"Dia cinta pertamaku, dan aku ingin berjuang untuk mendapatkannya"
Irena, gadis berkacamata yang sebelumnya bahkan tidak mempunya teman pria, namun tiba-tiba jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang pria tampan bernama Andreas. Pertama kali merasakan jatuh cinta, membuat dia antusias untuk bisa mendapatkan hati pria itu. Meski tidak jarang perjuangannya sama sekali tidak dihargai oleh Andreas. Bahkan pria itu seolah tidak menganggap kehadirannya.
"Sebaiknya kau berhenti berjuang dengan perasaanmu itu, karena aku tidak akan pernah membalas perasaanmu, semuanya hanya sia-sia"
Berbagai macam penolakan Irena bisa pahami, dia tidak menyerah begitu saja. Namun, ketika Andreas sendiri yang mengatakan jika dia tidak akan pernah mencintainya, karena ada perempuan lain yang dicintainya. Maka saat itu semua harapan runtuh tanpa jejak, semua perjuangan sia-sia. Dan Irena mulai mundur, mengasingkan diri dan mencoba melupakan cinta pertamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memang Kekasihku?!
Saat Dokter lain berlari dan masuk ke dalam ruangan, Bisma merasa bingung karena pria ini yang hanya diam menunggu diluar ruangan sama sepertinya. Itu artinya pikiran Bisma tentang Andreas ini adalah Dokter atau perawat adalah salah. Bisma menatapnya dengan penuh tanya, merasa bingung siapa pria ini sampai begitu perhatian pada Irena. Ucapannya tadi pada para perawat juga cukup membuatnya merinding.
Andreas tidak terlalu memperdulikan kehadiran Bisma disana, tapi pikirannya justru hanya tertuju pada Irena yang masih di tangani Dokter di dalam ruangan. Seketika perasaannya berubah cemas, dan keringat dingin mengalir tanpa sebab, dalam pikiran Andreas hanya takut jika Irena akan kenapa-napa.
Apa keadaannya parah? Atau mungkin dia mempunyai penyakit yang parah? Apa dia akan baik-baik saja.
Semuanya berputar-putar dari dalam pikiran Andreas. Setelah sekian lama, ini adalah pertama kalinya lagi dia merasakan cemas yang luar biasa atas keadaan seseorang.
Ketika Dokter keluar dari ruangan, Andreas langsung menghampirinya dengan cepat. Bahkan lebih cepat dari Bisma yang sebenarnya mengantar Irena kesini.
"Bagaimana?"
"Pasien terlalu kelelahan, mengalami anemia juga dan asam lambungnya kambuh. Harus di rawat beberapa hari untuk memastikan tekanan darahnya kembali normal"
"Berikan yang terbaik untuknya"
"Baik Tuan"
Irena langsung di pindahkan ke ruangan VVIP. Sementara Bisma masih merasa bingung dengan pria ini, lalu bertanya-tanya siapa dia sampai seorang Dokter saja begitu patuh dan tunduk padanya.
Ketika mereka hampir masuk ke dalam ruangan dimana Irena di rawat sekarang, Andreas menghentikan langkah, baru ingat dengan pria yang tadi membawa irena kesini. Dia menoleh dan menatap Bisma yang berdiri tidak jauh darinya.
"Kau siapanya Irena?" Pertanyaan yang penuh penekanan dan rasa curiga yang tinggi. "Kenapa bisa bersama dengannya tadi?"
Kerutan di dahi Bisma semakin menunjukan rasa bingung dalam dirinya atas pria di depannya ini. "Saya teman kerja Irena"
Andreas sedikit merasa lega mendengarnya, meski sebenarnya hatinya masih curiga dengan pria ini. "Lalu kenapa kau masih disini? Pulang saja, Irena biar aku yang menjaganya"
"Memangnya anda ini siapanya Irena?"
Tatapan mata Andreas berubah tajam, seolah tidak suka atas pertanyaan Bisma. "Tidak perlu banyak tanya, kau sebaiknya pergi saja!"
Awalnya Bisma ingin membantah, tapi melihat tatapan dingin dan tajam dari Andreas, siapa yang berani. Dia mulai penasaran dengan siapa Andreas, dan kenapa dia bisa mengenal Irena. Akhirnya Bisma mengalah untuk kali ini, dia pergi dan besok pagi akan kembali lagi kesini untuk melihat keadaan Irena.
Andreas mengacak rambutnya frustasi, dia membuka pintu ruangan dan masuk untuk melihat keadaan Irena. "Sial, aku tidak suka ada pria lain yang perhatian pada Irena"
Semakin hari semakin Andreas menyadari hatinya mungkin sudah berpaling padanya bukan lagi untuk Natasha yang dia tunggu selama bertahun-tahun. Andreas menoleh pada ranjang pasien, melihat Irena yang sudah sadarkan diri, selang infus terpasang di tangannya dan selang oksigen yang berada di hidungnya. Melihat keadaannya, Andreas merasa hatinya sakit. Tidak suka melihat Irena terbaring lemah tak berdaya seperti ini.
Irena cukup terkejut melihat adanya Andreas, dia ingat jika dia sedang berada di Kantor dan tiba-tiba pingsan karena tubuhnya memang sudah tidak baik-baik saja sejak tadi pagi. Namun, kenapa bisa ada Andreas disini? Kenapa pria itu yang menemaninya disini, dan siapa yang membawanya kesini?
Andreas menghembuskan napas kasar, menatap Irena dengan lekat. "Kenapa kau mengabaikan kesehatanmu sendiri? Kalau kau mati bagaimana?"
Irena membuka selang oksigen di hidungnya yang mengganggunya. Mencoba untuk bangun dan duduk dengan susah payah. Membuat Andreas langsung mendorong bahunya agar Irena kembali terbaring.
"Kau mau apa? Bisa diam tidak, keadaanmu sedang sakit, dan kau masih mau bangun!"
Andreas menekan tombol di sisi ranjang agar ranjang lebih tinggi untuk posisi Irena lebih nyaman. Tatapannya masih begitu tajam. "Orang sakit harus diam dan berbaring saja, bukan banyak gerak!"
"Siapa yang membawaku kesini? Kenapa Kak Andreas bisa ada disini?" Akhirnya setiap pertanyaan yang ada di pikirannya, Irena langsung tanyakan pada Andreas. "Aku harus menghubungi Ayah dan Ibu"
Irena mencari keberadaan ponsel dan tasnya, melirik ke atas nakas, dan tasnya tidak ada disana.
"Biar aku yang akan menghubungi orang tuamu"
Irena menatap Andreas yang bahkan tidak menjawab pertanyaannya tadi. Membuatnya kesal. "Ponsel dan tasku dimana? Kak Andreas, kenapa bisa ada disini?"
Andreas menghela napas kasar melihat Irena yang masih keras kepala ingin menghubungi orang tuanya sendiri. Sementara ponsel dan tasnya juga Andreas tidak tahu ada dimana.
"Tas dan ponselmu mungkin masih berada di tempat kerja. Biar aku minta orang mengambilnya"
Irena kembali menatap Andreas dengan penuh tanya. "Jadi siapa yang membawaku kesini?"
Saat pertanyaan itu masih belum terjawab, pintu ruangan terbuka dan Bisma muncul disana dengan membawa tas milik Irena. Membuat Irena mulai paham siapa yang membawanya kesini.
"Mas Bisma yang bawa aku kesini?"
"Iya Ren, bagaimana keadaan kamu. Ini tas kamu tadi ada di mobilku" ucap Bisma sambil menyerahkan tas milik Irena.
"Terima kasih, Mas. Selalu merepotkan deh"
"Tidak kok, aku juga khawatir melihat kamu tiba-tiba pingsan"
Irena tersenyum tipis, dia membuka tasnya dan mengambil ponsel. "Tubuh aku saja sedang lemah, Mas. Mungkin sedang butuh istirahat"
"Iya Ren, sebaiknya kamu istirahat dulu. Nanti aku berikan cuti"
"Iya Mas, terima kasih"
Andreas hanya melirik tajam pada Bisma dan Irena yang sedang bercakap. Bahkan Irena bisa tersenyum begitu santai pada Bisma dalam keadaannya yang sakiti. Tapi padanya tadi, dia hanya terus bertanya penuh curiga.
Setelah Irena mengirim pesan pada Farel untuk memberitahu orang tuanya kalau dia berada di rumah sakit saat ini, Irena kembali memasukan ponsel ke dalam tasnya. Menatap Bisma yan ada disana dan Andreas yang berdiri diam dengan bersidekap dada dan wajah dingin tidak bersahabat.
"Kalian boleh pulang, sebentar lagi Farel dan orang tuaku datang"
Mendengar nama Farel kembali di sebut oleh Irena, membuat Andreas mengepalkan tangannya. Kerutan dalam di dahinya menunjukan rasa tidak suka.
"Baiklah Ren, kamu baik-baik ya. Harus benar-benar istirahat dan diperhatikan kesehatannya"
"Iya Mas, terima kasih banyak karena sudah membawa aku kesini"
"Iya Ren, sama-sama"
Bisma memutuskan keluar dan dia juga harus pulang karena hari sudah malam. Namun tidak dengan Andreas yang masih berdiri diam tanpa bergeming.
"Kak Andreas juga bisa pulang"
"Kenapa? Apa karena kau ingin bertemu dengan Farel, kekasihmu itu?"
Irena langsung mengerutkan keningnya, dia melipat bibirnya untuk menahan tawa yang hampir pecah dengan ucapan Andreas barusan.
"Kakak pikir Farel adalah kekasihku?"
"Lalu dia siapa?"
"Ya, dia memang kekasih yang paling aku cintai"
"Diam! Jangan berani kau mengatakan cinta pada pria lain di depanku!"
Bersambung
Yang masih nabung bab, gue sleding ya..
jadi mamang meninggal kan Andreas ketika keluarga nya sedang kolep usaha
nya makanya mencari aman pergi mencari yang lebih dari Andreas,,, setelah mendengar
keluarga Andreas telah bangkit maka
Natasha membuat alibi ternya Andreas tidak bodoh,,,,nah ayo datang ketempat Ayah Irena dan memintanya langsung
semoga satu keluarga menerima nya.
dan Irena belum menerima Bisma atau
ada yang kurang setuju dari keluarga Bisma,,,❤️❤️ lopeyuuu Andreas
dengar namanya tetapi begitu yakinkah
bahwa farel kekasihmu 😄 tapi biarlah
nanti tau siapa itu Farel pasti ngakak 🤣
sang Ibu ga kebayang nanti begitu farel
datang Andreas ketemu juga dengan camer dan Bu mer
kepingin ngakak mau lihat reaksi Andreas
lihat wajah Farel,,@
tunggu updatenya,,, ini Andreas ketemu deh dengan Irena gayung bersambut
yang lagi di pikirin justru datang dengan
tiba tiba ini nasib baik atau bukan ya
masalah nya pria yang memborong nya
juga sedang menanti jawabannya iya
opo ga,,,😄tapi ada pria yang lebih dulu di
naksir oleh sang wanita tetapi pernah di
abaikan sekarang justru gencar mengejar
pokonya siapapun yang mendapat Irena adalah pria baik dunia akherat putri
Ayah sangatlah di jaga oleh keluarga nya
semoga di rumah sakit farel datang agar
jelas siapa farel di hidup nya Irena hihi
kocak abis ayo Rel ada tlf dari kantor nya
Kakak Irena biar di jenguk malah datang
satu rombongan tambah Seruuu cusss🤣
kalau memang cinta mengapa ada dia di sisinya itu drea,,,ada nathasa wah kenapa
aturan di bereskan dulu ya walaupun Ak juga berharap Irena dengan Andreas tapi
tu si ceweknya masih menempel lucu
Kenapa ga tanya dengan Yumna siapa itu farel hua hua ,,, harusnya yang di tanya Bisama yang sedang menanti jawaban
Irena 😄 apa ku bilang pasti cemburu dengan farel sudah semester Ahir ya jadi sudah keliatan remaja banget salah salah
andreas salah sasaran datang maknya ke rumah Irena jadi kenalan dengan Ayah dan
farel,,,semangat Kak Nita,,, serbuuuuu,
piye pikir masak masak ya Ren jangan sampai melukai laki laki yang tulus tetapi
mungkin benar katamu hanya kasian jadi
pikir benar' benar' agar tidak terjadi beban di hati atau perasaan mu,,,, kalau Ak berharap Kamu dengan Andreas cinta pertama dan terakhir buatmu dan Andreas karena nathasa seperti nya
sedang menipu Andreas sahabat dan
ortunya berpura-pura padahal prediksi ayahnya dan sahabatnya rada mencurigakan jadi tunggu ya Ren jangan dulu terima cinta yang lain memang
Bisma dan keluarga nya baik keliatan
nya tetapi kalau kamu ga yakin mending
jangan dan Kamu sudah tau seluk beluk
Andreas terbukti Casanova temanya
sekarang baik sekali kepada BESTie
Mu Yumna 🤣 Ok lanjut
hanya murung pokonya jangan lupa like
coment ya 🤣 tu ucapan sahabat mu
Bayu Byan tidak pernah memberikan
solusi apa Byan sudah ada istri kah