang telah kuanggap Ibu kandungku sendiri memintaku bahkan memohon kepadaku agar aku mau membantu keluarga mereka.
Betapa terkejutnya aku mendengar permintaan dari calon Ibu mertua ku. Beliau memintaku untuk tidak membatalkan pernikahan .
Aku akan tetap menikah bukan dengan calon suamiku tapi dengan calon Papa mertuaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23
"Bapak oke??" tanya Bening yang melihat Damar selalu meraup wajahnya
"Emm" hanya itu yang keluar dari bibir Damar, hingga mereka sampai di tempat tujuan
Damar terlebih dahulu turun dari mobil dan segera disusul oleh Bening, keadaan begitu canggung diantara keduanya
Baik Bening maupun Damar, bingung harus bertingkah seperti apa??"
Bening berharap agar Damar mengandeng tangan nya, tapi nyatanya Damar tidak melakukanya
Sedangkan Damar yang berharap agar sang istri menggamit lenganya, namun Bening hanya diam pula.
Mereka akhirnya hanya berjalan beriringan, hingga memasuki ruang pesta yang begitu ramai.
Damar disambut begitu antusias oleh sahabatnya, Dirly menyapa Damar ala kaum Adam
Sedangkan Bening hanya mengangguk dan tersenyum manis
Dirly: Waaaaaaahh!!" apa ini putri mu??" kalian begitu serasi "beauty and handsome" Ckckck kalian lebih cocok jadi pasangan kekasih goda Dirly.
Siapa namamu cantik??" tanya Dirly pada Bening
Bening: Bening Om!!"
Dirly: Waah... "Bening Adi Ningrat"..?? nama yang sepadan dengan kecantikan nya. ucap Dirly sambil melihat kearah Damar dan Bening
Bening dan Damar hanya tersenyum kikuk
Dalam hati Damar merutuki tindakan Widuri waktu itu yang memperkenalkan Bening sebagai putrinya saat acara 40hari Damian, kini banyak mata yang menilai dirinya adalah ayah biologis Bening.
Bening POV
Aku terkesima melihat penampilan Pak Damar, tampilanya yang formal namun santai membuat aura ketampanannya terpancar, kulit pak Damar yang putih bersih tak menampakkan bahwa beliau sudah berusia kelewat matang
Hanya saja aku merasa Pak Damar tidak menyukai penampilan ku, kulihat beliau memindai penampilanku tanpa ekspresi, bukankah ini gaun pilihan nya??"
Tubuhku memang kecil, aku merasa Pak Damar tidak melihat adanya sesuatu yang istimewa dari penampilan ku, wajar karena aku tidak memiliki sesuatu pada tubuhku yang menonjol, jadi meski pakaianku sedikit terbuka namun tak ada kesan seksi
Saat menuruni mobil, aku berharap Beliau Sudi mengandeng tangan ku, namun nyatanya Beliau pergi begitu saja, yang pada akhirnya aku hanya mengikuti langkahnya dengan hati yang sedikit kecewa
Saat memasuki ruangan pesta aku dapat melihat tamu undangan yang begitu banyak, dan mereka terlihat seperti kalangan pembisnis sukses
Di sini bukan wilayah ku, meski aku cukup terkenal di kotaku, namun tidak di sini, disini aku hanya orang asing, semua yang melihatku adalah tatapan pertanyaan akan siapa diriku, sedang disini ada kesalahpahaman yang membuat aku dan pak Damar tidak bisa mengekspresikan diri karena banyak yang mengenal ku adalah putri dari Pak Damar
Kesalahpahaman yang bermula dari acara 40 hari mantan calon suami ku, disana ibu Widuri memperkenalkan dirinya sebagai Mama ku, dan mengatakan aku adalah pewaris tunggal dari Adi Ningrat.
Aku merasa sangat tidak nyaman saat gerombolan pembisnis muda mulai mendekati Pak Damar, mereka meminta izin kepada beliau untuk mengajak ku berdansa, meski beliau selalu menampakkan senyum manis dibibirnya nyatanya aku dapat melihat tatapan tidak suka di matanya.
Bening POV end
Damar POV
Ingin rasanya aku memberikan setiap pria yang menjabat tangan Bening sebuah bogem mentah
Hatiku geram bukan main melihat tangan Bening disentuh oleh Pria lain, tidak hanya satu atau dua pria namun puluhan.
Belum lagi tatapan memuja dari beberapa orang Pria pada Bening, yang membuat rasanya aku ingin mencolok kedua matanya
Di pesta ini aku benar-benar ingin meledak karena terbakar api cemburu.
Aku kalah dengan hatiku
Aku kalah dengan perasaan ku
Aku kalah dengan tekatku
Nyatanya hatiku begitu jatuh kedalam pesona gadis muda yang harusnya menjadi anak menantuku itu
Aku harus apa??"
Mampukah aku jujur, sedang kami baru beberapa hari bersama...!!"