NovelToon NovelToon
CANDUNYA SANG CASANOVA, MALIKAKU

CANDUNYA SANG CASANOVA, MALIKAKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Pembantu / Pernikahan rahasia
Popularitas:143.3k
Nilai: 5
Nama Author: uutami

Sean, seorang Casanova yang mencintai kebebasan. Sean memiliki standar tinggi untuk setiap wanita yang ditidurinya. Namun, ia harus terikat pernikahan untuk sebuah warisan dari orang tuanya. Nanda Ayunda seorang gadis yatim piatu, berkulit hitam manis, dan menutup tubuhnya dengan jilbab, terpaksa menyanggupi tuntutan Sean karena ulah licik dari sang Casanova.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon uutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 29

"Kenapa aku malah terus kepikiran? Ini pasti karena rasa bersalah. Iya, pasti begitu. Sialan! Kenapa kemarin aku malah membiarkan dia membawa barang sebanyak itu? Jadi kepikiran kan?"

Sean mengomel dalam hatinya. Meruntuk kesal dengan sikapnya sendiri di mal.

Melihat arloji di tangan.

"Lisa!" panggilnya dengan bisikan.

Lisa yang duduk di sisi kiri Sean sedikit mencondong ke arah tuannya.

"Hubungi temanmu yang masih di ruang sekertaris. Minta orang CS tadi mengganti bunga di ruangku."

Lisa menatap heran bosnya. Untuk apa mengganti bunga di vas ruangan? Bukankah memang setiap hari sudah diganti? Begitu pikirnya. Tetapi ia memilih diam melaksanakan perintah.

"Baik."

Di ruang sekertaris, Nanda baru aja keluar dari ruangan Sean. Tepat saat itu salah satu sekertaris Sean yang tadi menatapnya sinis, menutup telponnya. Nanda tertegun, mendapati tatapan tak suka dari sekertaris itu.

"Kamu!"

"Saya?" Nanda menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, kamu ganti bunga-bunga di vas ruangan Pak Sean," perintah wanita bernama tag Safa itu."Bunga-bunganya minta sama Faris office boy."

"Baik."

"Biasanya dia dipantri, tempatnya, dari sini, belok kiri. Lurus aja ikuti lorong nanti ada plang pantri. Ikuti saja arahnya di mana."

"Baik."

Nanda pamit, berjalan keluar, namun telinganya masih menangkap wanita yang menyuruhnya menggerutu.

"Bikin kerjaan aja. Buat apa sih Pak Sean kek nahan-nahan dia di sini?"

"Emang tadi Pak Sean?"

"Bukan. Mbak Lisa. Tapi kan, pak Sean langsung yang perintahkan. Bikin sepet aja dia di sini."

"Iya, ya. Apa jangan-jangan pak Sean naksir lagi sama CS itu."

Suara tawa terdengar menyambut.

"Nggak mungkinlah, selera pak Sean kan tinggi banget."

Nanda memutar matanya malas, melanjutkan langkah.

"Apa mereka akan kehilangan kata-kata jika tau aku istrinya?" Gumam gadis itu tersenyum miris.

"Tapi hanya istri yang tak dianggap."

.

.

.

"Kenapa terus menahanku di sini?"

"Siapa yang menahanmu?"

"Kamu."

Sean terkekeh geli, tanpa ia mengalihkan fokusnya pada berkas-berkas ditangan. Ini adalah hari ke tiga Sean memanggil Nanda ke ruangan. Melakukan hal-hal yang sangat sepele, bahkan mengelap vas dan perabot di ruangan itu padahal sudah bersih. Ya, itu hanyalah alasan Sean saja, menjaga Nanda agar tak bersinggungan langsung dengan cairan kimia kebersihan.

"Sini!"

Nanda yang sedang mengelap vas bunga di meja tamu ruangan itu berjalan mendekati Sean di meja kerjanya.

"Apa?"

Lelaki itu menatap Nanda lekat. Membuat Nanda merasa getar halus di dada.

"Kenapa begitu cara bicaramu?"

Nanda tersentak. Ah, ia lupa jika kini sedang berada di kantor.

"Maaf, pak. Ada apa?" Merubah nada bicara lebih sopan dan halus.

"Lihat tanganmu."

Nanda menyodorkan tangannya, Sean menarik tangan itu dekat sambil melihat luka ditangan Nanda yang telah mengering, bahkan sudah tak terlihat lagi lecetnya.

"Kasar banget sih," ujar Sean lega. Tetapi, melepas kasar tangan Nanda.

"Maaf Pak. Memang begini tangan pekerja kasar."

Sean membenahi duduknya, mengibaskan tangan. "Lanjukan pekerjaanmu."

"Kenapa bapak menahan saya di sini?"

Sean menatap Nanda lagi. Lama. Malah membuat Nanda merasa tak percaya diri beradu tatap dengan lelaki yang berstatus sebagai suami sekaligus bosnya.

"Aku tidak menahanmu."

"Tapi, tiga hari ini bapak terus mengurung saya di tempat ini sampai pulang. Saya tidak enak pada teman-teman karena mereka jadi bekerja ekstra sementara saya di sini hanya mengelap-ngelap meja dan vas yang sudah bersih."

"Aku yang membayarmu, kenapa malah merasa tak enak pada mereka?"

"Kami kerja tim, Pak."

"Aku tau."

"Mereka bekerja lebih berat karena saya di sini."

Sean menarik nafasnya, apa yang Nanda ucapkan benar. Disaat ia mempermudah Nanda, gadis itu malah memikirkan teman-teman yang bekerja lebih berat. Begitulah kerja tim, saat satu tak ada, yang lain akan memikul bersama.

Luka ditangan Nanda sudah pulih, harusnya rasa bersalah itu ikut hilang, tapi kenapa ia tak rela jika Nanda kembali ke areanya?

"Pak?" Panggilan Nanda menyadarkan dari kekosongan.

"Selama tiga hari kamu nggak masak dengan benar. Rasanya tak enak," ucap Sean beralasan. "Jadi jangan ge-er. Aku lakukan ini semata-mata karena kamu mengeluh perih saat masak. Bikin makanannya nggak enak."

Nanda tersentak, ia memang kadang mengaduh dan memegangi tangannya. Tapi, ia pikir saat itu sendiri di dapur. Kenapa Sean bisa tau? Lagipula, bukankah itu tak berpengaruh pada rasa?

"Cepat sana, lap vasnya. Jangan sampai berdebu!" Sean mengibaskan tangan lagi mengusir. Tak ingin Nanda sadar ia hanya beralasan.

"Baik."

Walau ada banyak tanya di kepalanya, Nanda akan menganggap apa yang Sean lakukan ini sebagai bentuk rasa bersalah dan maafnya.

Menoleh dan tersenyum, "terima kasih."

Sean membeku, namun ada yang menghangat di dalam sini.

1
Asyatun 1
lanjut
Arin
Kenapa sih gak saling terbuka. Berbicara dari hati kehati. Kalau kayak gini terus, kucing-kucingan dengan diam-diam memendam masalah sendiri.
Pas kebuka terus ditinggalin baru nyesel
Yessi Kalila
wkwkwk...mau ngadalin buaya ya Mal...😄😄😄
partini
ga usah Takut Malika ,kalau tau ya bilang aja kamu ga yakin secara dia kan Casanova dia marah kamu tinggal in aja ,manusiawi kalau kamu kwatir kedepannya Sean marah dia aja yg goblok
Asyatun 1
lanjut
Uthie
lanjuuttttt 💪
Nur Adam
lnjt
Yessi Kalila
Malika dan Sean
Uthie
Nanda kah itu??
Asyatun 1
lanjut
Bunda Silvia
orangvyg sudah kalap ngga bakal mikir dia sydah berbuat salah
Uthie
semoga Nanda dapat segera pulih dr trauma yg dialami nya...
Asyatun 1
lanjut
Yessi Kalila
kesalahan terbesarnya ....tidak mau introseksi...tidak merasa salah dan selalu merasa benar sendiri
Yessi Kalila
sudah pasti Malika Shock....jadi sabar ya Sean...
Asyatun 1
lanjut
Yessi Kalila
Sean kayaknya dah cinta mati sama Malikanya....
Arin
Dipikir dirimu bakal bisa membuat Sean hancur, ternyata malah di jadikan sandera sama Sean. Kasihan dirimu Clarissa......
Ternyata tetap yang di perjuangkan sama Sean adalah Nanda
Bunda Silvia
Mudah2an rombongan papa resda
Uthie
kasih pelajaran tegas tuhhh si Clarissa 😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!