NovelToon NovelToon
Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Menikah Dengan KAKAK TIRI MANTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:29.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Winda Hapsari, seorang wanita cantik dan sukses, menjalin hubungan kasih dengan Johan Aditama selama dua tahun.

Sore itu, niatnya untuk memberikan kejutan pada Johan berubah menjadi hancur lebur saat ia memergoki Johan dan Revi berselingkuh di rumah kontrakan teman Johan.

Kejadian tersebut membuka mata Winda akan kepalsuan hubungannya dengan Johan dan Revi yang ternyata selama ini memanfaatkan kebaikannya.

Hancur dan patah hati, Winda bersumpah untuk bangkit dan tidak akan membiarkan pengkhianatan itu menghancurkannya.

Ternyata, takdir berpihak padanya. Ia bertemu dengan seorang laki-laki yang menawarkan pernikahan. Seorang pria yang selama ini tak pernah ia kenal, yang ternyata adalah kakak tiri Johan menawarkan bantuan untuknya membalas dendam.

Pernikahan ini bukan hanya membawa cinta dan kebahagiaan baru dalam hidupnya, tetapi juga menjadi medan pertarungan Winda.

Mampukah Winda meninggalkan luka masa lalunya dan menemukan cinta sejati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

“Ahaa…,” Ardan menjentikkan jari, sebuah ide muncul di benaknya. Senyumnya mengembang. Ardan tahu, susah baginya untuk Ia memenangkan hati pria tua ini.

“Biar saya bantu berpikir….” Ardan mengetuk-ngetuk jari di dagunya.

Tuan Radit mendengus kesal, menyandarkan punggung, lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Menunggu apa yang akan keluar dari mulut Ardan.

“Harta? Tidak mungkin. Harta Anda sendiri cukup banyak. Dan Anda tidak butuh itu.” Pujian setinggi langit Ardan layangkan, membuat Tuan Radit sedikit melayang. Semua orang juga tahu dia kaya. Tapi tak ada yang berani memujinya secara terang-terangan. Kebanyakan mereka hanya berbasa-basi dan mencari muka. Tampaknya pemuda ini benar-benar tahu cara mengambil hati.

“Perusahaan…? Huhh, bahkan mengelola perusahaan sendiri saja Anda sudah kewalahan. Apalagi Anda semakin tua.” Nada bicara Ardan sedikit mengejek.

Tuan Radit mengepalkan tangannya. Pemuda di hadapannya sungguh meremehkan dirinya. Ia merasa bagai gelas kristal yang dijatuhkan dari ketinggian. Tapi dia masih diam meskipun wajahnya sedikit merah.

“Menyerahkan pada Winda? Huhh, itu lebih tidak mungkin lagi. Dia saja memilih bekerja di perusahaan orang lain yang kapasitasnya lebih kecil. Alasannya? Mencari pengalaman. Konyol! Apa putri Anda itu tidak bisa berpikir, lebih baik mengembangkan usaha sendiri daripada membuat kaya perusahaan orang lain?”

Tuan Radit semakin geram, tangannya terkepal kian erat. Namun, ia tidak bisa menyangkal kata-kata pemuda itu. Semua tepat sasaran. Apalagi ia belum bisa meraba, apa yang akan ditawarkan oleh Ardan. Pemuda ini terlalu pintar berteka-teki.

“Kalau begitu,...” Ardan memetik jari dengan wajah berbinar. “Bagaimana jika saya berjanji akan memberikan Anda cucu laki-laki yang lucu, sehat, dan pintar? Dengan begitu, dia bisa menjadi pewaris Anda.” Ardan mengedipkan mata. Bukankah idenya sungguh brilian?

Tuan Radit terbelalak dengan mulut terbuka lebar. Wajahnya memerah. Pemuda ini, apa dia tidak merasa terlalu blak-blakan? Jujur saja sih,,, ia merasa tergiur. Tapi,,, “Kau kira aku bodoh? Kalau pun kalian punya anak, pasti akan kau jadikan pewarismu sendiri,” Tuan Radit menyahut dengan nada sinis, matanya menatap Ardan dengan sorot mata penuh rasa tidak percaya.

Ardan memajukan kepalanya, hingga kini posisi wajahnya berada di atas meja, membalas tatapan Tuan Radit penuh percaya diri. “Kalau begitu kita buat kesepakatan. Cucu pertama akan jadi pewaris Anda. Saya kasihan pada Anda yang sudah sering sakit pinggang.”

“Kau!!!” Tuan Radit tak bisa lagi menahan geramnya. Dadanya turun naik, jari telunjuknya mengarah pada wajah Ardan. Pemuda ini benar-benar…

Ardan menggenggam jari Tuan Radit. “Pikirkan lagi, Papa mertua.”

Tuan Radit menatap mata Ardan penuh selidik. “Bagaimana kalau kau ingkar?” Pria itu benar-benar tergiur oleh bualan Ardan.

“Itu tidak akan terjadi. Saya adalah pria sejati.”Ardan menepuk dadanya. “Seorang pria sejati tak akan ingkar janji.” Ardan meyakinkan. “Saya bisa pastikan, cucu pertama untuk Papa. Soal saya? Gampang. Saya dan Winda bisa membuat anak lagi.” Ardan tersenyum percaya diri.

“Kau yakin?” Tuan Radit masih sedikit ragu.

Ardan mengangguk mantap. “Jadi, deal? Papa merestui kami?”

Tuan Radit memicingkan matanya. Percaya diri sekali pemuda ini, bahkan sudah berani memanggilnya Papa. Tapi apa boleh buat. Kepalanya mengangguk tanpa kompromi.

“Lalu, kapan kalian akan menikah?” Akhirnya restu pun turun.

“Kemarin Aku dan Winda berencana dua minggu lagi, dan sudah terpotong dua hari. Berarti dua belas hari dari sekarang.” Ardan menjawab santai. Bahkan bahasanya tak lagi formal.

“Apa?? Kamu gila ya?!” Tuan Radit secara spontan berdiri dari kursi kerjanya sambil menggebrak meja. Reaksi yang sudah diduga oleh Ardan sebelumnya. “Ini pernikahan Putri tunggalku, dan aku butuh persiapan maksimal. Seenaknya saja kamu menentukan waktu yang tinggal 12 hari lagi!!” dua tangan pria tua itu terkepal, wajahnya memerah dengan dada turun naik.

“Tenang dirimu, Papa mertua.” Ardan membantu pria itu untuk kembali duduk. “Jangan sampai darah tinggi Papa kumat. Nanti Papa tidak bisa melihat Winda melahirkan seorang bayi lucu.”

“Aku yang akan mengatur semuanya. Papa dan mama hanya perlu mempersiapkan diri.” Ardan berusaha menenangkan calon mertuanya.

Tuan Raditya mengambil nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya kembali.

“Mahar apa yang Papa minta untuk Winda?” tanya Ardan setelah melihat Tuan Raditya lebih tenang.

“Kami pikirkan saja sendiri! Putriku adalah sesuatu yang paling berharga bagiku. Jadi harus sepadan.” Tuan Radit menjawab kesal.

“Baiklah, lihat saja nanti.”

***

Ardan keluar dari ruang kerja Tuan Radit dengan senyum penuh kemenangan. Awalnya Ia hanya ingin merebut apa yang menjadi milik Johan, hingga ia menyelidiki semua tentang Johan, dan ia melihat Winda sebagai pacar Johan tidak seperti wanita-wanita Johan lainnya. Lalu ia pun mencari informasi tentang Winda, dan juga keluarganya.

Sebagai seorang putri dari pengusaha kaya raya, Winda tidak seperti putri pengusaha lainnya yang bersikap sombong dan angkuh. Sebaliknya, Winda bahkan bersusah payah bekerja di perusahaan lain menggunakan kemampuannya sendiri tanpa koneksi. Ardan juga melihat Winda hidup sederhana selama ini bahkan tinggal di apartemen yang tergolong murah.

Secara pribadi tanpa memikirkan dendamnya pada Johan, Ardan sudah tertarik pada Winda dan berniat untuk memiliki Winda. Ia tidak rela gadis sebaik Winda jatuh ke tangan Johan yang brengsek.

Tentang Tuan Raditya Kusuma, Ardan juga sudah mencari tahu. Dari orang kepercayaannya Ia mendapat informasi, Tuan Raditya sudah berulang kali meminta untuk Winda menikah, bahkan pernah menjodohkannya dengan anak seorang kolega.

Akan tetapi Winda selalu menolak dengan alasan belum ingin dan belum menemukan pria yang cocok. Sementara Tuan Raditya sudah lama merasa iri pada sahabat-sahabatnya yang sudah memiliki cucu, apalagi dengan usia Winda yang saat ini sudah dua puluh enam tahun. Ia tidak mau putrinya dianggap tidak laku.

Dan… binggo. Siasat Ardan benar-benar jitu.

***

“Ada apa sih Pa?” Nyonya Karina menggamit lengan suaminya yang menatap kepergian mobil Ardan dengan tatapan tak rela.

“Tidak ada apa-apa Ma. Papa hanya,,, sebenarnya Papa masih kangen dengan Winda. Tapi dia cepat sekali kembali ke kota sebelah.”

Nyonya Karina tersenyum lalu menggandeng tangan suaminya mengajaknya kembali masuk ke dalam rumah. “Mama sebenarnya juga, Pa. Tapi apa boleh buat.” Nyonya Karina menghilang nafas pelan. “Tapi mama senang, akhirnya Putri kita setuju juga untuk menikah.” Tampak wanita itu tersenyum bahagia.

Sementara itu, Tuan Radit tampak mendengus kesal. Merasa geram jika teringat pembicaraannya dengan Ardan malam kemarin. “Kurang ajar. Pemuda itu benar-benar pintar untuk memanipulasi dan mencari kelemahan lawan. Bisa-bisanya aku langsung setuju begitu saja.” Tuan Radit bergumam dalam hati. Namun, sejenak kemudian tampak lelaki tua itu tersenyum tipis.

“Tidak ada lelaki sepertinya. Jika itu orang lain, pasti mereka akan menawarkan harta benda atau kedudukan. Tapi pria ini berbeda. Dan, walaupun baru pertama kali aku berjumpa dengannya, melihat interaksinya dengan Winda, aku tahu dia tulus menginginkan Winda, terlepas dari sikapnya yang ketus ketika mereka bersama.”

“Papa kenapa sih? Sebentar kesal, sebentar tersenyum. Papa kesambet, ya?” Nyonya Karina tampak mengerutkan kening melihat setiap perubahan raut wajah suaminya.

“Tidak ada apa-apa, Ma. Papa hanya senang, mungkin sebentar lagi kita akan menjadi kakek dan nenek.” Tuan Radit menarik tubuh istrinya ke dalam pelukan.

Dengan bahagia karena menyadarkan kepala di dada bidang suaminya. “Mama juga bahagia, Pa. Semoga pernikahan ini membuat Putri kita bahagia.”

1
SR.Yuni
niat hati maksudnya ya thor.... typo ✌️✌️
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: ah iya. otw 🏃🏃🏃🏃.
tencuu, ya 😘😘😘
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
dua kata, LUAR BIASA...😍😍😍💚💚💚
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: terima kasih Mbak
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
kok perasaan dikit amat sih???
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: masa??? klo lagi pas seru²nya iku berasa dikit tahu... ky kurang gitu
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: cuma seribu pas/Grin//Grin/
total 2 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
betul bgt, aku aja klo beli yang penting murah dan perut kenyang kok.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
menit menit?
Nar Sih
klau di lihat dri sikap winda yg mulai manja dan tanda,,nya seperti bnr nih bntr lgi ada kejutan buat ardan dri pernikahan mereka
Patrick Khan
q penasaran.. emang klo hamil mesti mutah2 ya🤔🤔🤭
Patrick Khan: . berarti beda2 ya kak..
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: tidak semua. aku gak.
tp ada yg iya, sampai gak bisa ngapa2in
total 2 replies
Nar Sih
sepertinya winda hamil niih ,dan seperti nya mas suami yg ngidam
Ari Peny
nyidam nih dua2nya hhhhh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
supermarket keknya gak ada yg buka 24 jam, tp klo indomaret sm alfamart memang ada... jadi namanya minimarket.
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: mmm. repusi deh
total 1 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
ish ish ish iiiiissshhhhh....
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
aelaaahhhh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
huahahahahahaaaa... ketahuan deh lo yg nyolong mienya winda
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
mungkin masa kecil istrimu kurang bahagia, maklumlah orang kaya kan gitu orangtua selalu takut ini dan itu. beda sama orang kampung masa kecilnya benar-benar merasa bahagia... anak-anak bisa bermain sepuasnya di alam bebas...
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: nah yo iku. tp gk tahu namanya
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: mbuh opo jenenge, pokoke sg warna biru iku, wong gon muka wae bisa jd flek koyo aku iki... disik kan suka nontron drakor lampune dipateni, eeehh... boco gon mbah gugel ternyata akibat mantengin hp dalam keadaan gelap bisa jenimbuljan flek pada wajah, juga mata rusak
total 5 replies
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
eeehhh, lounching produknya barengan sama lounching kecebong ya dan?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ
aradan???? gpp sih sebenarnya, orang sunda kan juga gitu, tengkyu jd tararengkyu🤧🤧🤧 ardan jd aradan /Facepalm//Facepalm//Facepalm/.... bangg bayiikkk🤭🤭🤭
〈⎳Mama Mia✍️⃞⃟𝑹𝑨: dihh,/Doge//Doge//Doge/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
kann/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
yg ngidam ardan.tapi yg mual Winda.. aduhhh kebagian gak enaknya dong/Facepalm//Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
lagi masak buat istri tercinta yg lagi isi.../Proud/
〈⎳ FT. Zira
arda...

duh.. kan jadi gatel jariku/CoolGuy/
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ: lha iyo
〈⎳ FT. Zira: garukya pakai duit, enak kyknya Mi/Proud/
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!