NovelToon NovelToon
Suamiku Ternyata Seorang Presdir

Suamiku Ternyata Seorang Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Perjodohan / CEO / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Tamat
Popularitas:164.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: picisan imut

(follow Instagram ku: @Picisan_Imut94)

rasanya seperti mimpi, melakoni suatu pernikahan dadakan hanya karena salah paham warga yang mengira keduanya telah melakukan mesum di sebuah kedai kopi sederhana.

Kinara gadis penjual kopi ini entah ketiban sial atau sebuah keberuntungan, Tiba-tiba harus merubah statusnya menjadi seorang istri pria asing.

selama ini Kinara hanya mengenal Tara sebagai seorang supir taxi online, dan di luar dugaan Tara ternyata adalah Leonard Dewantara.
seorang pemimpin perusahaan Dewantara Grup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon picisan imut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Viona

Setelah berjalan menyusuri gang, tibalah dia di tepi jalan.

Dan si Gani pun sudah menunggu dia ditepi jalan tersebut sembari bersiul-siul dengan ke dua tangan berada di sakunya.

Sebenarnya Leon sangat membenci gayanya itu. Namun ia harus bersikap biasa saja layaknya seorang supir taksi online. Leon berdiri di depan pintu mobilnya sembari membuka pintu.

"Hei kau!" Seru Gani, Leon menoleh malas. "Apa seperti itu pelayanan mu hah?" Sambungnya.

"Maksud mu?"

"Apa kau tidak ingin membukakan pintu untuk sang calon manager ini?" Seru Gani sembari berkacak pinggang.

"Saya tidak pernah membukakan pintu untuk siapapun termasuk dirimu. Jadi sebaiknya kau buka pintu untuk mu sendiri saja." Tangan Leon menarik handel pintu mobilnya lalu masuk ke dalam mobil itu sesaat setelah pintu mobil terbuka.

"Cih!!! Untung kemarin kau meminjamkan uang pada ku, jika tidak sudah ku hajar kau, dasar supir taksi rendahan." Menggerutu, namun ia tetap berjalan mendekati mobil Leon.

Di dalam mobil...

Leon sudah membawa laju mobilnya, sementara Gani duduk di kursi tengah. Sungguh lagaknya saat ini sudah seperti seorang bos saja Gani itu, menyilang satu kakinya, dengan kedua tangan terlentang di sandaran kursi sembari bersiul. Pandangannya pun memburu ke segala arah.

Sedikit merasa bingung, mobil Tara ini benar-benar nyaman, dengan aroma yang tidak membuat mual, suara mobil yang sangat halus. Terlebih-lebih kursi yang ia duduki benar-benar empuk. Sepertinya mobil ini sudah benar-benar di rombak senyaman mungkin, sehingga membuat Gani sedikit tertarik.

"Oii, adik ipar?" Panggil Gani. Sementara Leon hanya melirik dari spion tengah. "Aku ingin bertanya, ini mobil mu? Atau mobil sewaan?" Tanya Gani.

"Kenapa ingin tahu itu?" Tanya Leon menyaut.

"Hanya ingin tahu saja."

Sedikit malas, "Ini mobil ku sendiri." Menjawab datar, dengan pandangan fokus ke jalan.

Gani pun menarik tubuhnya maju, kedua tangannya bertopang pada dua kursi depan. "Sebelum ini? Memang pekerjaan mu apa? Sehingga bisa memiliki mobil sebagus ini?" Tanya Gani. Ia semakin tertarik dan penasaran dengan pekerjaan Leon sebelum ini.

'mobil seperti ini dia kata bagus? Ckckck.' batin Leon yang hanya diam saja.

"Hei, aku ini bertanya, apa pekerjaan mu sebelum ini."

"Aku rasa, itu tidak perlu ku jawab. Karena kau pasti akan merinding ketika mendengarnya." Hanya menjawab dengan itu.

Gani terkekeh sinis, ia pun sudah menyandarkan kembali tubuhnya "katakan saja apa pekerjaan mu sebelumnya?" Tanya Gani benar-benar penasaran, bahkan satu kakinya sudah menendang-nendang kursi Leon dari belakang.

'kurangajar.' Runtuk Leon sedikit kesal.

"Kau benar-benar tidak ingin memberitahu?" Tanya Gani, sementara Leon masih diam saja. "Heiii aku ini calon manager. Katakan saja, padahal aku ingin menjadikan mu supir pribadi setelah ini."

Terkekeh, "Kau yakin sekali ya, jika kau akan bisa menjadi seorang manager di sana, itu tidak mudah loh." Ucap Leon.

"Tentu saja mudah lah... Aku itu kenal dekat dengan pemimpinnya. Kita itu teman, kau dengar itu?"

Leon tergelak, tiba-tiba saja ia ingin sekali melemparinya dengan cermin.

"Kenapa kau tertawa? Kau tidak percaya aku dekat dengan sang pemilik perusahaan itu?"

"Jelas saja Aku sangat tidak percaya, karena sang pemilik Dewantara Group itu sudah pasti tidak mungkin mengenal mu. Berkaca lah sedikit kakak ipar." Masih terkekeh. Entah kenapa dia jadi turut memanggil Gani dengan sebutan kakak ipar.

"Bedebah ini!!! Kau benar-benar tidak percaya aku itu teman dekat sang pemimpin Dewantara Group? Bahkan kita saja sering berlibur bersama. Kau ini tahu apa, dasar supir taksi rendahan?"

"Iya....iya...aku memang tidak tahu apa-apa, aku juga hanya supir rendahan. Namun aku tidak bodoh ya." Masih terkekeh.

"Sialan kau ini terus saja menertawakan ku ya?" Memukul kepala Leon dari belakang, hal itu pula lah yang membuat Leon terbelalak dan langsung menginjak rem sehingga membuat Gani terkejut lalu terpental maju.

"Issssshhh supir gila ini!!!" Pekik Gani kesal, namun wajah kesalnya itu seketika berubah pias saat Leon sudah menoleh dengan tajam ke arahnya.

"Apa yang kau lakukan? Kau memukul kepala ku?" Leon menarik dasi milik Gani dengan kasar.

"I...itu? Itu tidak sengaja tahu?" Menciut.

"Tadi kau begitu gagahnya menghina lalu memukul kepala ku? Sekarang kau bilang tidak sengaja? Apa kau benar-benar cari mati ya dengan ku!"

Gleeeek, 'dia ini jika di depan Kinara terlihat pria pendiam, tapi kok ternyata seram sekali ya auranya saat di luar? Sungguh sangat berbeda.' batin Gani yang mulai merasa ngeri.

"Kau...kau..."

"Kau benar-benar ingin tahu siapa aku, sebelum ini?" Tanya Leon. Sementara Gani hanya diam saja menahan dasi yang semakin mencekik akibat tarikan Leon tadi, sehingga mengeluarkan suara berdecit di bibirnya. "Kau itu harusnya lebih hati-hati dengan ku kakak ipar? Karena aku bisa mendapatkan mobil ini? Dari hasil pekerjaan ku terdahulu yang seorang pembunuh bayaran." Tuturnya, walau dia berbohong namun sorot matanya yang tajam mampu membuat Gani percaya.

Semua tergambar jelas saat Gani melebarkan bola matanya, dan kaki yang tiba-tiba gemetaran itu.

"Kau, tahu? Sudah berapa banyak nyawa yang sudah ku bunuh kakak ipar?" Tanya Leon, semakin menarik dasi itu. "Puluhan, dan setelah sekian lama aku berhenti dari pekerjaan itu. Seperti saat ini aku tengah merindukan, memotong-motong bagian tubuh manusia. Terlebih-lebih pria tambun seperti mu, aku sangat suka." Ucapnya terkekeh licik. "Bagaimana kakak ipar? Mau yang mana dulu? Tangan? Kaki? Atau kepala mu?" Tanya Leon lagi.

Gani pun kembali menelan selavinya. Merasa semakin ketakutan dia, sehingga memutuskan untuk menyentuh tangan Leon dan melepaskan cengkeramannya.

"A...dik ipar, se...sepertinya a...aku lebih suka naik ojek motor." Ucap, sudah mulai membukakan pintu mobil tersebut.

"Hei kakak ipar? Ini masih jauh loh dari Dewantara Group."

"Ahahaha, aku tahu namun aku lebih nyaman naik ojek motor. Jadi aku keluar dulu ya. Masalah tadi kau lupakan saja, dan kau kan sudah berubah, sebaiknya pertahanankan okay, hehehe aku pergi dulu daaaah." Gani sudah keluar dan ngibrit begitu saja, saking takutnya. Sementara Leon pun geleng-geleng kepala sembari tergelak,merasa lucu dan yang pasti aman karena pria Kentung itu mungkin tidak akan berani lagi menebeng bersamanya.

***

Di tempat yang lain.

Kinara tengah sibuk menata barang dagangannya.

Seperti membersihkan sejenak warung tersebut, dan menyiapkan air yang akan di rebusnya.

Hal itu biasa ia lakukan sebelum membuka warung miliknya itu, hingga tak lama seseorang masuk ke dalam warung yang masih tertutup separuh.

"Selamat datang, maaf saya belum buka nona." Kinar menyapa dengan sopan pada seorang wanita yang tengah berdiri dengan penampilan sangat elegan.

'aku kok seperti mengenalnya.' batin Kinar.

"Saya Viona, bisa kita bicara?" ucap gadis itu, Kinar pun mengingat sesuatu tentang nama itu, sebuah nama yang pernah di sebutkan oleh mas Tara, dan saat itu juga mata Kinar membulat sempurna, karena wanita itu sedang berada dihadapannya Sekarang.

Bersambung....

1
Mazree Gati
skip,masih flasback
Mazree Gati
skip,ga baca flasback
Mazree Gati
tolol semua
nikatha
suka
Darni Imma'u
mantap luar biasa
Srisetya Babalu
yg bener tara apa Leon sihhh
taraawwcu
walaupun gue nggak suka Gani, tapi interaksi antara Gani, Tara sama Kinara ini lucu tauuu😭 gemes aja kek ngelihat film komedi😭
Ammar shauqy
cerita ini sangat bagus dulu sekali dah baca
sekarang ingin baca lagi cerita nya bagus
Ammar shauqy
sabar ya Kinar
insyaallah akan manis di akhir nya
Dhika Ahmad
mantab
Shieay_Laa
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
neeha_yha💫
baru baca di mlm lebaran 31 maret 2025. 🙏🙏 semoga seruuu
Agus Prabowo
leonard takut miskin
🔪😸
kak ga ada bonus chapter lagi kah kak, plis kak adain donghh
🔪😸
Luar biasa
juwita
klo udh ky gitu suka kasihan jg. tp klo ingat kejahatan mrk pd Kinar yg g punya belas kasihan jd kesel jg
juwita
jiwa halu ku meronta pingin ky si Kinar🤣🤣🤣
juwita
harusnya tua bangka jg di salahkan akibat ke egoisan dia Kinar sm calon baby nya celaka
Mazree Gati: betul,,,gara gara takut miskin
total 1 replies
juwita
macam sinetron tinggal blg aj tellu bnyk cingcong
juwita
apa bpknya si Leon g tau klo kelakuan si vio udh selingkuh di belakan Leon?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!