NovelToon NovelToon
Lelang Perawan With Mr. Zico

Lelang Perawan With Mr. Zico

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / One Night Stand / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Roman-Angst Mafia
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: Neoreul

“Aku sudah membelimu, jadi menurutlah. Patuhi semua keinginanku! Kau hanya budak di sini, tidak ada pilihan lain selain menuruti semua yang kukatakan!” Zico Archiven berkata pada seorang gadis cantik yang baru dibelinya dari tempat pelelangan.

Zico Archiven adalah seorang Tuan Muda generasi penerus dari keluarga Archiven di Italia. Dia adalah pebisnis sukses yang mempunyai beberapa usaha yang tersebar di seluruh dunia. Tak hanya jadi pebisnis sukses, dia juga menjabat sebagai ketua Mafia warisan dari sang Ayah yang sudah meninggalkannya lima tahun yang lalu.

Zico mempunyai kelainan aneh, dia tidak suka melihat wanita yang terlahir dari keluarga kaya raya. untuk itu dia mencari seorang budak untuk dijadikannya sebagai tempat pelampiasan hasr4tnya.

Bagaimana kelanjutan kisah Zico? Saat melihat gadis budaknya, Zico merasakan sesuatu yang beda. Dia seperti pernah melihat gadis tersebut. Siapakah gadis itu? Rahasia apa dibalik rasa penasarannya itu? Baca selengkapnya di sini, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neoreul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 25 Gadis Casino

Setelah obrolan itu, Nicco lebih memilih diam. Begitu juga dengan Aurora, dia sangat lega bisa keluar dari kawasan hutan. Mobil melintas melewati jalan lain. Aurora berpikir itu dilakukan secara sengaja agar tidak mudah untuk diingat.

"Aku harus tetap tenang untuk melihat keadaan. Sikap gegabah hanya akan berakhir tragis seperti kemarin. Aku terlalu ceroboh hingga mendapatkan penyiksaan yang menyakitkan. Pria ini sangat sulit ditebak. Jika aku mendekatinya, apa akan berakhir baik?" batin Aurora, dia terus berpikir kritis.

Nicco menyadari sikap Aurora yang terlihat sangat waspada. "Apa yang kau pikirkan? Jangan mengira kau bisa melakukan sesuatu yang buruk di sini. Justru, di luar sini adalah tempat yang paling ketat. Kondisinya sangat berbeda dengan yang di hutan tadi."

Aurora tersenyum tipis, dia mengubah ekspresinya. "Tuan, Anda juga sangat waspada terhadap saya. Bagaimana saya tidak takut, jika sikap Anda sangat kejam?"

"Cih, jadi kau takut kepadaku? Aku kira kau wanita tangguh, ternyata memang hanya seorang budak saja. Aku tidak mengerti dengan pemikiran Zico. Mengapa dia menempatkan wanita sepertimu di sisinya?" Nicco terus mengungkit hubungan saudaranya.

"Saya juga tidak tahu alasannya, Tuan. Namun, saya sudah mempunyai kesan sendiri terhadap Tuan Zico. Jadi, meski Anda menjelekkannya pun pandangan saya tidak akan berubah," balas Aurora dengan sangat berani.

Nicco melirik sinis Aurora yang masih tetap keras kepala. Pria itu semakin penasaran dan ada rasa ingin menaklukkan.

"Kau suatu hari akan jatuh ke pelukanku. Sampai saat ini aku masih penasaran. Kau bisa berdiri di samping Zico itu saja sudah menunjukkan nilaimu. Kau bukanlah wanita sembarangan," gumam Nicco dalam hati.

Kedua orang itu saling bergumam dalam benaknya masing-masing. Mereka menyimpan intrik untuk kepentingan diri sendiri. Tidak berselang lama, mobil sampai di sebuah gedung bertingkat. Nicco dan Aurora keluar kemudian masuk ke dalam gedung tersebut.

Sambutan para bodyguard terlihat di pinggir pintu masuk. Aurora menghela napasnya karena situasi di luar prediksi. "Sial, para pengawal ini sungguh sangat banyak sekali. Organisasi apa yang menaungi mereka? Apa Nicco mempunyai organisasi sendiri?"

Aurora berjalan di belakang Nicco dengan langkah tegas. Suara sepatunya bergema keras di lantai. Mereka masuk ke dalam lift menuju lantai lima belas. Setibanya di sana, Aurora berada di dalam ruangan yang sepi.

Nicco keluar dari sana dan segera menarik tangan Aurora secara paksa. "Kau sudah memancing kesabaranku, Aurora."

"Tuan, apa maksudnya ini?" teriak Aurora panik.

Nicco tersenyum menyeringai, tatapannya memindai wajah dan seluruh tubuh Aurora. "Lihatlah wajahku? Apa yang membuatku beda dari orang itu? Hem? Mengapa kau selalu membandingkan ku dengannya? Lihatlah baik-baik, aku berkata lihatlah!"

Nicco mencengkram kuat kedua pipi Aurora. Dia merasa kesal setiap mendengar nama Zico. Alasannya adalah sudah sejak kecil dia sering dibandingkan dengan saudara kembarnya.

"Jawab atau aku akan ...."

"Tuan, saya bisa saja memberontak. Saya bisa bersikap gila lebih dari ini. Tapi, keadaan tidak memungkinkan untuk melawan. Jika Anda terus bersikap seperti ini mungkin saya akan nekat. Anda tidak tahu apa-apa tentang saya. Jadi, jagalah batasan Anda sebelum ...."

Plakk!

Satu tamparan mendarat di pipi Aurora. Nicco semakin murka dan tidak bisa menahan diri.

"Diam jal@ng! Aku tidak mengizinkan kau untuk berbicara. Kau berkata akan memberontak? Apa kau bisa melakukan itu? Aku bisa membunuhmu tanpa jejak di sini? Lalu, apa yang kau sombongkan?" Nicco mencekik leher Aurora dengan kejam.

Aurora mencekal tangan Nicco yang sedang mencekiknya. Dia melawan dengan teknik bela diri. Aurora menendang Nicco dengan kakinya. Pria itu terdorong mundur dan segera mendekat lagi.

"Kau memang keras kepala! Sepertinya aku tidak bisa lembut padamu!" Nicco kembali menarik rambut Aurora. Dia menyeretnya keluar dari ruangan.

"Tuan, kau ingin membawaku ke mana?" Aurora berteriak minta tolong.

Nicco masih diam, dia terus membawa Aurora keluar. Hingga mereka tiba di sebuah ruangan yang sangat ramai. Banyak suara pria berteriak dan tertawa bersamaan.

"Perhatian semuanya, apa Anda sekalian bersenang-senang hari ini?" tanya Nicco pada semua orang yang ada di ruangan itu. "Hari ini aku membawa seseorang yang menarik. Gadis cantik ini akan menghibur kalian semua."

"Di siang hari ini, apa kalian sudah mendapatkan hasil yang maksimal? Jika belum, inilah saatnya. Gadis ini akan bertarung melawan juara pertama dari ratu casino di tempat ini. Kalian bisa bertaruh dengan uang maupun lainnya. Jika gadis ini kalah, maka yang kalah taruhan akan memilikinya untuk satu malam. Bagaimana, sangat menarik bukan? Mari kita mulai saja pertarungan pada siang hari ini!" seru Nicco menjadikan Aurora sebagai bahan taruhan judi di tempat itu.

Aurora tidak pernah menyangka jika akan bekerja lebih berat lagi. Dia akan bertarung melawan seorang wanita yang menjadi bintang di tempat perjudian itu.

Nicco masih menarik rambut panjang Aurora. Dia berbisik sinis, "Kau berkata bisa memberontak bukan? Sekarang buktikan kemampuanmu di tempat ini. Wanita yang ada di sana akan menjadi lawanmu. Jika kau kalah, maka bersiaplah untuk dijadikan budak se*x oleh pria hidung belang yang ada di sana. Ini adalah hukuman karena kau berani menolakku. Selamat berjuang cantik!"

Aurora ditinggal begitu saja di atas ring. Gadis itu berdiri tanpa alas kaki dan dress yang terlihat kusut. Dari bawah terlihat seorang wanita sedang berjalan menghampirinya.

"Apa wanita itu adalah lawanku? Jika kondisinya seperti ini, aku akan berusaha untuk menang. Aku tidak akan kalah melawannya," batin Aurora waspada.

Sementara itu, semua pengunjung yang ada di casino berteriak dan bersorak dengan sangat meriah. Mereka mendukung jagoan masing-masing. Wanita yang menjadi lawan Aurora juga sudah siap. Dia berdiri angkuh seakan meremehkan kekuatan lawan.

"Ayo majulah, aku memberimu kesempatan untuk menyerang duluan!" seru wanita itu dengan suara lantang.

Aurora bersiap dengan aksinya. Ekspresi wajahnya sangat serius. "Aku tidak akan menahan diri. Kau jangan meremehkanku karena aku akan mengalahkanmu."

"Wow, sombong sekali kau gadis muda. Sepertinya kau belum tahu rekam jejakku di tempat ini. Jangan sampai kau membuat malu dirimu sendiri!" balas Wanita itu tak kalah angkuh.

"Tidak perlu banyak bicara, majulah sekarang!" Aurora menyerang dengan sangat agresif. Dia tidak akan menahan kekuatannya lagi. "Untuk seorang wanita aku pasti akan menang. Namun, untuk seorang pria, aku belum bisa mengalahkannya. Kekuatan Nicco hampir sama dengan kekuatan Zico," batin Aurora.

Di balik ring, Nicco menyaksikan pertarungan itu. Dia sangat kesal dengan sikap keras kepala Aurora. Dia terus merasa cemburu saat dibandingkan dengan Zico.

Nicco duduk di kursi dengan tatapan penuh dendam. "Ini adalah konsekuensi karena kau sudah berani menyebut nama Zico di depanku. Aurora, aku ingin tahu seberapa hebat dirimu. Buktikanlah di sini. Jika kau kalah dari pertandingan ini, maka aku tidak akan ragu lagi untuk membunuhmu."

1
026
jarang update ya Thor padahal aku tungguin loh
pecinta COGAN 💋: kalau gak update berarti sibuk kerja kak. makasih udah baca ya,😍
total 1 replies
026
lanjut thor, aku dah kasih like Thor.
pecinta COGAN 💋: mksih kak🥰
total 1 replies
Nona TIMOR
Suka banget sama ceritanya Thor Semngat Thor, semoga nanti up setiap hari hehehe Sukses sehat dan bahagia Thor Tuhan memberkati!
Nona TIMOR
Suka banget sama ceritanya terimakasih untuk karyanya Thor semngat sukses sehat dan bahagia selalu Thor GBU!
026
keren makasih update nya thor
026
lanjut kak semangat update di tunggu kelanjutan nya.
026
kapan up lagi padahal aku nungguin, tiap baca cerita para author yang lain ,pasti pantau cerita author tapi gak ada bab baru.
026
Kok belum update lagi ya Thor di tungguin dari kemarin. semangat update thor
026
lanjut thor ❤️❤️❤️
026
ceritanya bagus saya suka, lanjut thor tetep semangat update ❤️❤️❤️
026
maraton ya thor
026
hai kak salam kenal
pecinta COGAN 💋: halo, Kak. semoga suka, ya🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!