NovelToon NovelToon
Terjerat Obsesi Tuan Brian

Terjerat Obsesi Tuan Brian

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Irawan Hadi Mm

Dunia Tati hancur, ketika suami yang sangat dia cintai, yang dia harapkan bisa menjaganya, melindunginya. Malah menjualnya ke pria lain. Sedang suaminya sendiri malah selingkuh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irawan Hadi Mm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB. 25

Suara gedoran dan teriakan dari pengemudi yang mobilnya di seruduk mobil Junet kembali terdengar nyaring.

Duk Duk Duk

"Buka woy! Dasar pengecut lu! Buka!" wajah pria itu bahkan terlihat semakin menyeramkan.

Monika semakin kesal pada Junet, kenapa pria itu begitu pengecut. Kalau tidak ingin balas dendam pada Tati. Rasanya dia juga muak pada tingkah Junet itu.

"Cepat keluar, Jun! Jangan sampai pria itu makin marah pada mu!" titah Monika, wanita itu bahkan menekan salah satu tombol, yang merubah fungsi keadaan pintu mobil dalam keadaan gak lagi terkunci.

Gusar dan panik kini Junet rasakan,

"Astaga, sayang. Gilaa kamu! Kamu sengaja mau buat aku jadi ayam geprek hah? lihat badan orang itu. Bisa makin babak belur aku!"

Ceklek.

Pintu mobil dibuka dari luar dengan kasar oleh orang itu. Karena merasa sangat jengah menunggu Junet keluar sendiri.

Srekkk

"Heh dasar tulii! Manusia gak beradab!" bentak si pria berbadan besar, sembari tangannya menarik kerah baju yang dikenakan Junet, hingga pria dengan wajah lebam itu keluar dari mobil.

Junet panik, wajahnya menjadi pucat. Dia bahkan belum bicara apa-apa, hanya mencoba mengangkat kedua tangannya melindungi wajahnya.

Brugh.

Tubuh Junet didorong kasar, hingga punggungnya bersandar pada kap mobil.

"Sialan lu! Cari ribut lu sama gua! Maksud lu apa nabrak mobil gua hah!" bentak si pria pada Junet, masih dalam keadaan penuh emosi. Matanya melotot, bahkan nyaris keluar dari tempatnya.

Junet yang memang pandai sekali berkilah, dan bukan juga seorang pria yang cukup tahu diri untuk mengakui kesalahannya. Membuka suara,

"Jangan salahkan saya, bung! Bung sendiri yang salah… berhenti gak kira-kira, kan bisa menepi dulu! Mana saya tau bung mau berhenti ditengah jalan!" sangkal Junet, berusaha melepaskan cengkraman tangan lawannya dari kerah kemejanya.

Padahal Junet saja yang terlalu asik bermesraan dengan Monika di dalam mobil, sampai tidak menyadari kalau mobil di depannya mau berhenti.

Joko menggertakkan rahang giginya, menatap tajam pria yang kini bermasalah dengannya.

‘Nih orang mukanya lebam, pasti abis di keroyok. Bisa jadi nih orang sebelum sama gua, udah bermasalah sama orang lain! Bisa gua kerjain nih orang!’ pikir Joko dengan seringai di bibirnya.

Sebenarnya dia juga bukan orang baik.

Joko mengerang kesal,

"Banyak alasan lu! Udah tau salah! Pake ngotot lagi lu!"

Bugh bugh bugh.

Joko menghadiahi pukulan di wajah Junet yang sudah lebam jadi bertambah lebam. Bogem mentah itu mendarat satu demi satu di wajah Junet, tanpa bisa dia elak atau tangkis.

Monika dapat melihat sendiri, gimana keberingasan pria yang kini bermasalah dengan kekasih yang juga bos nya di kantor. Malah terlihat mengusap kedua lengannya. Dia merasa cukup merinding melihat apa yang terjadi pada Junet.

"Astaga itu pasti sakit sekali! Tapi salah mu sendiri, Junet! Gak bisa waspada saat mengendarai mobil! Dan aku, gak mau terlambat ke kantor karena masalah baru yang kamu perbuat! Kamu harus tanggung sendiri!" gerutu Monika dari dalam mobil.

Kembali pada Junet dan Joko. Keduanya kini menjadi pusat perhatian pengguna jalan. Bukan untuk melerai, namun hanya menonton mereka yang tengah berkelahi.

Junet mengerang kesakitan, sesak pun ia rasakan pada bagian lehernya. Karena Joko masih mencengkram erat kerah kemeja yang dikenakan Junet.

"Lepas woy! Tolong dong jangan diam aja! Kalian buta apa! Aku di aniaya ini!" sentak Junet, satu tangannya berusaha melambaikan tangannya pada orang orang yang tengah melihatnya di pukuli.

Tapi sayangnya dari sekian banyaknya yang melihat adegan yang tidak seharusnya itu, gak ada satu pun dari mereka yang berniat menolong Junet. Memisahkan keduanya dari perkelahian. Mereka terlalu takut pada pria yang bertubuh besar itu, lagipula Junet bukan saudara mereka kan? kenapa mereka harus membantunya. Mereka juga tidak tahu, siapa yang salah kan?

Brugh.

Joko menghempaskan tubuh Junet, di atas bagian belakang mobilnya yang sudah ringsek usai dihantam mobil Junet dari belakang.

Joko mengerdikkan dagunya, dengan tatapan mengejek, "Lu liat tuh baik-baik!"

Tampak lampu hazard masih menyala, di mana lampu sein kiri dan kanan menyala berkedip bersamaan.

Junet membenarkan kerah kemejanya, "Tapi situ juga gak bisa nyalahin saya sepenuhnya dong! Situ berhenti di tengah jalan! Di kata ini jalan nenek moyang lu apa!"

"Banyak omong lu! Lu gak mau tanggung jawab, oke! Kita selesaikan semua ini lewat jalur hukum! Gua pastiin lu bakal bayar berkali kali lipat dari kerusakan mobil gua!" ancam Joko dengan mengeluarkan benda pipihnya dari saku celananya.

Junet menggaruk kepalanya frustasi, ‘Gila bangat da’ah ini hari! Apa ini gegara gua belum mandi besar kali ya abis ternak cebong ama si Monika?’

"Halo ser…"

Mendengar pemilik mobil tengah bicara lewat sambungan telepon. Junet langsung mencela perkataan lawannya.

"Gak perlu di bawa ke jalur hukum! Kita selesaikan sekarang aja! Gua ganti rugi, paling cuma 5 juta." sentak Junet, berjalan ke arah kursi penumpang mobilnya.

'Kalo cuma 5 juta, Monika pasti punya.' pikir Junet.

Sementara itu di tempat lain,

Ceklek.

"Sayang…"

"Mama, papa!" teriak Tati dengan cemas, sembari berjalan cepat memasuki rumah kedua orang tuanya. Meninggalkan Brian yang berjalan di belakangnya.

"Santai sayang! Orang tua mu gak akan kemana mana!" ujar Brian dengan santai.

"Tuan yakin, Nona gak akan ingkar setelah ini?" tanya Danu, seakan mewanti wanti keputusan Brian.

"Tidak akan. Kamu tenang aja, Dan!" timpal Brian.

Tati terpaku di ruang utama, dadanya seakan sesak dengan segala kemungkinan buruk yang gak pernah ingin ia bayangkan sekali pun.

Ruang utama yang tampak selalu rapi, kini tampak berantakan bak kapal pecah, serpihan dari pajangan berserakan di lantai. Di salah satu sudut ruang, beberapa sofa bahkan gak lagi pada tempatnya. Terdapat beberapa kapas habis pakai dengan kain yang berlumur darah.

Tati menutup mulutnya gak percaya, ‘I... itu itu pasti darah papa. Mereka apa kan papa ku?’.

Mendengar suara Tati, membuat Josep dan Tama seakan kompak membuka kedua matanya. Mereka langsung menghampiri Tati dengan wajah cemas, tegang, bahagia jadi satu..

"Tati? I... ini beneran kamu? Mereka gak apa apain kamu kan, Ti?" cecarJosep gak percaya, ia bahkan mengguncang ke dua bahu Tati.

"Aku senang bisa melihat kamu lagi, Tati!" timpal Tama.

Tati mengepalkan tangannya erat, dengan dada yang naik turun, nafas gak beraturan.

"Dimana mama dan papa ku?" tanya Tati dengan nada gak santai.

"Ada di kamar utama! Kamu dari mana aja, Ti? Kamu baik baik aja kan?" Josep mengulang pertanyaan nya kembali. Namun pandangan nya kini teralihkan pada 2 sosok pria yang berada di belakang Tati.

Tati langsung berlari ke lantai 2, di mana kamar utama berada. Kamar yang ditempati kedua orang tuanya.

Josep mengepalkan tangannya erat, netranya fokus pada Brian dan Danu.

"Kalian? Jangan bilang salah satu dari kalian bos mereka? Mereka yang sudah menghajar ku dan Tama habis habisan? Orang yang sudah menyembunyikan Tati! Benar begitu?" cecar Josep, dengan tatapan menuntut kejelasan, pada 2 orang pria yang baru saja memasuki ruang utama.

"Kau urus mereka! Jangan biarkan mereka menyusul ke atas!" titah Brian pada Danu, saat dirinya melewati Josep.

Grap.

***

Bersambung …

1
Clara Joya
Suka novelnya
Cecen
Lumayan bagus, semangat kak
Grace Nelli
Agak hareudang ya, lanjut
Yoongi marry me
Memang ya, memang memang pokoknya. Gak Junet gak Brian, gak ada yang kayak gwangsik
Aqila
semakin seru ne
As Salwa
keren banget ceritanya
AFikha
semangat terus buat up
Azahra
lanjutkan
Adibah
jangan lupa up thor
Andien
lanjutkan up
Alice
bagus banget alur cerita novel mu thor
Indriyani
lanjut kan thor
Anggun
Suka Cerita ini
Githa
Bagus
Esperanza
Ditunggu Kelanjutannya
Cute Alpa
Bikin gemes, siapa tuh yang di dor, lanjut buruan yok
Cute Alpa
Beneran buat lunasin hutang judoll parah
Cute Alpa
Junet parah, tinggalin pulang aja lah itu orang, jangan percaya.
Ayu
lanjutkan kak
Ivone
semangat terus buat kmu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!