elara adalah seorang "pengganggu" yang tiba-tiba terlempar ke dalam dunia novel fantasi dan dipaksa oleh sebuah entitas kejam bernama Sistem 'Eros' untuk menyelesaikan Misi Utama: Merebut hati Pangeran Rayden, Pemeran Utama Pria yang terkenal dingin dan misterius. Kegagalan berarti kehancuran total.
Berbekal panduan misi yang kaku dan serangkaian taktik romantis klise, Elara memulai penyerbuannya. Namun, sejak pertemuan pertama, System 'Eros' mengalami bug besar: Pangeran Rayden kini dapat mendengar setiap pikiran, komentar sinis, rencana kotor, dan bahkan sumpah serapah Elara yang tersembunyi jauh di dalam hatinya.
Tiba-tiba, setiap pujian yang Elara lontarkan terdengar palsu karena Rayden mendengarnya menambahkan, "Semoga dia tersedak tehnya," dalam hati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28: Putri yang Naif dan Perencana Benda Kuno
Tantangan berikutnya bagi Raja Rayden dan Permaisuri Elara datang dalam bentuk urusan keluarga: adik perempuan Rayden, Putri Sofia, kembali dari perjalanan luar negeri dengan tunangan baru, Lord Kaelen. Sofia adalah seorang putri yang baik hati dan sedikit naif, sementara Kaelen adalah bangsawan dari wilayah perbatasan kecil yang dikenal karena karisma dan kekayaan mendadaknya.
[Poin Cinta: 100%. Status: Stabil Permanen. Tugas: Menilai Lord Kaelen. Mencari niat jahat tersembunyi. Target: Melindungi Putri Sofia dan rahasia Kerajaan.]
Di ruang tunggu Istana, Elara mengamati Lord Kaelen saat ia dengan luwes memuji desain ruangan kepada Putri Sofia. Kaelen memiliki penampilan yang menawan—rambut emas, senyum ramah, dan sopan santun yang sempurna.
"Lord Kaelen adalah pria yang luar biasa, Elara," bisik Sofia dengan mata berbinar. "Dia sangat mencintaiku, dan dia sangat menghormati Rayden."
Elara merasakan getaran aneh, semacam 'alarm plot' yang dulu ia rasakan saat Duke Veridian merencanakan kudeta. Bug itu berdenyut, memberinya firasat buruk.
"Terlalu sempurna. Senyumnya terlalu lebar. Rambutnya terlalu berkilau. Dia adalah karakter 'Antagonis Romantis Tipe B' yang biasanya muncul di tengah cerita untuk menciptakan konflik palsu. Aku harus fokus. Apa motifnya? Kekuasaan? Emas?"
Rayden duduk di samping Elara, meminum tehnya, tetapi ia merasakan gelombang pikiran Elara yang panik. "Tenang, Nasi Hangat. Jangan langsung menghakiminya. Aku tahu kau berpikir dia adalah Antagonis Tipe B, tapi kita butuh bukti. Pikirkan lencana di jubahnya. Aku akan bertanya tentang asal-usulnya."
Rayden memulai interaksi, mengalihkan perhatian Kaelen. "Selamat datang di Astrea, Lord Kaelen. Kami sangat senang Sofia menemukan seseorang yang membuatnya bahagia. Dari mana asal lencana keluarga Anda? Saya belum familiar dengan desain itu."
Kaelen tersenyum tipis. "Lencana saya? Ah, itu adalah hadiah dari leluhur. Kami adalah bangsawan kecil yang bangga melayani Astrea di perbatasan, Yang Mulia. Loyalitas kami tidak diragukan."
Elara fokus pada pikirannya Kaelen: "Lencana ini palsu. Aku membelinya di pasar gelap untuk mengesankan mereka. Loyalitas? Omong kosong. Aku hanya perlu menikah dengan Putri bodoh ini agar aku bisa mendapatkan akses ke gudang bawah tanah Raja. Aku tahu Rayden dan Raja Tua menyimpan Peninggalan Berlapis Emas Astrea di sana. Artefak militer kuno itu bisa dijual kepada Kekaisaran Barat dengan harga tiga kali lipat kekayaan Astrea. Sofia hanyalah kunciku!"
Pikiran Kaelen yang dingin dan perhitungan menghantam Elara seperti palu.
"Peninggalan Berlapis Emas! Artefak Kuno! Dia tidak peduli dengan Sofia, dia hanya ingin menjual rahasia militer Astrea! Ini jauh lebih buruk daripada suap. Ini pengkhianatan tingkat tinggi! Rayden, dengarkan aku! Peninggalan Berlapis Emas! Gudang Bawah Tanah! Dia akan menjualnya ke Kekaisaran Barat! Cincinnya palsu!"
Rayden, yang lisan dan ekspresinya tetap tenang, tiba-tiba memecahkan cangkir tehnya, membuat semua orang terkejut, termasuk Padi Hangat I yang tidur di bantal terdekat.
"Astaga! Maafkan saya. Tangan saya terpeleset," Rayden meminta maaf. Ia menggunakan momen itu untuk mengirimkan pikiran balasan kepada Elara: "Dipahami. Peninggalan Berlapis Emas. Kekaisaran Barat. Operasi senyap. Jaga agar dia tetap tenang. Aku akan berakting."
Rayden menyeka tangannya dan kembali menatap Kaelen, senyumnya kini terasa mengancam. "Lord Kaelen, Anda menyebutkan lencana leluhur. Itu mengingatkan saya. Kami baru-baru ini memperketat keamanan di sekitar artefak Kerajaan yang paling berharga. Anda tahu, Peninggalan Berlapis Emas Astrea?"
Wajah Lord Kaelen membeku sesaat, tetapi ia pulih dengan cepat. "Peninggalan? Tentu, Yang Mulia. Kisah-kisah kuno yang indah. Saya harap benda itu aman. Tapi saya hanya tertarik pada cinta Sofia, bukan harta karun."
"Kami menghargai ketulusan Anda," kata Rayden, nadanya ironis. "Namun, kami memiliki protokol keamanan baru, yang diperkenalkan atas saran Permaisuri saya yang bijaksana." Rayden menekankan kata 'Permaisuri' dan 'bijaksana'. "Sebelum pernikahan kerajaan, terutama yang melibatkan pernikahan dengan keluarga kerajaan utama, kami memerlukan periode pertunangan kerajaan yang panjang dan tidak terduga. Dalam periode ini, calon menantu harus menjalani penilaian latar belakang secara mendalam oleh Dewan. Ini untuk memastikan tidak ada niat jahat yang mengganggu stabilitas kerajaan."
Sofia cemberut. "Ayah Rayden! Itu tidak adil! Kenapa harus lama?"
Rayden menatap Sofia dengan lembut. "Untuk melindungimu, Adikku. Dan untuk memastikan Lord Kaelen benar-benar murni dalam niatnya. Elara akan memimpin penilaian ini, sebagai Permaisuri Ramalan."
Kaelen mencoba tersenyum, tetapi matanya mengkhianati kepanikan. Rencana sergapnya baru saja tertunda, dan ia harus berurusan dengan 'Permaisuri Ramalan' yang entah bagaimana mengetahui rahasia tentang peninggalan itu.
"Tentu saja, Yang Mulia. Saya akan dengan senang hati menjalani penilaian apa pun," kata Kaelen, tetapi dalam hatinya ia berpikir, "Sialan! Aku harus menunda rencana dan menyingkirkan Permaisuri bodoh ini. Dia tahu terlalu banyak!"
Elara hanya tersenyum dingin. "Coba saja, Antagonis Tipe B. Aku sudah memenangkan novel ini, dan aku punya Raja yang mendengarkan setiap ancaman mentalmu."
Setelah Kaelen dan Sofia pergi, Rayden memeluk Elara dengan erat. "Kau menyelamatkan Sofia dan harta kuno Astrea. Aku akan menugaskan Kapten Pengawal untuk menyelidiki setiap koneksi Kaelen. Sampai saat itu, kau adalah perisai mental Sofia."
Padi Hangat I, yang kini terbangun, melompat ke atas kepala Rayden, seolah-olah ingin berpartisipasi dalam misi intelijen rahasia itu.