NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Tuan Brian

Terjerat Obsesi Tuan Brian

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Tamat
Popularitas:31.7k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Dunia Tati hancur, ketika suami yang sangat dia cintai, yang dia harapkan bisa menjaganya, melindunginya. Malah menjualnya ke pria lain. Sedang suaminya sendiri malah selingkuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 28

"Pria ini siapa, Ti?" tanya Talita dengan tatapan penasaran tapi juga tidak bersahabat pada Brian.

Bukannya dari apa yang dikatakan Tati, dari cara anaknya itu bicara. Sepertinya hubungan pria itu dan Tati juga tidak baik. Tati terlihat tidak senang pada pria itu. Talita adalah ibunya, dia tentu saja paham sekali dengan arti tatapan anaknya.

Tapi tadi pria itu panggil Tati 'sayang' Talita jadi makin bingung.

"Tati, mama dan papa, sudah tahu seperti apa Junet. Kami sungguh tidak ingin kamu bersama dengan pria pengkhianat yang tidak tahu diri itu. Tapi seharusnya , juga tidak semudah itu pula kamu bawa pria lain ke rumah, usai kamu gak pulang semalam, Ti?" Talita hanya berusaha menjaga anaknya.

Dia sungguh tidak ingin, karena kecewa pada Junet. Akhirnya Tati terburu-buru bersama dengan pria yang salah. Apalagi sampai tidak pulang, entah kemana anaknya itu.

Tati menelan salivanya sulit, ibunya sepertinya sudah salah paham padanya.

"Tati bukannya gak pulang, mah! Tati dan dia..."

Tati menjeda ucapannya, dia sedikit sulit menjelaskan pada ibunya. Masa iya dia mau bilang pada ibunya kalau dia dilemparkan oleh Junet ke ranjang Brian. Dan sudah berkali-kali pria itu menyentuh Tati yang bahkan statusnya masih istri orang.

Bisa pingsan mendadak ibunya, kalau Tati sampai bilang seperti itu pada ibunya itu. Belum lagi kondisi ayahnya juga seperti itu. Tati sungguh tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya sekarang. Tapi, dia juga bingung harus jawab apa pada ibunya.

"Aku pahlawan untuk Tati, dan untuk keluarga besar kalian, mama mertua!" Brian mengulurkan tangannya di depan Talita.

Dengan bangganya, dia mengatakan dirinya adalah pahlawan. Dan wajahnya terlihat serius dan sangat meyakinkan.

Tati mematung mendengar apa yang dikatakan oleh Brian. Dia benar-benar kehabisan kata-kata. Pria itu sungguh punya kepercayaan diri yang berlebihan. Entah dimana dia membelinya.

Talita mengerutkan keningnya penuh tanya, "Pahlawan gimana maksud mu, anak muda? Eh kenapa anda memanggil saya mama mertua? Kalian gak sedekat itu kan. TI?"

Talita kembali bertanya pada Tati. Anaknya memang sudah dikhianati oleh Junet, tapi kan sampai detik ini, Tati itu masih istrinya Junet. Bagaimana bisa pria lain memanggilnya mama mertua?

Mendapat tatapan seperti itu dari mamanya. Tati menjadi gugup, dan bingung lagi.

"Aku dan dia, kami…" lidah Tati seakan kelu untuk mengakuinya di depan sang ibu.

Sementara Talita gak fokus dengan pengakuan Tati. Talita mengamati penampilan Brian dari ujung kaki hingga ujung kepala.

‘Kalau dilihat lihat, pria satu ini sepertinya bukan pria biasa. Jam tangan yang dia pakai itu hanya ada beberapa di dunia. Jas yang dikenakan nya jelas mahal itu, belum lagi kemeja putih yang ia kenakan, itu dari merek terkena. Harganya bisa belasan juta untuk satu kemeja saja. Celananya itu, bahannya sangat bagus lalu sepatu kulitnya. Siapa pria ini sebenarnya? Sepertinya aku gak asing, tapi pernah melihatnya dimana ya?’ pikir Talita.

Talita merasa sedikit familiar dengan Brian. Tapi benar-benar tidak mampu mengingat pernah melihat dimana dan kapan?

Tati gusar, melihat Talita belum juga menyambut uluran tangan Brian. Tatapan matanya dari tadi tertuju pada tangan Brian itu. Dia tahu, Brian bukan orang yang punya kesabaran setebal kamus bahasa Inggris. Kesabaran pria itu bahkan sangat tipis, setipis tissue one ply saja.

‘Aduh si mama mikirin apa sih? Jangan sampai Brian merasa tersinggung. Aku lagi yang bisa bisa jadi remuk dibuatnya malam ini.’ pikir Tati tanpa di undang, pikiran itu datang begitu saja.

"Putri mama ini kekasih saya!" ujar Brian lagi, masih dengan begitu percaya diri.

Dengan suara yang naik satu oktaf, Tati menyangkal dengan nada gugup. Matanya melebar dan tangannya melambai di depan mamanya dengan cepat.

"Gak mah, kami bukan pasangan. Maksud ku kami... " Tati menjeda ucapannya. Brian melotot ke arahnya. Itu bukan pertanda baik kan?

Talita berjingkat mendengar nada tinggi Tati.

"Kamu ngomong apa sih, Ti? Bikin mama kaget aja!"

Senyum mengembang di bibir Tati, ‘Ternyata tadi mama ngelamun sebentar. Semoga mama gak dengar dengan pengakuan Brian.’

Grap.

Tati memeluk erat lengan kanan Brian, menyeretnya masuk ke dalam kamar orang tuanya. Tati merasa kalau Brian malah akan membuat kedua orang tuanya shock kalau terus berada di tempat ini. Pria itu benar-benar bicara sesuai dengan apa yang dingin dia katakan. Tidak pakai saringan dulu, dia mengeluarkan apapun yang ada di pikirannya. Apapun yang dia mau katakan.

"Bukan apa-apa, mah! Dia Brian, teman lama Tati. Kita masuk ke dalam ya, mah! Mau lihat kondisi papa!" kata Tati dengan gugup.

‘Aku suka cara mu merayuku, sayang! Kamu pasti takut aku merasa tersinggung dengan sikap ibu mu kan! Tapi jangan harap kamu bisa lolos dari hukuman mu, kau harus terima itu! Bayaran mahal atas sikap ibu mu pada ku!’ pikir Brian.

"Aku suka dengan kelicikan mu, Tati!" bisik Brian yang langsung membuat Tati merinding.

Tati tidak mengatakan apapun. Dia merasa gugup sekali sekarang.

"Tetap seperti ini, ya! Jika tidak… kamu tau sendiri apa yang bisa aku lakukan pada papa dan mama mertua!" imbuh Brian lagi.

"Aku tidak akan membiarkan mu menyakiti papa dan mama ku! Awas kamu sampai berani melukai papa dan mama ku lagi!" timpal Tati gak kalah mengancam Brian.

Dia memang tidak akan membiarkan pria itu berbuat macam-macam lagi pada papa dan mamanya.

Talita menggaruk kepalanya bingung, menatap punggung Tati dan Brian yang masuk ke dalam kamarnya.

"Tati punya teman lama setajir itu, kenapa malah ngotot minta menikah dengan Junet yang cuma modal dengkul? Putri ku yang bodoh, apa aku yang tidak bisa mengingat pria itu? Kaya gak asing, tapi siapa ya?" gumam Talita yang masih kembali mencoba mengingat tentang Brian.

Tati terpaku di ujung tempat tidur, mendapati sang ayah yang duduk bersandar pada kepala ranjang. Dengan kaki kanan dibalut perban. Wajah sang ayah gak luput dari perhatiannya. Pria paruh baya itu meringis dengan wajah pucat.

Dengan pasti, tangan Tati terlepas dari lengan Brian. Wanita itu gak bisa lagi menahan tangisnya dengan dada bergemuruh kesal. Ia melirik Brian dan perban pada kaki Temmy secara bergantian.

‘Jadi kamu benar-benar menyuruh anak buah mu melukai papaku! Keterlaluan banget kamu! Benar-benar gak punya perasaan! pasti papa kesakitan , pria ini kejam sekali sih? awas saja, aku akan buat perhitungan denganmu nanti!' umpat Tati meski dalam hati, namun terlihat jelas dari tatapan Tati yang begitu penuh dendam dan kemarahan pada Brian.

***

Bersambung...

1
Cute Alpa
nice
Stella
Bagus
Lisa
okelah
Anya
oke sih
Putri
bagus juga
Azzura
suka cerita ini
Clara Joya
Suka novelnya
Cecen
Lumayan bagus, semangat kak
Grace Nelli
Agak hareudang ya, lanjut
Yoongi marry me
Memang ya, memang memang pokoknya. Gak Junet gak Brian, gak ada yang kayak gwangsik
Aqila
semakin seru ne
As Salwa
keren banget ceritanya
AFikha
semangat terus buat up
Azahra
lanjutkan
Adibah
jangan lupa up thor
Andien
lanjutkan up
Alice
bagus banget alur cerita novel mu thor
Indriyani
lanjut kan thor
Anggun
Suka Cerita ini
Githa
Bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!