Sistem Pilihan

Dikamar Kris, tiba-tiba Luna dan Desi berubah sendu hingga membuat Mira mengernyit heran.

''kalian kenapa?'' tanya Mira padahal sebelumnya keduanya nampak senang saat membeli banyak barang melalui ponsel.

''apa yang akan elo lakuin kalau cowok lo nggak puas tentang urusan ranjang?'' tanya Luna.

Pagi tadi Desi menceritakan semua yang terjadi tadi malam saat Kris yang melakukan solo didalam kamar mandi hingga membuat Luna juga tak nyaman dan bersedih.

''apa maksud kalian? sungguh aku tak mengerti'' tanya Mira.

''Kris sudah menghabiskan malam bersama kami dan kami melakukannya selama tiga jam nonstop tapi dia sepertinya kurang puas dan ingin lagi padahal kami sudah tak sanggup melayaninya lagi, dia terlalu kuat'' jawab Desi dengan wajah memerah, perasaannya begitu campur aduk antara sedih dan senang saat tau kalau calon suaminya begitu kuat dan membuat mereka melayang.

''APAAAAA? TIGA JAM NONSTOP TAPI DIA MASIH BELUM PUAS JUGA'' Teriak Mira terkejut dan tak habis pikir dengan apa yang baru saja ia dengar.

''itu benar, kami takut Kris bakalan jajan diluar kalau selalu tak puas dengan kami. Menurutmu apa yang harus kami lakukan?'' tanya Luna.

Pertanyaan Luna membuat Mira terdiam sebab dirinya juga akan seperti keduanya saat pasangan kita tak terlalu puas dalam urusan ranjang. Berbagai pikiran seperti jajan diluar, selingkuh, maupun mencari pengganti mereka akan berputar dipikirannya.

''aku juga nggak tau'' geleng Mira.

''Kris memang tak tampan tapi dia sangat baik dan royal, Mika saja menyukainya apalagi orang lain'' Desi kembali bersuara dan setelahnya mereka bertiga terdiam sebab tak menemukan jawabannya.

Desi dengan iseng mencari jawabannya dari internet dan setelahnya tertegun sebab jawabannya sangat tak ia sukai.

''ada apa?'' tanya Luna.

''aku mencari jawabannya di internet'' jawab Desi.

''lalu apa jawabannya?'' tanya Luna penasaran, ia ingin tau bagaimana solusi tentang permasalahan mereka saat ini.

''lihatlah sendiri'' Desi menyerahkan ponselnya pada Luna.

Luna mengambil ponsel Desi dengan tersenyum sebab akhirnya mereka memiliki jalan keluarnya namun senyumannya seketika luntur setelah membaca semuanya.

''mencarikan pasangan untuknya lebih baik daripada dia selingkuh dibelakang kita atau memaksanya untuk tak jajan diluar atau berselingkuh'' lirih Luna.

''cara kedua benar-benar tak mungkin, mungkin Kris akan setuju tapi dia akan tersiksa'' lirih Desi.

''jujur cara pertama lebih baik, kalian bisa menentukan gadis yang akan menjadi saudari kalian tapi harus memilih dengan cermat agar tak menimbulkan masalah untuk kalian nantinya'' ucap Mira yang setuju dengan cara dari internet sebab itu lebih baik dari melihat Kris berselingkuh maupun jajan diluar.

''tapi siapa? dan dimana kita bisa mencari orang yang mau berbagi Kris dengan kita secara adil?'' tanya Luna.

''Mika'' jawab Desi dan Mira bersamaan.

Saat ini Kris dan Alan dalam perjalanan pulang namun mereka mampir sebentar didepan sebuah toko kue.

''Luna dan Desi suka rasa apa ya?'' bingung Kris sebab tak tau kesukaan kedua pacarnya.

''sudah pacaran bahkan tidur bersama tapi tak tau apa yang mereka sukai, dasar bodoh'' cibir Alan hingga membuat Kris kesal.

''sialan, emangnya elo tau rasa yang disukai Mira?'' tanya Kris.

''nggak tau lah tapi gue yakin dia suka yang rasa coklat atau keju'' jawab Alan percaya diri.

''ck'' decak Kris bertambah kesal sedangkan Alan malah tertawa kecil.

''pesen gih, nanti gue bayarin'' ucap Kris.

''NO meskipun uang gue tak banyak tapi mulai sekarang gue mau semua yang dimakan Mira berasal dari dompet gue dan bukan dompet elo'' tolak Alan.

''cih tadi malam dan tadi pagi saja dia makan dari uang gue'' decih Kris dn kali ini berhasil membuat Alan bungkam.

'hehehe bungkam kan lo' batin Kris senang karena berhasil membalas Alan.

''asem'' gerutu Alan.

''mau pesan rasa apa dek?'' tanya si penjaga toko kue.

''aku mau semua rasa ya kak tapi yang coklat, keju dan kopi dilebihin dua porsi lagi'' jawab Kris hingga membuat Alan, para penjaga toko dan beberapa pelanggan terbelalak.

''baik dek'' jawab si penjaga toko girang sebab dapat pelanggan besar.

''aku mau yang coklat dan keju, masing-masing satu porsi'' ucap alan pada penjaga toko yang lainnya.

Setengah jam kemudian semua kue pasanan mereka sudah dibungkus, Kris sampai harus bolak-balik dua kali untuk mengambil kuenya.

''Kris lain kali jangan beli kue disini'' ucap Alan saat mereka sudah berada didalam mobil.

''memangnya kenapa? Disini terkenal enak kuenya'' tanya Kris.

''memang enak tapi dua porsi kue sudah menghabiskan uang 200 ribu rupiah, benar-benar menguras dompet'' jawab Alan.

''elo sih tadi mau gue bayarin nggak mau, sekarang uang bulanan lo menipis kan'' tuding Kris.

''Mira pacar gue jadi harusnya gue yang bayarin makanan dia'' elak Alan.

''terus sekarang elo mau bagaimana?'' tanya Kris yang merasa Alan akan tetap pada pendiriannya.

''gue mau minta kerja sama lo, jadi tukang kebun juga nggak papa'' pinta Alan dengan penuh permohonan.

''nggak ada, gue sudah punya tukang kebun. Lagian kebun gue bisa hancur kalau elo yang ngurus'' tolak Kris.

''Krisssss'' kesal Alan.

''nanti ikutin kak Ridho saja mengurus salah satu aset gue, lebih baik elo belajar sekarang agar nantinya tak akan kesusahan lagi. Gajinya 30 juta sebulan, bagaimana?'' tawar Kris.

Mata Alan seketika berkaca-kaca lalu memeluk Kris yang sedang mengemudikan mobil.

GREP

''lepas, sudah bosan idup ya lo. Kalau kita nabrak gimana? lagian gue masih suka sama kedua pacar gue ya'' desis Kris memberontak dari pelukan Alan.

''terima kasih Kris, mulai sekarang elo adalah saudara gue'' ucap Alan terharu setelah melepaskan pelukannya.

''cukup nggak 30 juta? kalau nggak cukup nanti gue tambahin lagi'' tanya Kris.

''itu sudah jauh lebih dari kata cukup, bahkan itu sangat besar bagi seorang siswa seperti gue'' jawab Alan senang.

Beberapa saat kemudian mereka sampai di vila lalu memasuki vila.

''tuan Ridho sudah datang tuan muda, saat ini dia ada dikamarnya. Apa perlu saya panggilkan?'' tanya Doni.

''tak perlu, biarkan saja dia beristirahat. Aku ingin menemui kedua pacarku dulu, tolong bawakan sisa kuenya ke kamarku ya'' ucap Kris sambil terus berjalan menuju kamarnya bersama Alan sebab Mira masih berada di kamar Kris.

TOK TOK TOK

Kris mengetuk pintu lalu membukanya, terlihatlah kedua pacarnya yang menyambutnya dengan senyuman.

''sayang-sayangkuuuuu'' girang Kris lalu memeluk keduanya secara bergantian.

''apa itu sayang?'' tanya Luna pada paper bag yang dibawa Kris.

''kue untuk kalian'' jawab Kris.

"Wahhhh kueeeee" girang Luna dan Desi.

''bawa semuanya kemari!'' titah Kris lalu Doni dan beberpaa pelayan menyerahkan kue lainnya.

''ini untukmu sayang'' ucap Alan juga menyerahkan kue yang ia beli.

''terima kasih sayang'' ucap Mira senang karena mendapatkan kue dari pacarnya.

''kok banyak sekali sayang?'' tanya Luna dan diangguki Desi.

''hehehe soalnya aku nggak tau rasa yang kamu suka jadi aku membeli semua rasanya, kalau ada yang tak disukai maka berikan saja pada para pengurus vila'' kekeh kris sambil menggaruk kepalanya padahal tak gatal sama sekali.

''hehehe cowok kami memang terlalu baik'' ucap Luna.

'saking baiknya hingga disukai banyak wanita' batin Luna menyambung perkataannya didalam hati.